ARV – obat HIV. Beberapa bulan setelah kamu melakukan pengobatan ARV adalah sangat penting untuk mengetahui apakah obat ARV yang kamu minum bekerja dengan baik atau tidak?

Sangat susah untuk tahu apakah obat ARV kamu bekerja atau tidak hanya berdasarkan gejala fisik yang ada pada kamu. Gejala yang ada mungkin saja sebagai warning sign bahwa obat ARV yang kamu minum mungkin tidak cocok dengan kamu atau merupakan tanda normal sebagai respon tubuh kamu terhadap obat ARV yang kamu minum.

Yang pertama dan terpenting adalah, obat HIV yang dikenal dengan ARV sudah menjadi pilihan kamu dan dokter kamu  dan yang terpenting juga adherent untuk minum obat, kepatuhan kamu untuk minum obat (targetnya adalah 90% tingkat kepatuhannya) maka terapi ARV kamu dikatakan bekerja dengan baik.

Efek samping dari obat ARV sekarang yang terbaru adalah sudah sangat minimal dan malah tidak ada sama sekali. Pengobatan dikatakan gagal atau resisten terhadap ARV, sangat jarang terjadi pada orang yang minum obat ARV nya bila mereka patuh dan disiplin minum obat. Kamu bisa terlindungi dan terhindar dari AIDS, infeksi yang serius dan cancers dan apabila viral load kamu tidak terdeteksi maka kamu tidak akan menularkan lagi ke orang lain.

Pasti tidak ada yang ingin apabila dia minum ARV tapi respon yang didapat adalah menjadi lebih buruk dibandingkan sebelum minum obat. Dan akan merasa tidak ada gunanya minum obat tiap hari tapi tidak ada perbaikan sama sekali. Adalah penting untuk selalu berdiskusi dengan dokter kamu tentang kesehatan kamu dan semua keputusan yang akan diambil.

Bagaimana kamu tahu kalo pengobatan ARV kamu bekerja?

Ada tiga hal yang harus kamu perhatikan dan harus kamu monitor: seberapa besar penurunan jumlah virus dalam darah kamu, seberapa besar terjadi peningkatan sistem kekebalan tubuh kamu dan bagaimana perasaan kamu.

Apakah jumlahh virus dalam darah kamu menurun dengan cukup?

Tujuan dari pengobatan ARV adalah mengganggu perkembangbiakan virus yang ada didalam darah kamu dan diusahakan sampai seminimal mungkin – sehingga dengan alat tes yang ada tidak mampu mendeteksi atau tidak terdeteksi. Walaupun berapapun tinggi jumlah virus dalam darah kamu sebelum pengobatan, tujuan dari pengobatan adalah tidak terdeteksi.

Berapa lama yang dibutuhkan untuk mencapai target tidak terdeteksi sangat dipengaruhi oleh jumlah virus HIV yang ada di dalam darah kamu pada saat memulai obat ARV. Pengobatan yang mengunakan kombinasi obat HIV integrase inhibitor mempunyai penurunan jumlah viral load yang sangat cepat dibandingkan dengan obat yang lain. Jika kamu minum obat dengan baik atau adherent obat kamu sangat baik maka dalam waktu enam bulan kamu akan tidak terdeteksi atau bisa saja lebih cepat.

Kesimpulannya
cobalah katakan kamu sudah minum obat ARV beberapa bulan, yang terjadi adalah viral load kamu tidak juga mengarah ke arah tidak terdeteksi atau lebih buruk lagi viral load kamu malah naik. Bila ini terjadi kamu dan dokter kamu harus berkonsultasi kembali apakah perlu untuk menganti obat dengan regimen yang lain. Semakin lama kamu tetap mempertahankan kombinasi obat yang tidak bekerja baik untuk menekan virus HIV maka kemungkinan untuk menjadi resisten terhadap obat itu semakin besar atau resiten juga dengan obat ARV  yang belum kamu konsumsi.

Apakah sistem kekebalan tubuh saya sudah pulih?

Perlu diingat virus HIV menginfeksi dan membunuh sel tubuh yang berfungsi untuk menjaga kekebalan tubuh yang dikenal dengan CD4.  Seperti yang kita bahas sebelumnya terapi ARV yang efektif adalah mencegah berkembang biaknya virus HIV dan kerusakan sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan tubuh kamu diberikan kesempatan untuk tidak diserang oleh virus HIV dan kembali baik dan sehat (jika CD4 kamu masih normal) dan kembali jumlahnya normal (jika kadar CD4 kamu rendah). Jika menyangkut mengukur sistem kekebalan tubuh maka tes laboratorium yang bisa digunakan patokan adalah “absolute CD4 cell count” dan “CD4 percentage,” atau proporsi sel darah putih kamu yang merupakan sel CD4.

