Hai, gue Rudi, umur gue sekarang 18 tahun. Sekarang gue mahasiswa tahun ke-2 di salah satu Universitas Negeri di Jakarta di Jurusan Ilmu Sosial.

Saat ini gue aktif di dua LSM yang bergerak di isu hak dan kesehatan, seksual dan reproduksi remaja di bidang Penelitian dan Pengembangan, dan di isu HIV-AIDS untuk LSL dan Waria khususnya untuk bidang monitoring dan evaluasi.

Gue punya latar belakang keluarga yang sangat agamis, bokap nyokap gue sangat menjunjung tinggi nilai agama sehingga dalam keseharian gue dituntuk untuk beribadah tanpa harus diperbolehkan bertanya kenapa. Tapi di lain itu hal yang orang tua gue juga fokuskan adalah pendidikan, mereka sangat menginginkan pendidikan yang terbaik untuk anaknya.

Untuk hubungan percintaan, gue memilih untuk tidak mengotakkan kepada siapa gue akan jatuh cinta atau berhubungan seksual. Yap, gue menganut konsep queer—tapi jangan didefinisikan secara harfiah—. Dalam kehidupan asmara gue, jujur gue seumur hidup belum pernah pacaran. Bukannya gak laku, tapi emang gue memilih untuk tidak menjalin hubungan serius, baik dengan laki-laki atau perempuan, atau lainnya. Dalam kehidupan seks pun gue sangat fleksible. Dan kalau boleh jujur, kehidupan seks gue dulu sangatlah beresiko.

Oh iya, gue hidup dengan HIV sejak 2 tahun yang lalu, kalau tidak salah, gue di vonis positif HIV sekitar Februari 2013 saat usia gue 16 tahun.

Gue mulai konsumsi ARV bulan Juli 2013 saat gue masih kelas 11 SMA. Gue waktu itu memilih untuk test HIV karena kebetulan gue dapat edukasi tentang HIV oleh teman dari satu LSM. Setelah gue dinyatakan positif, selama lebih dari 2 bulan hidup gue menjadi sangat rumit, minim informasi, tidak mengerti harus berbuat apa, dan rasanya semua buat gue telah berakhir.

Andai saja dulu gue dapat info tentang HIV dan AIDS lebih awal, mungkin saja gue gak akan terinfeksi HIV. Setelah dua bulan dengan kehidupan yang sangat hancur, gue akhirnya bangkit dari keterpurukan karena gue jatuh sakit, waktu itu CD4 gue sekitar 110an. Gue berfikir, gue gak mau begini mulu, dan gue gak mau semakin banyak orang-orang seperti gue kena HIV, gue mau melakukan sesuatu, dan akhirnya gue bergabung di LSM yang berhubungan dengan HIV. Dan itu juga kenapa lalu gue memilih untuk melanjutkan studi di isu sosial.

Disitu gue mulai mengakses ARV. Pada waktu itu gue sangat tidak mengerti mengenai obat yang gue konsumsi, gue Cuma nurut perintah dokter.

Jujur, gue belum terbuka mengenai status gue di lingkungan gue, bahkan dalam pekerjaan gue saat ini gue masih belum merasa nyaman membuka status HIV gue. Namun yang paling gue ingat, orang yang pertama kali gue beritahukan status gue adalah sahabat gue di SMA, tapi dia malah jadi menjauhkan diri dari gue, mungkin takut karena gue ODHA dan mungkin juga karena dia menganggap gue seorang Gay.

Sekarang hidup gue sudah membaik, setelah 2 tahun menjalani hidup dengan HIV, gue jadi semakin termotivasi untuk ikut mencegah agar orang-orang muda di Indonesia tidak terinfeksi HIV seperti hal-nya gue.

Oh iya. Jadi gue itu belum bilang ke keluarga gue kalo gue positive. Gue selama ini ngomong kalo gue minum obat TBC selama hampir 1.5 tahun, dan 3 bulan terakhir ini gue bohong ke adek kalo obat gue itu obat perawatan wajah gue (karena keluarga gue mulai curiga kenapa TBC lama banget pengobatannya).

Anggota keluarga gue memang tidak berpendidikan tinggi sehingga kurang mengerti tentang kesehatan dan pengobatan. Sebenernya bukannya gue gak mau ngasih tau status gue ke orang tua, gue cuma gak mau mereka khawatir ketika gue sakit.

