Saat dikasih tau dokter Gue HIV positif, perasaan Gue biasa aja.

Pasti Loe semua mikir “Aneh banget nih orang!” Karena seharusnya perasaan Gue sama dengan yang dirasain hampir semua orang yang dinyatain positif HIV. Shock, takut dan sedih.

Gue bisa biasa aja, karena setahun sebelum Gue dinyatain positif, Gue udah persiapkan diri Gue kalo “someday” Gue positif.

Tapi, yang bikin Gue stres dan putus asa banget itu Loe tau apa Guys? Efek samping ARV! Yup, karena saat Gue tau status, CD4 Gue udah anjlok banget, 56, dan Gue harus segera ARV! Tapi Gue gak tau apa-apa soal obat yang harus Gue minum seumur hidup yang namanya ARV itu, Gue gak tau kalau ada efek samping yang berat, Gue gak tau gimana menyikapinya! Sampai ada keinginan Gue buat berhenti minum ARV dan pengen mati aja!

Lewat Gue Bisa ini, Gue ingin berbagi dengan Loe semua tentang pengalaman Gue ngadapin efek samping ARV dan berbagi tips gimana Gue ngadapinnya. Karena kalo Gue Bisa, Loe juga bisa!

Gak semua ngalamin efek samping dan yang dialami juga beda-beda

Gue jelasin dulu ya apa itu efek samping. Efek samping itu adalah dampak yang gak diinginkan dari obat yang kita konsumsi. Semua obat itu ada efek sampingnya. Kalau Loe semua rajin baca, semua obat-obatan itu dilengkapi dengan daftar efek samping. Awal Gue minum ARV, Gue mabok berat tiap hari selama 3 bulan! Mual, muntah, pusing, lemes dan gangguan pencernaan.

Gue jadi parno makan karena apapun yang Gue makan itu keluar lagi sampai berat Gue turun 5 kg. Bahkan sampai 1 tahun Gue masih ngalamin mual dan muntah walau sesekali. Temen Gue yang lain malah lebih parah, sampai mesti dirawat karena efek sampingnya berat dan membutuhkan pemantauan dokter. Eh ada teman Gue yang lain gak ngerasain apa-apa. Gak adil kan? Tapi setelah Gue cari tau, ternyata jika tubuh lebih kecil dari rata-rata, tubuh lebih lambat mengurai obat, menderita penyakit penyerta lain (Infeksi Oportunistik) dan CD4 rendah, maka efek samping juga lebih berat. Jadi efek samping yang akan kita dapat tergantung dari kondisi tubuh kita sendiri ya Guys!

Tips jika mengalami efek samping

Well, sekarang Gue bagi tips Gue gimana Gue ngadapin efek samping.

  1. Jangan pernah mutusin sendiri buat berhenti minum ARV, konsultasi dengan Dokter!

ODHA sangat dituntut untuk patuh ARV (patuh jamnya, bener dosisnya, bener cara minumnya dan diminum seumur hidup). Jadi Loe jangan pernah coba-coba mutusin sendiri buat berhenti ARV walau Loe ngalamin efek samping. Resiko ketika Loe berhenti ARV, virus HIV di dalam tubuh Loe bisa resisten terhadap ARV yang Loe minum, dan terapinya jadi gak efektif lagi!

Saran Gue, apapun yang Loe alami, segera konsultasikan ke dokter. Efek samping yang ringan dokter akan kasi obat untuk mengatasinya, seperti anti mual. Efek samping jika menurut dokter berat, bisa jadi Loe dirawat atau ARV yang Loe minum diganti dengan jenis ARV yang lain. Pokoknya, gejala apapun, segera konsultasi ke dokter ya Guys!

  1. Cari dukungan dan informasi

Gue putusin buat cari informasi apapun yang terkait dengan virus yang akan menjadi “sahabat” Gue seumur hidup ini. Lewat buku dan Kelompok Dukungan yang ada di kota Gue. Dengan berbagi pengalaman dan informasi dari orang yang sesama positif HIV itu rasanya lebih ‘klik’ karena dia juga ngalamin apa yang Gue alamin. Gue jadi lebih banyak tau. Owh, ternyata cara kerja ARV begini. Owh, kalau Gue mual selain minum obat yang dikasih dokter Gue harus apa. Gue juga cari dukungan dari keluarga karena yang merawat Gue dirumah adalah keluarga. Deg-deg’an sih pas buka status, Thanks GOD! keluarga Gue menerima status HIV Gue karena mereka ternyata juga udah cukup tau HIV dari berbagai sumber yang pernah mereka liat, dengar dan baca. Ini jadi penyemangat hidup Gue!

  1. Positif Thinking dan merubah gaya hidup sehari-hari.

Gue mulai berusaha berbaik sangka dengan Tuhan, Gue positif HIV pasti karena Tuhan sayang sama Gue. Apapun yang terjadi, Gue berusaha positif thinking, Guys! Karena pikiran yang positif akan membawa pada hal-hal positif. Gue juga mulai merubah gaya hidup Gue sehari-hari.

  • Gue bangun pagi dan olah raga, gak lari Guys, cukup jalan aja, ga kuat kalo lari,
  • Gue berjemur dibawah sinar matahari sebelum jam 9 pagi.
  • Makan sedikit tapi sering. Ini ampuh banget buat mencegah maag Gue kambuh karena perut sering kosong. Gue bakal berhenti makan begitu ngerasa mual, menarik nafas berusaha rileks dan cium kulit jeruk, ini efektif banget!
  • Buat sementara Gue gak makan makanan yang bakal memperburuk gangguan pencernaan, seperti kembung dan diare. Gue hindari makanan atau sayuran yang pedas, asam dan bergas. Gue sering minum teh hangat yang dicampur dengan jahe dan ini bikin perut nyaman banget Guys..

Mudah-mudahan pengalaman dan tips Gue ini bermanfaat terutama buat Loe yang baru mulai terapi ARV ya, Guys!

Oleh: Jo, Pekan Baru

You may also like

596 Response Comments

  • ita  4 March, 2016 at 04:57

    Terpuruk tnpa tsu hrs bicara sm spa

    Reply
    • GueBisa  6 March, 2016 at 22:33

      Hai,
      Bisa koq bicara atau konsultasi kontak di nomer konsultasi kita: 0822-1016-6969
      Tetap semangat ya, hidup dengan HIV bukan akhir segalanya.

      Salam,
      Gue Bisa

      Reply
      • nara  13 February, 2017 at 14:28

        Hay salam kenal

        Reply
      • Adam  30 March, 2017 at 23:53

        Hay…. q btuh bantuan untuk konsultasi q positif setahun yg lalu q gk tau mw konsultasi ke mna.. q tgl di balikpapan bisa minta tlong kontak yg bisa konsultasi mkasih

        Reply
        • GueBisa Admin  31 March, 2017 at 08:59

          Hi Adam,

          Untuk informasi awal Loe bisa add nomor WA yang ada diwebsite dan nnati selanjutnya bisa Gue sampaikan sama pendamping sebaya yang didaerah Balikpapan, Terima kasih

          salam,

          Guebisa

          Reply
          • Deni  2 May, 2018 at 18:57

            Mlm… Boleh mnta kontak aa nya… Aku baru positif ketahuan sebulan yg lalu

          • guebisa 19  18 June, 2019 at 11:05

            Silakan hubungi 081296759913 untuk bergabung dan berbagi dengan kelompok dukungan sebaya kami.

          • Ardiansyah  22 September, 2018 at 19:14

            Berapa nomor whatsapmu min

          • guebisa 19  14 June, 2019 at 16:32

            081296759913

        • KONSELOR  6 September, 2017 at 11:17

          Bagi kalian yang tinggl di Bali khususnya di daerah Ubud atau Denpasar, kalian bisa mengunjungi Unit layanan VCT dan pengecekan IMS lainnya..Gratis!

          Reply
          • Hanz  15 September, 2017 at 00:57

            Saya sdh periksa dan dinyatakan positif dengan CD4 454. Kata dokternya bagus dan saya di kasih obat yang saya harus minum seumur hidup. Tapi setelah berjalan 10 hari kenapa muncul gatal2 seluruh badan ya. Saya juga harus kerja malam, jam minum jam 11 malam jadi kaya orang mabuk kalau kerja. Bantuin donk, saya di Bali.

          • Hanz  15 September, 2017 at 01:06

            Udah periksa dan hasilnya positif, obat dah mau habis. Pendamping ga ada (konselor) dan bingung mau minta obat ke mana. Denpasar 082226978910

          • xxxyy  12 June, 2018 at 05:06

            Dimana to alamatnya bos??trus klo cek up kondisi organ di dlm gratis juga ga bos??

          • Astard  7 August, 2020 at 10:41

            Dok saya mau tanya donk. Apabila kita baru melakukan hubungan dengan orang yang berisiko tinggi. Jika selama 3 hari kita langsung mengalami gejala seperti flu, apakah bisa secepat itu efek virus nya masuk dok.?

          • Joe  23 December, 2020 at 19:51

            Halo admin,, saya mau tanya ciri” orang terinfeksi hiv gmn? Dan batas waktu munculnya virus berapa lama dari hubungan sex? Seingat saya terakhir hungan sex tanpa kondom 10thn yg lalu, akhir” ini berat badan saya turun,,badan sering lemas tidak bertenaga, kadang diare kadang tidak apakah saya tetular hiv min? Mohon infonya dan kontak wa’ny

      • Mike  19 June, 2017 at 11:30

        Hallo, gue saat ini panik parah setengah mati. Kemaren gue baru aja ngelakuin hubungan intim dengan pasangan, dan ternyata pasangan gue positif hiv. Yang gue lakuin pada saat itu ciuman, pelukan, cupangan, oral dgn jangan waktu yg sebentar (tdak ejakulasi didlm mulut), dan sempat mau melakukan anal hanya sampai pada penis masuk ke anus hanya sebentar dan itu menggunakan kondom. Pada saat ini doi sedang menjalani terapi arv, dan hasil pada terakhir ini virus dalam lv undetect, apa sangat beresiko buat gue? Plis jawabannya.. Gue sayang sama dia, disisi lain gue panik, cemas, dan takut.

        Reply
        • GueBisa Admin  19 June, 2017 at 12:20

          Hallo Mike,

          Tidak usah panik kenapa? karena disana tidak ada jalan untuk penularan dan apalagi pasangan Loe sudah terapi jadi aman. untuk lebih jelas Loe bisa add nomor WA yang da diwebsite. Jaga diri kamu dan pasangan kamu ya, Terima kasih

          salam,
          Guebisa

          Reply
          • Hendra  28 December, 2019 at 18:04

            Saya dinyatakan positif hiv satu bulan yang lalu, dn skrng sy rutin menjalani arv.. Baru baru ini sy dekat sama seseorang sy takut sy bisa menularkan hiv sama doi, tpi hal yang beresiko yg kami lakukan hanya ciuman, dan oral seks. Dn frekuensi yg kami lakukan cukup banyak kali. Saya takut bisa menular ke pasangan sy ini. Apa yg harus sy lakukan?

          • guebisa 2020  6 February, 2020 at 15:40

            Hi Hendra, terima kasih sudah menghubungi kami, kami paham dengan kekhawatiranmu saat ini. Sebenarnya jika kamu sudah teratur minum ARV dan hasil viral loadnya undetected maka kemungkinan menularkan orang hampir tidak ada, karena Undetected = Untranssmitted, jadi penjelasannya ketika sudah tidak terdeteksi menurut penelitian tidak akan menularkan ke yang lain, tetapi IMS/STD’s tetap bisa tertular. Tidak ada salahnya melakukan hubungan seksual tetapi dengan cara yang aman, seperti menggunakan kondom.
            Dan yang harus dipahami juga membuka status kepada orang lain itu bukan sebuah keharusan, tetapi yang paling penting berdamai dengan status itu terlebih dahulu. Kemudian terkait membuka status kepada pasangan bisa pelan-pelan, sembari menjelaskan informasi terkait HIV. Karena membangun relasi dan komitment dengan orang lain itu bukan hal yang mudah, sambil mengenal lebih jauh personality pasanganmu, kamu juga bisa menjelaskan bagaimana berelasi dengan ODHIV, karena kamu juga pantas dicintai dan kamu berharga. 🙂

      • Natael  19 June, 2017 at 23:02

        Hallo,

        Gue mau tanya seberapa besar resiko kita terkena virus setelah melakukan hubungan dgn memakai kondom, ciuman, oral dan tidak ada luka dengan yg positif yg sudah melakukan terapi arv dan vl undetecth.

        Reply
        • GueBisa Admin  20 June, 2017 at 08:58

          Hallo natael,

          terima kasih sudah bertanya, untuk masalah seberapa besar resiko kita tertular virus HIV setelah melakukan hubungan seks dengan menggunakan kondom adalah sangat kecil kemungkinan tertular (dengan catatan kondom bocor) apalagi ini orang yang positifnya sudah melakukan terapi ARV dan undetect. penularan HIV tidak bisa ditularkan melalui ciuman, jadi sebelum melakukan hubungan seks periksa dulu kondom yang mau dipake apakah masih layak dipake (tidak kadaluarsa) dan penyimpanan kondom juga harus benar (tidak boleh disimpan dalam dompet). semoga membantu, pertahankan supaya tetap negatif dan kalo positif jangan sampai menularkan. terima kasih
          salam,
          guebisa

          Reply
      • tommi  20 July, 2017 at 08:53

        Bisa add wa saya mbak/mas
        Saya

        Reply
        • joe  15 November, 2017 at 09:16

          haii mau tanya, ke dua kaki saya terasa kesemutan,sedikit gatal seperti terbakar,ada kramnya dan sedikit pegal , nah ada yg tau obatnya ga? saya sdh mnm paracetamol,ibuprofen tp ga manjur… ( sblm ada masalah ini, saya minum antibiotik saran dokter, malah terjadi alergi obat kulit ruam gede2 merah, skrg sdh berkurang krna dah tdk konsumsi lg )

          saya joe dr semarang,menjalani terapi baru 3 minggu.

          Reply
          • GueBisa Admin  15 November, 2017 at 10:53

            hallo Joe,

            semoga sehat selalu, untuk konsultasi masalah obat alangkah lebih baik konsultasikan dengan dokternya langsung supaya tepat diagnosanya mas, terima kasih

            salam,
            guebisa

          • Al  18 July, 2018 at 08:03

            Sama seperti saya awal2 selama seminggu hanya fly saja, namun dihari ke 8 mulai muncul kondisi saya kaligata, seperti alergi parah sampai suhu tubuh 49 Celsius, setelah periksa, dokter saya memberikan anti alergi, sepakat dengan demamnya. Yg saya bingung kan saya tinggal ma ortu saya jdi kalau saya mau periksa otomatis ortu juga ikut, dan saya g mau itu terjadi, jdi saat ini saya baru berhenti konsumsi arv sehari dan alergi membaik, apakah salah, jika saya memutuskan konsumsi arv sendiri? Namun saya akan konsumsi lgi setelah alergi bnar2 pulih? Terimakasih dok

          • Jihad  16 January, 2019 at 21:26

            Itu alergi ARV, aku sempet ngalamin itu, dan harus ke dokter untuk ganti ARV yang cocok

          • Yasona Laowo  6 June, 2020 at 17:59

            Halooo teman2 saya baru menggunakan ARV 3 hari dan yg saya rasain itu serasa mau mati tapi saya tetap berjuang bangkit dari tmpt tidur ,ketika minum ARV itu bawaannya Lemes banget,Kyak demam yg pnting wahhh ngkk tau ngomong apa lagi padahal baru 3 hari saya minum ..Dan posisi lagi kerja saya ngg tau mesti bersandar sama siapa lagi kalo bukan sama yg diatas,,yg pnting saya susah ngejelasin apa yg saya alami selama minum ARV ini tapi saya yakin saya akan tetap minum bagaimanapun itu,Tuhan adil bagi setiap kita manusia

      • ICAL  30 July, 2017 at 12:09

        Halo.,, saya bru 2 minggu konsumsi ARV.
        saya konsumsinya :
        1 tablet tenovofir
        2 tablet lamivudine
        1 tablet efavirenze

        Dan kesemuanya itu saya minum bersamaan tiap malam jam 10.

        Pertanyaan saya,, benarkah cara konsumsi saya ini?

        Mengingat lamivudine katanya mesti 2 kali sehari (yg dosis 1 tablet 150mg) karena mesti ada jarak 12 jam..

        Kalo efek samping,, malam pertama saya konsum ARV.. saya merasakan efek pusing ,mual dan muntah selama 2 hari,,
        setelah itu udah normal seperti biasa lagi..

        Mohon infonya.. 🙂

        Reply
        • GueBisa Admin  1 August, 2017 at 13:16

          Hello , terima kasih untuk pertanyaannya . Mengenai cara mengkonsumsi obat ARV yang kamu minum . Untuk lamivudine memang ada dua cara mengkonsumsinya yaitu 2 kali sehari setiap 12 jam atau 2 tablet sekaligus tiap 24 jam . Saran saya pilih yang 2 tablet setiap 24 jam bersamaan dengan 2 obat ARV yang lainnya biar gampang diingat .
          Semoga membantu

          salam,
          dr. Yogi

          Reply
          • Irfan  12 October, 2020 at 09:40

            Hallo min, saya irfan dr jawatengah, saya d vonis HIV tepat 2 hari sblm saya nikah kan ada tes HIV, oh ya saya sudah 4bln terapi arv tp kenap efeksamping nggak ilang² sama spt yg adm salamin d atas. Bb saya turun tiap bulan nya karana nafsu makan bern² ilang dan selalu mual. Oh ya apa saya masih bisa punya keturunan mengingat saya hiv dan saya tdk tau cd4 saya brp. Apa saya bisa ikut program hamil meski cd4 saya rendah? Trims min

        • dede  21 August, 2017 at 10:00

          Mas boleh tanya tanya gak seputar penularan hiv kalo boleh hubungi saya di 081284667354

          Reply
          • Al  27 October, 2020 at 08:03

            Mau tanya ka, jika saya sudah minum ARV patuh dan viralload saya sudah kecil, nah pertanyaannya ka kalau saya kerja nanti lalu diminta tes kesehatan apakah saya masih terdeteksi lagi atau bagaimana ka?

        • Ian  17 April, 2019 at 19:38

          Efeknya hanya 2 hari saja ? Trus gimana cara mengatasinya? Di biarin saja atau bgaimana?

          Reply
      • Denis  20 August, 2017 at 23:53

        Hallo, mau tanya seberapa besar resiko kita menelan darah pengidap hiv? Thanks.

        Reply
        • GueBisa Admin  21 August, 2017 at 19:38

          hai denis,

          Terima kasih sudah bertanya, menelan darah orang yang HIV positif tentu ada risiko untuk tertular virus HIV . Ini tergantung dengan banyaknya jumlah virus dalam darah dan ada tidaknya luka di rongga mulut . Sebaiknya melakukan tes HIV ya

          salam,

          dr. Yogi

          Reply
          • Denis  23 August, 2017 at 22:57

            Hallo dr yogi, terimakasih sudah menjawab pertanyaan kemarin, saya mau tanya lagi nih kalau ternyata pasangan kita sudah menjalankan arv dan virus sudah undetecd, juga tidak ada luka dirongga mulut, besarkah resiko penularan ?

          • GueBisa Admin  25 August, 2017 at 10:07

            Hallo Denis,

            Undetectable is uninfectious artinya seseorang yang viral load ya tidak terdeteksi berarti tidak menularkan lagi . Resiko penularannya kecil sekali tetapi tidak nol. Terima kasih.

            salam,
            dr. Yogi

          • GueBisa Admin  25 August, 2017 at 10:08

            Hallo Denis,

            Undetectable is uninfectious artinya seseorang yang viral load ya tidak terdeteksi berarti tidak menularkan lagi . Resiko penularannya kecil sekali tetapi tidak nol.

            dr. Yogi

          • ooe  2 October, 2018 at 17:57

            mas mau tanya PEP itu obat untuk apa ? terima kasih

          • guebisa 19  14 June, 2019 at 16:04

            Profilaksis atau obat pencegahan HIV setelah kejadian risiko

      • Angga  22 August, 2017 at 09:18

        Ada group untuk anak TANGSEL gak?? Mau dong gue join, biar ada temen biar bisa sharing….

        Reply
        • GueBisa Admin  23 August, 2017 at 10:16

          Selamat pagi Angga,

          guebisa mempunyai support group whatsapp, apabila tertarik bisa add nomor 081296759913

          salam

          guebisa

          Reply
          • Ferdian Dinata  22 December, 2018 at 19:24

            Hallo
            Saya mau bertanya
            Saya meminum obat ARV itu pukul 10 malam ,dan setelah itu saya tidur,apa kah jika saya meminum pukul 10 malam terus lanjut beraktifitas di perbolehkan atau tidak ?

          • guebisa 19  12 June, 2019 at 15:45

            Halo,
            Boleh silakan jika efek samping sudah ditoleransi dengan baik.

        • GueBisa Admin  23 August, 2017 at 12:26

          hai Angga,

          komunitas daerah Tangsel ada, loe bisa chat admin 081296759913 untuk mendapatkan nomor pendamping orang Tangsel, terima kasih salam sehat.

          salam,

          Guebisa

          Reply
      • Rez  1 October, 2017 at 15:37

        Hai. Boleh tanya kah? Ada efek efavirenz untuk wanita yg lagi program ingin hamil..? Apa bnar jd sdikit susah hamil yah? Thanx..

        Reply
        • GueBisa Admin  2 October, 2017 at 10:17

          Hai Mas Reza,

          efek samping ARV tidak ada hubungannya dengan kehamilan, apalagi susah mendapatkan keturunan. konsultasikan dengan dokternya supaya mendapatkan informasi lebih jelas ya mas dan ikuti programnya. Terima kasih sudah bertanya.

          salam,
          Guebisa

          Reply
      • Junus  28 July, 2018 at 16:05

        Nmr nya kok ga bisa di hubungi min?

        Reply
      • Neapzy  25 January, 2019 at 22:14

        Bisa bagi nomer WA untuk daerah Jakarta Utara…???

        Reply
        • guebisa 19  28 May, 2019 at 19:56

          Silakan chat nomer yang ada website ini

          Reply
      • Muzawir  23 February, 2019 at 13:52

        Hi gw sdh kurng lbh 3hari minum obt arv dn gw jg ngejalani obat OAT .
        efek yg aku rasain demam pilek kadang bersim pusing mabok mual dn tubuh mulai melemah. Aku bingung mau sharing ke syp aku ingin seseorg yg lbih tau akan hal itu. Ada kontak wa yg bsa dihub?? Mksh

        Reply
        • guebisa 19  27 May, 2019 at 16:43

          Hallo Muzawir,
          Kondisi pengobatan awal pada beberapa orang memang mengalami efek samping, apalagi ditambah pengobatan OAT, namun selalu ada solusi menghadapi dual pengobatan semacam ini, terus konsultasikan dengan dokter kamu yaa dan jika ingin teman berbagi silakan Chat ke nomor ini (081296759913) nanti admin kami yang akan mengarahkan jika ingin gabung dengan kelompok dukungan sebaya.

          Terimakasih

          Reply
      • Calvin  3 March, 2019 at 22:38

        Sdh 3 bln mengkonsumsi arv….tp berat bdn saya tdk naik2…kemudian kl buang air besar rasa nya mau kiamat dunia ini ? Sometimes berdarah Apa ada efek dr sakit yg saya derita ini ? Atau ada penyakit lain yg menyerang tubuh saya

        Reply
        • guebisa 19  28 May, 2019 at 19:53

          jika BAB mengeluarkan darah, sebaiknya dilaporkan ke dokternya agar diperiksa, kalau kalau ada masalah didaerah anal.

          Reply
          • Semangat  8 December, 2021 at 04:33

            Emang apakah ada mas kalau boleh tau obat pep itu atau profilaksis itu kak soalnya aku kejadian beresiko udah ada 9 hari yang lalu kak apakah masih bisa minum obat itu kak dan cara akses obat itu gimana kak mohon di jawab kak

          • GueBisa  10 December, 2021 at 10:13

            saat ini obat Pep belum tersedia, tetapi ada baiknya kamu konsultasi ke klinik HIV di puskesmas kecamatan terdekat

        • rani  4 January, 2021 at 11:04

          gimana kondisinya gan,
          untuk masalah pencernaanya

          Reply
      • ferdist  23 April, 2019 at 17:25

        apakah hiv aids bisa komsumsi daging susu bubuk dencaw…apakah harus air mendidih

        Reply
        • guebisa 19  28 May, 2019 at 19:18

          Boleh, selama kamu yakin semua itu dimasak matang dan bersih

          Reply
      • Awan  31 January, 2020 at 18:27

        Saya dinyatakan hiv+ tgl 20 januari 2020, masih baru, dan baru 1 minggu arv, diberi obat arv gak tau namanya apa dan disuruh diminum cukup 1 butir sehari di mlm hari seblm tidur, efek samping ya mungkin sama dgn tmn2 yg lain nge-fly gitu bahkan sampe pagi habis bangun tidur rasanya masih sempoyongan, di hari ke-8 timbul bintik2 merah di dada dan tangan, sudah saya konsultasikan ke klinik yg bersangkutan dan diberi obat alergi, katanya jika dalam 3 hari kondisinya tidak berkurang atau malah lebih parah harus datang lagi ke klinik.
        Pertanyaan saya:
        Membaca komen2 di bawah koq banyak teman2 yg konsumsi arv nya kombinasi gitu, sedangkan saya cuma disuruh minum 1 tablet/hari selama 2 minggu pertama.
        Dan waktu test VCT saya digratiskan oleh yayasan utk cek seluruh organ termasuk paru2, gintal dll. Wkt itu hasilnya bagus hanya saja reaktif hiv, CD4 saya waktu itu 650. Nah, dlm kondisi saya seperti ini apakah saya pasien yg termasuk dlm golongan parah atau masih baru/masih mudah ditangani?

