Gue adalah orang yang terbuka mengenai status gue di Sosial Media maupun di Kampus gue. Banyak sekali teman-teman gue yang penasaran kenapa gue bisa terinfeksi HIV, padahal gue dikenal sebagai orang yang “baik-baik”. Bahkan dari mereka juga ada yang bilang bahwa gue adalah seorang pekerja seks.
Bener banget kalau gue adalah orang yang “baik-baik”. Gue hidup di kota pendidikan di Indonesia. Yup, gue berkuliah di sebuah Universitas ternama di Indonesia. Gue juga bisa dibilang sebagai orang yang berprestasi, gue ramah dengan siapapun. Tapi ketika mereka mulai mendiskusikan atau menjelek-jelekkan ODHA. Gue selalu lantang berteriak, gue ODHA. Lalu mereka menanyakan pertanyaan yang tiada henti, mulai dari kenapa gue bisa terinfeksi, bahkan hingga orientasi seksual gue.
Gue share kepada teman-teman gue mengenai cerita gue, karena gue percaya, sebenarnya mereka ingin tahu dan ingin belajar. Soo gue perlu memberi mereka kesempatan untuk memahami isu HIV itu. Gue gak mau bersembunyi dan diam melulu.
Gue gak pernah berpikir apa yang gue lakukan adalah hal yang ekstrim. Menurut gue itu hal yang perlu dilakukan. Jika mungkin saja cerita gue bisa memberikan informasi pada teman-teman gue agar melakukan hubungan seks aman. Karena sebenarnya gue tahu, banyak orang-orang “baik” disana yang sebenarnya ingin tahu mengenai isu HIV.
Gue menceritakan bahwa gue terinfeksi HIV sejak gue duduk di bangku SMA. Gue di waktu itu tidak memiliki informasi sama sekali mengenai HIV. Bahkan gue tidak tahu apa bedanya HIV dan AIDS.
Soo cerita gue dimulai dari gue dan pasangan gue berhubungan seks. Awalnya gue sangat percaya dengannya, dan memang relasi hubungan gue sudah dibilang cukup lama. Hingga pada akhirnya gue memilih berhubungan seks dengannya, dan gue tidak menggunakan kondom. Ya karena gue dan pasangan gue adalah laki-laki, so gue merasa gak terlalu perlu untuk menggunakan kondom.
Dan hingga pada akhirnya, gue kepo Facebook pasangan gue. Gue menemukan fakta-fakta mengejutkan, ternyata pasangan gue memiliki pasangan lebih dari satu. Yup, dia selingkuh.
Di hari valentine, gue mendapatkan hadiah yang sangat menyedihkan. Gue terkena Infeksi Menular Seksual. Dan gue juga dinyatakan HIV+.
Hingga saat itu sampai sekarang, gue tidak pernah lagi berhubungan atau berkomunikasi dengan mantan gue itu.
Sekarang bagi gue Gue gak mau teman-teman gue mengalami hal yang sama yang gue rasakan. Gue gak mau teman-teman gue terjebak asumsi “orang baik” dan “orang tidak baik”. Gue memilih untuk menjadi lebih aman lagi ketika berhubungan seks, dan gue juga tidak mau diam atas kejadian yang menimpa gue.
Referensi:
http://www.thebody.com/content/78332/curiosity-we-need-to-stop-hiding-and-speak-up.html
No Comment
You can post first response comment.