Berpuluh tahun yang lalu ribuan nyawa rela pergi meninggalkan bumi pertiwi demi sebuah kata, Merdeka.
Ya dengan modal bambu runcing, tekad dan yakin akan kuasa-Nya. Berpuluh tahun perjuangan pahlawan-pahlawan kita yang bikin gue dan loe bisa hidup tanpa perlu takut. Takut kena tembakan, ledakan, penjajahan. Hidup kita sekarang itu jauh lebih beruntung dari mereka yang gugur dalam perang maupun saat membangun jalan aspal yang kita nikmati sekarang.
Lalu kenapa mesti ngeluh karena status positif sebagai odha ???
Sakit dikit ngeluh, ini itu ngeluh. Gak ada apa-apanya kita dengan pejuang-pejuang kemerdekaan itu. Sekarang semua informasi mudah didapat, fasilitas kesehatan mudah diakses. Angkutan online dimana-mana gak ribet buat pergi ke sana ke mari.
Tantangan gue dan loe sekarang adalah merdeka dari mengeluh.
Merdeka dari stigma negatif dari diri kita sendiri. Merdeka dari rasa minder dan takut. Merdeka dari khawatir dan rasa bersalah yang berlebihan. Merdeka dari diam dan malas.
Berjuang melawan diri sendiri yang suka cari pembenaran dan alasan untuk menyerah. Berjuang melawan ego dan rasa ingin dimaklumi.
Kita emang imunnya lemah karena ada virus HIV di badan ini. Tapi lemah itu bukan berarti kita jadi pasrah. Ikhlas itu bukan pasrah tanpa rencana dan tindakan. Ikhlas itu rela menerima kekurangan kita, bersyukur, mengusahakan perbaikan diri. Menikmati hidup dengan usaha dan doa untuk berani bermimpi, berharap dan melangkah maju.
Tapi ini tentang cara terbaik kita menghargai jasa pahlawan. Mereka rela gugur demi kemerdekaan kita saat ini. Lalu apa iya kita hanya jadi generasi yang suka mengeluh?
Status HIV buat gue justru jadi cambuk diri gue untuk inget bahwa waktu itu penuh arti. Tiap detik itu bermakna. Berguna untuk proses berkarya dan bermanfaat untuk orang lain. Kita mendapat titipan HIV ini bukan kebetulan.
Ada skenario indah buat kita. Yakin saja. GueODHA. Gue harus merdeka.
Gue bisa. Loe bisa. Kita bisa.
Oleh: Fiko
No Comment
You can post first response comment.