        Reply
        • guebisa 2020  6 February, 2020 at 15:17

          Hello Awan, terima kasih sudah menghubungi kami, yang kamu alami saat ini termasuk kondisi yang masih sangat bagus, CD4 orang normal pada umumnya 500-1500. terkait pengobatan, memang banyak sekali jenis ARV, ARV yang kamu gunakan saat ini termasuk dalam ARV single dosis, yaitu kombinasi dari 3 obat yang dijadikan dalam 1 obat, jadi sebenarnya sama saja agar lebih praktis kemudian dijadikan 1 obat. semoga jawaban ini bisa membantu ya, Tetap semangat dan tetap semangat minum obat 🙂

          Reply
          • Arna  16 February, 2020 at 20:16

            Bagaimana cara mengatasi efek arv yang bikin lelah tidak bertenaga. Sudah 11 hari minum arv selain bikin lemes sekarang muncul ruam diseluruh tubuh dan berat badan belum ada kenaikan

          • Syah  20 July, 2020 at 07:34

            Hi admin, saya baru dinyatakan positif pada juli lalu dan sudah konsumsi arv. Lalu pada pertengahan juli saya diminta cek up lagi kemudian dari hasil labor saya rupanya ada peningkatan fungsi hati, kemudian saya dikasi obat untuk menjaga fungsi hati, dua hari setelah konsumsi saya malah mengalami gejala ruam dan gatal. Saya via wa ke dokter katanya untuk menghentikan sementara obat hati tersebut. Sebelumnya saya juga sudah IO yaitu pneumonia. Selama 2 minggu sebelum cek up saya dikasi obat batuk dan batuk saya mendingan. Tetapi setelah ruam ini muncul batuk saya kembali lagi. Saya bingung mau gimana lagi karena sekarang saya mengurus semuanya sendiri. Dan saya tidak pernah tahu cd4 saya berapa padahal sudah 4 kali ambil darah

          • Hadi  3 February, 2022 at 14:16

            Dok izin bertanya, saya mengalami demam dan sakit tenggorokan lebih dari seminggu setelah 3 hari berhubungan tanpa kondom, apakah itu gejala hiv atau penyakit biasa ?
            Pada saat sakit memang ada beberapa orang di tempat kerja yang sakit tenggorokan sama batuk
            Ini sudah jalan 2 minggu lebih, sekarang udah sembuh tapi kadang badan merasa kek panas gak nyampe demam terus sering panik sama kepikiran kalo hiv
            Saya baru 3x berhubungan, 2x dengan orang yang sama (psk) pakai kondom, dan 1 lagi dengan psk tanpa kondom dengan durasi yang lama, apakah saya besar kemungkinan terkena hiv ?

        • Eri  10 July, 2020 at 20:20

          Sama bgt efek yang saya rasain, ruam merah hilang di hari brp mas? Atau diganti rejimen ARVnya? Saya skrg baru dikasih obat alergi, klo 3 hari gak ada perubahan Konsul lagi

          Reply
        • Iwan  25 March, 2021 at 00:24

          Hi awan obat kmu juga sama seperti obat saya.

          Reply
        • Azka Putra  1 December, 2021 at 21:25

          Awal aku dinyatakan positiv hiv juga dikasih obat pecahan. Setau aku itu sebagai bentuk awal pengenalan tubuh dengan obat, cocok atau tidak. Klw ada efek samping yang bener” Buat gak nyaman itu bakalan di ganti. Dan yang minum dalam bentuk pecahan gak selamanya dan semua orang, tergantung persediaan yg ada di rumah sakit/yg terkait.

          Reply
      • Vincent  7 February, 2020 at 21:14

        Apakah nomernya masih altif

        Reply
      • Nuufi  16 May, 2020 at 14:56

        Saya baru beberapa bulan konsumsi arv dan yang saya rasakan sampai saat ini setiap sesudah konsumsi arv efek sampingnya jadi ngantuk yang ingin saya tanyakan efek samping ngantuk ini selamanya atau sementara saja ya ?

        Reply
      • Emilio  6 July, 2020 at 05:53

        Hai semua saya mau bertanya.. baru 3 hari yg lalu saya test HIV dan saya +… saya mempedulikan sttus itu… yg saya takutkan malah kalau terapi saya tidak bisa se sehat saat ini… saya merasa tidak ada gejala sama sekali… kemarin saya memberanikan diri untuk test.. karna saya sering melakukan hubungan dengan kekasih saya tanpa kondom… dan hasilnya +… beri masukan dong… jujut saya takut jika terapi malah membuat tubuh saya tidak sesehat saat ini… terimakasih

        Reply
      • Gino  1 August, 2020 at 20:32

        Untuk gejala hiv awal gimana si soalnya sya sempat mengalami ruam pada tahun 2014 ruam nya seperti campak lalu hilang sendiri dan pada tahun 2018 sya mengalami demam tidak nafsu makan periksa kedokter katanya tifus setelah dikasih antibiotik saya muncul ruam seperti ruam campak dan setiap hari sampai sekrang merasa lelah lesu dan mual kira2 itukah gejala hiv ?

        Reply
      • Astard  7 August, 2020 at 10:42

        Dok saya mau tanya donk. Apabila kita baru melakukan hubungan dengan orang yang berisiko tinggi. Jika selama 3 hari kita langsung mengalami gejala seperti flu, apakah bisa secepat itu efek virus nya masuk dok.?

        Reply
      • Phandi  9 April, 2021 at 10:16

        Halo, apakah ada nomor wa yg bisa dihubungi? Terima kasih

        Reply
        • GueBisa  25 November, 2021 at 10:59

          Hai Sobat GueBisa, ini nomor kami Whatsapp +62 812-9675-9913

          Reply
      • Hadi  3 February, 2022 at 14:28

        Dok izin bertanya, saya mengalami demam dan sakit tenggorokan lebih dari seminggu setelah 3 hari berhubungan tanpa kondom, apakah itu gejala hiv atau penyakit biasa ?
        Pada saat sakit memang ada beberapa orang di tempat kerja yang sakit tenggorokan sama batuk
        Ini sudah jalan 2 minggu lebih, sekarang udah sembuh tapi kadang badan merasa kek panas gak nyampe demam terus sering panik sama kepikiran kalo hiv
        Saya baru 3x berhubungan, 2x dengan orang yang sama (psk) pakai kondom, dan 1 lagi dengan psk tanpa kondom dengan durasi yang lama, apakah saya besar kemungkinan terkena hiv ?

        Reply
    • masa  2 August, 2016 at 20:06

      kenapa aku efek kok kayak nge-fly gitu ya .
      bdn trasa melayang layang . kayak habis nge-drug gitu efek obat nya

      Reply
      • Davi GWL  3 August, 2016 at 14:55

        Hallo Masa

        Disaat kita memulai ART, kita mungkin mengalami efek samping seperti yang kamu rasakan dan biasanya itu bersifat sementara, dan efek samping ini biasanya lambat laun membaik bahkan hilang, walaupun terkadang efek samping ini terasa mengganggu, namun kita bisa menghindari rasa- ngefly atau rasa mabuk tersebut dengan meminumnya sesaat sebelum tidur.

        Salam,
        Gue Bisa

        Reply
        • Randy  6 June, 2017 at 18:35

          Gue udah mau sebulan terapi ARV (FDC evaf-teno-lam) tapi kok efek ngefly-nya gak berkurang ya ? Gue minum jam 10 malam, berasa maboknya /ngefly sepanjang hari (dari pagi sampe jam minum obat lagi) efek samping ini yg berasa bgt ngeganggu aktivitas gue, bhkan kalo ada masalah dikit mood cepet bgt anjlok, tapi gue tetap teratur minum di jam yg sama dgn makan makanan yg sebisa mungkin gak berlemak. Apa efek ini bakal bertahan selamanya? Krna sblum terapi gue ngerasa lebih fit malahan, trus apa pengaruh ya krna gue perokok ? Cuma sejak mulai terapi jumlah konsumsi rokok gue pelan-pelan kurangin sampe semoga bisa total berhenti ngerokok. Please bantu jawab, krna untuk konsultasi langsung dgn dokter di klinik vct gue terbentur jam kerja…

          Reply
          • GueBisa Admin  8 June, 2017 at 10:54

            Hai Randi,

            terkait efek samping yang Loe rasain itu hal yang wajar dan bahkan ada beberpa orang yang ngerasain sammpai 3 bulan, efek samping setiap orang berbeda-beda. Untuk mengurangi efek samping fly Loe bisa perbanyak minum air putih dan buah-buahan dan Loe bagus udah menghindari makanan yang berlemak atau daging yang kolesterol tinggi, rokok dikurangi dan untuk emosi bagi yang baru status HIV biasanya lebih sensitif jadi bisa dikontrol aja. Kalau efek sampingnya berlebih langsung konsultasikan dengan dokter yang menangani Loe. Semangat buat terapinya jangan menyerah karena efek samping, karena efek samping tidak akan selamanya nanti akan hilang dengan sendirinya. Terima kasih

            salam,

            Guebisa

          • Ian  17 April, 2019 at 19:46

            Sampai brpa lama efeknya ? Cara ngatasinya gimana? Aku jg ngrasain hal yg sama.. Nyiksa banget..

          • guebisa 19  28 May, 2019 at 19:52

            efek samping tiap orang berbeda, ada yang beberapa hari bahkan ada yang beberapa minggu, ada yang berat ada yang ringan.

          • mistisih  2 June, 2020 at 09:44

            aku juga sama cuman aku disiasati dengan minum jamu kunyit sama habastusauda. ga lama kok mualnya ilang…

        • Agung  28 November, 2017 at 11:10

          Minum sebelum tidur. Tapi ke esokkan harinya efek tetap ada.

          Reply
          • GueBisa Admin  28 November, 2017 at 13:12

            Hai Agung,

            Loe sudah brapa lama terapi? atau masih baru? efek samping pada tiap orang berbeda-beda dan untuk efek samping dengan fly biasanya hanya 2 sampai 4 minggu akan tetapi ada juga yang tidak mendapatkan efek samping sama sekali. Loe hindari makanan yang berkolesterol tinggi, untuk mengurangi efek fy bisa dengan banyak minum air mineral. Semoga membantu, terima kasih.

            salam,
            guebisa

          • endy  21 September, 2020 at 05:32

            istriku diagnosa hiv tpi setelah minum ARV keaadanyan lemas setengah badan yg kiri dan sulit bicara bisa di jelaskan

    • andy  27 January, 2017 at 12:34

      Halo salam hangat mau minta petunjuk boleh?

      Reply
      • GueBisa Admin  27 January, 2017 at 14:13

        hallo juga, petunjuk apa yang diperlukan? hehehee

        salam,

        Guebisa

        Reply
      • Jowi  15 January, 2020 at 23:16

        Aku uda dikasi obat ARV jenis Trustiva, aku belum mai terapi karna aku lagi super sibuk, takutnya ngefek ke kerjaan akibat efek fly nya, trus kata dokter ada kemungkinan utk mimpi buruk selama beberapa waktu selama awal terapi? Aduh gimana ya hikss

        Reply
        • guebisa 2020  6 February, 2020 at 15:49

          Apakah sudah dikonsultasikan dengan dokter? ada baiknya memang direncanakan dengan matang sebelum memulai ARV agar lebih siap, tetapi terkait efek samping, tidak semua orang mengalami efek samping, karena setiap tubuh itu berbeda dan responnya juga berbeda ketika pertama minum ARV.
          Jangan ditunda terlalu lama ya, jika memang sudah siap ada baiknya segera mulai pengobatan ARV.

          Reply
      • Novi  17 June, 2020 at 08:52

        Hai..kak..sya boleh tya ga..
        Sya dinyatakan positif HIv bulan 10 2019 lalu…trus pengobatan ARV smpt berhenti slma 6 buln…lalu saya Konsul lagi sekrg mulai konsumsi ARv SDH ke 5 kalinya…yg
        sya minum

        1 tenofovir
        1efaviren
        2 lamivudine
        Itu di konsumsi di jam yg SMA…v sya minum kalau mau tidur…sya sudah 3 hri mengalami lemas..pusing..bhkn mual..apakah nie hal yg biasa..

        Trima kasih.mohon jwabanya ea kak.

        Reply
    • Poetra  22 March, 2017 at 17:21

      Hi.
      Bisa tanya gk sma tmn2 yg udah + , sblom tmn2 vct tanda dan gejala apa yg siknifikan di rasakan itu sperti apa ? Apakah tanda dan gejalax beda2 stiap org ???
      Slx aq ngerasa + tapi aq takut buat vct takut gk bsa nerima klonaq bener2 hiv, tlong pencerahannya …
      Tq

      Reply
      • GueBisa Admin  23 March, 2017 at 11:13

        Hai Poetra,

        terima kasih sudah berkunjung dan bertanya diwebsite guebisa, untuk terkait gejala yang signifikan bagi orang yang terinfeksi bagi setiap orang berbeda-beda dan loe bisa baca juga dilaman http://guebisa.org/apa-gejala-saya-terinfeksi-hiv/ untuk gejala, kalo rasa takut itu wajar akan tetapi tidak perlu takut berkelanjutan untuk tidak berani melakukan VCT. Ketahui status kesehatan Loe lebih awal (kalo pernah melakukan berisiko)dan kalo Loe butuh share atau bertanya loe bisa add Via WA nomor yang tertera diwebsite.

        salam,
        Guebisa

        Reply
        • Ryan  13 April, 2021 at 16:31

          tepat 2018 setelah asian game gua di nyatakan sakit herpes. gua mulai kurus kering dari situ tapi alhamdullilah nya bb bisa naik jadi 55 lagi. nah sekarang di awal thn 2021 semenjak g kerja bb gua makin turun dari 55kg jadi 49kg. mulai tgl 4 april gua sakit sampe sekarang puasa, tapi sebelum sakit gua udah ngerasa aneh dari bdn gua karna pernah muncul ruam di tangan, badan, leher sampe seminggu di tambah ketombe di kepala kek kering numpuk gitu, terus abis itu rambut gua rontok parah . nah puasa thn ini keluarga gua mulai curiga bdn gua tambah kurus kering g seger gitu. gua di suruh periksa ke puskesmas tapi gua g mau takut di suruh test hiv. sebenernya gua mau test hiv tapi gua takut keluarga gua g nerima penyakit itu… udah gitu bokap gua marah” mulu kalo gua main sama temen” twitter soalnya dia kan g tau status nya jadi sering ngomong kalo gua kena hiv “MAMPUS LUH” gua makin takut buat test. gua mau test di bulan puasa thn ini tapi gimna kalo ganggu puasa thn ini. + gua takut efek arv nya itu. gua g mau sampe keluarga gua tauuu ;((((

          Reply
    • nara  11 June, 2017 at 21:48

      hay sobat di sini akhir nya aku da arv da 6 bulan setelah puasa ini aku minum 1 obat sehari yang gede bngt
      awal nya aku cd4 nya 53o dan aku pernah gonta ganti pasangan jadi nya aku putuskan untuk terapi di cd4 aku530 ini karena dokter aku juga bilang bisa di undur tapi aku ngak mau jadi nya aku trerapi juga de awal nya aku efek nya ngeplay gthu takut yang lain lain nya sih tapi pasrah aja ma tuhan di usia ku yang 24 ,lewat 6 bulan aku da minum obat seumur hisup ku dan aku sekarng mau cari cewek yaang mau ma aku ,, fisik masi kelihatan ngak ada penyakit tapi rohani ku tersiksa apa bila aku blm dapat istri nanti g mana semua keluarga ku sebagian da mengetaui aku positif dan aku bilang ma ortu ku mau cari pasangan yang sensib dan ortu ku kurang setujug 🙁

      Reply
      • GueBisa Admin  15 June, 2017 at 11:07

        Hai Nara,

        Terima kasih sudah sharing pengalamannya dan Loe sudah mengambil keputusan yang tepat untuk segera melakukan terapi ARV, semangat dan jangan takut akan efek samping obat karena efek samping sifatnya hanya sementara. Mengenai untuk calon pendamping hidup sebagai ODHA tidak garus selalu dipasangkan lagi dengan ODHA karena banyak orang yang positif HIV menikah dengan orang yang negatif karena HIV sekarang bisa dikendalikan. untuk lebih jelas bisa konsultasikan dengan dokter yang nangani Loe ya. terima kasih

        salam,
        guebisa

        Reply
        • Cristian  27 May, 2020 at 16:53

          Aku dah konsusmsi arv udah 1 tahun lebih dan Alhamdulillah .. efek samping dari gua minum obat ARV sampe sekarang Alhamdulillah efek samping nya gak ada sama skali aku rasa.
          Dan skrng gua takut krena gua Habis berhubungan intim tapi lupa pake kondom ..kira kira pasangan saya bisa terinfeksi ato nda ya? Mohon informasinya…

          Reply
      • oman  17 February, 2018 at 15:52

        sama di usia 24th harus mengetahui hiv+ . tpi lu lebih beruntung orang tua sudah tau dan men support . gua masih privasi ke semua keluarga dan temen” .

        Reply
    • nara  18 June, 2017 at 22:06

      hy mas salam kenl

      Reply
    • nara  5 July, 2017 at 19:24

      silahkan add fb ku mas @rahmadsanjaya23@gmail.com
      moga kita jadi teman curhat mas

      Reply
      • dede  21 August, 2017 at 10:04

        Mas boleh tanya tanya gak seputar penularan hiv kalo boleh hubungi saya di 081284667354

        Reply
      • Anton  29 February, 2020 at 01:42

        Jika suami yg mengidap hiv dan si istri tidak mengidap hiv… Tetapi si suami sudah melakukan terapi hrv bila melakukan hubungan tanpa kondom apakah nanti bisa tertular pada istri atu tdk dan apakah nanti si anak nya juga tertular atau tidak

        Reply
      • Putra  31 August, 2020 at 10:17

        Bgmna cara mmbuka sttus ke kluarga jika di tanya apa penyebabnya knpa bisa +hiv hrus jwab apa biar tdk menyakiti perasaan mereka
        Mohon pencerahannya

        Reply
    • aan  1 September, 2017 at 21:04

      Hi Ita, butuh tempat ngobrol mengenai hiv? bisa kontak gw 0818117741

      Reply
    • dikdik  25 September, 2017 at 08:41

      2jam saya mnum arv jam 9 malam badan terasa panas tp gak demam
      Kepala keleyengan itu udah 2 minggu saya minum obat.
      Badan keliatan kurus
      Untung ada pacar saya yg selalu mendukung saya untuk sehat dan bisa melewati masa masa efek samping ini.
      Buat pak dokter ada obat mhobatin efek mabok nya?

      Reply
      • GueBisa Admin  25 September, 2017 at 09:41

        Hai dikdik,

        Untuk efek samping yang dirasakan adalah fly atau kleyengan sebenarnya bisa diatasi dengan degan banyak minum air mineral dan untuk badan terlihat kurus apakah ada IO lain atau nggak, untuk pemulihan badan berisi kembali butuh proses yang penting ada masuk makan ya. Selalu konsultasikan dnegan dokternya.

        salam,
        Guebisa

        Reply
    • yuli  14 February, 2018 at 21:24

      aq ikut suami, sdangkan kluarga suami tdk tau keadaan q, aq hrs gmn? yg tau cm kluarga q sja

      Reply
    • Prasetyo  9 March, 2018 at 22:25

      Ketika saya baru tahu saya positive saya mengikuti saran teman untuk langsung terapi arv, dan saya pindah tugas dan dihadapkan dilema ketika harus mengambil obat, diberikan surat pindah rumah sakit rujukan, dan dilemanya adalah beberapa petugas rumah sakit istri teman sekantor, dan ada beberapa teman yang kenal saya yang kerja di rumah sakit itu, karena khawatir saya meminta no. Hp petugas klinik dan meminta obat diam2 terjadi selama beberapa bulan, sampai akhirnya saya tidak menemukan petugas klinik tersebut. Pekerjaan saya mengharuskan saya bepergian dalam jarak bulan, pada saat saya benar2 kehabisan dan mendatangi rmh sakit lain mereka menganjurkan membeli arv di apotik, inipun jalan beberapa bulan sampai akhirnya saya berhenti minum antiretroviral selama 1 tahun, dan ketika saya dengar kabar teman2 kantor yang beristri di rumah sakit tsb pindah saya beranikan diri untuk datang dan tanggapannya luar biasa menyakitkan….kita pikir mas sudah mati makanya kita putus obatnya… saya mengerti…tapi cukup menyakitkan…dengan keras hati saya terima semua perkataan yang tidak enak selama saya bisa mendapatkan bantuan kesehatan. Pertanyaan : 1. Apa efek putus arv selama 1 tahun yang mungkin saya hadapi. 2. Apakah pendampingan sudah tak tersedia lagi?

      Reply
      • guebisa 19  18 June, 2019 at 16:45

        Halo kawan,
        1. Beberapa pakar menyatakan bahwa kemungkinan resistensi obat ARV ketika putus obat dapat terjadi, namun ini tidak selalu, dokter biasanya akan memberikan obat yang sama dulu untuk 3 bulan jika ada perbaikan dalam penekanan virus maka dilanjutkan dengan obat yang sama yang sebelumnya dikonsumsi. namun jika tidak ada perbaikan penekanan virus maka akan diganti dengan obat-obatan ARV golongan lain.
        2. pendampingan seperti apa yaa ka, kalau yang dimaksud pendampingan dari LSM sampai saat ini meskipun tenaganya dibeberapa LSM berkurang, ARV masih diberikan gratis oleh negara dan belum ada kabar untuk diputus subsidinya.

        Reply
      • Agung  15 July, 2021 at 09:45

        Sama mas

        Reply
    • Hadi  5 December, 2018 at 08:52

      Salam dari Lombok, min minta tolong untuk gabung di group WA ya +6282341652773

      Reply
      • guebisa 19  14 June, 2019 at 15:59

        silakan chat di nomer ini untuk tergabung dengan kelompok dukungan sebaya, 081296759913

        Reply
    • guebisa 19  18 June, 2019 at 11:04

      Silakan hubungi 081296759913 untuk ergabung dengan kelompok dukungan sebaya kami

      Reply
  • wan  8 April, 2016 at 21:54

    28 Maret 2016 dinyatakan +, dikasih obat ARV belum ada seminggu mualnya ga tahan banget. Help me.

    Reply
  • Deni nurmansyah  9 April, 2016 at 22:51

    Sekarang gue dah terapi ARV memang efeknya beda2. Gw sll hampir putus asa karena ini sekarang ada bintik2 merah dibadan gue.

    Reply
    • GueBisa  11 April, 2016 at 08:06

      Hai,

      Yup, betul sekali efek terapi ARV pada setiap orang bisa berbeda-beda tergantung respon tubuhnya terhadap jenis obat yang dikonsumsi. Kadang-kadang itu bisa hilang setelah tubuh sudah beradaptasi dengan obat, tetapi penting untuk tetap konsultasi dengan dokter yang meresepkan ARV kamu terkait gejala-gejala efek samping yang dihadapi.

      Simak di link ini untuk jenis-jenis efek samping ARV dan cara mengatasinya.

      http://guebisa.org/gue-arv/#1447763295301-ef9b70ba-8dd7

      Apabila ada pertanyaan khusus tentang efek samping dari jenis ARV tertentu bisa juga kirim pertanyaan di kolom ‘Dokter Gue’.

      Tetap konsisten terapi ARV-nya ya.

      Salam,
      Gue Bisa

      Reply
    • Rei  6 October, 2020 at 08:18

      Hi,
      Kirain aku doang yang ada bintik merah…
      Ternyata kamu juga.
      Semoga bukan apa2 ya. Soalnya setelah minum obat sy juga bintik di dada dan tangan. Entah itu kenapa. Mungkin reaksi

      Reply
  • Benny  12 April, 2016 at 21:28

    Mksh utk guebisa.org yg udh berbagi pengalaman seputar arv-hiv. Ane jg + hiv dgn cd4 165. Semoga disini ane bs belajar banyak dr para odha yg udah sukses melewati reaksi dr arv. Butuh banget forum kayak begini..
    Bravo guebisa.org semoga terus update gan

    Reply
    • GueBisa  14 April, 2016 at 09:41

      Halo,

      Senang banget kalau info-info yang kita berikan bisa bermanfaat buat kamu, dan terima kasih banyak responnya. Pastinya kami akan terus berusaha untuk tetap update berbagi info dan pengalaman terkait hidup sebagai Odha. Kalau kamu mau berbagi cerita juga boleh loh, pasti bermanfaat buat teman-teman lain juga. Tetap semangat untuk terapi ARV-nya ya.

