Halo, assalamualaikum warrohmatullahi wabarokatu

Kenalin, nama gue Fanny, gue telah terdiagnosis HIV sejak 7 bulanan yang lalu. Gue adalah seorang ibu rumah tangga dan juga seorang wanita karir yang bekerja di sebuah perusahaan swasta di Jakarta. Selama lebih dari 11 tahun ini, gue bekerja setiap harinya dengan membawa kendaraan pribadi. Setiap harinya, gue berangkat pada pukul 7:30 dan pulang 21:00. Yup, gue adalah wanita pekerja keras. Tapi dibalik kesibukan gue, gue sudah dikaruniai tiga orang anak dan seorang suami yang baik. Suami gue juga bekerja di perusahaan multi nasional di Jakarta.

Gue didiagnosis positif HIV per Januari 2016 lalu. Gue sangat shock. Rasanya seperti hancur hidup dan kehidupan gue, ditambah, ketika gue terdiagnosis dengan CD4 gue cuma 12 dan gue juga dinyatakan terinfeksi TBC.

Asal muasal, di tahun 2015 awal, gue sering sekali sakit demam dengan intensitas yang cukup sering hingga berbulan-bulan. Tapi gue tetap bekerja keras, sampai-sampai, gue masih membawa mobil sendiri ke kantor. Hingga satu waktu, di akhir 2015. Tubuh gue drop total. Tapi, gue masih bisa membawa kendaraan gue sendiri. Untungnya mobil gue matic, jadi gue masih bisa selamat sampai di rumah. Meskipun setelah sampai di rumah, gue harus diangkat suami dan segera dibawa ke rumah sakit.

Hingga akhirnya gue terdiagnosis positif. Bingung? Pasti, karena gue bisa dikatakan orang yang tidak pernah berhubungan seks dengan orang lain selain suami gue. Meskipun gue wanita karir, gaya hidup gue juga cukup sehat. Awal terdiagnosis HIV+, gue masih sulit untuk mempercayainya, karena gue bingung, dari mana gue terinfeksi HIV. Bahkan suami gue pun tidak percaya.

Setelah gue terdiagnosis positive HIV, gue meminta suami dan tiga anak gue untuk periksa HIV. Dan Alhamdulillah, mereka dinyatakan negative HIV.

Gue memulai ART tidak lama setelah gue terdiagnosis HIV. Pun gue juga mengonsumsi obat TBC, meskipun gue tidak cocok dengan beberapa obat TB sehingga gue diharuskan suntik Streptomycin berbulan-bulan lamanya.

Setelah banyak membaca di internet mengenai cara penularan HIV. Ternyata gue terinfeksi dari transfuse darah ketika melahirkan anak ketiga gue, entah apa itu penyebabnya. Tapi, gue gak terlalu ambil pusing dengan penyebab kenapa gue terinfeksi HIV.

Setelah hampir 7 bulan lebih ini, gue mulai menerima status gue. Bahkan keluarga gue, termasuk ayah, mertua, dan kakak gue sangat mendukung gue. Bahkan tidak ada perubahan sama sekali di keluarga gue sebelum maupun sesudah gue terinfeksi HIV.

Sekarang buat gue, sehat itu mahal. Gue menerapkan, jangan sampai gue stress, dan jika gue sakit, gue perlu untuk istirahat, karena gue sudah tau bahwa penyakit sepele sekalipun akan berpengaruh pada kesehatan gue. Dan menurut artikel yang gue baca, gue semakin percaya diri bahwa ini bukan penyakit yang mematikan kalau gue bisa mengubah pola hidup gue menjadi lebih sehat. Karena bagi gue kita bisa mengidap penyakit apa saja bisa terjadi jika pola hidup tidak sehat.

Wassalam

You may also like

3 Response Comments

  • Aim makassar  28 January, 2017 at 22:05

    Slamat malam, Kenalin aq aim, 28thun,stay dimakassar Awalnya aq iseng2 aja tuk tes, trnyata hasilnya positif,dngan CD4 365. Stlah mnjalani pmeriksaan akhirnya aq memulai arv, stiap 1 jam stelah mimum arv aq slalh mengalami efek ngefly kyk mabuk, itu cara ilanginnya gmana?

