Halo guys, sudah pernah tes Viral Load (VL) belum nih?

VLAtau justru belum tau apa itu VL?

Gue baru aja tes VL bulan lalu. Awalnya gue juga bingung koq ini tes buat apaan lagi. Setelah dokter gue jelaskan, gue baru paham ternyata VL adalah untuk mengetahui apakah ARV yang gue minum bekerja secara efektif atau tidak dalam menekan jumlah virus HIV di dalam tubuh gue.

Tes VL  ini digunakan untuk menghitung jumlah virus yang ada di dalam darah. Karena memang sifat virus bisa bersembunyi di kelenjar-kelenjar, sumsum tulang belakang, termasuk otak. Jumlah virus yang ada di dalam darah hanya berkisar 2% dari total virus HIV yang ada di tubuh.

Dokter gue menjelaskan, ukuran dari test viral load adalah “terdeteksi” dengan angka, dan “tidak terdeteksi”. Terdeteksi artinya masih ada jumlah virus dalam darah kita yang bisa dihitung oleh alat pendeteksi.  Sementara, tidak terdeteksi artinya jumlah virus di dalam darah sudah sangat sedikit hingga tidak bisa terhitung oleh alat atau jumlah virus kurang dari atau sampai dengan 399 virus.

Sayangnya, harga untuk tes VL sekarang ini masih agak mahal. Harga untuk sekali tes mencapai harga Rp.750.000-Rp.1.000.000 (tergantung di klinik mana kita tes). Biasanya dokter akan merekomendasikan kepada ODHIV untuk melakukan test VL satu kali setiap 6 bulan atau setiap 1 tahun .

Dokter juga menjelaskan, bahwa tes VL selain berfungsi untuk mendiagnosis efektivitas ART juga bisa ditafsirkan untuk fungsi lain. Contohnya untuk menafsirkan daya infeksi kita  kepada orang lain. Kalau hasil tes VL gue “tidak terdeteksi” risiko penularan gue kepada orang lain akan semakin rendah. Selain itu juga dapat digunakan sebagai indikator prognosis, yaitu diagnosis sampai kapan kita bisa terus sehat dengan mengonsumsi ARV, karena tes VL menggambarkan daya replikasi virus di dalam darah kita.

Tapi JANGAN salah mengerti ya! Test viral load “tidak terdeteksi” bukan artinya virus di tubuh gue “menghilang”.

Viral load hanya menunjukkan jumlah virus di dalam darah. Virus masih bisa banyak terdapat di air mani, dan kelenjar-kelenjar. Sehingga masih ada potensi untuk kita menularkan virus kepada orang lain meskipun resikonya jadi lebih kecil.

So, ayuk nabung buat tes VL, 150-200 ribu per bulan cukup koq buat tes VL setiap 6 bulan ya kan?

 

Referensi:

Yayasan Spiritia. (2014). Lembaran Informasi tentang HIV dan AIDS untuk Orang Yang Hidup dengan HIV (ODHA). Page 125. Jakarta: Yayasan Spiritia.

 

You may also like

15 Response Comments

  • Agung  15 September, 2016 at 10:39

    Hello,

    Mo tnya donk..di Indonesia sendiri tes viral load apakah tdk ditanggung pemerintah untuk pasien bpjs/askes ya? Soalnya agak mahal. Saya sendiri baru balik dr inggris minggu lalu, di diagnosa positif hiv dan hepatitis b bulan juni 2016. Sejak di diagnosa positif, saya sudah 4x menjalani tes viral load disana dan semua tes gratis. Hasil tes viral load pertama 39800 copies/ml, pas mo mulai art turun jd 31900 copies/ml, 3 minggu setelah art balik tes lg udah jd 149 copies/ml. Pas mo balik ke indo (my 5th week on treatment) diminta dtg lg utk tes viral load, fungsi hati dan ginjal hasilnya fungsi hati dan ginjal normal, viral load 40 copies/ml. Mereka jg ngetes jumlah virus hepatitis b, dr 170,000,000 copies/ml waktu br di diagnosa turun jd 89000 copies/ml pas minggu ketiga terapi. Kata dokternya sih kemungkinan besar hepatitis b nya yg akut jd bs ilang sendiri (amin). Tp pas sampe sini kaget dengar penjelasan klo trs viral load itu bayar. Mahal pula. Harusnya disubsidi juga karena org gak bakal tau klo sewaktu2 jd resisten dan viral loadnya naik lg kan bahaya. Percuma pemerintah kasih subsidi utk obat arv klo tes viral load gak di subsidi.