      Salam,
      Gue Bisa

      Reply
    • Agung  15 July, 2021 at 19:24

      Sama mas saya baru di diagnose dan butuh temen sharing

      Reply
  • Fajar  21 April, 2016 at 03:25

    Waaaaaaa, baru nemu ini website. Salam dari jogja 🙂
    Gk terasa udh hampir 7 bln aku konsumsi arv dan efek nya sudah agak berkurang, tapi muncul masalah baru.. Paha sebelah kan selalu kesemutan setiap habis minum arv :’) ak udh sempet konsul sama dokter tapi malah disuruh ke spesialis syaraf (hahaha) pdhal ak minta ganti arv. Kadang kala ada rasa bosan -_-! Tapi mau gimana lagi pil kehidupan harus tetap diminum *lol

    Reply
    • GueBisa  22 April, 2016 at 22:10

      Hai, Salam juga buat kamu di Jogja ya.

      Salut dan senang dengar kamu sudah konsumsi ARV selama 7 bulan dan efek sampingnya sudah berkurang. Semoga selalu bisa konsisten minum obatnya ya. Bosan minum obat biasanya memang masalah yang dihadapi oleh teman-teman yang lainnya juga. Tapi benar banget, it’s pil for our life, suka gak suka harus diminum, mungkin kalau nanti sudah semakin lama dijalani, rasa bosannya jadi terlewati dan malah jadi ada yang kurang kalau belum minum obat 🙂

      Tentang kesemutan atau keluhan apapun itu terkait ARV, memang paling benar konsul ke dokter aja. Dan kalau kamu gak puas dengan solusi yang dokter kasih, bisa cari second opinion, dan bisa tanya ke teman-teman di Jogja info dokter yang expert untuk terapi ARV. Bisa kontak konselor/buddies di Yogya yang ada di kolom “Teman-teman Gue” ya.

      Salam.

      Reply
    • Tyo  29 March, 2017 at 18:05

      Hahah,,, “pil kehidupan” bisa saja.
      Ada temen saya manggil obat ini dengan pil “cantik” lho mas

      Reply
      • Mens  18 December, 2017 at 23:27

        Wahhh setujh euyy
        Dgn semboyan pil cantik hehe

        Reply
  • Joko  21 April, 2016 at 10:15

    Thanks banget utk info nya. Aku sudah konsumsi arv selama 3 tahun, tetapi ada efek samping yaitu timbulnya payudara seperti cewek bagaimana solusinya. Thanks ya

    Reply
    • GueBisa  22 April, 2016 at 22:12

      Hai,

      Terima kasih pertanyaannya. Kita dapat pertanyaan serupa di bagian “Dokter Gue” dan kalau nanti dokter yang kita konsultasikan akan dikabari yah.

      Salam

      Reply
    • Azharn  30 December, 2018 at 01:48

      Hai dok saya mau nanya.?? Saya konsumsi arv uda ada 1 bln… Terus saya demam dan klo mandi menggigil… Apa itu pertanda aku harus ganti obat

      Reply
      • guebisa 19  12 June, 2019 at 15:43

        Bukan, mungkin karena badan kamu lagi kurang fit.

        Reply
  • Kubil  22 April, 2016 at 18:56

    Teman, saya baru bgt dikasih tau dokter kalo hiv+, masih ga percaya kaya mimpi, mau sharing kemana?? Tolong saya teman

    Reply
    • GueBisa  22 April, 2016 at 22:17

      Hai,

      Perasaan kaget atau tidak percaya itu wajar, teman-teman yang lain dulu juga banyak yang begitu koq. Dan memang yang paling kamu perlukan saat ini adalah orang atau teman untuk berbagi.

      Kalau mau sharing, kamu bisa kontak salah satu nomer Whatsapp kita (atau dua-duanya juga boleh), atau kalau kamu mau kita hubungkan dengan kelompok dukungan di kota kamu tinggal, kita juga bisa bantu. Ingat, dengan pengobatan yang tepat, virus HIV ditubuh kamu bisa dikontrol dan kamu tetap bisa hidup berkualitas sama seperti orang yang tidak HIV+. Tetap semangat yah!

      Salam.

      Reply
      • Wendi  24 June, 2018 at 06:42

        Gue butuh searing
        Bingung bgt harus bagaimana

        Reply
        • guebisa 19  18 June, 2019 at 11:05

          Silakan hubungi 081296759913 untuk bergabung dan berbagi dengan kelompok dukungan sebaya kami.

          Reply
      • Bangkit  13 February, 2021 at 16:09

        Dok klu mau gabung group dukungn odha gmn?

        Reply
    • Dhika  6 May, 2019 at 21:13

      Saya yang juga seperti alami rasa tidak percaya dan tidak menduga kalo akan jadi begini aku baru mau maduk 3 minggu divonis POSITIF saat itu rasanya ingin mati pingsan tidak terima kenyataaan. Aku sedih stres dan depresi seolah tidak punya tujuan hidup lagi tapi aku percaya Dengan kuasa daN keBesaran Allah aku bisa sembuh seperti sedikala.

      Reply
      • guebisa 19  28 May, 2019 at 19:15

        sudah mencoba bergabung dengan kelompok dukungan…??

        Reply
  • Yuuki  28 April, 2016 at 18:10

    Gua butuh konsultan nih, berawal dari gua sering mimpi mati dan akhirnya gua ikut tes hiv yg kbetulan direkomendasikan seseorang lewat grinder.
    Tanggal 23 april gua tes hiv sukarela di klinik dan dinyatakan reaktif, dan tanggal 25 gua ke rs untuk tes Cd4 dan rostage paru2 dan stlah hasilnya kluar tingkat cd4 gua mencapai 344 dan paru2 gua dinyatakan masih normal dan gua dikasih resep obat arv pada tanggal 28. Gejala awal yg bikin gua stres bukan karena hasil tesnya melainkan stelah gua cari tahu dari website ke website tentang obat arv dan tentang cd4 yg konon itu semua hanya kebohongan, ditambah lg bahwa sbnarnya hiv itu penyakit yg sbnarnya tidak pernah ada, beberapa ada yg ditulis disini :

    http://aidsalternative.com/2011/03/20/awas-jangan-tertipu-dengan-test-cd4/

    Dan masih banyak Lg website lainya.

    dituliskan di beberapa website yg gua baca ketika seseorang memiliki kangker maka hal itu dapat berpengaruh pada hasil tes hiv dan cd4, kenapa gua stres? Karena gua bingung sbnarnya gua itu hiv atau ngga? Dulu gua pernah depresi berat karna mantan dan akhirnya beralih ke narkoba (bukn jnis suntik) dan alkohol, stlah gua berenti karena gua ngerasa otak gua makin ga beres ailes sering d’javu n paranoit, badan gua jd sering drop (mungkin karena efek penghentian obat trlarang tersebut jd sustem imun menurun ) ditambah lg gua seorang gay (beresiko) dan masih sering mikirin mantan (depresi) soal lain yg ngeganjel di pikiran gua karena gua punya kelenjar getah bening sebesar kacang tanah yg sudah ada di pipi sblah kiri gua skitar 3 thun yg lalu, ga kliatan tapi pas di rabah itu benar2 kerasa, apa ini sejenis tumor? Oh ya skrng umur gua 23 dngan bb 56 dan tinggi 170 trgolong kurus padahal dulu badan gua muscle.

    Dan skarang gua ga tau harus ky gimna Lg, apa gua harus minum obat arv tersebut? Dan apakah bnar obat arv itu justru akn membunuh kita?
    Lama2 gua bisa sakit jiwa n meninggal gara2 mikirin ini.
    Oh ya apa gua perlu konsultasi ke dokter mengenai jendolan yg ada di pipi gua ini jg? Mohon pencerahan nya? Please help :'(

    Reply
    • GueBisa  10 May, 2016 at 23:41

      Halo Yuuki,

      Sebelumnya mohon maaf sudah tertunda lama sekali menjawab pertanyaannya. Karena beberapa hal, emailnya terlewatkan oleh kita.

      Begini, memang banyak pihak-pihak yang entah atas motivasi apa membuat tuduhan dan opini yang menyesatkan tentang HIV dan ARV. Beberapa diantaranya bermaksud mengambil keuntungan untuk memasarkan produk pengobatan mereka ataupun keuntungan lainnya.

      Saya lebih ingin menjawab tentang situasi yang kamu hadapi saat ini bahwa kamu sudah didiagnosa HIV+, ada benjolan di sebelah pipi kiri.

      Mengenai benjolan, perlu dipastikan dulu apakah memang itu pembengkakan kelenjar getah bening atau justru hal lain. Secara lokasi, kelenjar getah bening kebanyakan terdapat di leher bagian belakang dan depan, di bawah rahang bawah, di ketiak serta di tempat lain, tidak termasuk kunci paha. Biasanya kulit pada kelenjar yang bengkak karena PGL akibat HIV tidak berwarna merah. Kelenjar yang bengkak kadang kala sulit dilihat, dan lebih mudah ditemukan melalui menyentuhnya. Biasanya kelenjar ini berukuran serupa kacang polong sampai buah anggur, dan bila diraba, merasa seperti buah anggur.

      Organ ini sangat penting untuk fungsi sistem kekebalan tubuh, dengan tugas menyerang infeksi dan menyaring cairan getah bening. Pembengkakan kelenjar getah bening biasanya disebabkan oleh reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap berbagai infeksi, termasuk HIV dan TB. Pembengkakan kelenjar getah bening merupakan salah satu gejala umum infeksi primer HIV. Infeksi primer atau akut adalah penyakit yang dialami oleh sebagian orang beberapa minggu setelah tertular HIV. Gejala lain termasuk demam dan sakit kepala, dan sering kali penyakit ini dianggap flu. Walaupun gejala ini sering disebabkan HIV, penyakit ini juga dapat merupakan gejala infeksi lain, termasuk TB di luar paru, sifilis, histoplasmosis, virus sitomegalia, sarkoma Kaposi, limfomadan kelainan kulit.

      Mengingat kamu sudah didiagnosa HIV+ maka jawaban saya adalah benar, perlu segera kamu konsultasikan ke dokter untuk memastikan apakah itu benar gejala dari HIV atau infeksi lain.

      Terkait ARV, apabila ARV memang ‘membunuh’ maka jelas akan terbantahkan dari teman-teman ODHA yang sudah konsumsi ARV bertahun-tahun dan kondisinya menjadi sehat seperti umumnya orang yang tidak hidup dengan HIV. Prinsip pengobatan ARV adalah menekan jumlah virus HIV yang ada di dalam tubuh sampai ke level tidak terdeteksi sehingga sel CD4 bisa berkembang dan sistem imunitas tubuh bisa berfungsi secara optimal. Kesuksesan pengobatan ARV sangat tergantung pada ketepatan jenis obat ARV yang dikonsumsi (ada banyak jenis ARV), tepat waktu konsumsi, tepat dosis dan cara minum obat.

      Saran saya, segera kembali ke klinik HIV yang menyediakan ARV untuk konsultasi pengobatan ARV sekaligus konsultasi tentang kondisi tubuh yang kamu alami sekarang. Sebaiknya semua kekhawatiran dan pertanyaan terkait HIV dan ARV kamu ungkapkan dan tanyakan ke dokter yang bertugas sejelas-jelasnya ya. Kalau perlu minta untuk dikenalkan dengan buddies ataupun kelompok dukungan sebaya (support group) agar kamu bisa dapat sharing pengalaman dari teman-teman yang juga hidup dengan HIV dan sudah menjalani pengobatan ARV.

      Salam,
      Gue Bisa

      Reply
      • ronald  16 March, 2017 at 19:18

        Maaf,
        apa mungkin ada pembengkakan kelenjar getah bening di salah satu puting susu? saya seorang pria dan menemukan ada pembengkakan di puting susu sebelah kiri saya setelah 3 bulan mengkonsumsi artipla, Mohon pencerahannya.

        Reply
        • GueBisa Admin  20 March, 2017 at 10:47

          Hi Ronald,

          selamat pagi Ronald, untuk keluhan yang Loe hadapi biasanya itu efek samping dari obat atripla dan untuk lebih jelasnya Loe bisa langsung konsultasikan dengan dokter yang menangani Loe. Terima kasih

          salam,

          Guebisa

          Reply
      • leo  6 August, 2017 at 08:43

        Asalamualikum wr.wb , selamat pagi min , sya mau bertanya. Dikulit sya bnyak timbul bentol2dan gatal2 , tpi hanya untuk beberapa bulan saja. Dan sekarang tinggal bekasnya dan kulit saya sangat kering. Sudah 2 tahun yg lalu gatal2nya. Tpi sampai sekarang bekasnya tidak sembuh bahkan lebih parah. Kemarin tgl 29 juli 2017, sya test vct dan astafirullahalazim hasilnya +hiv , sya seorang mahasiswa yg masih berumur 20thn , dan sya tidak mungkin memberitahu keluarga sya bhwa sya +hiv , karna sya gay , dan kemarin sewaktu tes. Sya disarankan untuk test apa gtu lupa sya namya , dan saya disuruh membayar 1jtan , sya binggung uang dri mna sya sebanyak itu , oleh karna itu sya blum konsumsi arv , apa yg harus sya lakukan min , tolong sya min , sya ngga mau keluarga sya sedih atau menderita karna kesalahan sya 2th lalu , sya sangat syg dan mencintai mereka min , sya blum membalas semua pengorbanan mereka untuk hidup sya , yaallah sya sungguh takut dan stress min akan hal yg menimpa sya saat ini

        Reply
        • GueBisa Admin  7 August, 2017 at 10:32

          Wa ‘alaikum salam Leo,

          Loe tinggal daerah mana? kalo ga mau cerita disini loe bisa add nomor WA yang ada di website. Yang sabar dan semangat untuk menuju sehat kembali, dan loe harus pastiin mau dites lab buat apa? karena setahu gue untuk mendapatkan ARV hanya dites lab Cd4, sgot,sgpt, tpha,vdrl, torax itu harganya tidak nyampe 1 juta apalagi ada program HATI biasanya gratis. Jangan takut dan loe harus banyak bertanya tapi sama yang paham. Semangat bro

          salam,
          guebisa

          Reply
      • Udai  17 March, 2021 at 12:49

        Menurutnya ARV yang cocok untuk TB dan bronitis apa, kan awalnya aku di vonis TB, kemudian di vonis HIV kemudian di vonis bronitis, ARV yang di kasi 1 macam aja yang bulat gede, pengobatan 6 bulan udah selesai, baru selesai coba untuk ARV tapi takut karena efeknya bikin tak berdaya, akhirnya karena sering kena flu demam aku beranikan untuk ARV 4 bulan kemudian, tapi batuk masih, demam masih, rambut rontok, badan kurus , nafsu makan ilang, ada kayak gejala sinus sinus nya juga, mohon pencerahannya

        Reply
    • Duke  1 November, 2016 at 10:40

      Gw ngalamin hal yg sama sama elo baru2 ini, kalo bisa share sama gue ya apa yg Lo lakuin setelahnya. Please. No phone gw 087761673258

      Reply
      • nara  7 February, 2017 at 15:43

        mas salam kenal aku baru tau kau hiv setelah 26 januari 2017 dan cd4 ku 500 mas aku sms no kamu ya

        Reply
        • GueBisa Admin  7 February, 2017 at 15:53

          Hai Nara,

          salam kenal juga Nara, oke. Semangat terus ya

          salam,
          Guebisa

          Reply
          • nara  8 February, 2017 at 01:13

            Ya mas cd4 ku pas di tes 536
            Aku positif hiv
            26 januari 2017
            Tes lagi
            7 februari 2017
            Hasilnya sama.
            Dengan cd4 536
            Saya mau minum obat tapi masi ragu
            Bagi teman teman senasib yuk.kita sam sam mengingat kan minum obat dengan.buat komunitas Whatsaap walaw kita berjauhan

          • GueBisa Admin  8 February, 2017 at 09:42

            tidak usah ragu untuk berobat, Guebisa ada group WA. Loe bisa add nomor yang tertera diwebsite untuk minta dimasukin Support Group guebisa. Terima kasih

            salam,

            Guebisa

          • nara  11 February, 2017 at 16:34

            Mas aku konsumsi ARV satu jenis jam 8 mas

        • Zzzzz  20 June, 2020 at 00:53

          Hai aku mau gabung dong

          Reply
    • Bayu syah putra  20 September, 2018 at 11:00

      Kak cari obat arv itu di mana? Saya orang aceh singkil

      Reply
      • guebisa 19  14 June, 2019 at 16:33

        ARV bisa didapatkan dilayanan kesehatan seperti RS dan puskesmas yang sudah menyediakan layanan HIV

        Reply
  • kesatria  3 May, 2016 at 06:50

    hi semua. salam hangat
    19 april lalu aku tes dan hasilnya sedih capur aduk banget rasanya cuma ya iklasin aja.. memang harus ikhlas, ini jalan yang tuhan yang terbaik. bersyukur banget dengan begini jarak aku dengan tuhan sangatlah dekat.
    kuatin diri kita guys hiv hanyalah virus! thats all! bukan akhir cerita jangan jadi lembek karena tuhan lebih menyayangi hambanya yang kuat!

    googling efek dari arv dan seneng banget ketemu forum ini :’) yang di rasa adalah kleyengan banget dari tadi malem baru pertama minum arv apa ini akan berlangsung lama? :((

    Reply
    • GueBisa  10 May, 2016 at 23:50

      Halo Kesatria,

      Salut kamu sudah berani tes HIV dan berbesar hati untuk menerima hasilnya. Kamu benar, harus ikhlas karena HIV+ bukan berarti kita tidak bisa hidup sehat. Yang penting harus tetap semangat, konsumsi obat dengan teratur seperti saran dokter, hidup sehat dan positive thinking!

      Efek ringan ARV seperti keleyengan atau agak mabok biasanya akan berangsur hilang dalam dua minggu pengobatan setelah tubuh mulai beradaptasi dengan obat. Sebaiknya upayakan minum obat ARV menjelang tidur di malam hari agar keleyengannya tidak terlalu terasa.

      Semangat ya!

      Salam,
      Gue Bisa

      Reply
  • Ilovemyself  5 May, 2016 at 15:11

    Udh msuk minggu ke-4, tetiba kepala gw sakit bgt dan sebelah kiri kek migrain. Saat terberat nih keknya. Asli pgn nyerah, mna ssh tdur pula mlmnya. Stres x ya?

    Reply
    • GueBisa  10 May, 2016 at 23:52

      Halo,

      Sebenarnya apabila sudah minum ARV selama 4 minggu, tubuh seharusnya sudah ber-adaptasi dengan obat dengan baik. Efek obat biasanya dirasakan 2 minggu pertama saja setelah itu efek nya akan berkurang dan sudah beradaptasi dengan baik. Ada baiknya kamu konsul terlebih dahulu dengan dokter yang merawat kamu (yang meresepkan ARV kamu), coba diskusikan tentang keluhan kamu ini ya. Mungkin bisa konsultasi dengan dokter neurologi apabila sakit kepala kamu menetap atau bertambah untuk melihat apakah ada Toxoplasma atau tidak. Semoga membantu ya.

      Salam,
      Gue Bisa

      Reply
  • shandy  5 May, 2016 at 19:14

    Sy di nyatakan +hiv pada tgl 28 maret 2016 pada waktu itu kondisi badan sy sangat fit, saya mau bekerja ke luar negeri, tp harapan itu hancur seketika waktu menjalani MCU sy dinyatakan unfit ims, lalu sy disaran kan untuk tes hiv dan hasilnya +. Pada saat itu perasaan dan hati sy sangat frustasi, tp untung keluarga sy menerima sy dgn kondisi itu lalu memberi semangat, jd sy ambil mencoba terima semua cobaan dr tuhan ini, sy ambil hikmahnya, mungkin sy tidak boleh pergi jauh karna sy harus jaga org tua sy yang tinggal satu2 nya yaitu ibu sy.. lalu keluarga memberikan dukungan kpd sy untuk berobat, sy berpikir lbh cpt sy berobat bisa memperpanjang usia sy, tgl 5 april 2016 sy mulai ARV seminggu setelah itu badan sy panas, kepala berat, dan muncul ruam di kulit karna efek samping Nevi, lalu sy hentikan yg nevi nya, krn sblm nya sudah dikasih tau apabila muncul gejala itu yg Nevi suruh stop, berhubung jarak rumah sy sama rumah sakit vct jauh memakan waktu 6 jam sy menunggu sampai obat habis dulu sekalian kontrol jadwal berobat berikutnya yaitu tgl.18 april 2016, tp pada saat itu sy tdk bs bertemu dokter, karna sy sampai RS jam.13.30 jd sy cuma bertemu sm suster, dan dikasih obat untuk 1bln, yaitu Tenofovir dan efavirens, efek samping yg saya alami saat ini gatal, lemah letih lesu, perasaan tdk karuan, kadang sy berpikir untuk berhenti minum obat, karna efek samping itu, tp alhamdulillah dgn dukungan keluarga sy tetep jalani minum obat sampai skr, sy suruh sampaikan ke perawat yg memberi obat sy waktu itu dgn efek samping sy yg saat ini sy alami, tp sm perawat katanya suruh konsul ke dokter, yg jd kendala yaitu jarak saya yg jauh dan keuangan saat ini, sy mau tanya sama teman2 sebaya kira2 efek samping seperti itu akan berapa lama hilang nya dan gmn cara mengatasinya. Makasih sblm nya, sy sangat butuh teman curahan hati. Kalau ada yang berkenan jadi teman sy tolong hubungi sy 081272549159

    Reply
    • GueBisa  11 May, 2016 at 00:05

      Halo Shandy,

      ARV jenis Neviral/Nevirapine memang kadang menimbulkan ruam kulit pada beberapa orang yang kalau terasa mengganggu biasanya akan diganti dengan jenis evapirenz. Untuk mengatasi gatal-gatal, coba untuk pakai lotion dan usahakan kulit dalam keadaan sejuk (dikipas-kipas). Jangan digaruk dan hindari penggunaan air hangat pada kulit. Kalau terasa sangat mengganggu, segera konsultasi ke dokter, karena masalah kulit kadang juga bisa terjadi bukan karena efek samping, tapi karena infeksi jamur atau bakteri atau karena alergi.

      Perasaan lemah, letih, lesu bisa itu gejala anemia. Bisa tes kadar Hb darah, dan sebaiknya dilakukan secara rutin, dokter akan menganjurkan untuk minum obat penambah darah. Boleh minum tablet penambah darah, and istirahat cukup makan yang cukup, nanti follow up lagi kadar Hb-nya. Yang penting juga adalah untuk selalu berpikiran positive agar tidak stress berlebihan karena stress juga akan berdampak pada kebugaran fisik kita.

      Kalau ingin kenal dan berbagi dengan teman-teman sesama Odha bisa buka link di web kita ini di bagian “Teman-teman Gue” atau kontak nomer Whatsapp kita dibagian “Curhat & Berbagi Cerita” ya.

      Tetap semangat!

      Salam,
      Gue Bisa

      Reply
  • Renjiro  12 May, 2016 at 16:51

    Minum ARV kok setiap sore badan berasa dingin sekali ya. Kenapa? Kepala juga berasa berat banget. Mohon saran. Terimakasih.

    Reply
    • GueBisa  18 May, 2016 at 08:40

      Halo Renjiro,
      Untuk bisa tahu apakah gejala-gejala yang kamu alami, setidaknya kita perlu tau tentang:
      1. Sudah berapa lama kamu mulai minum ARV? Masa adapatasi tubuh tiap orang terhadap ARV berbeda-beda antara 2 minggu sampai satu bulan. Biasanya gejala efek samping akan berangsur berkurang begitu tubuh mulai beradaptasi.
      2. Apa 3 jenis kombinasi ARV yang kamu minum? Karena tiap jenis ARV efek sampingnya berbeda-beda.

      Efek samping beberapa jenis ARV yang biasa diresepkan di Indonesia coba baca di link ini ya:

      http://guebisa.org/gue-arv/#1447763295301-ef9b70ba-8dd7

      Salam,
      Gue Bisa

      Reply
  • Ari  13 May, 2016 at 21:41

    Saya terdiagnosa hiv bulan april dgn gejala awal tbc dan sesak nafas. Akhirnya dokter paru melihat fungsi hati saya sangat tinggi dan menemukan kalau saya +hiv.
    Saat ini saya sudah konsumsi ARV, tapi sering mengalami badan panas (3jam setelah konsumsi ARV), gatal2 di kaki dan tangan.
    Btw, Hemoglobin saya rendah, bagaimana cara meningkatkan Hemoglobin dan menurunkan fungsi hati saya?
    Mohon pencerahannya.
    Saya juga minta nomor komunitas ODHA di medan, mungkin bisa berbagi pengalaman dan motivasi.
    Terima kasih

    Reply
    • GueBisa  30 May, 2016 at 23:52

      Halo Ari,

      Hello, gejala panas yang timbul setelah 3 jam minum ARV adalah gejala yang sering muncul dan merupakan efek dari ARV, dengan seiring dengan waktu kamu akan beradaptasi dengan hal tersebut dan efek itu akan berkurang.

