Beberapa teman Gue akhirnya meninggal karena terapi ARV yang mereka minum tidak bekerja dengan baik. 

Sebelum kita nge-judge mereka sebagai ODHIV yang tidak bertanggung jawab, ada baiknya kita memahami kondisi mereka. Bukan berarti mereka tidak mau minum ARV, tetapi tubuh mereka menolak beberapa jenis obat HIV yang tersedia saat ini. Hal ini dapat berarti obat HIV yang mereka minum tidak lagi dapat menekan perkembangan HIV, atau obat HIV-nya memberikan efek samping yang berat bagi mereka.

struktur kimia dari Lenacapavir

Struktur kimia Lenacapavir.
Sumber: Wikipedia

Para peneliti saat ini berusaha mengembangkan terapi ARV jenis baru agar tidak terjadi atau berkurangnya kasus-kasus ODHIV yang tidak cocok dengan jenis obat saat ini, ataupun terhadap virus HIV yang telah resisten terhadap pengobatan yang tersedia saat ini. Salah satu jenis obat yang dikembangkan ini diberi nama Lenacapavir atau disingkat LEN.

Lenacapavir adalah satu jenis obat dari golongan capsid inhibitors. Tau ngga ada berapa jenis obat HIV? Loe pasti lupa deh, ayo intip lagi di sini. Tapi kan Min, di situ belum ada jenis capsid inhibitors? Hahaha Gue mengaku bersalah deh, karena jenis ini emang masih baru.

Penghambat kapsid (capsid inhibitor) mengganggu kapsid HIV, yaitu jenis cangkang protein yang melindungi materi genetik dan enzim dari virus HIV yang diperlukan untuk replikasi. Inhibitor kapsid dapat mengganggu kapsid HIV selama beberapa tahap siklus hidup virus.

Saat ini, selain Lenacapavir, obat HIV jenis capsid inhibitor adalah Cabenuva (terdiri dari perpaduan cabotegravir dan rilpivirine), obat ini telah disetujui penggunaannya untuk terapi HIV dengan cara disuntikkan ke ODHIV sebulan sekali. Catatan: Beberapa literasi menggolongkan cabotegravir ke dalam Integrase strand transfer inhibitor (INSTI).

Jika Cabenuva disuntikkan sebulan sekali, maka LEN cukup disuntikkan 6 bula sekali! Emejing bukan?

Jangan keburu seneng, karena LEN saat ini masih dalam clinical trial, atau ujicoba klinis, dan mungkin masih perlu beberapa tahun lagi agar dapat disetujui, dan kemudian diproduksi secara massal. Untuk negara seperti Indonesia, kita mungkin masih harus menunggu agar Gilead Sciences, perusahaan penemu obat LEN ini, mau memberikan bantuan dengan mengijinkan versi generiknya.

Bagaimanapun, hal ini merupakan kabar baru yang layak bagi kita tunggu Sob!

Sumber:

Long-Acting Lenacapavir Shows Continued Promise

What’s the Latest on Lenacapavir—the Promising New Treatment for Multi-Drug Resistant HIV?

Drug Database: Lenacapavir

 

 

 

You may also like

No Comment

You can post first response comment.

Leave A Comment

Please enter your name. Please enter an valid email address. Please enter a message.