meditasi

Gue suka banget yang namanya bermeditasi. Bagi gue, meditasi adalah cara gue untuk memahami diri gue, menenangkan diri, menghilangkan stress, dan berdamai dengan keadaan. Kenapa gue melakukan meditasi karena gue percaya, segala hal itu berasal dari pikiran gue. Kalau gue memiliki pikiran yang jernih, gue yakin pasti kehidupan gue juga semakin indah.

Pendapat gue ini juga ternyata didukung oleh sebuah terapi yang dapat mengembangkan kualitas hidup, bahkan bagi ODHA sekalipun. Terapi ini disebut Mindfulness-based Cognitive Therapy (MBCT). MBCT ini sebenarnya mengembangkan berbagai praktik meditasi.Faktanya, MBCT ini bisa meningkatkan kesehatan mental, dan juga meningkatkan jumlah CD4.

MBCT mengajarkan kita untuk menjadi lebih sadar apa yang dipikirkan dan dirasakan pada saat ini.

Dokter Evan Collins, seorang psikiater yang memimpin kelompok MBCT di Toronto dan telah hidup dengan HIV sejak 1980-an, mengatakan, “MBTC itu seperti berseluncur: Kita tidak bisa selalu mengontrol gelombang stres, depresi atau kecemasan, tapi bukannya membiarkan mereka menyeret kita terlalu dalam, namun kita bisa belajar untuk semangat lagi.”

Yang gue tau bahwa stres, depresi dan kecemasan semua dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan mempercepat perkembangan infeksi HIV. Kondisi ini juga dapat mengganggu seseorang yang memakai ART. Di sisi lain, mengelola kondisi tersebut melalui MBCT tidak hanya membuat ODHA merasa lebih baik, tetapi juga dapat membantu melindungi sistem kekebalan tubuh.

Penelitian yang dilakukan untuk menguji MBCT juga mengatakan ternyata sangat efektif untuk mengembangkan pemikiran positif daripada memendam emosi termasuk kekhawatiran terhadap HIV. Karena studi lain menujukkan bahwa menurunnya kesadaran merupakan efek samping dari terapi antiretroviral (ART).Soo, maka menurut gue, kegiatan untuk meningkatkan kesadaran menjadi sangat perlu.

Apa hasilnya?

Tingkat depresi menurun drastis– Dari penelitian itu, tingkat depresi menurun secara signifikan. Pada awal penelitian, para peneliti menemukan bahwa sekitar empat dari setiap lima peserta menunjukkan tanda-tanda depresi. Pada minggu 20, hanya satu dari lima peserta yang mengalami depresi.

Tingkat kecemasan berkurang–  tingkat kecemasan turun secara signifikan pada peserta MBCT. Pada minggu 20, gejala kecemasan terus menjadi rendah di antara peserta yang melakukan MBCT.

Kualitas hidup meningkat – Tingkat stres umumnya tinggi di antara peserta pada awal penelitian. Namun setelah proses penelitian, kualitas hidup mereka lebih baik, peserta menjadi lebih bahagia.

Jumlah CD4 naik – Jumlah CD4 peserta yang menerima MBCT meningkat – mulai dari 555 sel, kemudian naik ke 614 sel pada minggu 8 dan 681 sel pada minggu 20.

Meskipun sayangnya belum ada terapi ini di Indonesia. Tapi terapi ini setidaknya memberikan gambaran buat gue bahwa kegiatan meditasi ternyata bermakna besar bagi kesehatan gue. Mulai dari tingkat depresi menurun, hingga CD4 gue yang meningkat. Oh iya, gue melakukan meditasi, tapi juga gue tidak melupakan konsumsi ARV setiap harinya secara rutin.

You may also like

No Comment

You can post first response comment.

Leave A Comment

Please enter your name. Please enter an valid email address. Please enter a message.