Menurut gue, hidup itu adalah perjuangan. Bagi gue gak penting sakit apa yang kita rasakan, yang penting adalah pembawaan kita, gue selalu terlihat sehat di luar, dan selalu terlihat ceria, tapi di dalemnya, biar cuma gue yang tau. Karena menurut gue, bukan sakit yang harus dibagikan, namun kebahagiaan. Hidup menurut gue juga tentang hukum 3 newton, ketika kita memberikan sebuah aksi, kita akan menerimakan reaksi. Ketika kita memberikan kebahagiaan, kita juga akan mendapatkan kebahagiaan.

Sorry gue ngomongin teori, ada sebuah istilah namanya Acomodador, acomodador adalah titik menyerah. Pernah dalam hidup gue, gue merasakan gue gak bisa ngitung kimia sementara temen gue yang lain pada jago-jago. Pernah juga gue merasakan gue gak bisa fisika, sementara temen gue ada yang masuk OSN. Disitu gue menemukan titik menyerah yang menghalangi gue dalam kemajuan gue.

Tapi gue sekarang yakin, hidup gue gak boleh mudah menyerah, dan sekarang, gue sangat menggeluti isu sosial. Meskipun di dalam lingkungan gue banyak banget orang-orang pinter, gue bukan menyerah karena mereka, gue jadikan mereka sebagai sumber motivasi. Seperti kesehatan gue, gue juga waktu tahun-tahun pertama konsumsi obat gue rasanya capek banget, tapi ketika gue lihat ada temen gue yang sudah hampir 13 tahun mengonsumsi obat dan sehat, gue menjadi termotivasi kembali, karena gue yakin gue juga bisa hidup sehat.

Cinta itu ada empat, Eros, Philia, Agape, Storge. Eros, cinta tertinggi pada tuhan (atau kepada tubuh kita sendiri), Philia, cinta kepada teman atau sahabat, Storge, cinta kepada orang tua, dan yang terakhir, Agape, cinta kepada pasangan. Kadang kita masih mendefinisikan cinta hanya untuk cinta kepada pasangan, padahal kita masih bisa mencintai orang lain loh, termasuk kepada tubuh kita.

Menurut gue cinta itu tumbuh. Untuk menumbuhkan cinta kita perlu menanam bibit, kemudian menyiramnya, dan merawatnya setiap hari agar tumbuh dengan baik dan pada akhirnya memeberikan faedah bagi penanamnya. Barang siapa yang menanam dan merawat, ia akan memanen. Begitulah cinta, cinta itu tentang menanam, ambillah segala peluang, bukan berarti mengambil semua peluang, namun dengan kemampuan berfikir, gue mampu melihat mana tumbuhan Jeruk dan mana tumbuhan Rumput–meskipun awalnya saya tidak mengetahui apa jenis biji yang saya tanam.

Ah gue ngomongin teori lagi, gue sangat menganut hukum 3 newton, tapi untuk kasus cinta, gue gak bisa make hukum 3 newton, karena cinta melanggar hukum alam. Ketika kita memberikan aksi kasih sayang terhadap seseorang, kadang kita tidak menerima imbalan baliknya. Karena juga menurut gue, cinta itu bukan transaksi jual beli.

Gue gak terlalu suka sama film, gue lebih suka nulis, kalo gue bikin novel atau tulisan, mungkin yang akan gue tuliskan adalah tentang cinta, tapi berhubung gue lagi suka sama yang namanya konstelasi makrokosmos (aih susah banget bahasanya) gue mungkin akan cerita tentang filsafat cinta gugus bintang.

Kalo gue punya mesin waktu, gue pengen kembali ke waktu gue SMP atau bahkan SD gue udah dikasih tau tentang pengetahuan yang benar tentang HIV. Tapi ternyata gue telat. Gue pengen balik ke masa SD/SMP dan gue belajar tentang HIV, sehingga mungkin sekarang gue gak akan menghabiskan banyak rasa sakit.

“Cobalah untuk layak dicintai, meskipun cinta tidak berpihak pada anda. Cinta bukan mengajarkan tentang kasih sayang, namun, cinta mengajarkan caranya tentang menjadi kuat, untuk mendefinisikan cinta, kita perlu untuk merasakan sakit hati, karena ketika anda merasakan sakit hati, disanalah anda merasa bahwa cinta itu ada.”

