Kali ini kita ngebahas masalah mental ya Sob, bagaimanapun sebagai ODHIV (Orang Hidup dengan HIV) kondisi mental kita juga harus dijaga.

Kalau denger kata TOKSIK, apa sich yang ada di benak Loe?

Istilah toksik dalam relationship sebenarnya bukan istilah ilmiah dalam ilmu psikologi, melainkan istilah populer yang sering digunakan.

Ketika kita ngebahas mengenai relasi toksik, umumnya kita mengarahkan pada pengalaman ngga menyenangkan akibat perlakuan seseorang ketika berinteraksi dengannya. Ketika kita hanya melihat gambaran umum dari kacamata ini, tentu mudah untuk melabeli seseorang toksik dalam hidup kita. Tapi, apakah begitu kenyataannya? Dalam sebuah relasi, sangat wajar jika ada masa kita merasa tidak nyaman, sedih atau kecewa dengan seseorang. Bukan berarti apabila terdapat konflik dalam relasi maka kita langsung memberikan label bahwa sebuah relasi itu toksik.

ilustrasi orang kecewaJika dilihat dalam ilmu psikologi, relasi toksik dimaknai dalam ciri kepribadian tertentu yang ditunjukkan dalam relasi. Sehingga ketika Loe berada dalam relasi dengan orang atau sistem dalam waktu lama, Loe ngerasa ketidaknyamanan yang hebat. Misalnya Loe ngerasa rendah diri dalam relasi, mempertanyakan diri terus menerus, merasa bersalah atau tidak mampu memahami perasaan yang Loe alami.

Lalu, bagaimana kita menghadapi relasi seperti ini?

Cobalah untuk menyadari dan mengakui pengalaman yang kamu alami.

ilustrasi orang berpikirSemakin relasi itu Loe nilai dekat dan berharga, sangat mungkin terdapat keengganan untuk mengakui bahwa mereka sebenarnya telah melakukan tindakan yang menyakiti. Loe berusaha menekan emosi yang ngga menyenangkan dan justru mengecilkan diri sendiri. Namun, dengan menyadari pengalaman Loe, akan lebih mudah untuk menentukan tindakan dalam menghadapi relasi tersebut.

Berikan jarak yang sehat pada orang tersebut.

ilustrasi orang berkata tidakSeringkali kita berada dalam relasi yang membuat sulit untuk serta merta memutus hubungan, tapi Loe bisa memberi jarak yang sehat secara fisik atau emosional. Misalnya dengan mengatakan tidak secara asertif apabila Loe tidak setuju dengan perkataan atau perlakuan yang diberikan kepada Loe.

Lakukan kegiatan merawat diri.

gambar ilustrasi orang melakukan yogaApabila Loe menjalin relasi dengan orang yang selalu membuatmu merasa kecil dan tidak berdaya tentu sangat melelahkan. Maka dari itu tindakan merawat diri penting untuk dilakukan agar meningkatkan kesejahteraan diri dan membangun pandangan diri yang positif. Kamu bisa mulai dengan memberikan afirmasi terhadap diri atau melakukan hobimu di akhir pekan.

Atau Loe butuh tempat buat curhat? Loe bisa menghubungi teman-teman psikolog dari HatiPlong lho, klik tautan di bawah ini Sob:

πŸ‘‰πŸ½Konsultasi Psikolog πŸ‘ˆπŸ½

Sumber: Menghadapi Relasi β€œToxic”

 

You may also like

One Response Comment

Leave A Comment

Please enter your name. Please enter an valid email address. Please enter a message.