Artipla

 

Setahu gue, hingga tahun 2006, ODHA masih perlu membeli ARV Lini 1 dengan harga yang cukup mahal.  Kemudian di tahun 2006, pemerintah memberikan subsidi ARV Lini 1 sehingga ARV bisa diakses secara gratis, yang membuat konsumsi ARV semakin meningkat. Namun, seiring dengan kebutuhan ARV yang semakin meningkat, kasus-kasus kekosongan stok juga banyak terjadi di daerah-daerah.

Gue juga pernah mengalami kehabisan ARV di Rumah Sakit yang biasa gue kunjungi untuk mengakses ARV jenis Fixed Dose Combination (FDC). FDC adalah kombinasi ARV jenis Evapirenz, Lamivudine, dan Tenovofir yang banyak dikonsumsi oleh ODHA baru di Indonesia. FDC dikenal menjadi obat yang paling mudah dikonsumsi karena hanya perlu diminum satu kali sehari di jam yang sama. Selain penggunaan yang mudah, FDC juga memiliki efek samping yang lebih rendah daripada kombinasi ARV lain.

Teman-teman gue di kota lain juga ngeluh hal yang sama. Ternyata FDC telah habis di seluruh penyedia ARV di Indonesia termasuk Rumah Sakit besar di Indonesia. Kekosongan FDC ini menggegerkan teman-teman ODHA karena teman-teman ODHA menjadi takut dengan obat yang dikonsumsi untuk menggantikan FDC. Hal demikian juga mungkin loe rasakan.

Memang, sejak Maret lalu, stok FDC sudah benar-benar habis di Indonesia. Awalnya gue bingung, karena sepengetahuan gue, kalau gue tidak mengonsumsi ARV maka HIV di dalam tubuh gue akan resisten. Tapi, setelah gue dijelaskan oleh dokter, gue menjadi lebih tenang.

Menurut dokter gue, FDC adalah komposisi dari 3 rejimen ARV. Nah, biasanya akan ada pilihan lain jika di rumah sakit kehabisan FDC. Biasanya FDC akan digantikan dengan ARV yang terpisah. Jika FDC merupakan obat yang telah menggabungkan 3 jenis ARV, nah dokter gue merekomendasikan untuk mengonsumsi ARV secara terpisah 3 jenis ARV yang sama yaitu Evafirenz, Lamivudine, dan Tenovofir.

Dokter gue menganjurkan gue untuk mengonsumsi satu butir Evafirenz, satu butir Tenovovir, dan dua butir Lamivudine di jam yang sama. Cara meminumnya adalah dengan mengonsumsi ketiga jenis ARV sekaligus.

Jadi gue gak perlu takut, mengonsumsi 3 jenis ARV dengan komposisi yang sama, itu artinya sama saja mengonsumsi FDC koq. Jika stok ARV terpisah juga habis, dokter merekomendasikan gue untuk mengonsumsi kombinasi Truvada (TDF dan FTC) dan Evafirenz.

Itu berarti penting banget buat loe dan gue untuk semakin sering berkonsultasi dengan dokter loe. Karena dengan konsultasi dengan dokter, gue dan loe bisa tahu apa yang kita butuhkan ketika stok ARV sudah habis.

“Banyak jalan menuju roma, banyak jalan juga menuju sehat!”

You may also like

One Response Comment

  • Emil  20 July, 2020 at 13:21

    Saat ini obat ARV jenis FDC Lagi langka kami cuma di kasih 10 biji

    Reply

Leave A Comment

Please enter your name. Please enter an valid email address. Please enter a message.