Oleh: Rudi, 18 tahun, Jakarta

You may also like

46 Response Comments

  • Andi  1 January, 2016 at 21:55

    hello….rudi
    makasi banget untuk pencerahan….

    bisa minta contac mu
    gw butuh org untuk cerita karna gw bingung mau cerita kesiapa…..

    gw positive 28 september 2015 dan itu jd kado terburuk dalam hidup gw

    Reply
    • GueBisa  3 January, 2016 at 20:07

      Halo,

      Terima kasih sudah membaca cerita dari Rudi dan senang sekali ceritanya bisa memberi Loe pencerahan. Kita akan coba hubungkan Loe dengan Rudi. Boleh tolong dikasih tau kontak Loe ke email kita: guebisa2015@gmail.com biar kita bisa hubungi Loe begitu Rudi sudah memberi respon.

      Salut karena Loe sudah berani tes HIV, tau status HIV Loe, dan sekarang saatnya buat Loe merencanakan hidup dengan lebih baik.

      Jangan anggap status HIV+ sebagai pukulan, tapi lihat sebagai wake up call buat Loe untuk hidup lebih sehat. Loe bisa baca di halaman “Baru Tahu Status” yang mungkin juga bisa jadi tambahan pencerahan buat Loe.

      Kalau Loe tinggal di Jakarta, Loe bisa kontak salah satu teman buddies di bagian “Teman-teman Gue” yang ada di wilayah Jakarta yang paling dekat dengan tempat Loe tinggal. Teman-teman buddies ini juga sesama orang dengan HIV yang siap berbagi pengalaman dengan Loe tentang apapun terkait hidup dengan HIV.

      Tetap semangat ya!

      Reply
      • Azer  6 April, 2018 at 19:33

        Maaf apakah bisa tau dgn kasusnya Rudi di usia 16 thn + HIV dgn Cd4 110 an, kira2 diusia brp Rudi terjangkit HIV? Brp thn proses HIV membuat Cd4 Rudi jatuh ke angka 110 an.Mohon pencerahannya tksh.

        Reply
    • Nn  29 September, 2017 at 23:10

      Klo mau shering sy jg sma

      Reply
  • beni  1 March, 2016 at 23:40

    Sory sebelum nya gw pgn bgt tu ketemu sama yg nama nya andi gw di jkt pgn berbagi pengalaman aja soal ya gw kost sendiri di jkt gak ada teman berbagi kalau.gw positf hiv kalau bisa buat komunitas gitu tlg tlp gw plisss 083807840295

    Reply
      • Reni  8 October, 2018 at 23:36

        Aku kakak dari adik penderita B20…..dan baru tahu dia mengidap itu…marah…sakit..sedih…tapi harus suport siapa sih yg mau…???kalo bisa minta kontak nya Rudi buat berbagi cerita jujur aku belum tahu bgt …

        Reply
        • guebisa 19  18 June, 2019 at 11:00

          Jika ingin bergabung dengan kelompok dukungan sebaya kami silakan hubungi , 081296759913

          Reply
  • Rian  16 August, 2016 at 09:37

    Halo, gua rian, gua di vonis hiv+ 6 Agustus 2016. Dan sekarang gua masih 19 tahun dan gua masih kuliah juga, berat bgt rasanyaa. Gua boleh minta kontaknya rudi ? Gua mau tanya” aja sama dia. Makasihh

    Reply
  • Winterfell  7 January, 2017 at 22:14

    Halo,

    Kalau Teman-teman Buddies atau KDS dari LSM itu apakah mereka ini bisa kita percaya untuk kerahasiaan status HIV dan ssbagainya ketika kita mau bercerita?

    Saya sudah hampir 6 bulan terapi vitamin ARV dan sampai hari ini belum bercerita atau terbuka dengan siapapun soal status saya. Tapi rasanya ingin bisa ngobrol, cerita dan bertukar pengalaman juga wawasan soal HIV lebih personal kepada seseorang. Tapi saya masih ragu.