      Selama tidak sampai mengganggu tidak apa apa. Rasa Gatel pada kaki dan tangan juga reaksi dari obat, biasanya gejala ini muncul pada pasien pada saat minum ARV dengan CD4 sangat rendah sehingga ada reaksi gatal yang muncul, hal ini akan menghilang seiring dengan perjalanan waktu. Jika gatal nya terlalu hebat silahkan berkonsultasi dengan dokter untuk memperoleh obat anti histamin.

      Untuk hemoglobin yang rendah harus dicari sumber penyebabnya apakah ada berkaitan penyakit kamu atau obat kamu, silahkan berkonsultasi dengan dokter yang bisa kamu perbuat adalah makan yang baik perbanyak protein dan tentunya suplemen penambah darah bisa juga diberikan. Untuk fungsi hati silahkan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk mencari penyebabnya, mungkin ada beberapa tes tambahan yang perlu dilakukan oleh dokter kamu dan monitor lebih sering fungsi hati kamu.

      Tidak boleh menyerah kamu sudah membuat keputusan yang benar dan sangat BERANI.

      Salam,

      dr. Yogi

      Reply
  • Mrs V  16 May, 2016 at 22:40

    Hi slmt malam… Sy lg stres bgt.. Tlg donk tlg ??? tepatnya kmrn hari senin 9mei 16!sy bw mm sy ke RS dgn keluhan sariawan full 1 mulut, tenggoroan d pakai nelen sakit, badan makin kurus, serink mual eneg bgt kalo makan , kdg suka demam dan badan nya berasa tb2 lemes kayak ngga ada tulangnya… Pas sampe di RS dokter mendiagnosa mm sy terkena virus HIV.. Pdhl mm sy uda umur 56 .. Dan penyusutan berat badan yg disertai sariawan ini baru terjadi skitar 6buln blakangan ini.. Yg sy mau tanyakan kena hiv nya kok pas ud umur segini ya?? Trs obt2 ARV itu brp ya harganya?? Kalau mau tes darah gimana bilangnya ya?? Trs yg nangani kasus hiv begini apakah dokter khusus atau spesialis apa?? Makasih banyak… (?Kalo ada minta no telp yg bs dihubungin donk.. Asli stresss bgt sy ini mikir mm sy… )

    Reply
    • GueBisa  18 May, 2016 at 08:51

      Halo Mrs. V,

      Penularan HIV bisa terjadi melalui hubungan seksual dan kontak darah. Kontak darah bisa karena penggunaan jarum suntik yang tidak steril ataupun transfusi darah yang ternyata berasal dari mengandung virus HIV. Masa inkubasi virus HIV bisa mencapai 10 tahun dari sejak terjadinya infeksi, jadi untuk tahu kenapa ibu kamu tertular HIV perlu ditelusuri apakah beliau pernah ada risiko tertular selama beberapa tahun ke belakang. Gejala-gejala yang kamu sebutkan memang merupakan gejala-gejala penyakit yang muncul karena penurunan kekebalan tubuh yang biasanya terjadi pada orang dengan HIV.

      Boleh tau ibu-nya tinggal di kota mana? Untuk penanganan kasus HIV nanti bisa kita sarankan ke rumah sakit yang ada di kota tempat beliau tinggal, karena tentunya harus ditangani di rumah sakit yang punya layanan perawatan pasien HIV. Tapi jangan kuatir sekarang sudah banyak rumah sakit yang punya pelayanan itu. Obat ARV sendiri saat ini masih digratiskan oleh Pemerintah koq, tetapi kalau ibu-nya sampai harus dirawat di RS untuk pemulihan penyakit-penyakit penyerta HIV maka akan dikenakan biaya perawatan oleh RS yang merawat.

      Kalau perlu info lainnya, bisa juga kontak di nomer WhatsApp kita: +62812-2830-1918 (khusus WA, tidak melayani telp/sms).

      Salam,
      Gue Bisa

      Reply
    • cio  14 October, 2016 at 11:57

      Hi, nama saya dr. Cio ,spkk
      gejala yg anda derita apakah dalam jangka waktu 5-10 tahun terakir anda ada melakukan kontak seks tidak aman dgn orang lain(bukan istri/suami) atauka ada menerima donoran dara yang tidak jelas sumbernya ataukah menggunakan jarum suntik yg sama di gunakan org lain? Kalau tidak apakah partner sex anda benar2 tidak melakukan hal yg saya sebutkan di atas? Di sini keterbukaan saat di butuhkan
      Di semua kota dan kabupaten di indonesia sudah ada klinik yg memberikan obat ARV secara gratis, mintalah rujukan dari lab atau R.S yg anda kunjungi sebelumnya, dan pastikan sudah melakukan tes darah untuk memastikan anda positif , ingat tidak ada penyakit yang fi turunkan Tuhan tanpa obatnya ! pola hidup sehat dan kesehatan mental yg baik sangat berdampak baik bagi hidup kalian,
      Salam

      Reply
  • edu  26 May, 2016 at 23:31

    Hai apa kabar,,,, sebelumx sa ingin konsultasi am teman2….. baru2 ini sa ad berhubungan dgn seorang penderita hiv.. tpi sa ga berhubungan lama….. dalam sebulan lebih ini, sa ad muncul cairan bernanah di alat kelamin q… apakah sy sdh teridap hiv??? Saya sebenarnya mau tes di rmh sakit tpi sa msh takut dan merasa malu…. tlng dong saranx…… saya sangat prestasi skli dgn hal ini.. mkz

    Reply
    • GueBisa  30 May, 2016 at 23:44

      Halo Edu,

      Berhubungan seks tanpa kondom dengan orang yang hidup dengan HIV pastinya berisiko untuk tertular HIV juga. Gejala yang kamu alami merupakan gejala dari salah satu jenis infeksi menular seksual (IMS) kemungkinan merupakan penyakit gonore yang harus segera diobati agar tidak semakin parah. Sebaiknya segera untuk berobat ke klinik IMS, bisa di puskesmas, poli IMS di rumah sakit, ataupun klinik swasta.

      Mengalami IMS tidak selalu berarti bahwa kamu sudah terinfeksi HIV, tetapi mengingat bahwa kamu punya risiko maka beranikan diri untuk segera tes HIV. Jangan malu untuk tes HIV karena semua petugas di klinik penyedia layanan HIV sudah terlatih untuk memberi pelayanan yang baik kepada pasien yang akan tes HIV.

      Salam,
      Gue Bisa

      Reply
  • rico  30 May, 2016 at 16:50

    Hai.. Obat ARV emang Gratis ya dari Pemerintah..??

    Reply
    • GueBisa  30 May, 2016 at 23:45

      Halo Rico,

      Iya benar, untuk saat ini ARV lini pertama disediakan gratis oleh Pemerintah.

      Salam,
      Gue Bisa

      Reply
  • Herman  31 May, 2016 at 22:32

    Dear GueBisa & rekan2

    Hanya untuk sharing,bagi rekan2 yg baru tahu statusnya jangan pernah menyerah! HIV/AIDS bukanlah akhir segalanya melainkan kesempatan untuk hidup lebih baik. Seperti apa yg saya rasakan,saya merasakan perubahan positif dari diri saya. Jangan pernah takut untuk test HIV bagi yg masih belum tau statusnya,jangan pernah takut untuk memulai ARV bagi yg statusnya sudah positif hanya karena efek samping yg hanya bersifat sementara ketimbang manfaat yg diberikan bagi tubuh kita. Semakin dini pula kita memulainya semakin besar pula harapan hidup kita. Kita bisa hidup seperti HIV negatif lainnya dan kalian tidak sendiri. Kunci keberhasilan dari terapi ARV ini adalah pola pikir yg positif.

    Reply
    • GueBisa  8 June, 2016 at 18:55

      Halo Herman,
      Terima kasih sudah berbagi dengan kita ya, salut buat kamu dan tetap semangat!

      Salam,
      Gue Bisa

      Reply
  • Ryudith  3 June, 2016 at 12:08

    Saya terdiagnosa positif minggu lalu tanggal 25 Mei. Rasanya dunia hancur banget. Kayak masa depan itu sudah ga ada. Padahal saya skr lg studi S2. Tapi saya ga mau patah arang. Saya langsung cek CD4 dan Viral Load. Cd4 saya 558 dan viral load 12.400, saya diterapi kombinasi tenofovir/lamivudin/efavirenz. Skr sudah konsumsi selama 1 minggu. Luar biasa efek nya sih. Kepala itu rasanya kayak ditempel di komedi puter, pusing banget, emosi naik turun, mual tapi untung ga muntah. Tapi saya baca2 efek2 tsb wajar pada minggu2 awal, jd saya coba bertahan aja.

    Kata konselor saya, mumpung CD4 masih tinggi jd perawatan ke depan akan lebih mudah. Selain itu saya juga diberi suplemen Cavit-D3, diminum sehari 3x plus asthin force 6mg sebagai antioxidant kuat utk melawan efek peradangan kronis pada penderita HIV.

    Pas minum arv 4 hari rasanya pengen sih berhenti, soalnya efek obat sama sekali ga enak, tapi saya selalu mikir, syukur saya tau positif ketika masih sehat dengan CD4 masih tinggi, jadi harapan hidup insyaallah bisa seperti orang normal. Pacar saya juga menerima saya malah menjadi motivator saya buat bertahan. Saya tulis curhat ini sambil kepala agak kliyengan loh di kampus, hehe, tapi saya tahan, karena saya percaya Tuhan punya rencana buat saya.

    Temen-temen lain adakah yang pakai kombinasi dengan efavirenz? Cerita-cerita dong pengalamannya gimana? Saya diplanning dokter untuk tes viral load sebulan lagi, moga-moga sudah turun itu jumlah virus!

    Ayo semua semangat minum obat ya!!!

    Reply
    • GueBisa  8 June, 2016 at 18:53

      Halo Ryudith,
      Salut dengan keberanian kamu untuk tes HIV dan semangat kamu untuk terapi ARV. Terima kasih sudah cerita dan memberi motivasi buat teman-teman lain disini. Kalau ingin berbagi pengalaman dengan temant-teman yang juga pakai efavirenz mungkin bisa gabung di support group online kita. Untuk bergabung bisa hubungi counseling line kita di link ini ya:
      http://guebisa.org/curhat-berbagi-cerita-2/

      Tetap semangat!
      Salam,
      Gue Bisa

      Reply
    • Nir  1 October, 2016 at 06:17

      Bagi kontak mas buat sharing soal y kita di cd4 yg sama heeee

      Reply
    • jell  14 January, 2017 at 09:02

      Hai…. Sy udh 2 thn lebih pasien Odha… Cd4 awal 56 setahun kemudian cek VL Saya sdh undetected…. Pejuaangan Dan perjalanan yg sunggu herus di perjuangkan utk sehat… Harus semangat… Tp Kdg ga bs boonk Kdg sk baper jg… Hehehee…. Ke bawa sedih semua cita2 trasa sirnah sudah…#baper deh…

      Reply
      • GueBisa Admin  16 January, 2017 at 10:13

        Hai Ryudith,

        Terima kasih sudah bebagi cerita disini, yap betul hidup memang perjuangan dan patut kita perjuangkan apalagi untuk kesehatan diri sendiri. kejar cita-citamu karena tidak alasan menjadi ODHA akan sirna semua cita-cita yang kita mau, yuk semangat mengejar matahari (nah lho). semangat untuk sehat dan semangat untuk mengejar cita-cita kamu yang tertunda, btw kalo kamu butuh sharing boleh add nomor ini 085710003232 barangkali mau gabung digroup support Gue Bisa.

        salam
        Gue Bisa

        Reply
      • ronald  8 April, 2017 at 00:52

        wow! salut untuk status undetected kamu.yang menjadi pikiran saya, adalah viral load saya 38mg, tetapi cd4 saya sangat rendah 151, apakah mungkin cd4 kita bisa naik lagi????

        Reply
        • GueBisa Admin  11 April, 2017 at 09:17

          sangat bisa dengan Loe melakukan pola hidup yang sehat dan tidak stress, semangatnya ditambah lagi ya.

          salam,

          gueisa

          Reply
  • Adi  8 June, 2016 at 19:26

    Dok.. mohon bantu saya.. saya biseksual.. sempat beberapa kali melakukan hubungan tanpa kondom. Saya deman dan radang tenggorokan.. deman cuma 4 hr tp badan lemas sudah 2 minggu. kemaren saya sempat demam ringan. mohon dibantu.. saya takut dan lebih takut lagi dengan efek samping pengobatan. karena saya yakin keluarga pasti tidak akan menerima kalau saya positif hiv. terima kasih sebelumnya.

    Reply
    • GueBisa  9 June, 2016 at 17:33

      Halo Adi,
      Satu-satunya cara untuk bisa tahu apakah kita terinfeksi HIV atau tidak adalah dengan melakukan tes HIV sesegera mungkin. Gejala demam dan radang tenggorokan bukan spesifik karena infeksi HIV, bisa juga karena sebab lainnya. Tapi berhubung kamu punya riwayat perilaku berisiko maka kamu harus segera tes HIV ya.

      Salam,
      Gue Bisa

      Reply
  • rahmat wahyudin  9 June, 2016 at 22:30

    Mw share donk
    Sya tau +hiv tnggl 9junii
    Bsok,a saya langsung cek cd4 sama paru2
    Blum smpet mnum arv atw dkasih obat ,
    Arv itu apa,a ! Dan knp mnum arv

    Reply
    • GueBisa  10 June, 2016 at 22:35

      Halo Rahmat,
      Tes CD4 dan pemeriksaan paru memang beberapa pemeriksaan yang diperlukan sebelum memulai pengobatan dengan ARV. ARV adalah obat yang harus dikonsumsi setiap hari oleh orang yang HIV+ untuk menekan jumlah virus yang ada di dalam tubuh. Untuk lebih jelasnya bisa baca-baca tentang apa itu ARV dan hal-hal terkait ARV di web kita lewat link ini ya:

      http://guebisa.org/gue-arv/

      Salam,
      Gue Bisa

      Reply
  • Tauf88  11 June, 2016 at 04:44

    Hai, gw udah di diagnosa + bulan februari 2015. Dulu CD4 gw cuma 3! Alhamdulillah udah tes CD4 2x yg terakhir naik jd 164. Yg gw mau tanyain, knp ya kok gw sering bgt di gigit nyamuk, terus nnti bekasnya luka n berbekas. Terus bekasnya kok hilangnya lama ya? Sampe skrg suka ga pede klo pake celana pendek atau baju lengan pendek krn bekasnya ganggu bgt. Apa bakal begitu terus stlh arv sampe seumur hidup?

    Reply
    • GueBisa  14 June, 2016 at 00:57

      Hai Tauf88,

      Senang mendengar CD4 kamu sudah berangsur-angsur naik lagi. Tetap semangat minum obat ARV-nya biar makin meningkat terus CD4-nya ya. Tentang gigitan nyamuk, yang kita ketahui sejauh ini tidak ada kesimpulan yang jelas tentang apakah ODHA menjadi lebih rentan untuk digigit nyamuk. Tapi beberapa peneliti di Swiss percaya bahwa kemungkinan ini bisa terjadi pada ODHA yang mengalami pengurangan lemak di bawah kulit yang cukup besar karena pembuluh darah kecil menjadi lebih mudah terlihat oleh nyamuk. Kurangnya lemak dibawah jaringan kulit inilah yang juga membuat bekas gigitan atau luka menjadi nampak lebih jelas.

      Lapisan lemak dibawah kulit akan kembali seperti semula begitu kondisi tubuh kamu semakin. Untuk sementara bisa dicegah dengan pakai lotion/anti nyamuk untuk mencegah digigit nyamuk ya, dan kalau digigit upayakan jangan digaruk, bisa dioleskan lotion/bedak pengurang gatal.

      Salam,
      Gue Bisa

      Reply
    • GueBisa  16 June, 2016 at 00:59

      Halo Tauf88,
      Saya sedikit menambahkan ya.
      Pada kasus kamu ini, karena HIV menyerang sistem kekebalan tubuh kamu dan sistem kekebalan tubuh kamu menjadi rendah maka daya tahan kamu terhadap bahan alergi dari air liur dari nyamuk jadi rendah. Kamu mudah timbul reaksi alergi karena gigitan nyamuk tapi ini tidak berlangsung lama dengan minum ARV kekebalan tubuh kamu akan meningkat dan kulit kamu akan kembali normal.

      Silahkan berkonsultasi dengan dokter kamu untuk memeriksakan kulit kamu untuk mendapatkan pengobatan bila dirasa mengganggu sekali. Jangan lupa untuk memeriksakan status syphilis kamu juga ya .

      Salam,

      dr. Yogi

      Reply
    • Rio  8 February, 2017 at 11:33

      Ini sama yang aku alami, tetap semangat walau hati ini kadang merasa jengkel…..
      Jangan lupa untuk tetap minum arv, semangat

      Reply
  • Ias  11 June, 2016 at 19:57

    Hallo, sy tau terinfeksi Hiv+ 21 maret lalu dengan CD4 640 dan baru mulai therapy ARV 2 hr lalu pada 9 juni karena CD4 menurun 348 di karenakan tidur yg tidak teratur dan kecapean CD4 turun derastis, ARV sy di saran kan minum pada saat sblm tidur, hari pertma therapy ARV bagun dengan kondisi pusing,lemes dan gatel ringan puji tuhan hanya berlangsung 1 hari, hari ke 2 yaitu pagi ini efek samping hanyalah pusing sesaat, sy yakin tak terkalakan oleh virus ini, semangat kawan2 gue bisa kamu juga bisa !!! We can beat it.

    Reply
    • GueBisa  14 June, 2016 at 01:02

      Halo Ias,

      Terima kasih sudah mau berbagi dengan kita ya. Senang mendengar efek samping yang kamu alami sudah sangat berkurang, tetap konsisten minum obatnya ya! Selain itu, mungkin perlu untuk memperbaiki pola hidup menjadi lebih sehat terutama untuk pola makan dan istirahat agar CD4 kamu bisa naik lagi. And yes, You can beat it!

      Salam,
      Gue Bisa

      Reply
    • nara  7 February, 2017 at 18:07

      Mas bisa berbagi ni aku bbm 2bb615cb. Cd4 ku 536 mas mau arv besok tapi. Masih takut ni

      Reply
  • siti  11 June, 2016 at 20:26

    Hai ODHA…
    Baru sebulan ni tgl 25 april 2016 di dianogsa +HIV awal nya syok tp lama2 ikhlas..
    Dng CD4 cuma 16 q kena toksoplasma mata sampai buta tp alhamdulillah skrng mata sudah pulih walaupun gak sepenuhnya normal. Awal konsumsi ARV efek nya sakit kepala gak sembuh kalo mual gak terlalu parah. Lg nyari komunitas ODHA di bandar lampung pengen lebih banyak cari tau dan sharing…

    Reply
    • GueBisa  14 June, 2016 at 01:05

      Hai Siti,

      Syukurlah kamu sudah mulai pulih dari efek toksoplasma, semoga semakin membaik ya! Untuk info tentang komunitas ODHA di Lampung mungkin kamu bisa kirim pesan di nomer Whatsapp kita untuk info tersebut.

      Salam,
      Gue Bisa

      Reply
    • randitya dicka  6 July, 2016 at 18:48

      Hy salam kenal buat mbak siti, saya randitya dicka di bandar lampung
      Nomor wa saya 082176254514

      Reply
    • Lins  29 August, 2016 at 10:45

      Sy bs jd kawan.sharing mu?

      Reply
    • Dodor  10 February, 2017 at 20:36

      Brapa lama sembuhnya

      Reply
    • Nurul  1 April, 2017 at 18:58

      Hai siti salam kenal,

      Reply
      • Amar  31 July, 2020 at 16:52

        Hallo min..d bulan juli sy di nyatakan positif hiv+..dan sdh mnum arv 4 hrian.sblm tes sy sdh punya diare yg gk kunjung smbuh2..dan wkt brobat hiv jg sy sdh minta obat diare nya jg sekalian..oya..tp diare sy ini tidak sakit perut min..biasa aj.trus skrg mnum arv wjah sy malah kliatan lbh kurus/tirus.bdan jg..tolong jwban nya min.( sy blm liat hsil lab nya.mgkin bbrpa hri lg akan tua cd4 nya brpa.mksh min

        Reply
  • fadhila  13 June, 2016 at 14:26

    Salam gue bisa,
    Saya berumur 19th
    Dok saya sangat bingung, dan sangat ketakutan. Pada tanggal 6 mei saya berperilaku beresiko, saya dengan sesama pria, tetapi tidak sampai hubungan, hanya sekedar menggesekan alat kelamin, ciuman pun saya tidak, tetapi setelah kejadian tersebut, penis saya terasa perih, dan kulitnya ada yang menghitam, saya ke spkk, katanya tidak ada indikasi ims, dan perlahan rasa perihnya menghilang, dan yang sangat bikin stress setelah 4 minggu saya pilek, hanya pilek doang, tidak ada demam, benjolan, ataupun diare, tetapi saya mengalami rasa panas dibagian kulit lengan saya, padahal suhu tubuh tidak demam. Dan setelah panas kulit menghilang, timbul seperti lepuh hingga kini rasa panasnya timbu hilang, tetapi tidak sampai mengganggu pada saat tidur. Saya sangat ketakutan dok, dan pada saat kejadian lawan main saya tidak mengeluarkan spermanya, justru saya yang keluar. Saya sangat takut dok, bulan depan saya ingin test kesehatan disalah satu akademi, saya sangat takut akan mengecewakan kedua orang tua saya :”( . Apakah di test tersebut terdapat tes virus tersebut dok??

    Reply
    • GueBisa  16 June, 2016 at 00:55

      Halo Fadhila,

      Sebelumnya terima kasih atas kesediannya bercerita. Berdasarkan cerita kamu tsb, sebenarnya ada 3 situasi/permasalahan sbb:

      1. Masalah 1: gejala perih dan menghitamnya kulit bagian penis
      2. Masalah 2: gejala pilek, panas dan lepuh di lengan
      3. Masalah 3: deteksi penyakit seksual pada tes kesehatan

      Saat terjadi sesuatu dengan alat kelamin setelah melakukan aktivitas seks, terutama dengan pasangan yg baru, wajar jika lalu kita terpikir telah tertular infeksi menular seksual (IMS).
      Beberapa kuman penyebab IMS, seperti sifilis (raja singa), herpes, dan kutil kelamin, juga hidup di permukaan kulit (misal kulit batang penis, buah zakar, dan area sekitar alat kelamin lain), dan memang masih dapat ditularkan meski tanpa penetrasi penis ke anus (atau vagina), misal pada petting (menggesek-gesekan alat kelamin).
      Bahkan lebih lanjut kuman sifilis, herpes dan kutil ini juga dapat hidup di bagian permukaan tubuh lain (dada, perut, punggung, lengan dsb). Sehingga kontak fisik antar bagian-bagian tersebut dengan seseorang yang sedang mengalaminya, meningkatkan risiko tertular kuman tersebut.

      Dan terkait proses infeksinya setelah masuk tubuh, kuman-kuman IMS memiliki masa pematangan (inkubasi) yang berbeda-beda. Gonorhea dan chlamydia biasanya inkubasi dalam beberapa hari hingga beberapa minggu, sedangkan Sifilis, herpes dan kutil kelamin bisa berdiam diri tubuh dalam waktu yang sangat lama (hingga berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun).
      Faktor daya tahan tubuh yang melawan kuman juga berperan penting terhadap aktivitas kuman dalam tubuh.

      Demam, pilek, dan gejala lain serupa flu patut dipertimbangkan sebagai gejala awal proses infeksi atau juga petunjuk atas turunnya kondisi/stamina tubuh yang kemudian menurunkan daya tahan tubuh. Gejala/keluhan pada permukaan kulit yang dialami seringkali bisa membantu mengarahkan diagnosis, misalnya perubahan warna, munculnya bintil/benjolan/benjolan berisi cairan, luka, rasa perih, dsb.

      Hanya saja, memang masalah pada alat kelamin tidak selalu terkait IMS. Misal perubahan warna dan luka bisa juga terjadi pada gesekan, lecetan, garukan, gesekan dengan pakaian, dsb.

      Pemeriksaan fisik yang teliti oleh tenaga medis, dan didukung dengan pemeriksaan laboratorium, seringkali diperlukan untuk menentukan apa yang terjadi, dan kalau memang IMS, apa penyebabnya. Lebih lanjut, kasus IMS seringkali tampak tidak bergejala, atau terkesan hilang/sembuh sendiri. Tetapi hal ini perlu diwaspadai, karena meski gejala tidak lagi dirasakan, bisa jadi kuman penyebabnya sebenarnya masih ada dalam tubuh.

      Untuk bisa mengetahuinya, beberapa harus melalui pemeriksaan laboratorium khusus, karena kuman tersebut tidak bisa ditentukan hanya dari penampakan fisik, apalagi jika tidak ada gejala yang tampak. Terkait tes kesehatan yang dilakukan di institusi tertentu, kesehatan seksual dan organ reproduksi bisa saja termasuk hal yang diperiksa. Hanya saja hal ini tidak mutlak dilakukan semua institusi, tergantung pada tujuan pemeriksaan, sumber daya dan situasi serta kondisi institusi tsb.

