Kita udah sering denger kalo Sobat GueBisa terkena tokso, kayaknya ini penyakit yang paling sering terdengar di kalangan komunitas ODHIV (Orang Dengan HIV) selain penyakit Tuberculosis. Kalau berapa persen ODHIV yang tertular Tokso, Gue tidak tahu pasti berapa banyak karena datanya pun sulit untuk Gue cari. Yuk kita bahas apa dan bagaimana Toksoplasma.

gambar ilustrasi kuman Toksoplasma

Gambar ilustrasi kuman Toksoplasma
Sumber: fixyourgut.com

Apa itu penyakit Toksoplasma?
Sebenernya penyakit Tokso bukanlah penyakitnya orang dengan HIV, namun bahkan orang non HIV juga dapat tertular. Namun karena ODHIV memiliki ketahanan tubuh yang rendah (catat: yang CD4-nya rendah ya Sob), maka Tokso dapat menyebabkan kerusakan yang serius pada ODHIV.

Infeksi terjadi jika kuman toxoplasma Gondii pada pasien HIV terutama terjadi jika CD4 Loe rendah, dibarengi penurunan produksi sitokin dan interferon gama, dan menurunnya fungsi sel limfosit T sitotoksik sehingga menyebabkan reaktivasi dari infeksi laten T. Gondii (laten artinya kuman ini udah masuk ke tubuh Loe beberapa waktu yang lalu menunggu kondisi Loe drop).
Penularan terhadap manusia terutama terjadi apabila Loe makan daging yang tercemar kista tokso atau apabila Loe makan sayuran yang terkontaminasi dan dimasak tidak matang.

Apa saja gejalanya?
Gejala-gejala yang sering terjadi adalah gangguan mental (75%), defisit neurologik (70%), sakit kepala (50%), demam (45%), tubuh terasa lemah serta gangguan nervus kranialis (12 pasang saraf pada manusia yang mencuat langsung dari otak manusia). Gejala lain yang juga sering ditemukan yaitu parkinson, focal dystonia (gangguan pada otot di bagian tubuh tertentu saja), rubral tremor, hemikorea-hemibalismus (gerakan tubuh tak beraturan serta tak terkontrol) , dan gangguan batang otak. Medula spinalis juga dapat terkena dengan gejala seperti gangguan motorik dan sensorik di daerah tungkai, gangguan berkemih dan defekasi.

Gimana Toksoplasma dideteksi?
Biasanya dokter bakal ngerujuk Loe untuk melakukan tes warna Sabin Feldman (Sabin-Feldman dye test) dan tes hemaglutinasi tidak langsung (IHA) untuk tes serologi (salah satu jenis tes darah yang fokus pada deteksi antibodi). Ada beberapa macam jenis tes lainnya misalnya CT scan, MRI (Magnetic resonance imaging) untuk mendeteksi kelainan pada otak, dan lain-lain.

Bagaimana Pengobatannya?
Sebelum kita lanjutin, Gue mau bilang bahwa ini bukan petunjuk medis ya Sob, jadi jangan Loe jadiin sebagai acuan untuk melakukan pengobatan sendiri!
Terapi pasien tokso meliputi penatalaksanaan infeksi aktif diikuti dengan terapi maintanance untuk mencegah rekuren pada pasien dengan CD4 <200 sel/mm3. Terapi standar diberikan primetamin loading dose 100 mg diikuti 50mg maintanance dan sulfadiazin 100 mg/hari. Untuk pasien yang intoleran dengan sulfadiazin dapat diberikan klindamisin 600 mg setiap 6 jam.Terapi maintanance diberikan minimal 6 minggu. Untuk mengurangi toksisitas pirimetamin terhadap sumsum tulang dapat diberikan asam folat 2 sampai 4 mg/hari.Untuk mengurangi edem cerebri dapat diberikan steroid intravena.

Pencegahan Penularan
Loe harus selalu mepraktekkan gaya hidup sehat kurang lebih kayak gini Sob:
1. Selalu makan makanan yang dimasak dengan matang (matang bukan berarti gosong Sob!)
2. Jika Loe hobi berkebun (lagi happening kan?) maka Loe wajib memakai sarung tangan latex, kalau sarung tangan plastik tentu mudah sobek. Setelah selesai berkebun maka wajib cuci tangan menggunakan sabun.
3. Jika Loe punya hewan peliharaan, terutama kucing, pastikan sewaktu membersihkan kotorannya Loe tidak kontak langsung dengan kotoran hewan tersebut, dan selalu cuci tangan setelahnya. Hindari kontak langsung dengan binatang yang tidak dikandangkan, terutama kucing liar.
4. Minum air yang telah dimasak hingga mendidih (yang udah didinginkan lagi tentunya) atau yang telah melewati filterisasi tertentu sehingga steril dari kuman.
5. Minum terapi ARV Loe secara teratur!

Sumber:
Toxoplasma gondii Encephalitis
Parasites – Toxoplasmosis (Toxoplasma infection)
Toxoplasmosis Cerebri Pada HIV AIDS. Jurnal Kesehatan Andalas. 2018.

You may also like

No Comment

You can post first response comment.

Leave A Comment

Please enter your name. Please enter an valid email address. Please enter a message.