    Mohon informasinya. Terima kasih 🙂

    Reply
    • GueBisa Admin  10 January, 2017 at 10:29

      Hallo Winterfell,

      Untuk teman-teman Buddies dan KDS dari LSM mempunyai kode etik yang sangat kuat, bahkan mereka memberikan dukungan satu sama lain. KIta mempunyai group WA untuk berbagi informasi atau sekedar share apapun itu dan kalo mau gabung digroup Support Guebisa Loe bisa invite nomor yang tertera diweb ya.

      salam,
      Guebisa

      Reply
    • Braven  29 March, 2017 at 13:04

      Winterfell.. kamu boleh sharing ke aku ini line nya aku.. bonybrapena85 atau ke email aku saja.. jgn pernah takut akan semua yg terjadi dalam hidup semua takdir yg harus dijalani

      Reply
  • Bravo  29 March, 2017 at 13:09

    Buat temen2 jgn pernah takut akan kematian.. kita semua akan kembali kesana.. cuma ajal yg akan menentukan manusia sehat aja bisa meninggal apa lagi orang yg sakit.. semua kehendak maha kuasa.. semangat untuk menjalani hidup..

    Reply
  • Anonim  5 May, 2017 at 16:11

    Hampir jalan 2 bulan minum ARV tapi aku belum bisa nerima keadaanku sendiri. Aku tak berani cerita pada keluarga karena toh tak akan ada yg peduli. Kenapa rasanya dunia ini sempit sekali. Jika Tuhan ingin ambil, kenapa harus dengan cara yg seperti ini. Aku bukan orang yg taat agama, tapi bunuh diri hanya akan buat hidupku dialam nanti lebih tersiksa. Aku butuh orang yg mengerti disampin Tuhan jika memang Dia masih peduli.

    Reply
    • GueBisa Admin  8 May, 2017 at 09:39

      Selamat Pagi Anonim,

      Untuk menerima sesuatu yang besar itu butuh hati yang lapang dan dengan keadaan tenang, Loe gaperlu cerita sama keluarga apabila Loe belum siap dan apalagi Loe sendiri belaum menerima status HIV-mu saat ini. Tenangkan diri Loe terlebih dahulu dan apabila Loe butuh curhat atau berbagi apapun itu terkait ODHA, loe bisa add nomor WA yang ada diwebsite guebisa (081296759913/081275947607). Semangat buat bangkit sehat kembali. Terima kasih

      salam,

      Guebisa

      Reply
  • Rams  12 June, 2017 at 21:11

    Gw divonis hiv + desember 2016 kemaren cd4 gw 518 sampe skrng gw blum konsumsi arv krn takut efek samping dll krn kerjaan menuntut gw untuk selalu tampil prima… Apakah benar minum lamivudine bisa buat lemak dalam tubuh kt hilang seperti pantat tepos pipi ceking dll mohon bantuannya

    Reply
    • GueBisa Admin  15 June, 2017 at 11:23

      Hai Rams,

      Menurut Gue sehat itu adalah pilihan dan apabila Loe menunda terapi atau pengobatan menunggu siap atau bahkan nunggu CD4 turun Loe malah repot nantinya, jangan takut akan efek samping karena efek samping sifanya hanya sementara dan bisa dikendalikan dan mengenai Lamivudine itu Tidak benar, obat ARV yang beredar sekarang sudah aman dan tidak memberikan efek ke pada tubuh. ARV bisa menjaga Loe supaya tetap prima dan sehat tentunya karena dengan ARV virus HIV bisa dikendalikan. Semangat buat sehat, terima kasih.

