Gue juga sering banget melihat atau terbiasa berteman dengan teman-teman gue yang merokok. Termasuk ODHA yang juga merokok. Dan dulu gue juga perokok aktif.

In the past, gue adalah orang yang sangat kuat untuk merokok, bahkan hampir sebungkus rokok perharinya gue hisap.  Namun, setelah dokter gue menyarankan gue untuk berhenti merokok, gue mencobanya. Sulit sekali buat gue untuk berhenti merokok, hingga 6 bulan lebih perjuangan gue untuk tidak merokok lagi.

Kenapa gue memilih untuk berhenti merokok? Karena gue telah diinformasikan oleh dokter gue bahwa ODHA yang merokok memiliki kemungkinan mengalami kanker paru-paru lebih besar dibanding non ODHA yang merokok.

Selain itu, merokok juga mengurangi angka harapan hidup dibanding dengan HIV itu sendiri. Jadi menurut gue rokok lebih berbahaya dari HIV itu sendiri.

Oh iya, setau gue juga merokok bisa menyebabkan infeksi oportunistik pada ODHA mulai dari Kandiasis (jamur pada tubuh), hingga peradangan berat pada paru-paru.

Ditambah lagi, sebuah penelitian baru-baru ini menjelaskan bahwa ODHA yang merokok beresiko meningkatkan kematian hingga 60% dalam bentuk penyakit jantung dan kanker.

Soo, karena penjelasan-penjelasan itu gue mulai perlahan-lahan berhenti merokok.

Ketika merokok, gue merasa nafas gue semakin pendek. Tubuh gue juga merasakan efek samping ARV yang hebat. Setelah perlahan-lahan gue berhenti merokok, efek samping seperti mual, pusing, berkurang secara signifikan. Juga setelah lebih dari 2 tahun berhenti merokok, nafas gue sekarang bisa lebih panjang,

Awalnya gue juga sangat sulit untuk berhenti merokok. Merokok pada dasarnya merupakan suatu bentuk ketagihan atau adiksi sehingga tidak ada cara yang spesifik untuk berhenti merokok. Beberapa teman gue yang mencoba berhenti merokok bahkan harus dibantu dengan obat-obatan dari dokter. Tapi ada juga teman gue yang berhenti merokok hanya dengan mengganti rokok dengan permen karet.

Cara gue untuk lepas dari ketagihan rokok adalah dengan cara gue tidak mendekati atau agak membuat jarak dengan orang-orang yang merokok. Dan tentunya mempersibuk diri agar tidak merokok. Tapi itu cara gue. Mungkin loe punya cara lain untuk berhenti merokok.

Referensi

Yayasan Spiritia. (2014). Lembaran Informasi Tentang HIV dan AIDS untuk ODHA. Jakarta: Yayasan Spiritia.

You may also like

No Comment

You can post first response comment.

Leave A Comment

Please enter your name. Please enter an valid email address. Please enter a message.