Beberapa waktu terakhir ini banyak keresahan dikalangan komunitas dan pasien dengan HIV, yaitu ketika obat mereka yang tadinya hanya diminum satu tablet per hari, sekarang harus minum setidaknya 4 tablet per harinya. Sebenarnya ini bukan masalah yang serius, namun bagi masyarakat awam apalagi orang-orang muda ini menjadi masalah yang cukup berarti.
Sebelumnya kita jelaskan dulu apa itu FDC. Singkatan dari fixed-dose combination atau kombinasi dosis tetap, yakni kombinasi beberapa obat antiretroviral yang digabungkan menjadi satu tablet, untuk membantu mengurangi beban pil. Obat FDC ini isinya dapat menggabungkan berbagai kelas antiretroviral (misal kelas NRTI digabung dengan NNRTI) dan yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah FDC kombinasi obat Tenofovir, Lamivudine dan Efavirenz dalam satu tablet.
Saat ini pasien yang tadinya mendapatkan obat ARV jenis FDC diganti dengan obat ARV lepasan, artinya harus meminum obat lebih banyak yaitu 4 tablet setiap harinya. Sebenarnya teman-teman tidak perlu khawatir dengan menjadi banyaknya jumlah obat-obatan ARV kalian karena pada dasarnya adalah sama. Hanya saja yang tadinya 3 jenis obat dicetak dalam satu tablet sekarang diberikan terpisah per obat, jadi terlihat lebih banyak, padahal jumlah obatnya sama.
Begitu pula dengan dosisnya, dosis masing-masing obat yang terkandung dalam FDC (Tenofovir 300mg + Lamivudine 300mg + Efavirenz 600 mg) sama persis dengan dosis pada obat-obatan ARV lepasan. Hanya pada Lamivudine karena sediaan obat adalah 150mg maka diberikan sekali minum 2 tablet sekaligus. Jadi total yang diminum 4 tablet obat: Tenofovir satu tablet, Lamivudine dua tablet dan Efavirenz satu tablet. Sedikit bermasalah karena seolah terlihat menambah konsumsi obat-obatan ARV, padahal tidak.
Membawa 3 botol obat dalam satu tas terkadang menimbulkan bunyi khas yang tidak nyaman akibat goncangan obat-obat tersebut di dalam botolnya. Namun janganlah kita terlalu lebay dalam menyikapi hal semacam ini. Kalian bisa membeli kotak obat mini dengan berbagai bentuk menarik di apotek atau swalayan. Bawa obat seperlunya saja, simpan sisanya dirumah, dan isi ulang setiap kali kotak obat hampir habis.
Jangan mengeluh dengan efek samping obat baru kalian, karena obat FDC dan obat lepasan pada dasarnya adalah obat dengan dosis yang sama. Dapat dipastikan tidak ada efek samping lain. Kalian yang sudah mentoleransi efek samping obat FDC tidak akan mengalami efek samping berulang pada obat lepasan. Efek samping yang sering dikeluhkan biasanya hanya faktor sugesti saja.
Jadi, jangan khawatir, obat FDC dan obat lepasan akan memberikan dampak baik pada tubuh jika diminum secara benar dengan tingkat kepatuhan yang bagus.
4 Response Comments
Selamat Siang Kakak,
Saya ingin tanya. Saya ODHA dan dari Tahun 2016 Saya minum FDC 1 pill. Tapi dalam Kasus jika FDC 1 pill habis saya Selalu mendapatkan obat lepas 3 macam.
Saya baru pindah pengobatan dari Bali,
Dokter saya di Bali menjelaskan jika obat lepas 3 macam bisa diminum bersama meski lamivudine harus terdiri 2 pill karena agar dosis mencapai 300mg.
Kemarin, Saya baru pindah ke Semarang,
Saya mendapatkan obat pecahan 3 macam. Padahal saya sudah menjelaskan kalau saya terbiasa minum FDC pill. Kalau terpaksa saja baru di beri lepasan pill.
Di sini ada sedikit masalah untuk pendapat pemakaian Lamivudine 150mg. Saya terbiasa minum 2 pill sekaligus bersama obat lainnya tapi Dokter di tempat baru mengajurkan minum Pagi dan Malam.
Mohon bantuan dan pencerahan?…
Dikarenakan saya sudah terbiasa minum lamivudine 150mgx2 jika Saya mendapat obat lepasan.
Kind Regards,
Adi
Ketika membca seluruh komentar.
Saya berkeyakinan untuk coba Tes hiv.
Apapun hasilnya nanti saya siap menerima.
Halo min, saya mw share sklian nanya. Saya baru mengkonsumsi obat ARV 1 bulan dg jenis obat 1 tablet, awalnya efek samping ngefly gitu lbih kurang 3 hari, setelah itu gk ada efek samping lagi. Masuk ke bulan ke-2 obat saya yg awalnya 1 tablet diganti jadi 4 tablet itu yg 3 botol terpisah, udah 2 hari saya konsumsi efek sampingnya selalu diare dipagi hari, saya minum diapet dipagi harinya dan siang udah sembuh. Apakah wajar efek nya bgitu?
Kalo aku efek sampingnya sesak nafas bagaimana mengatasinya