      salam,
      Guebisa

      Reply
  • ARV DN anggap spt peemen  16 June, 2017 at 22:26

    Saya terdeteksi hiv jul 2012 dgn cd4 311,selama ini sy therapi arv dgn DuviNevi , des 2013 cd4 sy 695 seingat sy, dulu banyak suplemen yg sy konsumsi diluar arv seperti madu telur ayam kampung,Coconutoil,obat tetes yg pahit rasanya…dan lari pagi rutin…namun lama2 sy hanya arv sj karena sy tertutup mengenai status sy dan spy tdk mjd bahan tanya koq banyak obat…,tdk ada yg mengetahui termasuk kel serumah,ayah ibu adik kakak,apalagi teman kerja dan masyarakat,sehingga sy tdk menggunakan bpjs krn takut akan tercatat,dan label obat selalu sy bersihkan dengan sy gunting kecil2 spy tdk terbaca orang, sy berusaha senormal dan sesehat spt fisikly tampak,beraktivitas kerja dan masyarakat spt biasa…semua tetap mjd rahasia sy…sy sll cepat2 selesaikan urusan kontrol dan tebus obat dan tdk berusaha ngobrol dgn orang…andai ada yg mengenali sy tdk menyebut urusan apa di rs,hanya cekup…awalnya tubuh sy menyesuaikan dgn arv DN tsb sangat berat, tersiksa krn sering mual mau muntah…kyk nolak..dan keluar lagi air beserta obat…pernah sekali wkt muntah didpn kakak sy dan sy bilang masuk angin dan buru2 ambil obat yg keluar itu unt sy buang agar tdk diteliti/dicek..tp lebih sering sy muntah di kamar mandi, dan lama2 tubuh sy akrab dgn DN, pengingat waktu minum obat awalnya sy pakai alarm hp sampai kmd jd habit gk perlu lg pengingat waktu..minum obat sy anggap minum permen..sy terhitung rajin minum obat sesuai jadwal jam 9 pagi dan 9 mlm sampai skrg…Saat ini cd4 sy 506 & tiap 6 bulan cek up fungsi hati & ginjal dan batas normal…sy menjaga pola makan yg sehat,istirahat cukup,dan aktivitas hobby yg menyenangkan,jg kerja sosial di LP, sy memang tdk declare sbg odha tp sy paling tidak berguna bagi sesama dan tidak menambah jumlah pasien…Sekarang sy berusia 46 pria dan bimbang krn ada keinginan berkeluarga tp bingung kalau mau mulai bilang sy odha…shg tidak jadi …batal…mundur sendiri…yg sy khawatirkan adalah penolakan dan tersebar berita sy odha…sy jg membayangkan kalau kel tahu saat sy meninggal kelak bhw sy odha…bagaimana ya terpukulnya dan malunya…sy belum berani terbuka…biar menjadi rahasia sy sampai saatnya selesai perjalanan sy di dunia ini Jangan tunda konsultasi dan rutin minum obat ARV yg disarankan dokter,anggap sbg teman hidup dan tidak usah menyesali yg dah terjadi…biar kuta bs melabgkah maju ke dpn lebih baik lagi..masih banyak hal bisa dilakukan unt orang lain.

    Salam-RahasiaHidup

    Reply
    • GueBisa Admin  19 June, 2017 at 09:57

      terima kasih untuk berbagi ceritanya mas, semangat terus dan tidak perlu memberitahukan siapapun kalau itu tidak diperlukan akan tetapi gue tekankan hilangkan pemikiran “malu menjadi ODHA”, dan untuk niatan berkeluarga semoga ada yang cocok dan bisa menerima keadaan kita yakin masih banyak yang menerima ODHA dan banyak pasangan suami istri yang ODHA dan BUKAN ODHA, jadi semangat terus ya jangan pantang menyerah.

      salam,
      Guebisa

      Reply
    • nara  24 June, 2017 at 14:10

      salm kenal mas aku 24 tau masi merahasiakan dari sebagian aorng meski sebahgian keluaga tau dan nerima aku takut ngak punya teman sama sekli dan akir nya aku pun merahasiakan dari teman teman walaw nanti nya akan tau sendri jawab ku karena aku gay dan kota kecil ini sering ktmu ma teman teman gay juga di ruma sakit dan jika mas mau berteman dengan ku silahkan rahmadsanjaya23@gmail.com email ku privasi yang utama bagi ku