    Reply
  • Yulie  18 January, 2018 at 00:48

    Hai malem sebelumnya kenalin aku yulie tahun baru kemarin aku d diagnosis hiv positif sm dokter aku ibu rumahtangga dengan 1 anak usia 4th.hancur hatiku thn baru memulai hidup baru sebagai ODHA yg tau ttg penyakitku sejauh ini hanya suami dan 1sahabatku.aku belum bisa bilang keluarga karna berbagai macam pertimbangan suami juga belum mau cek anak tp feelingku sebagai ibu aku tau anakku juga terinfeksi karna anakku imunnya rendah bgt.1bln skali pasti opname d rs karna masalah demam dan diare.entah alasan suamiku belum siap buat cek hiv anak aku bingung. Awal aku terdiagnosis juga sama seperti mba aku terinfeksi tbc pada bulan september minum obat tbc 3bln.setelah bulan desember sering demam dan batuk awalnya batuk sering sampe ga bisa nafas sampe akhirnya masuk ugd gabisa lepas oksigen 24jam di rawat 4hari d rs dkt rumah ga ada perbaikan dktr sarankan aku cari specialis paru (karna aku berobat k dok internis d rs ini ga ada spc.paru) beruntung pas aku pindah ke rs yg lebih besar aku ketemu dokter spc.paru yg udah biasa praktek d dharmais dan sudah sepuh aku ketemu beliau waktu kondisi sudah bener2 parah dan beliau saranin aku langsung masuk ugd harusnya sudah icu tp aku minta dokter biar d ugd dulu mengingat masalah biaya aku tau asuransi ga akan cover karna aku ada masa tunggu.oke akhirnya d ugd beliau langsung minta tes hiv cek darah macem2 dan cek kultur dll.3jam d ugd langsung pindah k ruang isolasi ga pernah terpikir dapat virus itu aku masih pikir ini karna paru2.tp sempet curiga pas pindah ke kamar dok jaga selalu tanya apa aku pernah transfusi darah dalam waktu dekat dan udh punya anak atau blm selalu tanya begitu..2hr d ruang isolasi dokter masih blm bilang karna aku masih sesak dan ga ada keluarga yg nemenin (suami ke LN urusan kantor ibu bapak udah tua) ada 1sahabatku yg nemenin d rs.hari2 selanjutnya dok minta aku d rujuk k dok internis.dan setelah cek kondisi lebih baik dok internis yg kasih tau hasil hiv nya positif.ga bisa d banyangkan waktu tau itu pas 1hr sebelum th baru. Yg aku pikir pertama adalah anakku..tiba2 badanku demam lagi karna syok.singkat cerita suami datang tgl 2 dan aku langsung kasih tau kondisiku dia sm anak blm mau cek dia bilang fokus dulu k aku stelah aku sehat baru dia sama anak mau tes.aku baru 3hari minum obat ARV ya 3hari dan hari ini telat dok jadwalin jam 10 tp ketiduran karna jam 8 aku minum insidal jd ngantuk bgt.bangun2 td jam 11.45 langsung minum itupun dengan harap2 cemas udah wa dok tp blm d bales jd aku putusin cari jawaban d internet dan nemu deh blog.km d google bermanfaat bgt makasih ya ^^.selama ini aku blm berani browsing atau cari2 komunitas karna masih bingung mudah2an lain kali bisa wa atau malah bisa ketemu odha yg lain.salam kenal

    Reply
    • GueBisa Admin  18 January, 2018 at 10:21

      HI Yulie,
      Terima kasih telah berbagi cerita, sehat selalu buat kamu dan keluarga. Saya sarankan lebih baik anak juga dites jika diperlukan, konsultasikan sama dokter bukan mengenai tes HIV untuk anak. Dan jika mbak perlu share terkait kesehatan mbak bisa add nomor WA di +81275947607. Terima kasih

      salam,
      guebisa

      Reply

Leave A Comment

Please enter your name. Please enter an valid email address. Please enter a message.