gambar poster film X-Men

gambar poster film X-Men

Emang ada ya manusia mutan? Kayak di film-film itu kah bentuknya? Eits kalau mendengar kata mutan, apa yang ada di pikiran Loe? Semacam X Men? Spiderman? Jangan keburu berfantasi ya Sob.

SEJARAH

Proses mutasi pada gen manusia selama ini pasti selalu terjadi, biasanya dipicu oleh kondisi lingkungan maupun ada faktor pemicu lainnya.  Bagaimana dengan manusia-manusia mutant yang disebut sebagai tahan terhadap penularan virus HIV tersebut?

Proses mutasi CCR5 delta 32, dikenali sekitar 20 tahun yang lalu. Mutasi ini mengakibatkan reseptor CCR5 pada sel darah putih manusia menjadi tidak berfungsi.  Reseptor-reseptor ini dapat kita andaikan seperti lubang kunci, dan virus HIV membutuhkannya untuk melekatkan diri ke sel darah putih sebelum akhirnya menginfeksi sel darah putih tersebut.

Tanpa berfungsinya reseptor CCR5, virus HIV tidak dapat menginfeksi sel darah putih. Virus HIV-nya ada di dalam tubuh kita namun tidak dapat mereplikasi dirinya, atau beranak pinak kata babe Gue. Sedangkan yang namanya virus pasti membutuhkan inang berupa sel hidup, sehingga jika ada virus HIV yang masuk ke tubuh orang yang mengalami mutasi genetik CCR5 delta 32 maka virus tidak dapat mereplikasi dan kemudian musnah.

Sekitar 10% dari orang Eropa Utara mengalami mutasi gen ini. Bikin iri ngga sich?

Tetapi, dari 10% tadi, hanya 1% yang benar-benar kebal terhadap infeksi HIV, yaitu orang yang terlahir dari homozygote, yakni Emak dan Bapak-nya adalah para mutant tersebut.

Kejadian mutasi CCR5 delta 32 diperkirakan terjadi sekitar 2.500 tahun yang lalu, jauh sebelum masa nabi Isa (bagi yang Muslim) atau Jesus Christ (bagi yang Kristen). Diperkirakan pada zaman itu terjadi wabah virus yang meluluhlantakkan peradaban di Eropa Utara, dan hanya menyisakan sedikit penyintas yang akhirnya gen di dalam tubuhnya bermutasi. Tentu saja pada zaman itu jenis virusnya bukan virus HIV. Ada juga peneliti yang berpendapat bahwa yang menyebabkan mutasi gen tersebut adalah adanya wabah pes yang pernah hampir melenyapkan manusia di benua Eropa. Namun pendapat ini dibantah oleh peneliti lain karena wabah pes disebabkan oleh bakteri, bukan virus.

Peneliti lain, yakni Christopher Duncan dari University of Liverpool dan asistennya Susan Scott melakukan pendekatan melalui pemodelan komputerisasi untuk meneliti terjadinya mutasi ini, kenapa proses mutasi sebagian besar terjadi di Eropa Utara dan bukan di area Mediterania. Dari pemodelan tersebut ditemukan bahwa pada abad pertengahan sekitar 1340 dan 1660 telah terjadi wabah demam berdarah yang disebabkan oleh virus, dan virus ini juga menggunakan reseptor CCR5 untuk berkembang.

KONTROVERSI

Proses mutasi gen CCR5 delta 32 dianggap beberapa peneliti sebagai kunci proses penyembuhan HIV, termasuk seorang peneliti bernama He Jiankui, Ph.D asal Tiongkok. Pada tahun 2018 dia mengumumkan bahwa dia telah mengubah gen dari dua embrio bayi tabung. Bayi tabung tersebut dikabarkan anak kembar, berasal dari seorang ayah yang positif HIV dan ibu yang negatif HIV. Tentu saja percobaan terhadap manusia masih ditentang oleh mayoritas peneliti dan dikatakan tidak etis.

CARA LAIN AGAR CCR5 TIDAK BERFUNGSI

Ini adalah kabar gembira sekaligus kabar sedih. Ada lho cara agar kita bisa menjadi mutant seperti mereka. Sejak 2007, Viiv Healthcare, perusahaan patungan yang awalnya dibentuk oleh Pfizer dan GlaxoSmithKline, telah memasarkan obat, yang disebut Selzentry yang bekerja dengan mengikat reseptor CCR5 tersebut. Namun sayangnya, obat tersebut sama seperti perawatan HIV, yakni harus terus diminum agar tetap dapat menekan reseptor CCR5. Begitu obat tidak diminum, maka reseptor tersebut akan kembali berfungsi.

Jadi proses penyembuhan HIV masih akan melalui jalan yang panjang dan berliku. Kita sebagai para penyintas HIV, duduk tenang aja sambil nyeruput kopi dan teh, minum ARV Loe dengan teratur dan jangan lupa bahagia!

Sumber:

The Genetic Mutation Behind the Only Apparent Cure for HIV

Ten years after the ‘Berlin patient,’ doctors announce a second person has been effectively ‘cured’ of HIV

You may also like

No Comment

You can post first response comment.

Leave A Comment

Please enter your name. Please enter an valid email address. Please enter a message.