      Reply
    • Nn  29 September, 2017 at 22:58

      Klo mau shering sy jg sma

      Reply
      • Yopi arius  29 September, 2017 at 22:59

        Wasap sy 08156408437

        Reply
      • Nn  29 September, 2017 at 22:59

        Wasap sy 08156408437

        Reply
    • Nn  29 September, 2017 at 23:12

      08156408437 wa saya

      Reply
    • Deni  11 January, 2018 at 21:58

      Dear kk rahasia hidup,

      Salam kenal sebelumnya, saya deni 35th. Membaca pengalaman kk mirip dengan kondisi saya, dimana saya tahu status juga pada th 2012 dimana cd4 waktu itu cmn 56 dgn wasting syndrome (diare berat), dan sekarang sudah berjalan 5tahun. Saya memulai arv dgn Duvi-Nevi tapi kemudian diganti dgn Atripla lalu FDC. Tapi sampe sekarang cd4 saya tidak pernah lebih dari 100. Walau alhamdulillah tidak pernah kena IO tp kadang masih berasa lemas dan capek. Saya juga sangat discrete, tidak ingin org tahu klo saya ODHA karena saya lebih nyaman dianggap org sehat. Tapi menjelang tahun ke 6 ini ada rasa sepi ingin rasanya memulai hidup berumah tangga tapi belum berani mengungkap status ODHA. Saya cuman bisa mengalihkan sepi dgn berolah raga hingga benar2 lelah dan tidak memikirkan rasa sepi itu lagi. Tp entah sampai kapan bisa.

      Maaf jadi ikut curhat, karena merasakan pengalaman yg hampir sama.

      Salam sehat selalu

      Reply
      • GueBisa Admin  12 January, 2018 at 09:52

        Hai Deni,

        Terima kasih sudah mau berbagi, semangat terus jaga kesehatan dan untuk berumah tangga coba deketein aja dulu secara perlahan. Mungkin kalau masalah percintaan sudah pada jago ya hhehehe. Kalau bisa coba gabung dengan kelompok dampingan sebaya yang ada didaerahnya mas, siapa tau ada jodohnya dan tidak merasa sepi lagi.

        salam,
        guebisa

        Reply
  • nara  24 June, 2017 at 14:14

    jika teman teman yang ingin berteman dengan ku dengan syarat sama sama jaga privasi dan positif silahkan ad fb ku rahmadsanjaya23@gmail.com
    yang paham kondisi dan keaddaan kita adalah orng yang senasib dan sependritaan dengan kita

    Reply
  • nara  24 June, 2017 at 14:16

    faktor apa yang saat ini pengaruh dengan kondisi anda wahat teman group sekalian
    1 , ekonomi .
    2 percintaan
    3 keluarga
    4 sahabat
    5 bisa kasih saran lain sobat
    jika aku saat ini yang paling sulit
    ekonomi
    jika ekonomi ku membaik semua ya 1 sampai 5 bisa di raih
    sahabat , cinta ,keluarga , dan lain lain
    meski orng bilang uang bukan segalanya tapi sagalanya butu uang

    Reply
  • Herman Hartajoe  30 September, 2017 at 11:00

    Hii..sobat,umur gw 42..
    Gw jg manusia dgn hiv positive. Udh -/+ 2 taun Awal ter’infeksi CD4 gw 57..tp alhamdulillah skrang udh 400..
    gw hidup dgn virus itu..
    Tp puji syukur..semua baik2 aja dn gk ada problem.
    Bhkn gw bs tetap bekerja sprti org umum’y..kerja berat loh..(maklum kuli..)
    Inti’y yg penting enjoy dn nikmati hidup..
    Sllu s’mangat aja dn yakin.
    Serahkn semua kpd Sang Pencipta..
    Sllu ikuti saran dokter lo,patuh ARV dn jaga pola mkan…
    Oh yh…gw pengen bngt ikut aktive pd LSM yg ber’hub dgn HIV..
    Bila berkenan..ijin’lkn gw utk bergabung…thx..

    Please…
    0822-99603355
    Jakarta – pasar minggu

    Reply
    • GueBisa Admin  2 October, 2017 at 10:19

      Terima kasih untuk sharingnya mas, sehat selalu

      salam,
      Guebisa

      Reply
    • Anonymous  16 December, 2017 at 13:58

      Sharing dong VIA WA 085779208486

      Reply
  • alri  23 January, 2018 at 18:35

    Halo Teman

    Hanya sekedar sharing, pada tgl 4 Juli 2017 saya didiagnosa terkena HIV+ dan lebih parahnya lagi itu adalah 3 hari menjelang pernikahan. Saya sangat amat terpuruk tapi mau bagaimana lagi semua sudah terjadi dan pernikahan sudah didepan mata. Saya masih merahasiakan status saya pada keluarga. Setelah 2 minggu berlalu saya cek CD4 dan hasilnya 150 dan baru mengikuti terapi ARV dengan meminum secara rutin, awalnya istri curiga kemudian saya baru mengakui pada istri kalau saya sudah terinveksi, awalnya istri juga kacau, tapi kemudia dia tegar dan mau mendampingi. Pada pertengahan desember saya kembali cek CD4 dan alhamdulillah sudah meningkat menjadi 325 berkat meminum obat secara rutin selama 6 bulan. Intinya seger cek HIV secara dini, dan bila telah terdiagnosa segera terapi ARV rutin dan sesuai anjuran dokter. Dan orang2, teman kerja, keluarga mengira saya tidak terjadi apa2.
    Tetap semangat karena hidup terus berlanjut.