      Untuk memahami lebih lanjut tentang apa yang sebenarnya saat ini terjadi, bisa segera dikonsultasikan lebih lanjut ke dokter (dokter umum atau dokter kulit kelamin), untuk kemudian bisa dimintakan pemeriksaan laboratorium yang relevan, termasuk untuk mengetahui kuman penyebabnya (terutama kecurigaan atas sifilis atau herpes). Lalu bila perlu, bisa segera dilakukan pengobatan hingga tuntas, sehingga kondisi akan sudah cukup prima untuk pemeriksaan kesehatan bulan depan di institusi yang dimaksud.

      Demikian, terima kasih.

      Salam,

      dr. Yuda

      Reply
  • Nando  14 June, 2016 at 09:28

    Aku ngerasa gejala HIV+ itu oktober 2014 dan baru test vct itu akhir april kemarin itu juga karna diajak temen, bersyukur sih karna tau lebih awal dan hasilnya + , emang rasanya campur aduk yg di rasa apalagi saya ngerantau kuliah di semarang jauh dr org tau dan disini gak ada sodara. Tapi untungnya saya gapernah berpikiran buat mencoba hal2 yg tidak diinginkan. Saya rencana mau test cd4 besok tapi setelah baca2 informasi dan ngeliat pendamping sendiri juga mengalami efek samping arv ada rasa takut buat minumnya karna efek samping itu, soalnya pendamping saya mengalami efek steven-janson kaya alergi luka bakar. Dan salah satu yg di takuti itu ketika minum obat dan efek sampingnya muncul ketika lagi di rumah bersama org tua, saya belom siap untuk memberi tau org tua apa yg saya alami karna belom siap dengan reaksi mereka apalagi skrg lagi mau liburan semester dan pasti saya pulang ke rumah. Mungkin ada masukan atau saran? Butuh banget pencerahan

    Reply
    • GueBisa  18 June, 2016 at 17:55

      Nando,

      Terima kasih sudah berbagi ya.
      Salut buat kamu karena sudah berani untuk tes HIV, dan memang lebih baik untuk tahu status HIV kita di saat kondisi tubuh masih fit. Terkait potensi efek samping, nantinya akan bergantung pada jenis ARV yang kamu konsumsi dan juga respon tubuh terhadap obat tersebut. Sindrom Stevens-Johnson bisa muncul pada mereka yang tidak cocok dengan ARV jenis Nevirapine. Karena itu, yang sekarang biasa diresepkan untuk mereka yang baru memulai pengobatan adalah ARV jenis Efavirenz yang memiliki fungsi sama dan tidak menginduksi munculnya sindrom SJ tersebut.
      Yang perlu kamu lakukan sekarang adalah, ikuti pemeriksaan lanjutan yang disarankan oleh dokter kamu sebelum memulai ARV, dan saat menerima resep ARV kamu tanyakan ke dokter tentang jenis ARV yang diresepkan, cara konsumsi yang tepat, potensi efek samping dan cara mengatasinya. Sebelumnya kamu juga bisa baca tentang hal tersebut di web kita ini.
      Memberitahu atau membuka status kepada orang tua akan lebih baik kalau kamu sudah siap dengan segala konsekuensi-nya, karena reaksi mereka bisa bermacam-macam. Jadi, kalau kamu belum siap sebaiknya jangan dulu, pelan-pelan saja sampai nanti kamu sudah benar-benar siap dan bisa menjelaskan tentang situasi yang kamu hadapi dengan baik ke mereka.

      Yang penting buat kamu juga untuk adalah punya teman sesama ODHA/buddies di kota kamu tinggal, yang bisa membantu kamu memberi info tentang pengobatan ARV dan bisa berbagi pengalaman. Mungkin bisa ditanya kepada konselor di layanan ARV atau di klinik tempat kamu tes HIV tentang kontak buddies yang bisa kamu hubungi.

      Tetap semangat ya!

      Salam,
      Gue Bisa

      Reply
    • Also  3 September, 2017 at 10:21

      Mas bisa mnta no whatsappny
      Butuh informasi sdikit mas?

      Reply
      • GueBisa Admin  11 September, 2017 at 10:02

        boleh, +62 812-9675-9913. Untuk informasi bisa baca-baca diartikel ya dan apabila ada yang kurang mengerti bisa chat nomor yang gue kasih. Terima kasih

        salam,

        guebisa

        Reply
        • Gandhi  28 May, 2020 at 20:35

          Hai saya dari batam.
          Sebulan lalu saya mengalami sakit kepala setiap hari dan akhirnya suatu saat saya kejang2 dan badan sebelah mati rasa,saya mutusin ke dokter saraf dan CT scan ,MRI serta dikasi obat utk otak,tp setelah hasil MRI saya divonis Toxoplasma dan akhirnya di anjurkan cek HIV dan hasilnya HIV+ dan CD4 saya 39 atau 400-1458 saya menerima obat ARV 3 jenis.yg mau saya tanyakan disaat saya masih konsumsi obat buat otak apakah saya bisa menunda sementara minum ARV utk fokus dlu ke pengobatan otak saya .disamping saya melihat efek minum ARV apakah bisa ditunda dlu krn saya masih sibuk bgt bekerja.
          Mohon bantuannya bantu saya bergabung siapa tau ada warga batam disini.

          Reply
  • awan  15 June, 2016 at 12:26

    Dok saya sudah 1thn positif hiv awalnya saya TB trus br ktauan pas cek lab trnyata positif, sudah 1thn ini konsumsi ARV pas awal” saya tidak cocok dgn obat ARV nya hingga HB saya drop sampe tranfusi darah 4kantong dr situ obat saya diganti Antripla yg cuma 1tablet minum dan saya merasa cocok dgn obat itu, tetapi mulai bln ini stok di RS yg biasa saya ambil kosong akhirnya diganti 3macam tablet dan efek sampingnya lumayan tidak nyaman…
    Sedangkan saya tanya dokter obat yg biasa saya konsumsi adanya lagi teahun depan…
    Apakah saya bisa bertahan dgn obat ARV yg baru ini..
    Mksh

    Reply
    • GueBisa  18 June, 2016 at 18:10

      Awan,
      Kebetulan secara nasional stok Atripla memang sedang kosong. Menurut info dari Kemenkes, stok baru tersedia lagi mulai bulan September nanti. Atripla sebenarnya mengandung 3 jenis obat, yaitu tenofivir + emtricitabine + efavirenz. Karena stok kosong, dokter kamu meresepkan tetap 3 kombinasi obat yang sama hanya saja dalam bentuk pecahan. Mekanisme kerja dan efeknya sama koq dengan Atripla yang kamu minum.
      Semoga menjawab pertanyaan kamu ya.

      Salam,
      Gue Bisa

      Reply
  • fadhila  16 June, 2016 at 11:16

    Salam gue bisa,
    Dear dr. Yuda
    Saya mau tanya lagi, di institusi tersebut menjelaskan secara rinci tes kesehatannya termasuk tes VIRUS, apakah misalnya (nauzubilahiminzalik) saya akan tidak lulus dites tersebut?? Tes virus tidak merincikan tes virus apa dok.

    Reply
    • GueBisa  18 June, 2016 at 16:53

      Fadhila,

      Kalau tes yang dibiayai oleh penyelenggara tes, biasanya hasilnya tidak disampaikan ke yang bersangkutan. Laboratorium hanya akan mengeluarkan tes kepada pihak yang membayar biaya pemeriksaan lab saja.

      Salam,
      Gue Bisa

      Reply
  • Ido  17 June, 2016 at 12:39

    160616 usia saya 22 thn.
    Dihari yang bahagia itu saya harus menerima kenyataan pahit. Bahwa saya positif HIV.

    Pada bulan april dekat dinding anus muncul daging agak kemerahan yang ternyata di kenal sbg HPV. Saya berobat dan kutil kelamin itu bisa rontak namun meninggalkan bekas. Dan memutuskan untuk mengoprasi sisanya namun sebelum dioprasi di RS menita syg untuk melakukan test VCT. Dengan suka rela saya menyetujui pemeriksaan tersebut karena saya yakin saya negetif. Tapi Hasil test berkata lain.

    Saya secara pribadi masih tidak percaya akan hal itu meskipun prilaku sex saya sangat mendukung.
    Apa hasil test berpengaruh karna saya punya virus lain HPV???
    Karna yang saya cari di internet pemeriksaan rapid dan elisa pun belum bentu akurat jika hanya di lakukan sekali.

    Dalam posisi ini saya msh belum bisa menerima satus yg baru ini.
    Saya takut! Tidak tau harus bagai mana.

    Doket sudah memberikan obat untuk 2 minggu. Dan efek sampnya susungguh sangat menyiksa. Pusing, mual dan munta. Padahal saya punya banyak aktifitas yang harus di jalani.

    Mohon bantuannya apa yang harus saya lakukan?

    Reply
    • GueBisa  18 June, 2016 at 18:24

      Halo Ido,
      Penerimaan diri dengan status HIV itu penting, karena itu juga menjadi faktor keberhasilan pengobatan kamu. Kamu sendiri menyadari bahwa perilaku kamu sangat mendukung untuk membuat kamu terinfeksi HIV, tidak ada cara lain selain berbesar hati menerima status kamu, dan menjalani pengobatan yang ada.

      HPV dan HIV bisa saling menjadi pembuka jalan untuk infeksi dan sulit diketahui mana yang lebih dulu. Bisa jadi kamu kena HPV dulu, melakukan perilaku berisiko, dan kemudian virus HIV bisa masuk lebih mudah. Atau sebaliknya, kamu mungkin sudah terinfeksi HIV beberapa lama (tanpa kamu sadari), dan HPV muncul karena kekebalan tubuh kamu menurun dengan adanya HIV.

      Pusing, mual, muntah adalah gejala umum efek samping konsumsi ARV untuk hampir semua jenis ARV. Dokter memberi obat untuk 2 minggu untuk melihat bagaimana reaksi tubuh kamu terhadap obat tersebut. Untuk mengatasi efek samping bisa dibaca di menu Gue & ARV di web kita ini ya.

      Tetap semangat!

      Salam,
      Gue Bisa

      Reply
  • alam  18 June, 2016 at 12:15

    Sy baru d nyatakan kira2 3 minggu lalu.sy test darah ini itu,hasil CD4 baik hanya HB,fungsi hati n ginjal y rendah.sy mulai d kasih obat.sy minum kepala sy berat x,tp sy berusaha lawan.tp pas hari ke 3 pas sy minum kebetulan sy sedang d kerjaan n gi duduk.sy bangkit tuk minum n sy pingsan n g bs bangkit buat jalan.sy sadar pun tak bs jalan kemudian sy pingsan lagi n sy sadar jam 12 mlm.dr stu sy putuskan.memang sy ikhlaskan semua n hrs jaga pola makan gizi sy.

    Reply
    • GueBisa  18 June, 2016 at 18:40

      Halo Alam,
      Selain menjaga pola makan dan pola istirahat kamu, mungkin perlu dikonsultasikan tentang frekuensi kamu pingsan yang cukup sering itu ke dokter kamu ya. Penting untuk berpikir positif, jauhkan diri dari stress, dan yakin bahwa dengan konsumsi ARV yang tepat dan pola hidup yang sehat kamu tetap bisa hidup berkualitas seperti orang yang bukan ODHA.
      Semangat!

      Salam,
      Gue Bisa

      Reply
  • Ias  19 June, 2016 at 14:52

    Hai, setelah seminggu konsumsi ARV 2 hr ini sy timbul ruam kulit (bentol2 merah d atas dada dan tangan) apoteker rekomen sy mengkonsumsi antihistamin. Apa kah ini tepat utk ODHA yg mengalami efek samping ARV seperti ruam kulit?

    Reply
    • GueBisa  21 June, 2016 at 14:41

      Hai Ias,

      Terima kasih untuk pertanyaannya, adanya muncul ruam ruam kulit seminggu setelah minum ARV. Sebaiknya kamu tetap menginformasikan segala gejala atau tanda yang muncul setelah kamu minum ARV dan selalu berkonsultasi dengan dokter yang memberikan kamu ARV. Sehingga segala perkembangan penyakit yang ada selalu dicatat dan di ketahui.

      Munculnya merah merah setelah minum ARV tentu sebaiknya dicari tahu penyebabnya apa, memang dengan meminum antihistamin akan mengurangi reaksi yang muncul. Tetapi penting untuk mengetahui penyebab reaksi tersebut apakah merupakan reaksi obat yang ringan saja atau memerlukan perhatian yang lebih serius.

      Jika sakit berlanjut dan gejala atau tanda yang ada di badan kamu bertambah serius maka sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter kamu. Jangan lupa untuk melakukan tes Syphilis karena kasus HIV dengan ko-infeksi dengan syphilis angka kejadiannya cukup tinggi.

      Semoga bisa membantu menjawab ya.
      Salam,
      dr. Yogi

      Reply
  • Ico  28 June, 2016 at 23:23

    Malam.kawan…
    Mohon.share.nya bagaimana cara buat menumbuhkan.rasa berani minum arv, trz terang saya mash takut minum.arv. Saya sudah dikash.arv fdc 127 untuk.14hari, cm saya mash belum.berani..

    Jujur saya.mash.rada takut minum obat, apalagi dulu minum obat.tbc efek.samping nya mengganggu sekali.

    Saya.sudah menjalani pengobatan tbc dmn cd4 saya pada saat divonis tbc 180, skrng cd4 saya 340 dan dari dokter.internis dilihat dr rontgen.setelah 6bulan pengobatan dan tes led dinyatakan sudah sembuh.

    Pertanyaan berikut nya apakah nanti ketika.sudah pengobatan arv kita bisa pindah klinik? Jujur untuk.klinik.skrng hari sabtu tutup dan selalu menunggu dokter datang yang lama ketika berobat, jd membuat saya selama hampir 6 thn tidak pernh kontrol kondisi.saya.

    Pernah saya datang ke klinik baru yg ingin saya.tuju, tetapi ditolak. Alasan nya ialah karna saya sudah mendapatkan akses.sebelumnya.dklinik lain. Dan saya dharuskan menjalani.terapi arv itu dl dari klinik.lama.

    Reply
    • GueBisa  3 July, 2016 at 19:35

      Halo Ico,

      Dengan menyadari bahwa minum ARV adalah satu-satunya cara untuk bisa menekan pertumbuhan virus HIV di dalam tubuh kamu, mungkin akan membantu untuk memberi kamu keberanian untuk mulai minum ARV. Apakah kamu akan mengalami efek samping atau tidak, hanya akan bisa kamu ketahui begitu kamu mulai konsumsi ARV. Di laman ini juga kamu mungkin bisa lihat bahwa pada akhirnya banyak teman-teman yang kemudian bisa beradaptasi dengan efek samping ARV-nya. Selain itu, begitu ada efek samping yang terlalu berat karena tidak cocok obat, dokter akan bisa mengganti dengan jenis ARV lainnnya. Jadi beranikan dirimu yah!

      Tentang klinik, kamu bisa koq untuk minta pindah dengan minta surat rujukan di klinik yang lama sepanjang alasannya bisa diterima oleh klinik tersebut.

      Penting juga untuk bisa kenal dengan teman sesama odha di kota kamu yang mungkin sudah lebih tau tentang situasi klinik ARV ataupun bisa bantu mendukung kamu dalam terapi. Bisa kontak nomer Whatsapp kita untuk info teman-teman odha di kota kamu ya.

      Salam,
      Gue Bisa

      Reply
  • Yadi  5 July, 2016 at 07:37

    Salam
    Saya yadi,saya baru saja divonis HIV,alhamdulillah keluargaku menerima kondisiku,bahkan mereka yang pertama tau,saat ini aq masih dirawat RSUD Sukoharja,setau saya pengobatan HIV itu gratis,tapi permasalahannya saya secara data kependudukan sudah pindah ke bandung,jadi saya harus bayar untuk obat2 ARV,sedang jika saya harus pindah domisili badan saya belum memungkinkan untuk mengurusnya,mungkin ada solusi,mohon bantuannya

    Reply
    • GueBisa  5 July, 2016 at 15:10

      Halo Yadi,
      Senang mendengar keluarga bisa menerima dan mendukung kamu. Semoga menjadi penambah semangat kamu untuk terus bisa pulih dan beraktivitas seperti biasa lagi ya.
      Terkait pengobatan HIV memang gratis untuk obat ARV-nya. Tetapi biaya konsultasi dokter dan administrasi rumah sakit/klinik biasanya tidak digratiskan kecuali kalau yang bersangkutan menggunakan BPJS atau jaminan kesehatan lainnya.
      Coba dipastikan dulu, apakah biaya yang kamu keluarkan memang untuk obat ARV atau untuk biaya lainnya. Apabila memang benar obat ARV-nya sendiri harus membayar, bisa tolong dicatat nama petugas, nama klinik/RS yang mengeluarkan ARV, dan jenis obat ARV-nya untuk nanti kita sampaikan ke Kementerian Kesehatan.

      Salam,
      Gue Bisa

      Reply
  • Yadi  6 July, 2016 at 03:33

    Hallo admin
    Tidak masalah semua biaya konsultasi,kamar karena sempat dirawat,dll
    Tapi obat juga bayar,dengan alasan karena data kependudukan saya di bandung,jawa barat sedang saya meminta obatnya di Solo Sukoharjo jawa tengah,maaf merepotkan.
    Dan mohon maaf kira2 berapa lama saya bisa beraktifitas seperti biasa setelah menjalani terapi?soalnya saat ini badan saya sangat lemah,berjalan saja harus dibantu sebuah tongkat,karena telapak kaki terasa linu dan sakit menapak di lantai buat menopang badan,satu lagi bagaimana mengatasi nafsu makan yg hilang,setiap bau bawang saya selalu mual dan muntah
    Terima kasih banyak atas jawabannya,jangan bosan jika saya sering bertanya ya Min…terima kasih

    Reply
    • GueBisa  13 July, 2016 at 16:56

      Halo Yadi,
      Obat ARV harus diberikan gratis meskipun kamu akses obatnya di luar wilayah kependudukan tempat kamu terdaftar. Kamu akan diberikan status sebagai “pasien transit” yang diberikan stok obat untuk maksimum 2 minggu. Kemungkinan obat-obatan yang kamu bayar adalah obat selain ARV untuk mengobati penyakit penyerta yang muncul dan bikin kamu drop seperti saat ini.

      Tentang lama waktu pemulihan sangat bergantung pada respon tubuh terhadap pengobatan, yang biasanya berbeda-beda untuk setiap pasien. Sebaiknya kamu melakukan aktifitas secara bertahap dan pelan-pelan. Gerakkan badan kamu sambil tidur, miringkan posisi badan, coba lakukan aktifitas jalan di sekitar tempat tidur, kemudian di dalam kamar dan di sekitar halaman kamu. Lakukan bertahap dan semampu kamu.

      Untuk makan, sebaiknya dilakukan bertahap juga dalam porsi yang sedikit tapi sering dilakukan. Dari makanan yang ringan dan lembek ke bertahap ke makanan yang sehari hari. Makanan tidak ada pantangan butuh makanan yang banyak agar energi untuk pulih kembali . Kuncinya adalah makan sedikit bertahap dan sering kali.

      Semoga membantu ya.

      Salam, dr. Yogi

      Reply
  • Arya  7 July, 2016 at 16:42

    Dear Admin,
    Bersyukur menemukan blog ini untuk saling berbagi sesama odha. Saya sudah menjalankan terapi arv hampir 1 th 6 bulan.awalnya saya pakai nev dan duv + cotri karena cd4 saya yang rendah 14, efek gatal sangat terasa sekali dan bila timbul buat saya down karena buat stamina saya juga drop…setelah konsultasi dengan dokter saya ganti dengan eva + tenefovir dan sudah jalan hampir 4 bulan.yang saya mau tanyakan dan pastikan apakah cd4 bisa dijadikan patokan kalo terapi itu berhasil ? Karena saya sudah melakukan test cd4 setiap 6 bulan.yang tadinya 14 naik ke 70 tetapi setelah ganti obat malah turun ke 32, secara fisik saya tidak merasakan ada penurunan kondisi…rasa gatal juga berkurang.cuma sewaktu test cd4 ke3 kondisi badan saya lagi turun (apakah ini yg menyebabkan cd4 juga turun ? ) dan setelah saya konsultasi dokter meminta saya untuk test viral load (di RS pemerintah ini bisa di reimbust itu yg saya alami)…untuk memastikan jumlah virus di darah…selain itu saya pernah cari info di beberapa website bila kita minum suplemen seperti b-kompleks dapat juga menurunkan angka cd4 karena saya sempat mengeluhkan adanya rasa linu seperti tertusuk jarum di telapak kaki…Mohon info dari admin atau , yang jadi pegangan akurat sebenarnya cd4 atau viral load ? Dan apakah benar di beberapa RS cara pengetesan cd4 berbeda sehingga hasil kemungkinan juga berbeda untuk hasilnya, karena pada pengetesa ke3 saya lakukan di RS Pemerintah.terima kasih…#Semangat Selalu Untuk Hidup Yang Lebih Baik #Kita Bisa

    Reply
    • GueBisa  13 July, 2016 at 17:27

      Halo Arya,
      Terima kasih untuk pertanyaan kamu.
      Tes yang paling tepat untuk digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan terapi adalah tes Viral Load (VL). Tes ini mengukur jumlah virus HIV yang ada di dalam tubuh kita, dan terapi dikatakan berhasil apabila hasil tes VL kita dinyatakan tidak terdeteksi atau “undetectable.

      Sedangkan tes CD4 gunanya untuk mengetahui seberapa kuat kondisi kekebalan tubuh kita untuk bertahan terhadap infeksi yang masuk ke dalam tubuh. Tes CD4 menunjukkan tingkat kekebalan tubuh kita secara umum dalam melawan berbagai infeksi, tidak spesifik untuk HIV saja. Ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi hasil tes CD4 kita, selain keberadaan virus HIV, yaitu:
      – Waktu tes, CD4 jumlahnya akan lebih banyak di sore & malam hari daripada pagi hari;
      – Penyakit infeksi akut seperti pneumonia, herpes simplex dapat menurunkan CD4 dengan cepat untuk beberapa waktu;
      – Vaksinasi, kelelahan, dan stress juga bisa menyebabkan turun/naik-nya CD4.

      Tes CD4 disarankan untuk dilakukan secara rutin setiap 3 bulan karena pola yang terbentuk dari beberapa kali tes CD4 akan bisa menggambarkan efek terapi ARV yang dijalani terhadap perkembangan kekebalan tubuh kita. Penting untuk melakukan tes HIV di waktu yang konsisten dan di laboratrium yang sama, karena lab yang berbeda dan waktu tes yang berbeda juga bisa menimbulkan perbedaan hasil tes CD4. Beri jeda waktu beberapa minggu setelah mendapat vaksinasi atau setelah sembuh dari sakit (apabila muncul dari infeksi dari IO) untuk melakukan tes CD4.

      Cara tes CD4 bisa berbeda di tempat/klinik yang berbeda tergantung alat yang digunakan. Meski begitu alat yang digunakan di semua klinik di Indonesia apapun alatnya adalah yang sudah mendapat persetujuan dari Kementrian Kesehatan. Jadi tidak ada masalah mau di RS Pemerintah ataupun klinik swasta, yang penting konsisten di satu RS/klinik saja.

      Semoga membantu ya.

      Salam, Gue Bisa

      Reply
  • che susanto  9 July, 2016 at 10:13

    saya menjalankan pengobatan tb dan arv sekalian karena kondisi cd4 saya 40, dan obat arv yg diberikan dokter adalah emtricitabine dan efavirenz .k efek obat sich biasa aja pusing2 dikit dimalam hari, yg mau sy minta info apakah aman berobat arv berbarengan dengan berobat tb ? sy baru tiga hari jalani ini. kdg stress jg sy merokok sesekali. tolong bantu solusi info agar sy agak tenang untuk membayangi jangka panjang pengobatan ini. tq bro admin guebisa

    Reply
    • GueBisa  13 July, 2016 at 19:23

      Halo Che,
      Menurut protap pengobatan HIV yang disertai dengan Tb, kondisi kamu memang mengharuskan untuk segera memulai terapi ARV sepanjang tidak ada keluhan yang sangat mengganggu dari konsumsi obat Tb-nya. Apakah aman, tentunya aman karena apabila dokter yang meresepkan obat ARV dan Tb adalah dokter yang sama, dia pasti akan meresepkan jenis obat Tb yang tidak berinteraksi negatif dengan ARV atau sebaliknya. Jadi jangan khawatir, dipatuhi saja cara minum obat yang sudah ditentukan oleh dokter kamu ya.

      Sebisa mungkin hindari untuk merokok dan juga pola hidup tidak sehat yang lainnya. Saat ini kamu sedang dalam proses pemulihan dengan terapi, sehingga akan lebih membantu pemulihan apabila tidak melakukan perilaku yang bisa merugikan kesehatan kamu sendiri.
      Tetap semangat ya!

