Merasa gak percaya atau mungkin gak terima waktu pertama kali didiagnosis positif HIV? Tenang, bukan Loe aja koq, Gue dan mungkin teman-teman lainnya juga pernah punya pikiran dan perasaaan yang sama.
Mungkin Loe berpikir kalau selama ini Loe sudah berperilaku aman dan sehat, jadi seharusnya kecil kemungkinan buat Loe bisa terinfeksi HIV. Atau, mungkin Loe berpikir bahwa kenyataan Loe terinfeksi HIV adalah gak adil, dan karena itu Loe berhak buat menyalahkan orang lain?
Well, gimana kalau kita refleksi sedikit ke belakang?
Coba kita sama-sama tanya pertanyaan-pertanyaan ini ke diri sendiri ya.
- Apa Loe pernah ML gak pakai kondom barang sekali, dan Loe gak tahu status HIV pasangan seks Loe saat itu?
- Apa Loe pernah ML pakai kondom, tapi pelicinnya bukan yang berbahan air, misalnya baby oil, hand & body lotion, atau sejenisnya?
- Apa Loe pernah ML gak pakai kondom karena pasangan seks Loe kelihat bersih dan cakep?
- Apa Loe pernah pacaran dan memutuskan ML gak pakai kondom sama pacar Loe karena saling percaya?
- Apa Loe pernah ML gak pakai kondom tapi saat ejakulasi Loe atau pasangan Loe ngeluarinnya di luar?
- Loe ngerasa ‘safe’ karena saat ML cuma main ngisep (seks oral) aja?
- Loe suka high fun, dan kadang suka ga nyadar apa pakai kondom atau engga?
- Loe pernah pakai narkoba suntik, atau pernah punya pasangan yang pakai narkoba suntik atau mantan pengguna?
Nah, kalau Loe punya jawaban “Ya” buat setidaknya salah satu dari pertanyaan-pertanyaan di atas, Loe jelas punya risiko untuk terinfeksi HIV, karena:
- Biarpun cuma sekali gak pakai kondom, siapa yang bisa jamin kalo pasangan seks Loe saat itu tidak HIV+?
- Kondom, kalau dipakai bareng dengan pelicin berbahan dasar minyak, fungsi proteksinya akan hilang
- Orang yang tampak bersih, cakep, berotot, belum tentu bebas dari HIV. Ingat, justru yang begini biasanya punya petualangan seks banyak kan?
- Loe mungkin bisa setia, tapi apa Loe bisa 100% yakin pacar Loe setia dan aman?
- Kalaupun Loe atau pasangan Loe ejakulasi di luar anus, cairan pre-cum yang keluar sebelum ejakulasi, juga bisa mengandung virus HIV
- Biarpun risikonya gak sebesar hubungan secara anal, saat seks oral tanpa kondom, kemungkinan untuk tertular HIV tetap ada kalau ternyata ada luka di dalam rongga mulut atau alat kelamin Loe atau pasangan Loe
- Ingat, saat ‘high’ kemungkinan Loe melakukan apapun secara tidak sadar sangat besar, termasuk ML tanpa kondom
- Memakai jarum suntik bergantian dengan orang lain bisa menularkan virus HIV karena pasti ada sisa-sisa darah yang tertinggal di jarum suntik.
Keep in mind, virus HIV terutama ada di dalam cairah darah dan cairan kelamin. So, setiap Gue (dan Loe), melakukan aktivitas apapun yang membuat Loe bersentuhan dengan cairan-cairan itu dari orang lain, kemungkinan untuk terinfeksi virus HIV akan selalu ada.
Dan ingat, HIV tidak menular melalui gigitan nyamuk, atau berciuman (kecuali kalo Loe ciuman sampai berdarah-darah ya), menggunakan toilet bersama atau bergantian, atau bahkan berenang bersama dengan ODHA.
So, sudah cukup kebayang tentang apa yang mungkin nyebabkan Loe HIV+?
Apapun itu, sebenarnya it doesn’t really matter now. Yang penting sekarang adalah gimana caranya agar hidup kita bisa makin berkualitas dan penularan HIV bisa berhenti di Gue dan Loe aja, biar gak ada lagi orang-orang baru yang terinfeksi HIV.
Konsisten pakai kondom setiap kali ML, pakai jarum suntik steril (kalau Loe masih pake sih, but better stop using it!), terapi ARV dengan baik, dan educate people around akan membantu orang-orang yang Gue & Loe sayangi dari infeksi HIV.
Hidup akan lebih indah kalau kita bisa berbuat baik untuk orang lain kan?
Stay healthy, and let’s keep our beloved one safe!
Baca juga:
Apa yang Gue Lakukan Setelah tahu Gue Positif HIV?
Apa itu Terapi untuk HIV dan Gimana Gue Menjalaninya?
Apakah Gue harus Buka Status HIV Gue kepada Orang lain?
Apakah Status HIV Gue akan Berubah jadi AIDS?
Apakah Gue Takut akan Mati karena HIV?
No Comment
You can post first response comment.