Dermatitis merupakan suatu gangguan pada kulit, namun gangguan ini tidak hanya menyerang pada ODHIV (Orang Hidup dengan HIV) saja. Masyarakat umum juga dapat terkena dermatitis.
Sebelumnya yuk kita berkenalan dengan jenis-jenis dermatitis:
1. Dermatitis Atopik (Eksim)
Kondisi ini adalah penyakit kulit yang ditandai dengan munculnya rasa gatal secara terus-menerus dan ruam kulit yang memerah. Kondisi ini dimulai pada masa bayi di mana terjadi ruam merah dan sensasi gatal pada kulit menekuk, seperti di siku, belakang lutut, dan di area depan leher.
Ketika tergores, ruam mengeluarkan cairan dan mengeras. Biasanya pemicu dari dermatitis atopik adalah penggunaan sabun ataupun deterjen yang tidak sesuai, stres, kelembapan rendah, cuaca dingin serta pemicu-pemicu yang sifatnya lebih personal lainnya.
2. Dermatitis Kontak
Dermatitis kontak adalah ruam merah dan gatal yang disebabkan oleh kontak langsung dengan suatu zat atau reaksi alergi terhadapnya. Ruam tidak menular atau mengancam jiwa, tetapi bisa sangat tidak nyaman. Banyak zat dapat menyebabkan reaksi seperti itu, termasuk sabun, kosmetik, wewangian, perhiasan, dan tanaman tertentu.
3. Dermatitis Seboroik
Efek dermatitis jenis ini menyebabkan kulit mengalami bercak bersisik, kulit memerah, bahkan ketombe yang membandel. Biasanya, dermatitis seboroik memengaruhi area kulit yang berminyak, seperti wajah, dada bagian atas, dan punggung. Selain itu, orang yang mengalami dermatitis seboroik rentan mengalami pengulangan setiap kali sembuh.
4. Dermatitis Stasis
Jenis dermatitis ini juga disebut dermatitis gravitasi, eksim vena, dan dermatitis stasis vena. Dermatitis stasis sering terjadi di kaki bagian bawah karena vena kaki memiliki katup satu arah yang memainkan peran penting dalam sirkulasi darah.
Katup ini mendorong darah ke atas kaki. Seiring bertambahnya usia, katup ini dapat melemah dan berhenti bekerja dengan baik. Beberapa darah bisa bocor keluar dan menggenang di kaki. Dokter kulit mungkin menyebut ini sebagai insufisiensi vena.
Kondisi ini berkembang pada orang yang memiliki sirkulasi darah yang buruk. Oleh karena aliran darah yang buruk biasanya terjadi di kaki bagian bawah adalah tempat dermatitis stasis sering berkembang. Kondisi ini bisa terjadi pada satu atau kedua kaki. Dermatitis stasis dapat berkembang di bagian tubuh yang lain, tetapi ini jarang terjadi.
Namun apa yang Loe harus ketahui tentang dermatitis jika Loe sudah didiagnosa sebagai ODHIV?
Sebagai ODHIV, terutama yang belum memulai terapi ARV atau yang minum ARV-nya tak beraturan, imun tubuh Loe tentu menjadi sangat lemah. Kondisi tersebut dapat menyebabkan gangguan pada kulit kita lho Sob! Menurut data yang didapat di Amerika, sekitar 90% ODHIV akan mengalami gangguan pada kulitnya. Hal ini terjadi karena kulit semakin menjadi sensitif saat daya tahan tubuh Loe menurun. Bahkan ada beberapa orang yang kulitnya menjadi sangat sensitif bahkan jika terkena sinar matahari aja bisa menjadi gatal.
Bagaimana Pengobatan terhadap Dermatitis?
Beberapa jenis dermatitis dapat diobati sehingga dapat pulih, namun pada umumnya pengobatan hanya memperingan gejala yang ada, Loe harus konsultasikan ke dokter spesialis kulit dan kelamin karena tiap jenis dermatitis beda penanganannya.
Dan agar kulit Loe ngga semakin menjadi sensitif, Loe harus patuh dalam terapi ARV agar imun tubuh Loe semakin membaik Sob.
Mencegah Dermatitis
Buat Loe yang baru terdiagnosa HIV atau sudah ada gangguan pada kulit, Loe sebaiknya melakukan hal-hal berikut ini:
1. Jaga Kebersihan Kulit
Sehabis berkegiatan, setelah olah raga, atau bepergian, sebaiknya segera bersihkan kulit menggunakan sabun yang lembut. Air hangat dapat memperparah dermatitis pada beberapa orang, jadi kenali apa yang membuat kulit Loe menjadi parah.
2. Pilih Sabun yang Tepat
Jika Loe sudah terkena dermatitis, pilih sabun yang lembut dan mengandung pelembab, sebisa mungkin yang tanpa pengharum. Akan lebih baik jika memang sabun yang tidak menyebabkan alergi.
3. Keringkan Tubuh
Sehabis mandi, keringkan tubuh Loe dengan memakai handuk yang lembut. Handuk yang kasar dapat memperparah dermatitis. Dan cara mengeringkan juga dengan ditepuk-tepuk pakai handuk, bukan diusap-usap.
4. Gunakan Pelembab
Ngga semua pelembab akan cocok, pilihlah yang tidak membuat alergi.
5. Pakai pakaian yang longgar dan dapat menyerap keringat.
Pakaian yang ketat akan menggesek kulit Loe, terlebih bila kainnya tidak dapat menyerap keringat, komplit sudah penderitaan Loe.
Apa dermatitis dapat menular ke orang lain?
Sependek pengetahuan Gue, karena dermatitis lebih disebabkan karena faktor internal tubuh, maka dermatitis ngga menular ke orang lain.
Nah buat Loe yang baru terdiagnosa HIV, sesegera mungkin memulai terapi ARV dapat mencegah bermacam-macam masalah, antara lain dermatitis.
Sumber:
Inflammatory dermatoses in human immunodeficiency virus
Rashes and Skin Conditions Associated with HIV and AIDS: Symptoms and More
What Is Dermatitis?
Dermatitis
Kenali 4 Jenis Dermatitis dan Cara Mengatasinya
No Comment
You can post first response comment.