      Salam, Gue Bisa

      Reply
    • jell  14 January, 2017 at 09:29

      Harus semangat che… Saya malahan 3 sampai 4 bln masi lunglai….. Yg Bener mabok fly berat 2 bln lebih….Dan badan seperti bayi ga Bisa ngapa2in… Harus semangat makan Dan berdoa,bersyukur….minum terus obat nya secara teratur…. Skrg VL sy sdh undetected…kamu pasti bs…

      Reply
      • Soedirman  18 February, 2017 at 18:32

        Brapa lama itu undectecnya nyA

        Reply
  • Hans  11 July, 2016 at 19:11

    Saya divonis + itu nov 2015. Saya malu sekali dan drop. Pikiran gak karuan dan benar2 menyesali semua perilaku bodoh saya. Ditambah lagi usia saya yg masih sangat produktif. Dan terhitung sejak saat itu sampai skrg saya sama sekali belum minum arv. Gmn tanggapan mimin?

    Reply
    • GueBisa  13 July, 2016 at 19:36

      Halo Hans,
      Menyesali perilaku yang membuat kamu HIV+ itu wajar, asalkan jangan terus-terusan karena menyesal saja juga gak akan mengubah keadaan kamu jadi lebih baik. Mencoba untuk cari info yang tepat tentang perawatan dan pengobatan HIV atau berbagi dengan teman-teman sesama ODHA akan bisa membantu kamu untuk berpikir lebih jernih dan bisa menentukan langkah ke depan.

      Tentang mulai minum ARV, memang disarankan untuk memulainya di saat kondisi kita masih sehat agar efek samping yang mungkin akan dirasakan tidak terlalu berat. Keputusan untuk memulai ARV tentunya bergantung pada kondisi tubuh kamu sekarang dan juga kesiapan kamu untuk berkomitmen dengan pengobatan itu sendiri. Sebaiknya segera datang ke klinik yang melayani pengobatan dan perawatan HIV untuk memastikan kondisi tubuh kamu dan merencanakan tindakan selanjutnya.

      Lebih jauh kamu juga bisa baca-baca di web kita bagian “Baru Tahu Status? “di-link berikut ini ya: http://guebisa.org/whats-happening/

      Tetap semangat!

      Salam, Gue Bisa

      Reply
  • Tauf88  14 July, 2016 at 18:48

    Hi dokter, maaf pertanyaan saya diluar dr topik ARV. Saya baru saja diterima bekerja disebuah perusahaan, tp sebelum saya masuk kerja ada medical check up termasuk cek darah. Apa dalam medical check up itu ada pemeriksaan hiv? Yang saya baca di internet, untuk medical check up itu jika ada tes hiv, harus ada konseling dan persetujuan terlebih dahulu. Yang saya takutkan, saya sudah diterima bekerja di perusahaan tersebut, tetapi jika ada tes hiv dalam medical check up itu, saya akan di tolak bekerja. Mohon pencerahannya dok, saya khawatir kalau saya akan di tolak oleh perusahaan tersebut karena status saya yg positif hiv. Terima kasih.

    Reply
    • GueBisa  27 July, 2016 at 17:19

      Halo Tauf88,

      Kalau jenis-jenis pemeriksaan yang ada di dalam Medical Check-Up secara umum biasanya tidak termasuk tes HIV, kecuali perusahaan menginstruksikan agar tes HIV juga termasuk didalam MCU tersebut. Secara prosedur tes HIV harus dilakukan atas persetujuan pemilik sample darah dan juga harus disertai dengan prosedur konseling sebelum tes dan sesudah hasil tes didapatkan. Namun demikian, karena belum ada aturan yang melarang lab swasta untuk menerima order pemeriksaan tes HIV dari perusahaan (tanpa persetujuan pemilik sample darah dan konseling) maka kemungkinan tes HIV termasuk dalam MCU masih tetap ada.

      Apabila ini terjadi dan ada indikasi penolakak/pemutusan hubungan kerja karena status HIV sebenarnya bisa untuk ditindaklanjuti, karena tindakan tersebut sudah termasuk bentuk diskriminasi. Sebaiknya berkonsultasi dengan lembaga bantuan hukum masyarakat (LBHM) untuk pendampingan hukum biar bisa mediasi dulu, dan kalau tidak ditemukan kesepakatan silahkan dilanjutkan ke ranah hukum. LBHM sendiri sudah berkomitmen untuk memberikan dampingan kepada ODHA yang mendapatkan perlakuan diskriminatif dalam bentuk seperti ini.

      Semoga cukup menjelaskan ya.

      Salam,
      Gue Bisa

      Reply
  • agung  14 July, 2016 at 19:36

    haii, gue agung. 7 April 2016 lalu gue terdiagnosa TB paru dengan keadaan udah parah bgt. Setelah test HIV ternyata hasilnya NON REAKTIF dan CD4 gue cma 2. Parah kan? Akhirnya gue dpt penanganan utk rawat inap d rs selama 8hari. Stlh 3bln konsumsi OAT utk paru gue, keadaan gue berangsur-angsur membaik meskipun blm bs jalan dan bdn gue kurus bgt. stlh 3bln minum OAT juga tepatnya tgl 12 juli 2016 lalu gue pertama kalinya minum ARV dan rasanyaa luar biasa bgt. Gue jd sering berhalusinasi tinggi, smpe kebawa ke alam nyataa beruntung istri gue ngerti akan hal itu. gue cma mw tanya ap ad yg pnh ngerasa halusinasi juga ky gue stlh minum ARV? terus gue ngrasa bdn gue gaa sebaik sblmnya pdhl sblm minum ARV gue ud lepas pake oksigen drumah dan nafsu makan ud normal. Makasih bny buat forum ini, gue ngrasa gaa cma gue yg pnya beban hidup seberat ini. Dan cerita dr pengalaman kalian bkin gue smangaat buat sembuh.

    Reply
    • GueBisa  27 July, 2016 at 17:34

      Halo Agung,

      Mungkin maksudnya hasil tes HIV kamu waktu itu adalah “reaktif”, karena kalau “non reaktif” justru menunjukkan hasilnya negatif.

      Tentang efek obat, akan lebih jelas kalau kamu sampaikan apa kombinasi ARV yang kamu dapat. Jika menggunakan efavirenz, salah satu efek samping efavirenz adalah pusing, atau masalah yang kadang disebut sebagai halusinasi. Namun efek samping biasanya hilang sendiri setelah beberapa minggu. Efek samping semakin berat bila efavirenz dipakai bersamaan dengan makan.

      Untuk mengurangi dampak dari efek samping ini, umumnya diusulkan untuk memakai efavirenz pas sebelum tidur, sedikitnya dua jam setelah makan malam. Karena efavirenz 600 mg diminum sekali sehari, tidak harus dipakai bersamaan dengan ARV lain. Dengan cara ini, efek samping terjadi tengah tidur; kadang ini menimbulkan yang disebut sebagai “mimpi yang terasa nyata” (tetapi jarang berbentuk mimpi buruk), efek ini juga biasanya hilang setelah beberapa minggu.

      Tetap semangat ya!

      Salam,
      Gue Bisa

      Reply
  • hendra  15 July, 2016 at 19:36

    salam kenal admin dan teman2. Saya divonis positif HIV pertengahan Mei kemarin. Selama ini saya tdk punya teman cerita bahkan untuk bertanya tentang penyakit ini saya ragu, barulah saya lihat dan buka situs ini ada banyak sekali informasi yg bermanfaat terimakasih admin dan terimakasih utk teman2 yg sdh berbagi pengalamannya. Maximum respect buat kalian semua.

    Reply
  • william  17 July, 2016 at 10:49

    Saya divonis + tggl 12 juli, saat itu perasaan udah ga karuan bgt, lemes drop, ak bingung apa yg harus ak lakukan , tpi konseling bilang suruh mengkonsumsi ARV oke sehari 2x, tp efekny luar biasa bikin lemes tmbah lemes, mual tp ga smpe mutah, help me..

    Reply
    • GueBisa  27 July, 2016 at 19:11

      Halo Wiliam,
      Lemes, mual, dan muntah adalah gejala umum untuk efek samping pada masa awal-awal konsumsi ARV. Efek ini biasanya akan berangsur menghilang setelah beberapa minggu konsumsi obat. Tentang efek samping dan pengelolaannya bisa dibaca di web kita: http://guebisa.org/gue-arv/#1447763295301-ef9b70ba-8dd7
      Dan bisa juga baca komentar dan jawaban yang ada di komentar-komentar yang ada sebelumnya terkait efek samping.
      Tetap semanngat ya!

      Salam,
      Gue Bisa

      Reply
  • Agung  18 July, 2016 at 16:54

    Hai, 3 minggu lalu saya tes hiv lagi setelah setahun gak tes..rapid tes hasilnya positif dan sy diharuskan menjalani bbrp tes lanjutan. Dari hasil tesnya, sy juga positif hepatitis B tp belom tau ini akut atau kronis tp jumlah virus hepatitis b nya sangat tinggi jd kata dokter kemungkinan sy baru terjangkit. Untuk CD4 count jumlahnya 240 dan 40000 utk HIV count. Blom dapat terapi ARV dr dokter, cm lagi bingung krn skrg sy lg di England, bulan September br balik Indonesia. Klo nanti dpt ARV disini, apakah bs dpt kombinasi obat yg sama di Indonesia? Kebetulan saya jg gak terlalu frustasi ketika tau status sy karena sebelumnya sudah banyak baca ttg hiv cm merasa bersalah sm org2 yg pernah berhubungan sex tanpa pengaman sm sy. Baru lihat website ini..ternyata isinya bagus. Semoga pas terapi nanti gak ada efek samping signifikan. Hasil tes fungsi hati dan ginjal baik, 167cm/62kg.

    Reply
    • GueBisa  27 July, 2016 at 19:05

      Halo Agung,
      Kalau melihat dari jumlah CD4 dan viral load (HIV count) kamu, memang sebaiknya segera memulai terapi ARV. Tentang kombinasi ARV, sebaiknya minta dokter di England untuk memilih kombinasi dari jenis-jenis ARV yang tersedia di Indonesia sehingga begitu kembali ke tanah air nanti tidak perlu penyesuaian dengan obat baru lagi. Kombinasi ARV yang biasa dipakai di Indonesia adalah:
      [ 1 ] FDC (Fixed Dose Combination)
      [ 2 ] Tenofovir+Lamivudine+Efavirenz
      [ 3 ] Tenofovir+Lamivudine+Nevirapine
      [ 4 ] Tenofovir+Lamivudine+Lopinavir/Ritonavir
      [ 5 ] Tenofovir+Emtricitabine+Efavirenz
      [ 6 ] Tenofovir+Emtricitabine+Nevirapine
      [ 7 ] Zidovudine+Lamivudine+Efavirenz
      [ 8 ] Zidovudine+Lamivudine+Nevirapine

      Semoga lancar terapinya ya!
      Salam,
      Gue Bisa

      Reply
      • Agung  30 July, 2016 at 15:37

        Hello,
        Saya sudah mulai terapi..awalnya takut karena baca pengalaman teman2 yg kena efek samping tp sama dokter dsni dikasih pilihan, mo mulai disini atau tunggu balik Indonesia dlu. Setelah browsing jenis2 arv yg dipakai di Indonesia dan rekomendasi dr kementerian kesehatan untuk jenis arv yg dipakai utk hiv + hepatitis b dan hasil lab jg fungsi hati dan ginjal masih normal, tdk ada alergi dgn jenis obat tertentu, akhirnya dokter dsni ngasih kombinasi nomor 5 tp disini jd 2 tablet dulu (truvada + efavirenz) karena br percobaan 2 minggu tp cm 3 hari pertama berasa agak mabok pas bangun tidur. Sebelum mulai terapi, sy sempat cek darah dulu, setelah 2 minggu disuruh balik ke klinik utk cek darah lagi. Semakin kesini rasanya biasa sj. Semangat ya buat teman2 yg br mo mulai terapi xoxo. Btw disini tes hiv nya sudah pake alat tes generasi ke 4, yg bs mendeteksi hiv positif sejak 3-6 mingu terinfeksi. Apakah di Indonesia jg sudah pakai alat tes yg sama?

        Reply
        • jell  14 January, 2017 at 09:42

          Wah Bagus Agung kamu ga meraskan efek seperti uh lain Dan sprti sya rasakan dulu… Salam semangat ya….

          Reply
  • nks  18 July, 2016 at 20:00

    Emank kalau minum apa itu namanya arv iya.
    Terus kita punya penyakit seputar ims. Apa bisa sembuh saat kita minum arv rutin.

    Reply
    • GueBisa  27 July, 2016 at 18:50

      Halo Nks,

      Apa itu ARV bisa dibaca di web kita ya: http://guebisa.org/gue-arv/
      IMS tidak bisa sembuh dengan ARV karena ARV kerjanya spesifik untuk menekan jumlah virus HIV di dalam tubuh. Jadi untuk IMS harus diobati dengan obat lain sesuai dengan jenis IMS-nya.

      Salam,
      Gue Bisa

      Reply
  • febe  24 July, 2016 at 22:07

    Adek sy sdh menderita hiv dari tahun 2004.smpi hbs lebaran kemrin dia masih sehat..trus bsk nya langsung drop.kaki lemas..gk bisa jalan.kedua mata semakin keluar..dah gitu sekrg jd budeg..responnya sdh lambat sekali..seperti orang kena stroke..dan adek sy sdh tdk mau lagi minum obat ARV.berganti ke pengobatan alternatif..memang sdh ada kemajuan semenjak berobat alternatif..sdh bisa jalan lg walaupun masih tertatih tatih..sdh bisa makan..kuping sdh bisa agak medengar..walaupun respon masih lambat..cm sy kuatir krn dia sama sekali tdk mau minum obat ARV walaupun sy bujuk..apakah seandainya adek sy tdk mengkonsumsi obat ARV lg.pengaruh nya apa ya..sy kuatir ke depannya aja.takut kehilangan adek..tx.

    Reply
    • GueBisa  27 July, 2016 at 18:44

      Hello Febe,

      Terima kasih untuk pertanyaannya.sebenarnya fungsi dari ARV adalah menekan pertumbuhan virus di dalam darah sampai pada tahap tidak terdeteksi dengan alat atau pemeriksaan yang ada yang diistilahkan dengan viral load tidak terdeteksi. Pada kasus yang dialami oleh adek kamu, karena ARV di stop maka jumlah virus dalam darah semakin meningkat, walaupun minum obat alternatif tidak ada obat alternatif yang mampu membunuh atau menekan jumlah virus HIV, hanya ARV yang bekerja baik dan terbukti.

      Dengan meningkatnya jumlah virus dalam darah meningkat akan secara bertahap merusak sistem kekebalan tubuh adek kamu, sehingga tidak ada atau sistem kekebalan tubuhnya menjadi rendah sekali sehingga gampang muncul penyakit seperti yang terjadi pada adik kamu sekarang. Saran saya adalah kembali berkonsultasi ke RS terdekat untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut dan ARV adalah pilihan terbaik.

      Semoga bisa membantu.

      Salam,
      dr. Yogi

      Reply
  • rizal  30 July, 2016 at 18:41

    Salam sehat selalu ka” smua…
    Mau tanya saya bru jlnin terapi arv pertama dan sudah berjalan sekitar 2mggu lbh sya merasakan mati rasa atau baal di kulit kaki, paha, badan dan smp ke kepala skrg…
    Apa ini wajar atau tidak…
    Sya ambil obat di rs.fatmawati arv Evavirenz, tenofofir, lamivudin..
    Sampai ujung jari tangan pun mati rasa dan sangat tidak enak sekali…

    Mohon info dan bantuannya karna sya bingung dan takut?…

    Bsa WA sya di 087771521444
    Trimakasih…

    Reply
    • Davi GWL  4 August, 2016 at 14:00

      Hello Rizal, terima kasih untuk pertanyaannya, gejala seperti itu biasanya terjadi pada beberapa orang tertentu saja. Gejala itu akan berangsur angsur hilang seiring dengan waktu, tidak akan muncul terus menerus kok. Mulai melalukan aktifitas ringan sesuai dengan kemampuan kamu untuk memperlancar aliran darah kamu. Semoga membantu.

      Salam
      dr. Yogi

      Reply
      • rizal  7 August, 2016 at 19:14

        Ya dok semoga cepat membaik, tp sya sudah konsul dan di haruskan ke spesialis syaraf dan konsum obat tuk 1 mggu dhlu..

        Jika sudah hilang apa kemungkinan bsa kbali sakitnya???

        Thx kawan…

        Reply
        • Davi GWL  8 August, 2016 at 11:52

          Hello Rizal semoga saat ini kamu sedang dalam kondisi yang jauh lebih membaik, apa yang kamu lakukan sudah tepat dengan berkonsultasi langsung serta merencanakan pemeriksaan ke spesialis syaraf, setelah menemukan diagnosanya baru kamu dapat melanjutkan rencana-rencana kedepannya.

          Semoga sehat selalu.

          Salam,
          Gue Bisa

          Reply
  • Adit  1 August, 2016 at 16:32

    Semangat yah teman2 … Mau gimana lagi semua dinikmatin aja, karena nda ada pilihan lain

    Reply
    • Davi GWL  3 August, 2016 at 12:01

      Hallo Adit

      Benar sekali dengan semangat itu menunjukan bahwa kita bukanlah orang yang mudah menyerah atas impian-impian yang kita miliki.

      Semoga kita semua tetap semangat ya

      Salam,
      Gue Bisa

      Reply
    • Azhar masution  11 December, 2018 at 11:54

      Hay saya azhar anak medan.. Saya baru kenak hiv/aids. Saya baru melakukan terapi di medan dengan mengonsumsi obt arv.. Saya kenak baru dalam 1 bln ini mengonsumsi arv.. Mula2 saya minum obat arv itu kepala saya sakit luar biasa.. Kayak mabuk berat.. Setelah sebulan konsumsi arv baru 3 hari ini aku gk bisa tdr.. Apa ini termasuk efek nya juga

      Reply
      • guebisa 19  14 June, 2019 at 15:58

        Halo azhar,
        efek samping ARV beragam tergantung dengan obatnya dan orang yang meminumnya.
        namun lumrahnya adalah gangguan kliyengan pada kepala beberapa hari diawal pengobatan saja, namun jika ini berlangsung lama dan mengganggu aktivitas sehari hari bisa dilaporkan ke dokternya untuk mencari solusi.

        Reply
  • Arif  3 August, 2016 at 01:07

    Dear GueBisa & Rekan2,
    8 Juli 2016 pagi hari nya sy beraniin diri test vct hasilnya bikin shock sy divonis + utk HIV & IMS serta CD4 cuma 329 dr nilai rujukan 410-1590.Sy udah diinjeksi Benzile Penicillin hari itu jg tp baru mutusin minum obat ARV pada 19 Juli 2016 stlh hasil lab.ginjal sy bagus&hepatitis sy Non Realtor. Efek yg sy rasain waktu minum obat ARV 3jenis tp sekali tenggak 4tablet (Kuning,biru muda&putih 2tablet) luar biasa sekali pas bangun pagi nya : pusing melayang2 & panas badan,mual sampai2 muntah 6-7 kali di hari pertama jg disertai pula dgn sakit perut pengen ke belakang (maaf). Malam kedua sy coba lg minum,begitu bangun pagi efek smpg yg sama kmbl terulang sama persis kecuali frekuensi muntah yg berkurang jd 3kali sj di hari kedua. Tp utk ukuran sy itu sdh sgt luar biasa bikin drop badan. Sy jd trauma minum lg krn takut ganggu kegiatan kerja harian sy jd sy mutusin gak minum lg hari ketiga&sy kembaliin sisa obat ARV tsb lgsg konsul dgn dokter utk ganti obat yg 1 macem2 sj (efavirenz,lamivudine,tenofovir)jg dibantuin resep dokter utk kurangi rasa maunya tp sampe saat ini blm berani mutusin lg utk minum yg cuma 1macam tablet tsb.Sy msh sgt2 takut efek smpg tsb bisa ganggu aktivitas kerja sy seperti 2hari pertama sy minum yg 3macam,berasa drop bgt badan (cuma bs beraniin diri smbl lari ke toilet utk muntah sj) apalg sy sdh sebrang kara di Jkt jd pusing ngatur diri kalo drop bgt kyk 2hari kmrn tsb. Sy pengen ambil cuti kerja 2minggu utk mulai ini lg tp msh sgt2 khawatir efek smpg nya bs sy rasain lbh dr cuti sy tsb jd msh ngatur strategi yg tepat utk tgl mulai minum lg ARV yg 1 macem/tablet ini lg..Mohon saranya,Min..Oia utk Jkt Pusat bs test Viral Load dmn kah?besar biayanya brp ya?Sblmnya mksh info2nya..

    Reply
    • Davi GWL  4 August, 2016 at 13:56

      Hello Arif, terima kasih untuk pertanyaannya.
      Seseorang yang didiagnosa HIV positif harus sesegera mungkin minum obat ARV agar tetap sehat dan tidak jatuh ke stadium AIDS. Obat ARV akan menekan jumlah virus dalam darah sampai jumlah tidak terdeteksi dengan alat atau kurang dari 20 copies per 1 cc darah dan kekebalan tubuh kamu akan mulai meningkat. Obat ARV selalu terdiri dari 3 kombinasi, seperti yang kamu minum baik itu dalam bentuk pill yang terpisah atau dalam bentuk satu pill saja. Apabila memulai minum obat ARV, tentu ada efek samping yang muncul. Efek samping ini tidak terjadi pada semua orang dan masing masing orang berbeda beda. Efek samping yang ditimbulkan akan tidak selamanya hanya beberapa hari atau minggu saja. Tetapi apabila menunda lebih lama efek samping nya lebih banyak dan banyak obat yang kamu minum. Efek samping yang kamu alami bisa dikurangi dengan :
      1. Minum obat ARV langsung tidur, untuk mengurangi Pusingnya. Jadi minum obat mendekati waktu tidur sehingga apabila ada pusing akan mudah berkurang. Besok pagi ketika bangun mungkin masih ada rasa pusing tidak apa apa ditahan saja. Lanjutkan obatnya, efek berikutnya akan tidak sekeras hari pertama dan akan terus berkurang sampai akhirnya hilang. Kadang kadang hanya selama 2 minggu.
      2. Kasih jarak antara makan malam dengan minum obat sekitar 2 jam agar tidak terlalu keras efeknya.

      Untuk mual dan muntah, ubah pola makan kamu sedikit tapi sering. Makan bertahap dulu dari teh manis ke makanan yang lebih berat. Apabila keras sekali muntah dan mual bisa konsul dengan dokter untuk minum obat anti mual dan muntah. Gejala ini tidak akan berlangsung terus dan akan hilang seiring dengan waktu. Segera minum obat efek samping akan berkurang dengan sendirinya.

      Untuk informasi test Viraload di Jakarta Pusat :
      Rumah Sakit St Carolus dengan Biaya Rp. 1.351.000
      Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (Lab RSCM Lt 4 Ruang POKDISUS) dengan Biaya Rp. 635,000
      Rumah Sakit Dharmais dengan Biaya Rp. 600,000
      Semoga membantu.

      Salam,
      Gue Bisa

      Reply
  • ryu  4 August, 2016 at 09:59

    Min mo tanya

    Reply
    • Davi GWL  4 August, 2016 at 13:58

      Hai Sobat

      Ada yang Gue Bisa bantu ?

      Salam
      Gue Bisa

      Reply
  • bhanu  5 August, 2016 at 20:47

    hayyyy….. aku positip sejak 2011 akhir… oleh manager kasus aku diminta terapi arv, tp waktu itu aku sering baca aidsdenial wkwkkw trus permintaan manager kasus aku pending sementara waktu. tp aku sslu jaga kondisi tubuh, herbal yg kuat, tp akhirnya tahun 2015 akhir kemarin nemuin manager kasus yg dulu buat konsul terapi hahahha…. manager kasus nya sempet kaget, dikira aku sudah “lewat” krm ga ada kabar. ini udah hampir setahun arv… cocok kalo pake atripla, tp stok nya suka macetttttt…. ini diganti efa sama duvi… sumpah engga tahan ssma zido nya… seminggu diminum pasti meriang badan. pemerintah bikin dunk tenovofir nyaa. maap ceritanya engga jelas arahnya… jaga kesehatan yaa

    Reply
    • Davi GWL  8 August, 2016 at 12:09

      Hai Bhanu terimakasih telah berbagi pengalamannya, obat herbal dan ARV tentunya memiliki cara kerja yang berbeda, obat herbal berfungsi untuk menjaga kesehatan tubuh, sedangkan ARV berfungsi untuk menekan jumlah virus supaya tidak berkembang, jadi yang terpenting adalah ARV itu sendiri, sebagai upaya kita untuk menekan jumlah virus yang ada didalam tubuh kita, Herbal dapat digunakan sebagai suplemen pendukung saja.

      Untuk stok ARV yang tidak tersedia, silahkan cek ulasannya di kolom Dokter Gue ya.