    Reply
    • GueBisa Admin  24 January, 2018 at 09:32

      Hai Alri,

      Terima kasih telah berbagi pengalamannya, semoga sehat selalu buat kamu dan keluarga. Selalu konsultasi dengan dokternya ya. Terima kasih.

      salam,
      guebisa

      Reply
  • Wahyu  12 February, 2018 at 17:32

    Salam kenal aku mau cerita kmrn saya rest vct di puskesmas hasil menunjukan positif dan aku pengen vct ke rumah sakit apa benar hasilnya akurat apa ga.dan aku baru kmrn menikah dan sekarang istri aku hamil gmn solusinya sedangkan aku masih stresss berat tolong bimbinganya

    Reply
    • guebisa 19  18 June, 2019 at 16:51

      Halo ka,
      Pemeriksaan HIv di puskesmas dan RS menggunakan reagen yang sama jadi hasilnya valid, lebih baik segera memutuskan untuk menjalani pengobatan dan lakukan pemeriksaan juga untuk istrinya, jika istrinya tetap negatif hingga melahirkan berarti anak juga pasti dalam kondisi negatif.

      Reply
  • Putera  12 April, 2018 at 11:57

    Hi Teman2,

    Kenalkan saya Putera, bagaimana saya bisa mengontak teman2 untuk bercerita dan sharing mengenai kondisi saya?
    Saya baru mengetahui kalau saya HIV+ dengan CD4 9, dan sudah memiliki IO Torch ditubuh saya. Saya sudah mulai ARV dari 22 Maret 2018 kemaren.
    Selain itu saya di sarankan dokter menggunakan Primetamin dan Clyndamicine untuk mengelola Toxo yang ada di kepala saya sekarang.

    Adakah teman2 yang pernah mengalami kondisi yang sama sehingga kita bisa sharing dan update kondisi kita masing2?

    Terimakasih Teman2

    Reply
    • guebisa 19  18 June, 2019 at 13:18

      Halo putra,
      Sudah tepat pengobatan tersebut, komunikasikan terus dengan dokter kamu disana yaa.
      Silakan hubungi 081296759913 untuk bergabung dan berbagi dengan kelompok dukungan sebaya kami.

      Reply
  • Azay  2 June, 2018 at 07:49

    Saya pengen punya tmn curhat sesama odha ada wa saya 089627321008

    Reply
    • guebisa 19  18 June, 2019 at 13:01

      Silakan hubungi 081296759913 untuk bergabung dan berbagi dengan kelompok dukungan sebaya kami.

      Reply
  • Alan  22 July, 2018 at 17:58

    Saya alan.. saya baru saja tau saya hiv+ dan baru mulai arv tgl 18 juli 2018.. byk sekali prtanyaan yg ingin saya tanyakan. Saya sama sekali tidak tau tntang virus ini.. dan sampai skrng saya masih sangat depresi.

    Reply
  • Kayyis  14 August, 2018 at 10:32

    Saya baru di fonis HIV habis operasi b20 terus CD4 277 saya ingin curhat daerah JKT mna 085335419085 wa

    Reply
    • guebisa 19  18 June, 2019 at 11:02

      Silakan hubungi 081296759913

      Reply
  • Noel  13 January, 2019 at 14:28

    tolong bantuan, gw baru mulai ngejalanin untuk minum arv mulai 2 hari kemarin dan gw jujur minim banget masalah info terkait semua yg mengarah k hiv tolong bantuannya, bisa gabung d grup Wa buat Sharing 085255980887

    Reply
    • guebisa 19  12 June, 2019 at 15:43

      Silakan hubungi nomer: 081296759913 untuk bergabung dengan kelompok dukungan sebaya

      Reply

Leave A Comment

Please enter your name. Please enter an valid email address. Please enter a message.