Tergantung dari individu pasien itu sendiri, peningkatan CD4 bisa sangat cepat sekali, atau sangat lambat sekali atau ada diantaranya.

“Orang yang pada saat treatment ARV CD4 nya sangatlah rendah (kurang 200) biasanya peningkatan CD4 akan lambat, tergantung dari seberapa lemah CD4 nya saat awal terapi  dan butuh waktu lama untuk naik. Sedangkan orang lain mungkin butuh waktu yang tidak lama untuk terjadi peningkatan CD4.”

Yang bisa menjadi ukuran tentu saja kondisi kesehatan kamu, apakah kamu sering sakit atau sakit kamu lebih parah dari sebelumnya.

CD4 kadang membingungkan
Yang akan jadi masalah adalah apabila kamu terlalu terobsesi dengan jumlah CD4 kamu yang akan memberikan masalah baru buat kamu. Jika kamu kena flu, sedang stres, baru saja mendapat vaksinasi, darah pemeriksaan CD4 kamu diambil dengan waktu yang berbeda dibandingkan sebelumnya, hal tersebut tadi bisa mempengaruhi nilai CD4 kamu.

Nilai CD4 percentage (CD4%) lebih stabil dibandingkan dengan Jumlah CD4 sebagai petunjuk perkembangan obat kamu, jika nilai absolute CD4 kamu nilainya turun, kadang kadang karena nilai total dari keseluruhan sel darah putih kamu turun. Nilai CD4 sangat berfluktuasi, terjadi juga pada orang yang sehat. Oleh karena itu mengetahui nilai persentase dari  berapa sel dari putih dalam darah kita merupakan CD4 merupakan hal yang sangat penting.

Satu hal lagi yang membuatkan lebih complicated adalah nilai dari CD4 sebagai tujuan dari pengobatan adalah sangat berbeda masing masing individu. Nilai normal CD4 pada orang HIV negatif bervariasi antara 500 sampai 1500 dan nilai normal persentase dari Cd4 adalah antara 30% sampai 60%.

Sangat dimengerti apabila pasien dengan HIV positif selalu khawatir dengan “number” atau hasil laboratoriumnya.  Jika jumlah viral load kamu turun dan tertekan dan nilai CD4 kamu berada dalam jumlah normal lebih dari 2 tahun, dan selama kamu patuh dan disiplin dalam minum obat ARV kamu tidak perlu lagi khawatir dengan nilai dari hasil lab kamu. Sekarang jarang digunakan CD4 sebagai monitoring perkembangan terapi HIV karena sistem kekebalan tubuh kamu sudah normal.

Kesimpulannya
Pengobatan HIV bekerja dengan baik dan akan membuat sistem kekebalan tubuh kamu kembali normal. Kamu pasti tidak tahu berapa nilai normal kamu sebelum kamu terinfeksi HIV, semua orang mempunyai nilai yang berbeda  tapi secara umum semakin tinggi nilai CD4 atau CD4% maka semakin baik.  Silahkan berdiskusi dengan dokter kamu apa arti dari hasil lab kamu. Jika hasil tes viral load kamu tidak terdeteksi dan jumlah CD4 kamu berada dalam nilai normal, kamu bisa bernafas lega dan santai. Jika hasilmu belum seperti diatas sabarlah tetap minum obat ARV kamu dengan bai karena beberapa orang  membutuhkan waktu untuk mencapai nilai tersebut.

Apa yang kamu rasakan?

Dalam pengobatan HIV positif dengan ARV ada beberapa hal yang bisa diukur dengan pasti seperti viral load dan CD4, tapi ada yang tidak bisa diukur adalah bagaimana dengan perasaamu? Tapi dengan mengetahui bagaimana dengan perasaan kamu kita bisa mengetahui banyak hal.

Semua obat yang kita minum pasti ada efek sampingnya dan toxisitasnya. Berapa obat tertentu mempunyai efek samping yang lebih besar dibandingkan dengan obat yang lain. Adalah sangat penting untuk mencatat dan mendiskusikan dengan dokter kamu tentang bagaimana perasaan kamu sebelum dan sesudah minum obat, baik yang menyangkut fisik atau mental.

Obat ARV saat ini sudah baik, kebanyakan orang yang minum ARV tidak akan merasakan efek obatnya pada saat minum obat. Beberapa merasakan efek nya sangat minimal dan ada beberapa orang yang memberikan efek yang berat sampai menganggu aktifitas kamu, tapi jika ada efek samping hanya terjadi beberapa hari atau minggu saja dan akan berkurang jarang terus menerus.