      Salam,
      Gue Bisa

      Salam
      Gue Bisa

      Reply
  • sugi  6 August, 2016 at 02:19

    Saya sudah test hiv 9 bln yang lalu dan hasilnya positiv dgn cd4 88.sy jg ada io tb…
    saya msih mengkomsumsi arv sampai skrng…dan trakhir tes cd4 ke 2 x ny bln april naik mjd 178 sampai skrg sy blm tes cd4 lg
    yg ingin saya tanyakan apakah klo minum arv bisa membuat perut buncit….krn sy mrsa perut saya mnjd buncit dan warna kulit lebih gelap….
    trus bgaimna cra menaikan brt bdan…krn tiap bln bdn sya cm d angka 50 kg dg tinggi 165…prnh naik mjd 53 d awal minum arv dan obat tb…tp stlah itu bdan sya brtnya turun lg ga naik naik…trus pipi saya mnjd lebih agak tirus…
    kira kira ada yg mengalami hal sept saya
    Ga sobat d sini….tolong bantuan nya
    terima kasih

    Reply
  • ernie  6 August, 2016 at 05:18

    boleh seorang odha makan bawang putih mentah?

    Reply
    • Davi GWL  8 August, 2016 at 12:21

      Hai Ernie

      Terimakasih atas pertanyaannya, memang banyak mitos-mitos yang berkembang di masyarakat, sehingga kita sebagai orang yang hidup dengan HIV merasa khawatir dalam menentukan sesuatu yang mungkin dapat berakibat buruk pada kesehatan kita nanti, menjawab pertanyaan kamu sejauh ini bawang putih mentah masih dapat di konsumsi, namun yang harus diperhatikan adalah kebersihannya, tentunya di cuci terlebih dahulu sebelum dikonsumsi.

      Semoga menjawab kegelisahan kamu ya

      Salam,
      Gue Bisa

      Reply
  • ryu  7 August, 2016 at 11:40

    Min,
    Saya baru terapi arv, kira2 tes viralload dan cek ginjal dan hati berapa bulan sekali?
    Lalu, apa kah tes viraload, cek ginjal dan hati, masih gratis bagi penderita hiv/aids?
    Mohon rujukan rumah sakitny.
    Terimakasih

    Reply
  • ernie  8 August, 2016 at 15:31

    saya pernah baca situs klo odha hrs hati2 dgn bawang putih sedang kan saya suka batuk klo batuk saya lebih manjur pakai bawang putih apa kah gpp ada yg blg obat arv nya akan resentasi gt

    Reply
  • ernie  8 August, 2016 at 15:35

    saya pernah baca situs katanya odha hrs berhati2 dalam konsumsi bwng pth mentah,katanya klo makan bwng pth mentah akan resentasi gt dan saya ga tay mksd dr resentasi apa kah bahaya bwng pth di konsumsi trs,akan beresiko tdk dgn obat arvnya

    Reply
  • Arya  8 August, 2016 at 22:16

    Salam buat sahabat Odha,
    Tetap semangat buat jalanin hidup dengan ARV , pola hidup sehat…makan sehat + olah raga ringan memang bener bermanfaat… Hari ini gw dapat hasil test VL dan hasilnya sekarang tidak terdeteksi setelah hampir 1 th minum Suplemen ARV…gw gak mau nyebut itu obat tapi Suplemen hidup gw…?, efek samping itu pasti ada awal ARV..tapi lambat laun mulai berkurang dan bisa dikurangi dengan hidup sehat makan makanan sehat dan olah raga ringan dan buang jauh2 deh yang namanya stress or parno…Cari informasi yang positip ya sob…banyak kok yang berhasil jalanin ARV bertahun2 jangan kemakan cerita yang aneh2nya aja ya ? DIA AJA BISA MASA KITA GAK BISA….n Selalu mendekatkan diri Kita dengan Yang Maha Kuasa…yoook Semangat Sobat ODHA…dagh jam 20.30…bobok dulu ya hehhehe #Salam Kita Bisa ….

    Reply
  • Guegaktakut  9 August, 2016 at 17:04

    Hai sahabat Gue Bisa
    Tunangan gw dari awal uda sharing klo dia pernah dirawat krna TBC, badan sempet drop bget, namun berjalan waktu berat badanya berangsur angsur naik dan sehat, 2 taon lalu dia baru jujur klo trnyta dia hiv+, gw menerima dia gmna kondisinya, 2016 awal, berat badan si dia mulai turun turun dulu 90 kg skrg udh 60an kg, Karena skrg dia sering muntah2 susah mkan, ada saran gw harus ngapain?? Dia udh mulai depresi krna byak obat yg dia konsumsi skrg.

    Reply
  • Nugii  18 August, 2016 at 22:45

    Hi guys, perkenalkan nama aku Nugi, aku tinggal di Bandung.

    Mau berbagai pengalaman juga nih. Kebetulan baru buka blog ini.

    Aku tau positif pas pertengahan bulan November 2015, tesnya di St Carolus Jakpus. Dan setelah itu aku kembali ke Bandung karena aku sadar bahwa aku tidak akan kerja seperti biasanya, apalagi tidak ada orang yang aku anggap sangat dekat, yang ada hanya kenal biasa saja.

    Aku mulai ARV awal Desember/ sebulan setelah tau status. ARV di Klinik Teratai, RSHS.

    Pertama minum ARV, efeknya seperti nge-fly gitu, tapi itu hanya berlangsung selama 3 malam saja, selanjutnya normal saja.

    Dan aku juga tidak percaya obat herbal, soalnya kebanyakan tanpa BPOM dan aku yakin bahwa ARV lah yang terbaik. Kenapa ? kalau misalnya minum obat herbal, rata-rata kan online semua, jadi kalau suatu hari ada dampak negatif tidak tau akan kemana meminta pertanggung jawaban.dan kenapa ARV ? Selain sudah aku rasakan dampak baiknya, jikalau dikemudian hari ada masalah, aku tau kemana dan kepada siapa aku harus meminta pertanggung jawaban, ARv lebih jelas.

    Selama ini aku belum pernah mendapat pengalaman buruk mengenai ARV. Yang ada malah dampak baiknya.

    Pertama tes CD4 dan Viral Load, CD4 144 dan VL nya 132.687 copy/ml, dan terakhir aku kembali tes pada bulan Juni 2016, CD4 aku sudah naik menjadi 496 dan VL nya hanya tinggal 70 copy/ml. Bersyukur sekali rasanya.

    Oh iya, kebetulan aku mendapat sponsor dari Fak Unpad yang ada di RSHS, jadi aku bebas biaya untuk tes Cd4 dan Viral Load, tentu saja aku harus membayarnya dengan mengikuti wawancara yang kadang diadakan setelah aku selesai check-up (setelah pengambilan obat sebulan sekali).
    Beruntung sekali aku, apalagi kondisi keuangan ku yang aku pikir selama hampir 10 bulan ini tidak ada pemasukan, jadi sangat beruntung sekali aku dapat kesempatan mengikuti penelitian itu.
    Aku juga belum terbuka kepada keluarga soal ini, belum yakin aja mau mulai dari mana.
    Tidak masalah, aku pikir, biarlah aku menanggung semua ini sendiri saja, meskipun kadang aku hanya bisa menulisnya di blog.

    Dan buat kamu yang akan memulai ARV, segeralah ! Kenapa ? Karena tidak ada masa depan yang gelap jika kamu mau meneranginya, tidak ada jalan buntu jika kamu terus membuat jalan, tidak ada harapan kosong jika kamu tidak pernah sengaja mengahapus harapan itu.

    Dan jika kamu sudah sekian lama meminum ARV dan merasa bosan, kamu harus ingat, bahwa putus asa hanya akan membuat jalan terjal yang selama ini dilalui akan percuma begitu saja, tanpa hasil yang sempurna dan membahagiakan.

    Kita positif HIV, ini hanya ujian yang diberika Allah, karena Dia lebih menunjukkan rasa sayang-Nya diatas level orang-orang biasa tanpa HIV, dan ini harus tetap kita jalani dan kita syukuri. Allah Maha Adil.

    Mungkin kamu pernah atau selalu menyesal kenapa ini semua terjadi kepada kamu.
    Yang harus diingat, bahwa penyesalan memang selalu ada dan selalu terasa diakhir, tapi yang WAJIB diingat, menyesal hanya akan membuat hidup akan semakin buruk.

    Jangan selalu menyesali yang sudah terjadi, selebihnya jadikan itu sebuah pelajaran yang sangat berarti dalam hidup ini, kita syukuri, kita mendapatkan pembelajaran yang lebih baik dari orang tanpa HIV.

    Selalu berdo’a dan terus bersyukur bahwa kita masih diberi kesempatan untuk bisa melakukan hal-hal baik di sisa umur kita.

    Maaf ya, bukan mencoba ceramah atau sok bijak.

    Kadang cerita kita lebih berarti jika dibagi kepada orang lain, kadang sedikit memotivasi juga bagi yang membacanya, meskipun kadang yang menulis saja belum tentu akan setegar orang yang sudah membaca ini.

    Salam, Nugi.

    Twitter: NugiNugraha_ID

    Reply
    • Davi GWL  25 August, 2016 at 16:01

      Hai Nugi

      Terimakasih banyak atas berbagi cerita dan pengalamannya, semoga semakin banyak teman-teman Gue yang termotivasi dengan ini.

      Salam,
      Gue Bisa

      Reply
      • Nugi  25 August, 2016 at 18:05

        Amiin..

        Reply
    • ani  17 November, 2016 at 09:49

      Trimakasih nugi, buat sharing yang kamu kasi. Saya baru tau web ini, dan setelah membaca, sangat membantu bagi orang-orang yang rasanya seperti terkungkung dalam derita yang harus ditutup rapat.
      Dan akan sangat sulit bagi orang yang tidak memahami dan tidak bisa menerima para ODHA. Saya adalah anggota keluarga yang memiliki adik terkena hiv + , dengan adanya kisah nugi bisa menjadi motivasi yang baik buat adik saya.
      Salam semangat !!

      Reply
    • ronald  16 March, 2017 at 18:28

      thx nugie buat motivasinya..kalau boleh tau, obat terapi apa yg kamu ambil setiap hari’nya?

      Reply
  • Mr.T  23 August, 2016 at 13:15

    min mau tanya, gue di diagnosa baru 1 bulan yang lalu dan memutuskan untuk terapi ARV . HIV+ dan hepatitis B
    setelah 2 minggu terapi mata bengkak beberapa hari dan urin berbusa dan nyeri ulu hati, untuk efek sampng yang gue alami termasuk normal apa engga ya ?

    Reply
  • abi  23 August, 2016 at 15:08

    Gue dinyatakan positif awal mei 2016 dengan CD4 506 dan belum siap minum obat…takut dengan efek samping. Setelah 3 bulan gue merasa sering lelah, pegal, capek…gue harus ke rs…untuk cek cd4 lgi…10 agustus 2016 dengan hasil cd4 sangat jauh turun dri cd4 sebelumnya 293…jdi gue harus siap mnum obat dan melawan efek samping….gue mulai arv tgl 12 agustus 2016…tgl 15 agustus sampai skrg gue mengalami ngefek samping pusing,lemas,mual, badan panas,,,gue ga tahan guys klo gue lgi kerja sebagai office boy….cepat capek lelah pusing…rasanya gue pgn resign dlu dri pekerjaan gue….menurut gue bisa, gmna cara gue tetap bertahan terhadap arv dan pekerjaan gue?

    Reply
    • andre  23 October, 2016 at 20:24

      mlm abi. lebih baik minumnya ketika mlm hari sblm tidur dan bnyk istirht kal bisa tidur 10jam sehari smlm. jgn menyerah dan tetap semangat ya… km pasti bisa krn km tdk sendiri

      Reply
  • Santi  27 August, 2016 at 01:50

    Adik saya baru ketauan mengidap HIV sekitar 2 tahun lalu (awal thun 2014) Dimana kondisi nya sudah terkena toksoplasma dan CD4 dibawah 50. Kemudian mengkonsumsi ARV sampai saat ini. Dan 1 minggu belakangan ini kondisi tubuhnya melemah. Badan suka goyang2 sendiri, kemudian celeng (seperti stengah sadar) dipanggil2 lambat skali responnya, malah tidak respon. Kalau saya panggil2 dgn suara keras baru dia respon.
    Dan setelah itu berangsur sadar kembali. Dan besok nya bisa drop lagi dan naik sedikit lagi. Apakah ini karena pengaruh virus tokso yg ada di otaknya? Ditambah lg ketika CD4 nya kemarin itu sudah di 340 dan hidup normal, adik saya kembali merokok dan sampai skrg merokok dgn kondisi yang suka stengah sadar itu. Apakah adik saya masih bisa tertolong? Terima kasih

    Reply
  • asep  31 August, 2016 at 22:02

    Gue prnah 1 x brhubungan badan scra oral akhir th 2015 dan gue sngat mnyesal lakuinya trus akhir2 ini gue ngrasa nyeri badan sariawan gk smbuh2 srta bulan2 kmrin smpat ad bentol merah di alat klamin gue trus skrg jdi hitam tmpaknya gue + hiv
    Kira2 ap yg hrs dlakuin jika abis tes hiv + ? Trus brp hrga cek cd4 ?
    Gue asal malang

    Reply
    • Davi GWL  1 September, 2016 at 16:25

      Hai Asep

      Terimakasih atas pertanyaannya, hal yang harus kita sepakati bersama bahwa HIV itu tidak bisa kita lihat secara kasat mata, melalui diagnosa pribadi, satu-satu cara yaitu melalui test darah atau sering kita sebut dengan VCT.

      Silahkan melakukan test terlebih dahulu di tempat layanan kesehatan terdekat kamu, setelah itu Dokter akan membantu kamu dalam menentukan langkah-langkah yang harus kamu lakukan kedepannya, untuk harga test CD4 juga relatif berbeda dari setiap layanan kesehatan yang ada.

      Salam,
      Gue Bisa

      Reply
  • fh  1 September, 2016 at 22:37

    Saya sudah memulai terapi obat ARV sejak awal bulan 8, ada beberapa hal yg ingin saya tanyakan :
    1. Saya pernah 3 kali tidak tepat waktu minum obat ARV ( kira2 telat 1- 3 jam ) apakah hal ini bisa langsung membuat obat yg saat ini saya konsumsi sudah tidak berfungsi lg dan menjadi resisten terhadap virus yg ada dalam tubuh saya?

    2. Boleh kah sy mengkonsumsi product herbal lain yg berfungsi utk menjaga daya tahan tubuh saya ? contohnya product smart synergi.

    3. Apakah dengan mengkonsumsi obat ARV kulit tubuh kita bisa berubah menjadi gelap, karena saya merasa sejak minum obat ARV kulit saya menjadi gelap.

    Terima kasih atas bantuan penjelasannya.

    Reply
  • albert  2 September, 2016 at 20:16

    gue mahasiswa dan udah setahun lebih arv. tapi beberapa bulan terakhir gue agak risih dengan obat yang darinya 3in1 sekarang jadi buanyakk.
    kira-kira obat 3in1 itu kapan ada lagi ya?

    Reply
  • dpra  6 September, 2016 at 18:27

    Gue udah jalananin arv 3minggu ini efek yg gue rasain mual ,pala kleyengan ,perut krubukan,susah tidur,mimpi aneh2,lidah masih aja berjamur,ga ada nafsu makan kadang ngerasa sehat eh tiba2 drop lagi .. tapi gamau nyerah gue percaya ini adalah bentuk sayang Allah buat gue .. semangaat sampe semuanya berjalan normal !!! wa 082218258899

    Reply
  • AAn-Dps  8 September, 2016 at 00:27

    Tanggal 19 Agustus 2016 kemarin saya test HIV terakhir kali dan diyatakan reaktif pdhl sebelumnya selalu non reaktif.. Akhirnya welcome to the club..Sedih sebentar but life must go on.. CD4 saya 402 tapi saya langsung memutuskan untuk terapi ARV. Meski di awal ada efek samping kayak orang mabuk dan selalu mual2 tapi obat terus saya minum. Saat ini malah jari2 kadang suka mati rasa trus ada bintik2 merah kayak org alergi, temen2 adakah yg mengalami ES yg spt saya. Saya sediakan incidal tapi nggk berani minum. Trus maaf di kedua puting saya terasa gatal, kenapa ya? Anyway Dok bs bantu saya, saya agak bingung baca hasil tes viral load 1.26 x 10^4.. atau jumlah sesungguhnya dikalikan 10.000 atau gmn ya Dok.. Makasih bantuannya.. Tetap semangat..

    Reply
  • Rian  9 September, 2016 at 09:11

    Saya sudah 3,5tahun konsumsi ARV (neviral duviral). Saat pertama ketahuan +, cd4 saya 170an. Setengah tahun pertama minum ARV, cd4 jadi 350an. Tp selanjutnya cd4 terus turun dan turun hingga skrg jadi 140an. Berat badan pun turun 2kg.Padahal obat ga pernah bolong. Telat pun kdg 30menit, 1jam, ga sering2 kok. Dokter pun cuek2 aja cm disuruh banyakin gizi aja alias makan. Minta sarannya Gue Bisa, saya pesimis.

    Reply
    • Davi GWL  13 September, 2016 at 11:08

      Hai Rian,
      Terimakasih atas pertanyaannya.

      CD4 dapat mengalami naik/turun bukan hanya berdasarkan konsistensi kamu dalam meminum obat, tetapi CD4 juga dipengaruhi oleh faktor lain, seperti pola hidup sehat, istirahat yang cukup, berolahraga serta mengkonsumsi makanan yang bergizi.

      Jika kamu masih ragu, baiknya kamu juga melakukan test Viraloud guna mengetahui jumlah virus didalam tubuh, sebagai upaya dalam memonitoring kerja ARV selama ini.

      Salam,
      Gue Bisa

      Reply
  • Putra  12 September, 2016 at 22:52

    Met mlm,
    Mau nanya sy udah 3bln konsumsi Arv sejak divonis hiv,
    Kenapa yah semenjak konsumsi arv kulit sy jadi sensitif dan kering? Apa ada solusinya.
    Terima kasih,

    Reply
    • Davi GWL  13 September, 2016 at 10:51

      Hai Putra,

      Terimakasih atas pertanyaannya, cara untuk menanggulangi kulit kering yang disebabkan ARV diantaranya.
      1. Gunakan lotion untuk melembabkan kulit, serta hindari mandi dengan menggunakan air panas
      2. Gunakan sabun untuk kulit sensitif serta pakaian berbahan dasar katun

      Semoga membatu ya
      Salam,
      Gue Bisa

      Reply
  • berjuang  16 September, 2016 at 12:29

    suami saya positif hiv sudah 2 thun yg lalu dan meminum arv tetapi timbul efek samping pusing dan badan gatal semua smpai merah lalu suami saya memutuskan berhenti memakai arv tetapi 2 thun kedepan ini keadaan suami saya semakin parah bahkan suami saya mengalami demam dan batuk selama 4 bln lalu saya memutuskan membawanya ke rs lalu dicek cd4 nya 25 lalu dokter memutuskan untuk rawat inap di rs.selama opnam suami saya kmbli diberikan arv tpi efeknya semakin parah suami saya seting berhalusinasi dan badanya demam tinggi setelah seminggu dirawat di rs baru terdeteksi suami saya terkena tbc..tpi yg saya herankan dokter vct menyarankan untuk memperhentikan arv nya sementara agar fokus ke penyembuhan tbc setelah tbc sembuh baru arv diberikan kembali..tetapi dokter yg bukan bgian vct justru memberikan obat arv dan obat tbc secara bersamaan..sehingga efek ke suami saya sangat menyiksa..seharusnya bagaimana?saya juga positif hiv dengan cd4 320 tpi saya belum berani pengobatan arv karena melihat efek dri suami saya..apalagi saya tulang punggung kluarga saya tkut ketika mnum arv kerjaan saya jdi terganggu

    Reply
    • Davi GWL  6 October, 2016 at 10:10

      Dear Ibu,
      ARV pada awal minum selalu ada efeknya masing masing orang beda, prinsipnya efek samping obat tersebut tidak ada yang mengancam nyawa, bisa ditanggulangi dan dikurangi gejalanya dan tidak selamanya efek itu ada akan berkurang seiring dengan waktu.
      Untuk suami ibu, pada kasus orang HIV positif dengan TB, apabila ditemukan TB sebelum minum ARV maka pasien disarankan untuk minum obat TB terlebih dahulu selama 2 minggu baru obat ARVnya masuk dan diminum. Untuk orang yang selama minum ARV dikemudian hari ditemukan TB sebagai pengikut maka obat ARV tidak distop tapi diteruskan dan obat ARV segera dimasukkan dan diminum. Obat ARV diberikan bersamaan dengan obat TB akan mempercepat proses penyembuhannya. Memang akan ada efek samping tapi semua bisa akan berkurang seiring dengan waktu dan akan membaik . Minum Obat ARV sebelum tidur untuk mengurangi pusing nya.
      Untuk Ibu, saran saya segera minum ARV. Minum ARV pada saat kondisi badan sehat lebih baik hasilnya daripada menunggu muncul gejala yang lain. Ingat ibu tidak akan mengalami hal yang sama seperti suami ibu, masing masing orang beda reaksinya dan kalo pun ada tidak membahayakan nyawa ibu dan semuanya akan berkurang seiring dengan waktu. Justru dengan minum ARV ibu akan tetap sehat, bisa bekerja dan tetap menjadi tulang punggung keluarga.

      Salam,
      dr Yogi

      Reply
  • Hagh  24 September, 2016 at 09:46

    Akhir Agustus 2016 kemarin saya membuka hasil VCT saya..
    Saya dinyatakan HIV+..
    Satu yang membuat saya tetap tegar adalah hidup terlalu berharga buat disia-siakan..
    Akhirnya selang sehari sejak dinyatakan positif saya beranikan diri untuk pemeriksaan lanjutan..
    Dengan berbekal informasi yang sudah saya dapatkan sebelumnya..
    Keinginan saya buat tetap hidup jauh lebih besar dari apapun..
    FYI Saya tinggal sendirian di Bandung..
    Akhirnya saya berkonsultasi di RS Bungsu Bandung..
    Pas datang saya mengikuti program HATI hasil kerjasama dengan FK UNPAD..
    Dimana mereka menanggung biaya tes CD4 dan Viral Load saya secara gratis..
    Saya juga dites fungsi paru dan diambil darah untuk dilihat fungsi ginjal dan hati saya..
    Hasilnya besoknya keluar..
    Alhamdulillah Paru,ginjal dan hati dalam kondisi baik..
    Akhirnya dokter menyarankan saya langsung terapi ARV d hari yang sama..
    What a wow..
    Dengan semangat kembali sehat saya akan lakukan apapun itu buat hidup saya..
    Di malam hari itu juga saya mulai minum obat Lamivudine, Zodovudine dan Efavirenz..
    Alhamdulillah efeknya hanya saya rasakan di malam itu saja..
    Efek seperti orang mabok..
    Besoknya hidup saya baik-baik saja..
    FYI CD4 saya 196..
    Saya juga diminta minum Cotrimoxazole untuk pencegahan Toxoplasma..
    Intinya berjuanglah buat hidup kalian..
    Ini kesempatan kedua qt..
    Manfaatkan dengan baik..
    Jangan kecewakan diri qt lagi..
    Tetap semangat ya semua..
    Semoga Allah selalu memberikan kekuatan pada qt semua..
    Aamiin..

    Reply
  • Eky  27 September, 2016 at 01:15

    Malam..
    Awal saya difonis reaktif dokter nyaranin bwt minum ARV yg 1 jenis, efek sampingnya kira-kira sampe seminggu. Bulan brikutnya sya dpt yg 3 jenis, yg jdi masalahnya skrg krna tuntutan kuliah dan d’tambah skrg sya kerja dri jm 6 sore sampe jm 2 pagi jdi kadang sya telat untuk minum obat baik siang ato malam. Kadang telatnya bsa sampe sejam lebih, karena jam minum saya bersamaan dengan jam kuliah berlangsung dan saat lgi sibuk kerja, klo malam jga efek sampingnya masih sering kerasa padahal sya sda hampir 6 bulan minum obat. Efek samping yg sya rasain 1 atau 2 jam setelah minum obat malam, rasanya telapak kaki terasa panas, badan jga terasa lemas pdhl sya msih harus krja. Adakah cra untuk meminimalisir efek sampingnya.?
    Oia, klo boleh tau adakah komoditas sosmednya.? Sya pengen gabung, biar enak klo mau tanya” soal HIV..
    Makasih sblmnya..

    Reply
    • Davi GWL  3 October, 2016 at 10:41

      Hai Eky

      Efek samping memang terkadang membuat aktivitas kita terasa terganggu, namun yang banyak orang lakukan untuk mengurangi efek samping adalah dengan mengkonsumsi obat sebelum tidur, silahkan dikonsultasikan kembali dengan Dokter dalam menentukan jam yang tepat serta sesuai dengan aktivitas kamu.

