“Kira-kira ada pantangan makan nggak Dok untuk minum ARV?”
“Dok, saya kan suka makan gorengan, apakah nggak papa saya tetap makan gorengan sambil minum ARV?”
Pertanyaan seperti di atas banyak sekali ditanyakan oleh klien yang memulai pengobatan ARV (antiretroviral) untuk kasus HIV positif. Seperti halnya pengobatan penyakit lainnya, konsumsi obat memang harus dibarengi dengan konsumsi makanan yang hati-hati. Hal ini penting karena makanan/minuman dan suplemen tertentu bisa saja mempengaruhi kerja obat dalam tubuh, yang dalam ilmu obat dikenal sebagai interaksi obat.
Orang yang terinfeksi HIV membutuhkan pengobatan ARV untuk mempertahankan kinerja daya tahan tubuh yang melemah akibat virus. Tentunya obat bukanlah satu-satunya faktor penentu baiknya kondisi seseorang. Asupan nutrisi yang baik juga memerankan peranan penting dalam membentuk daya tahan tubuh. Makanan yang sehat bersama dengan ARV akan membuat orang dengan HIV (ODHA) menjadi lebih kuat.
Pengobatan dengan ARV dapat menimbulkan efek samping seperti rasa mual dan diare pada sebagian ODHA. Kondisi ini tentu saja mengganggu pola makan dan malah bisa menimbulkan masalah penurunan berat badan dan perburukan kondisi kesehatan ODHA. Pada beberapa ODHA lain, konsumsi ARV dapat menimbulkan rasa lapar, sehingga ODHA akan merasa ingin makan terus menerus. Maka ODHA yang mendapat ARV hendaknya mampu mempersiapkan variasi diet yang sehat dan bergzi seimbang.
Beberapa tips yang bisa dicoba adalah:
- Makanlah beragam makanan sesering mungkin
– Selain makan besar 3 kali sehari, usahakan agar ada waktu untuk makan ringan (snack) di sela-selanya
– Tidak disarankan untuk mengonsumsi junk food ataupun take away terlalu banyak, karena ini tidak sehat
– Bila rasanya malas makan, maka bisa dicoba untuk senantiasa makan bersama keluarga/teman, makan makanan favorit, sering ngemil, rutin berolahraga ringan (jalan), minum susu atau jus
- Selalu makan makanan berserat setiap kali makan
– Makanan berserat sangat penting sebagai dasar dari semua makanan yang dikonsumsi; jadi jangan lupa untuk menyediakan roti, kentang, ubi-ubian, dll
– Ingat juga untuk tidak mengonsumsi serat berlebihan bila ODHA memiliki masalah kelebihan berat badan. Namun, kebanyakan ODHA justru memiliki berat badan kurang, maka konsumsi serat yang banyak adalah sebuah kebutuhan
– Konsultasi dengan ahli gizi mungkin diperlukan bila terdapat masalah berat badan yang mencolok
- Banyak makan sayur dan buah
– semua orang butuh konsumsi sayur dan buah karena di dalamnya banyak mengandung vitamin dan anti oksidan yang penting untuk menjaga daya tahan tubuh
– Pastikan untuk memakan sayur dan buah yang berwarna-warni dalam sehari, karena beda warna beda khasiatnya
– Jangan lupa mencuci bersih sayur dan buah yang akan dikonsumsi
– Sayur dan buah yang baik untuk dicoba ODHA adalah bayam hijau, labu, daun labu hijau, bit merah, jeruk, tomat
– Konsumsi suplemen multivitamin tidak dapat menggantikan khasiat memakan sayur dan buah segar
- Jangan lupakan protein hewani!
– ODHA membutuhkan protein ekstra untuk menghentikan proses perusakan yang terjadi di otot
– Konsumsi protein juga membantu meningkatkan sistem daya tahan tubuh
– Paling tidak dalam sehari memakan 1 porsi protein hewani seperti ayam, ikan, susu, keju, atau telur
- Masukkan gula, lemak, dan minyak dalam aftar makanan
– Sangat penting bagi ODHA yang berat badannya kurang
– Bisa untuk meningkatkan nafsu makan dengan memakai madu atau margarin
– Bila terlalu banyak mengonsumsi gula justru dapat menurunkan selera makan dan memperburuk kondisi infeksi jamur di mulut
- Perbanyak makan kacang
– Salah satu sumber protein yang murah meriah
– Tinggi serat sehingga bersifat baik bagi pencernaan
- Aktif berkegiatan
– Melakukan kegiatan fisik yang ringan secara teratur sangat baik untuk menjaga kesehatan
– Berjalan, berkebun, melakukan tugas rumah tangga
“Dok, kalau saya minum ARVnya sambil masih multivitamin boleh nggak ya?”
Multivitamin sah-sah saja untuk dikonsumsi bila mengikuti anjuran yang berlaku atau setelah konsultasi dengan dokter yang menangani ODHA. Nah, untuk pengobatan tradisional, masalahnya adalah sering kali kita tidak tahu bahan aktif apa yang terdapat di dalam obat tersebut. Sehingga sulit untuk menentukan interaksi macam apa yang akan terjadi anatara ARV dengan obat tradisional tersebut. Bisa jadi konsumsi obat tradisional malah menghilangkan efek dari ARV.
Selain itu, bila punya kebiasaan minum minuman beralkohol sebaiknya dihentikan karena dapat memengaruhi kerja ARV. Ditambah lagi, dengan konsumsi alkohol biasanya menjadi sulit untuk mengendalikan perilaku seks yang aman serta mengingat waktu minum obat. Sangat dianjurkan untuk tidak minum alkohol bila ODHA mendapat terapi ARV. Terakhir, minuman yang mengandung kafein juga sebaiknya dikurangi. Minuman ini contohnya kopi, teh, dan kola. Karena kafein dapat mengganggu kerja ARV.
dr. Gina Anindyajati
Referensi
Eating Well on ARV for Adults – CINDI by Landmark Media
http://blog.angsamerah.com/author/gina/
No Comment
You can post first response comment.