Jika kamu ada gejala efek samping yang baru yang kamu rasakan , atau menjadi tambah serius atau tidak menghilang juga, adalah sangat penting kamu mengungkapkan gejala yang kamu rasakan ke dokter kamu dan berdiskusi dengan dokter kamu. Dokter kamu mungkin akan melakukan beberapa pemeriksaan laboratorium untuk memeriksakan ginjal dan hati kamu dan mencari solusi pemecahannya bersama.

Hati hati dengan  IRIS

Pada orang yang start ARV dengan CD4 yang rendah terutama di bawah 200 kemudian setelah minum ARV muncul gejala  gejala: panas, pembengkakan kelenjar, sesak nafas atau gejala lain seperti gejala yang disebabkan infeksi oleh Bakteri atau virus.

Tapi yang sebenarnya terjdai adalah kamu mungkin mengalami yang dikenal dengan Immune Reconstitution Inflammatory Syndrome (IRIS). IRIS adalah tanda dimana obat ARV yang kamu minum membantu sistem kekebalan tubuh kamu  dan sebagai hasilnya tubuh kamu mampu mengenali infeksi yang ada ditubuh kamu dan memberikan respon untuk melawannya. Pada awalnya IRIS kamu akan merasakan gejala tambah memburuk, dan setelah imun sistem kamu mampu melawan infeksi yang aada  kamu akan merasakan lebih baik dan merasa lebih baik dari sebelumnya.

“Perlu perhatian khusus jika kamu mengalami IRIS, dokter kamu harus tahu dan selama mengalami IRIS obat ARV tidak boleh putus. Pada kasus IRIS kadang kadang memberikan gejala yang sangat serius atau harus dirawat dirumah sakit, dokter kamu harus memonitor dengan ketat sampai kamu sembuh benar.”

Setelah beberapa bulan mendapatkan pengobatan kamu mungkin masih akan mengalami beberapa efek samping yang tidak kamu rasakan sebelumnya , atau bertambah serius dari sebelumnya yang masih bisa kamu tahan. Seperti misalnya setelah minum obat ARV beberapa bulan kamu mulai merasakan tidur kamu menjadi tidak bagus atau mood kamu gampang berubah.

Obat ARV yang terbaru biasanya mudah ditolerasin oleh pasien dibandingkan obat terdahulu, tapi pemakaian obat ARV jangka lama belum diketahui. Kita juga ketahui bahwa harapan hidup orang dengan ARV sama dengan orang dengan HIV negatif dengan kualitas hidup yang baik. Dan pastikan kamu untuk selalu mempunyai hubungan yang baik dengan dokter kamu dan selalu mendiskusikan segala potensi efek ARV terhadap kesehatan kamu dalam jangka waktu yang lama.

Kesimpulannya
Jika kamu mendapati kamu tidak dalam kondisi baik beberapa hari, beberapa minggu atau bahkan bulanan  setelah kamu memulai ARV kamu – dan nampaknya gejalanya sama sekali tidak hilang atau memburuk. Pertanyaan yang ada adalah: “apakah saya bisa bertahan dengan gejala yang ada karena obat ARV yang saya minum bekerja dan saya bisa untuk tetap minum obat ARV saya tiap hari, atau Apakah saya harus menganti obat ARV saya dengan yang baru dengan konsekuensi yang mungkin timbul dikemudian hari?“. Inilah keputusan personal diri kamu sendiri harus dipikirkan masak masak terlebih dahulu dan berhati hati dengan terlebih dahulu berdiskusi dengan dokter kamu.

Untuk memulai ARV kadang kadang membuat kamu takut dan khawatir. Kadang kadang rasa takut itu melebihi rasa yang sebenarnya terjadi. Pada kenyataannya, seseorang yang memulai ARV akan jauh merasa lebih baik, secara fisik dia akan merasa lebih baik karena obat ARV akan menyetop berkembang biaknya virus HIV didalam tubuh dan otomatis akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Secara emosi akan lebih baik karena fisik mereka sehat, semua yang ditakukan terjadi tidak menjadi kenyataan.

Jadi kuncinya dari awal pengobatan ARV adalah berhati hati dengan potensial tanda dan gejala yang ada, carilah informasi yang benar sebanyak banyaknya apa penyebabnya dan solusinya, berbicaralah terbuka dengan dokter kamu  bila ada hal hal yang kamu khawatirkan. Dan tenatp disiplin dengan pengobatan ARV kamu walaupun apapun yang terjadi.

sumber: https://www.balimedika.com/2017/12/10/apakah-pengobatan-hiv-kamu-bekerja/

You may also like

No Comment

You can post first response comment.

Leave A Comment

Please enter your name. Please enter an valid email address. Please enter a message.