    Reply
    • aan  1 September, 2017 at 21:00

      Sebaiknya bergabung dengan komunitas poz (kds) setempat, biasanya sering ada subsidi atau bantuan VL ataupun program2 lainnya

      Reply
    • Yaya  5 September, 2017 at 08:56

      Gratis kok, gue udah VL dan ga bayar sepeserpun

      Reply
      • hendra  8 October, 2017 at 14:21

        Mohon info nya dmn test VL yg gratis. Makasi

        Reply
        • GueBisa Admin  17 October, 2017 at 13:25

          met siang,

          untuk informasi tes VL gratis loe bisa tanyakan kelayanan yang tiap bulan loe akses ya, biasanya ada informasi dari KDS tiap kota dan di untuk daerah Jakarta ada di carlo. Terima kasih

          salam,
          guebisa

          Reply
          • Ister  1 November, 2017 at 20:40

            Carlo tuh dimana ya

          • GueBisa Admin  6 November, 2017 at 10:00

            hai Ister,

            Untuk alamat RS Carolus: Alamat: Jl. Salemba Raya No.41, RT.3/RW.5, Paseban, Senen, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10440
            Telepon: (021) 3904441

            semoga membantu,
            salam
            Guebisa

      • as'ad  23 April, 2020 at 04:29

        maaf
        Ada nomor bisa dihubungi
        Untuk ter VL
        maaf
        Makasih

        Reply
  • nita  10 May, 2018 at 00:40

    Hi mau tanya, di RS Carolus bs tes vira load? Harganya brp?

    Reply
    • guebisa 19  18 June, 2019 at 13:06

      Bisa, sekitar 1,3 juta (jika belum ada perubahan)

      Reply
  • Aria  11 June, 2020 at 06:14

    Saya positf hiv sejak agt 2014. Minum art selama hampir 1th. Terus putus art sampai sekarang. Bahaya kalau saya tdk minum art? Soalnya sejak 4th terahir saya tidak merasakan kambuh lagi.. Apakah ini aman bagi saya atau tidak? Trims.

    Reply
  • Putra  3 December, 2021 at 05:28

    Dok mau tanya nih, saya setelah kerja ini karena capek sering lupa minum ARV ada sekitar 3x dalam 2 bulan belakangan ini, cara kita tau Resistensi obat atau tidak gimana ya?

    Reply
    • GueBisa  3 December, 2021 at 10:10

      Hai Sobat, untuk mengetahui apakah ARV kamu mesih efektif atau tidak, paling mudah dan murah yaitu dengan melakukan tes Viral Load, bagaimana kondisi VL kamu apakah naik atau tetap Undetected.

      Reply
  • Maulana  30 January, 2022 at 16:40

    Disini ada yg coba minum herbal jg gak? Utk naikkan cd4? Dan diperbolehkan tdk ya?

    Reply
    • GueBisa  4 February, 2022 at 10:28

      Hai Sobat GueBisa, untuk pengobatan herbal jangan dijadikan sebagai pengobatan utama, sebaiknya Sobat tetap rutin minum ARV. Sedangkan herbal lebih ke penunjang saja. Dan kasih jeda waktu 2 jam antara waktu minum ARV dan herbalnya.

      Reply

Leave A Comment

Please enter your name. Please enter an valid email address. Please enter a message.