Salam kenal… Saya ODHA, dari kupang NTT. Lagi iseng-iseng buka link terkait HIV, malah dapat webnya guebisa.org. Saya semua berita dan comment di guebisa.org menarik dan luar biasa. Bagi ODHA seperti kita memang butuh komunitas. Tidak mudah bagi ODHA bisa berbagi dunia dgn orang sehat. Saya hanya ingin berbagi, semoga memberikan kekuatan dan motivasi buat teman-teman ODHA yang lain. Saya divonis HIV AIDS sejak 2009. Bahkan sudah masuk ICU dan ruang isolasi. Bahkan sudah dinyatakan tidak ada harapan hidup, karena sudah parah dan di tambah komplikasi penyakit lain. Hanya kemurahan Tuhan yang membuat saya bisa hidup. Saya sudah memiliki istri dan 2 anak. Istri saya sdh di nyatakan positif hiv. Beruntung anak-anak saya di nyatakan non reaktif HIV. Awalnya saya divonis HIV Dec 2009. Di mulai dari batuk-batuk sampai berat badan yang turun drastis, sampai kondisi tubuh saya seperti mayat hidup dan sudah penuh dengan maaf “bisul ” dan gatal. Bahkan dokter sudah menyatakan saya tidak ada harapan hidup. Bro n sist, Sangat panjang ceritanya dan penuh dengan suka duka. Lebih banyak dukanya. Saya dan istri saya sampai sekarang ini masih minum ARV. Sudah 8 tahun. Memang awal minum ARV, efeknya gak enak. Saya bahkan harus tidur, gak bisa aktifitas sama sekali. Karena memang status HIV saya yang sudah masuk AIDS. Selama 2 tahun awal saya jalani itu sambil check up dan konsul. Sementara istri saya tidak ada efek samping. Saya harus jalani terapi ARV ketat untuk bisa bertahan hidup sampai saat ini. Bersyukur ada keluarga saya yang selalu support saya dari awal. Terutama istri saya. Yang selalu temani dan support saya. Saya dengan istri bisa hidup seperti orang sehat lainnya sampai saat ini karena terus minum ARV dan selalu konsultasi dengan dokter. Saya sekarang sudah keluar dari perusahaan sebelum saya sakit dan sekarang memiliki usaha sendiri. Jadi lebih mudah mengatur waktu untuk berobat. Setiap obat pasti ada efek sampingnya begitu pula dengan ARV ada efek sampingnya, bermacam-macam/berbeda-beda pada setiap orang, tergantung orang masing-masing karena daya tahan tubuh manusia sangat unik. Sampai saat ini pun ARV yang saya minum ada efek sampingnya. ARV saya saat ini jenis satu obat (FDC). Efek nya buat drop (kleyengan) 1- 2 jam. Saya sudah konsul ke dokter, minta ubah jam minum. Dari padi ke malam. Dan di bolehkan. Dan saya bersyukur, anak2 saya sdh 3 kali tes, hasil nya non reactif. Buat teman-teman ODHA ataupun yg baru di vonis HIV jangan patah semangat. Masa depan tidak berakhir. Apa yg saya alami ini memberi pelajaran yang sangat banyak. mengubah banyak hal dalam hidup saya. Buat teman2 odha, tetap berpikir positif, tetap minum ARV dengan taat dan ikuti aturannya. Jangan ragu-ragu untuk konsultasi dengan dokter yang menangani. Ini lah cerita saya. Salam hangat dari saya, #sahabatgue dari Kupang, NTT.
2 Response Comments
Haloo.. saya baru mengetahui Klu saya positif hiv dan saya telat minum obat arv dihari ke 2 nya. Yg seharus nya diminum jam 21.00 tapi saya minum jam 23.30! Gimana ya dok? Saya panik…
Please help me..
N Klu saya mau menghubungi konsuler bagaimana cara nya?
tidak apa apa yang penting jangan diulang, Silakan hubungi 081296759913 untuk bergabung dan berbagi dengan kelompok dukungan sebaya kami.