Salah satu kendala dalam terapi ARV (anti retroviral) bagi kebanyakan temen-temen Gue yaitu bosen minum obat setiap hari. Ada juga yang sering kelupaan.

Obat injeksi Cabenuva
Sumber: positivelyaware.com

Beberapa gebrakan dalam terapi ARV sudah dilakukan oleh para ahli, di antaranya adalah penemuan terapi ARV dengan cara injeksi (suntik) setiap sebulan atau dua bulan sekali. Nama obat ARV ini adalah Cabenuva yang merupakan perpaduan dari cabotegravir dan rilpivirine. Tapi ada syarat buat loe boleh memakai Cabenuva, yaitu viral load loe sudah undetected, dan loe tidak alergi terhadap 2 kandungan Cabenuva, yaitu cabotegravir dan rilpivirine.

Misalnya nich Cabenuva sudah tersedia di Indonesia (atau buat loe yang tinggal di Amrik), loe belum langsung boleh menerima suntikan Cabenuva, tapi ada waktu transisi sebulan buat loe dikasih pil cabotegravir dan pil rilpivirine yang harus loe minum per harinya. Waktu transisi ini untuk melihat apakah loe ada alergi atau tidak terhadap kedua jenis obat ini.

Pil cabotegravir dijual dengan merk dagang Vocabria, sedangkan pil rilpivirine dijual dengan merk dagang Edurant. Cabotegravir sendiri merupakan terapi ARV dari jenis integrase strand transfer inhibitor (INSTI), cara kerja integrase strand transfer inhibitor yaitu memblokir aksi integrase, enzim virus dari human immunodeficiency virus Tipe 1 (HIV-1), yang terlibat dalam mengintegrasikan DNA virus ke dalam kromosom inang (dalam sel CD4 kita). Integrasi DNA virus ke dalam DNA inang diperlukan untuk replikasi virus HIV.

Salah satu jenis obat yang masuk ke dalam golongan INSTI ialah dolutegravir, yang pasti loe tau kan? Primadona terapi HIV saat ini. Yuk berandai-andai kapan ya Cabenuva akan ada di Indonesia?

Sumber:

What is CABENUVA?
Cabenuva
Integrase strand transfer inhibitor
FDA Approves Cabenuva and Vocabria for the Treatment of HIV-1 Infection

You may also like

4 Response Comments

  • Geral  10 March, 2022 at 09:47

    Nomor nya brpa ya? Mau cerita tapi gatau ke siapa, timbul ruam merah2 terus cek ke puskesmas hasil HIV TPHA non reaktif, dokter yang mandu bilang hasil nya non reaktif terus nanya2 background kehidupan terus gw cerita kalo gw muncul ruam2 merah, kata dokternya alergi , ya gw percaya dong abis itu gw disuruh ke poli umum buat berobat tapi sebulan kemudian ga sembuh2, akhir gw mutusin berubar ke RS di tes TPHA dan VDRL reaktif, itu maksudnya gimanaa ya?

    Reply
    • GueBisa  10 March, 2022 at 10:23

      Ada di website kok Sob, ayo dibuka-buka web kita pasti nemu

      Reply
  • Gereal  11 March, 2022 at 06:55

    Ga ada respon

    Reply
    • GueBisa  11 March, 2022 at 12:48

      mungkin Adminnya lagi subuk Sob, coba lagi ya

      Reply

Leave A Comment

Please enter your name. Please enter an valid email address. Please enter a message.