      Untuk sosmed silahkan bergabung di facebook Guebisa.org atau bergabung di Support Group Gue Bisa di nomer berikut ini :
      0812-7594-7607
      0812-2830-1918

      Salam,
      Gue Bisa

      Reply
  • ibnu  27 September, 2016 at 01:16

    Hai, admin, saya mau menanyakan bagimana dengan status reaktif palsu yang banyak dikeluhkan oleh pasien yang salah diagnosa. membaca komentar dan beberapa keluhaan dari teman teman, membuat saya penasaran apakah virus hiv itu benar benar ada atau hanya kondisi dimana seseorang melemah lalu dinyatakan positif atau reaktif. perdebatan hiv itu sendiri sejauh mana kalo boleh tau. oh iya satu lagi, ketika seseorang dinyatakan reaktif apakah sudah pasti terkena hiv ? atau harus dicek ulang? karena selama ini ketika seseorang dinyatakan reaktif, langsung dinyatakan positif. mohon pencerahannya. makasih.

    Reply
    • Davi GWL  6 October, 2016 at 10:14

      Hello Ibnu,
      terima kasih untuk pertanyaannya. Sebenarnya pada saat kita tes HIV sebaiknya melakukan di tempat tempat yang terpecaya dan kualitasnya terjamin. Jangan melakukan tes dengan alat yang dibeli sembarangan yang ada dipasarkan yang belum tentu sudah melakukannya uji standarisasi dan diakui oleh Pemerintah. Semua tes HIV yang dilakukan Oleh puskesmas atau RS dan layanan kesehatan lainnya biasanya sudah terstandarisasi. Untuk menyatakan seseorang HIV positif atau sesuai dengan aturan apabila hasil tes dengan 3 tes HIV antibodi yang berbeda ketiga tiganya positif. Apabila hanya satu atau dua saja yang positif tentu tidak bisa dikatakan positif, biasanya tes akan disarankan untuk diulang lagi 1 sampai 3 bulan ke depan. Untuk tes HIV yang diperiksa adalah antibodi nya, dimana butuh waktu untuk terbentuk antibodi antara 2 minggu sampai 3 bulan sejak terpapar virus HIV yang dikenal dengan periode jendela. Bisa saja pada saat tes pertama hasil Tesnya negatif tapi karena masih dalam periode jendela tidak terdeteksi, tapi pada pemeriksaan selanjutnya hasil tes positif inilah pentingnya dilakukan konseling pada saat tes. Sekarang sudah ada tes HIV generasi terbaru yang lebih sensitif yang bisa mendeteksi lebih awal lagi.

      Untuk tes HIV tentu sekarang sudah banyak dan semakin modern, ada tes yang malah untuk menghitung jumlah virus dalam darah kamu. Apabila seseorang dinyatakan positif oleh dokter dengan tes yang benar. Untuk mendiagnosa seseorang HIV positif tentu dokter akan sangat berhati hati dan sudah dengan melihat hasil tes yang baik juga Sebenarnya ya apabila tes di lakukan di puskesmas atau RS Pemerintah atau lab swasta untuk menyatakan seseorang reaktif atau positif sudah melalui pemeriksaan 3 kali dengan tes yang berbeda dan ketiga tiganya sudah menunjukan hasil positif. Sebenarnya kalo hasil tes positif jika kamu mau melakukan tes confirmasi sebaiknya lakukan tes yang berbeda misalnya tes viral load yaitu tes yang digunakan untuk menghitung jumlah virus dalam darah kamu saat itu, tes ini juga bisa digunakan untuk memonitor perkembangan pengobatan ARV apakah setelah mini ARV sudah terjadi penurunan jumlah virus. Semoga bisa membantu.

      Salam,
      dr Yogi

      Reply
  • Zack  1 October, 2016 at 10:42

    Hi gue bisa…

    Slm sehat selalu.. mau share dan bertnya.. pertma x sya tahu kalo saya positif desember 2015.. saat itu saya merasa ada yg mengganjal ditenggorokan selama lbh dr seminggu diikuti batuk dan panas yg tinggi..stlh saya periksa ke RS saya di vonis TB paru..wlo hasil rontgen kuman TB nya tdk tllu bnyak… kmudian sy dirawat selama seminggu..ditengah perawatan dokter menganjurkan untuk test hiv..dan saya bersedia.. dan hasil nya positif…saya sdh siapkan mental dgn hasil itu krna sy sadar sy bnr2 beresiko. Stlh kluar RS sya tdk lnsung minum ARV krn sy harus minum obt TB nya dulu selama 6 bln (4FDC) .. stlh 6 bulan kuman TB sdh tdk terdeteksi dan saya dinyatakan sehat wlo BB blm naik ( yg sebelum nya turun 10 kg)…btw efek obt TB itu juga sgt luar biasa.. rasa kebas diujung2 jari tangan dan kaki.. lidah gk bs ngerasain apa2..stlh dinyatakan sembuh dr TB saya dianjurkan mulai terapi ARV stlh konsul ke dokter perugas VCT nya.. sdh dpt obt untuk 1 bln.. tp sy gk brani minum krna berfikir gw bakalan trgantung obt ini seumur hidup..2 bln berikut nya badan saya drop kmbali dan dirawat 2 minggu.. diagnosa lanjutan krna msh ada sisa kuman TB yg pindah ke kepala ( gejala awal kepala bnr2 sakit).. otak jd bengkak.. tp stlh di MRI ulang saya dinyatakan toksoplasma.. saat plng dr rmh sakit saya mulai memutuskan utk mulai terapi ARV..dan skrg hampir 1 bln sy konsumsi obt ini dan sm skli gk ada efek samping yg aneh2..paling perut sy sllu merasa laper tp nafsu mkn tdk ada..sempat berfikir apa obt ini gk bereaksi sm virus nya? saat ini kondisi badan Alhamdulillah sehat2..walo suka lemes..sklian mw tnya.. krna pekerjaan yg sllu plng mlm saya suka telat mkn mlm, jd minum obt ARV nya sllu berdekatan dgn mkn mlm tdk ada jeda 1-2 jam.. bahkan saking telat nya mkn saya mkn stlh minum obt ARv..apa ada dampak nya ?

    Sekian mohon pencerahan nya..
    Terima kasih

    Reply
    • Davi GWL  3 October, 2016 at 10:34

      Hai Zack

      Terimakasih sudah berbagi ceritanya

      Kamu adalah orang yang berani dibuktikan dengan keberanian kamu dalam menyelesaikan terapi TB selama 6 bulan, dan saat ini sudah memulai ARV untuk menekan berkembangnya virus HIV didalam tubuh, dengan susah payah kamu melawan efek samping yang dirasa berat, namun pada akhirnya kamu mampu melakukannya, untuk mengetahui apakah obat itu berhasil atau tidak kamu disarankan untuk melakukan pemeriksaan lanjutan setelah ARV berlangsung 3 atau 6 bulan dengan melakukan test CD4 dan juga Viraloud, silahkan berkonsultasi dengan Dokter untuk merencanakan hal tersebut.

      Untuk waktu minum obat, saran saya baiknya makan dilakukan minimal 2 jam sebelum meminum obat, semoga membantu.

      Salam,
      Gue Bisa

      Reply
  • Putra  3 October, 2016 at 21:56

    Ini adalah hari ke empat saya minum arv. Semakin hari rasa mualnya semakin bertambah. Bahkan malam ini lihat makananpun rasanya mau muntah. Bagaimana cara mengatasinya 🙁

    Reply
    • Davi GWL  6 October, 2016 at 10:26

      Hai Putra

      Jika kita mulai terapi ARV (ART), kita mungkin mengalami sakit kepala, darah tinggi, mual atau seluruh badan terasa tidak enak. Lambat laun, gejala ini biasanya membaik dan hilang, silahkan berkonsultasi dengan dokter jika hal ini terjadi dalam jangka panjang, Kadang kala, dokter dapat menyediakan resep untuk obat yang dapat membantu jika efek samping menjadi berat.

      Salam,
      Gue Bisa

      Reply
  • Romie  5 October, 2016 at 11:28

    Hy gue bisa , sebelumnya saya di vonis tb paru aktif membuat kondisi saya drop parah dan di rawat di salahsatu rumah sakit di bandung ,seminggu di rawat dan di obati intensif dokter heran karena infeksi tb saya makin parah dan menyarankan tes hiv ,di situ saya belum setuju ,keadaan saya membaik dan d izinkan untuk pulang ,dan saya di berikan jadwal untuk kontrol ,lalu saya datang mengikuti jadawal kontrol saat itulah saya menyetujui untuk tes hiv ,pendek cerita hasilnya saya positif hiv dan dokter memberikan 1 obat yang d konsumsi malam hari ,efek nya mulai saya rasakan pada hari ke 3 ,yang saya heran kenapa dokter saya tidak melakukan kembali serangkain tes lain seperti tes cd4 atw tes lain dan langsung memberikan obat tersebut untuk di konsumsi ?

    Reply
    • Davi GWL  6 October, 2016 at 10:19

      Hai Romie

      Terimakasih atas pertanyaannya,

      Untuk kasus seperti ini, baiknya kita sebagai pasien juga harus berani untuk kritis dan menanyakan hal tersebut kepada Dokter atau petugas layanan kesehatan, selain untuk mengetahui status atau kondisi kesehatan kita saat ini, Dokter juga akan membantu dalam merencanakan langkah-langkah yang perlu dilakukan kedepannya.

      Salam,
      Gue Bisa

      Reply
  • pande  19 October, 2016 at 06:44

    .hi gue bisa …
    pnglaman prtama mnum arv…aq gk ngerasa apapun bahkan hampir sebulan tak ad efek samping… yah pling cma produksi air liur berlebihan…. tapi pas sebulannya ruam ruam dtang lagi sperti di gejala awal… ap ini gra” obat atau alergi?? Mohon bantuan
    salam sehat

    Reply
  • -  22 October, 2016 at 10:15

    Apapun yang terjadi.. apapunn Efeknyaa.. apapunnn gejala yang ditimbulkan ARV. Jangan telat Jam oral ARV, tetap Minum ARV. Dan salam sehat guys. Positiv think. Salam OHIDA muda yang gak pernah menyerah buat masa depan. Selama cinta, cita masih adaa… JANGAN BERHENTI buat LEPAS ARV. “Saya masih muda, umur saya belasan. Saya tak didukung siapapun. Bertahun” minum obat adalah pengibaratan “hal yg harus saya bayar mahal dalam hidup saya”. Semangat…

    Reply
  • Rikku  22 October, 2016 at 19:22

    Saya pria 30 thn dan sdh berkeluarga pnya anak mau 2, sdh hmpr sbln ini sy mdh trsrng flu bhkn cm mrasa sehat dr flu cm 4-5 hri sja, stlh itu trsrng lg. Akhr2 ini jg sering sakit tnggrkn dan perih d bagian dlm ketiak. Tmn blng untuk cek hiv, tp jujur sy blm ada kberanian tuk itu, knp? Karna sy sngt mrasa takut klo sya + brarti ank dan istri sy jg +, apalagi ank sy mdh bgt sakit n da riwayat kejang. Slain itu jg sy takut khilangan pkrjaan saya skrng sbgai sopir yg stiap hr bw mbl kluar kota, klo mlihat efek dr arv. Ada rasa pnasaran tp jg ada rasa takut yg amat sangat klo +, (sy ikhlas klo hnya sya yg + tp sy takut n mngkn gk bs maafin diri sndiri andai istri dan ank sy smpai + jg.). Riwayat pnyakit brt yg prnh sy pnya (dr byi-skrng) : asma, hernia (prnh operasi), magh akut, epilepsi (umur 2-4thn), ambien. Untuk bbrpa pnyakit sy sdh d nyatakan smbh (4 pnyakit d atas kcuali magh), tp akhir2 ini gjala bbrapa pnyakit itu trasa lg. Sperti klo sy nyetir jrk jauh ( lbh dr 10 jam) maka ada bnjolan d atas penis sy yg trasa perih dan sk nyesek jg d dada kyk asma. Sy jg suka mdh BAB brdarah klo mnum kopi, pdhl kopi tmn sy klo sy bw mbl mlm hari. Jujur sy tdk tau apa sy hrs tes hiv atau tdk. Klo kmungknn sy trkna ada krna smasa remaja dlu sy sk seks dgn pcr2 sy, tp sy gk prnh lakuin dgn psk, hnya dgn pcr n bbrpa tmn ja. Cwe yg skrng jd istri adlh cwe yg d plh ortu dr kluarga psantren jd sy rasa gk mngkn klo misal + hiv dr dia. Pls bntu masukannya.

    Reply
    • GueBisa  21 December, 2016 at 22:46

      Hallo Rikku,

      Sebelumnya mohon maaf sudah tertunda lama sekali menjawab pertanyaannya. Karena beberapa hal, emailnya terlewatkan oleh kita. Dari keluhan yang dirasakan tidak bisa kita pastikan bahwa kita terinfeksi HIV atau tidak. Hanya bisa diketahui dengan tes HIV. Memang butuh keberanian yang sangat besar akhirnya kita memutuskan untuk tes HIV. Mengetahui status HIV lebih dini sangat membantu meningkatkan kualitas hidup Orang dengan HIV. Sehingga bisa cepat mendapat penanganan dan pengobatan. Tidak semua orang juga merasakan efek samping, efek samping yang dirasakan tiap orang bisa berbeda-beda. Dan efek samping ARV akan lebih berat dirasakan jika kita sudah dalam kondisi CD4 yang sangat rendah dan sudah menderita beberapa penyakit penyerta saat memulai ARV.

      HIV sampai dengan menunjukkan gejala pada masing orang juga berbeda-beda, salah satu faktornya adalah gaya hidup. Ada yang 3-5 tahun sudah menunjukkan gejala, bahkan ada yang 10 tahun kemudian menunjukkan gejala. Belum tentu juga ketika kita dites HIV dan hasilnya positif, pasangan kita juga positif. Dan kalaupun misalnya positif, ada program bagaimana mencegah penularan HIV dari ibu ke bayi yang dimulai dari masa kehamilan.

      Tapi sekali lagi, tidak ada yang bisa memastikan gejala tersebut adalah kita positif HIV kecuali dengan melakukan tes HIV. Tetap semangat ya…

      Salam,
      Gue Bisa

      Reply
  • arif  5 November, 2016 at 04:39

    Mau tanya nih.. apa hasil tes non reaktif 3 bln setelah beresiko hasil sdah benar. (Tes drmh sakit pemerintah) apa bs brubah atao tdk brubah hasilnya di bulan2 berikutnya atao d tahun2 berikutnya.. dengan catatan tdk beresiko lg.. oiya sy beresiko tanpa pengaman 1 x aja sm psk karna khilaf dan gk akan lg.. mhon pencerahannya..

    Reply
    • GueBisa  19 December, 2016 at 17:37

      Hallo Arif,

      Hasil tes HIV yang non-reaktif setelah tiga bulan atau lebih dari waktu perilaku beresiko itu artinya kita tidak terinfeksi HIV. Hasilnya tidak akan berubah selama kita tidak melakukan perilaku beresiko.

      Salam,
      Gue Bisa

      Reply
  • jude  9 November, 2016 at 11:14

    Thanks a lot

    Reply
  • Ico  10 November, 2016 at 20:30

    Hi gue bisa..
    Pengalaman gw minum fdc hari.pertama ngefly.tp.posisi masih.sadar diajak bicara, diatasin dengan segera tidur dan esok nya.hilang

    Hari ke dua, efek fly nya bisa dilawan

    Hari ke 3 sampai hari ke 9 tidak ada efek samping

    Hari ke 10 muncul ruam di wajah, lengan dan seluruh badan. Dan balik ke.dokter dianjurkan untuk stop arv nya dl, dan obati alergi obat nya dl. Dan baru kontrol lg djadwalkan seminggu lagi.
    Dan hasi laboratorium, ada peningkatan sgot menjadi 52, selisih 10 di atas angka normal. Sgpt normal, ureum normal, kreatin normal, hb normal, cd4 meningkat dari awal 330 menjadi 352.

    Apakah dengam stop arv selama seminggu ini aman bagi pengobatan saya?

    Apakah saya akan tetap dilanjutkan dengan arv jenis ini? Atau kemungkinan dganti jenis arv nya

    Reply
    • GueBisa  20 December, 2016 at 22:40

      Hallo Ico,

      Saat kita mulai ARV, efek samping sering terjadi. Berat dan ringan efek samping dipengaruhi oleh beberapa faktor dari tubuh kita sendiri. Antara lain, jika berat dibawah rata-rata, CD4 pada saat mulai ARV. Untuk efek samping yang berat, dokter memutuskan untuk menghentikan penggunaan ARV sementara waktu karena dokter sudah mempunyai pedoman dalam pemberian terapi ARV. ARV yang digunakan kembali nantinya, bisa diganti dan juga bisa tetap, sesuai dengan analisa dokter melalui hasil pemeriksaan darah. Apapun rejimen ARV-nya, sebaiknya positif thinking bahwa sehat dan dengan kepatuhan ARV virus tidak terdeteksi.

      Salam,
      Gue Bisa

      Reply
  • ani  16 November, 2016 at 20:03

    Dengan adanya web ini sangat menguatkan dan mendukung para ODHA dimana saja, saya sangat terpukul saat saudara saya dinyatakan HIV + dan rasanya dunia mau runtuh dan tidak ada harapan dan cahaya untuk menghadapai sisa nafas.
    Namun setelah menemukan web ini, sangant membantu saya sebagai anggota keluarga yang mengalami HIV +,
    dan saat ini yang saya tanyakan adakah y py pengalaman mata mengalami cmv dan penangannya? apakah masih ada harapan untuk dapat melihat? krn 1 mata didiagnosa terinveksi cmv dan kuatir kena mata y satu lagi.
    mohon pencerahan

    Reply
    • GueBisa  19 December, 2016 at 18:44

      Hallo Ani,

      Kami sangat senang informasi yang ada di Gue Bisa dapat membantu meningkatkan pengetahauan dan menguatkan Odha serta keluarga. Resiko CMV tertinggi ada pada CD4 dibawah 50. CMV harus segera mendapat penanganan dan pengobatan sehingga kebutaan dapat dicegah. Penggunaan ART adalah cara terbaik untuk mencegah CMV karena dengan ARV CD4 akan terus meningkat. Segera konsultasikan ke dokter untuk segera mendapatkan pengobatan.

      Salam,
      Gue Bisa

      Reply
  • Ico  18 November, 2016 at 12:26

    Hi gue bisa,
    Akhirnya saya kontrol kembali ke dokter setelah seminggu awal stop karena ruam.

    Dan akhirnya dokter memperkirakan ruam nya dari efevirenz, oleh karena nya saya diberi obat kembali salama 10 hari dengan hanya 2 rejimen saja yakni tenofovir dan lamivudin. Dan dbantu dengan obat anti alergi cetrizin. Apabila tidak muncul alergi saya akan diberika aluvia sebagai pengganti efavirenz. Dan syukur nya reaksinya hanya sensasi dingin saja ketika bangun pagi di pagi hari tetapi hilang ketika beraktivitas normal. Dan dianjurkan ketika kontrol lagi untuk cek kolesterol total dan trigliserida.

    Yg ingin saya tanyakan apakah benar aluvia merupakan lini ke dua arv?berarti saya dinilai gagal terapi arv pada 2 minggu awal.

    Reply
    • GueBisa  20 December, 2016 at 23:22

      Hallo kembali Ico,

      Rejimen obat yang dipakai sebagai kombinasi ARV di Indonesia untuk Lini I adalah kombinasi 2 NRTI + 1 NNRTI. Sedangkan untuk Lini II adalah kombinasi 2 NRTI + 1 PI. Tenovovir dan Lamivudine masuk dalam golongan ARV dengan cara kerja NRTI (Nucleoside Reserve Transcriptase Inhibitor) yang menghalangi penciptaan DNA virus. Efavirens masuk dalam golongan ARV dengan cara kerja NNRTI (Non-Nucleoside Reserve Transcriptase Inhibitor) yang juga menganggu penciptaan DNA virus dari RNA. Sedangkan Aluvia masuk dalam ARV dengan cara kerja PI (Protease Inhibitor) yang mencegah perakitan akhir dan pematangan virus baru dalam sel. ARV sebelumnya, Efavirenz bukan berarti gagal tetapi karena efek samping yang berat seperti ruam yang dialami sehingga ini tidak lagi digunakan dan diganti dengan rejimen yang lain.

      Salam,
      Gue Bisa

      Reply
  • hantu  27 November, 2016 at 14:53

    rata2 yg kesini semua pasti positif termasuk saya

    halo saya mau tanya arv 1×1 ini line -1 atau line -2?
    Efavirenz, Lamivudine Tenofovir disoproxil fumarate

    kalau tidak efektif apakah harus di ganti kombinasi baru lagi?

    oh iya saya mau tanya, hanya sekedar bertanya
    dulu kan pernah berenti arv karena stock arv nya habis lebih sebulan di rumah sakit, apa karena itu sekarang virus hiv jadi kebal sama arv yg saya konsumsi. karena setelah cek cd4 dari 399 skrng cuman 279..

    dan disini saya sendiri.. sangat sedih,,, rasanya ingin bunuh diri saja.. tapi setelah pikir2 saya ingin jalan2 keliling dunia dulu sebelum mati jadi masih bertahan

    hahaha terkadang klu dipikir hidup itu lucu juga ya..

    padahal dulu impian ku banyak banget,, tapi setelah ditanyakan positif tiba2 drop.. semua lenyap… hilang satu per satu,,
    sekarang saya pun penyendiri,, kurang suka bersosialisasi lagi,,,

    yang ada dipikiran ku hanya klu mati kira2 di kubur atau di bakar aja ya bagus nya…

    entah kenapa pikiran ku jadi aneh2…

    oh iya effect samping yg ku rasa sekarang
    pusing
    kadang mual
    badan terasa berat

    saya konsultasi ke perawat katanya hipertensi..

    jadi setelah makan nasi saya minum captodril 25mg biar ngga terlalu pusing… cuman tetap aja badan masih rasa berat

    Reply
    • GueBisa  20 December, 2016 at 23:30

      Hallo,

      Rejimen obat yang saat ini digunakan adalah lini I. Untuk melihat apakah obat tidak efektif lagi bukan hanya dari penurunan jumalh CD4 tetapi juga melalui pemeriksaan Viral Load. Viral Load adalah jenis pemeriksaan yang menghitung jumlah virus didalam darah. Hasil terbaik adalah virus tidak terdeteksi dan merupakan indikator keberhasilan ARV. Sebaiknya hal ini dikonsultasikan dengan dokter. Efek samping ARV sering dialami pada saat memulai ARV yang nantinya akan membaik dan hilang sendiri. Kamu bisa chat kita di Whatsapp Gue Bisa. Kamu tidak sendiri. Orang dengan HIV masih bisa berkarya. Tetap semangat ya…

      Salam,
      Gue Bisa

      Reply
    • nara  13 February, 2017 at 14:43

      Hehe sama mas pikiran nya sama aku dulu wkwk tapi law mati gt ngak asik tampa kita bermal sholeha Hehe mas boleh teman kagak aku b20 26 januari 2017 kmaren ni baru 2 hari trpi vitm 1x sehari ni contak ku 2bb615cb dan fb baru nauratobat92@gmail.com ya mas mas dan mbak sekalian

      Reply
  • Mr. A  30 November, 2016 at 02:33

    hi pagi dok, saya agus dari bali, tanggal 28.11.2016 saya mencoba test hiv dan hasilnya di luar keinginan saya, saya terkena hiv dengan cd4 sekitar 380, rasa hancur sekali, setiap hari rasa nya malaikat maut sedang ada di hadapan saya,
    besok saya uji lab untuk melihat organ dalam saya, kayaknya sih buat dokter nya tau obat mana yang cocok buat kondisi saya, kalau boleh tau saya ingin tau jenis jenis obat ARV apa saja beserta efek samping nya, apakah obat tersebut yang mmbunuh banyak ODHA, karena banyak web yang mengatakan bahwa hiv itu tidak benar ada alias hoax, dan apakah kita bisa tau sisa umur kita jika terkena hiv?
    sungguh ini tamparan yang sangat keras dalam hidup saya, karena saya baru berusia 21 thn dan anak laki laki satu2 nya, dimana saya belum bisa membahagiakan kedua orang tua saya

    Reply
    • GueBisa  21 December, 2016 at 10:28

      Hallo Agus,

      Salut dengan keberanian kamu untuk tes HIV. Perasaan yang kamu alami hampir dirasakan oleh semua orang yang baru mengetahui status HIV. Saat ini ARV mampu meningkatkan kualitas hidup Odha. Setiap obat mempunyai efek samping, begitu juga dengan ARV.

      Simak link dibawah ini untuk mengetahui jenis ARV dan efek sampingnya
      http://guebisa.org/gue-arv/#1447763295301-ef9b70ba-8dd7

      Simak juga kisah inspiritif dan memotivasi dengan dibawah ini
      http://guebisa.org/kisah-pria-yang-hidup-selama-21-tahun-dengan-hiv/

      Tetap semangat ya, kamu tidak sendiri. Kamu bisa chat kita di no Whatsapp Gue Bisa.

      Salam,
      Gue Bisa

      Reply
  • achi  3 December, 2016 at 20:28

    Hi guebisa.. akhirnya gw bisa sharing, hari ini persis 11 bulan gw terdagnosa HIV+ , awal terdeteksi gara2 panas tinggi naik turun + sesek nafas + badan lemes banget. Pas ke RS ge disuruh cek segala macem termasuk HIV, ga disangka gw HIV+ pada saat itu dunia mau runtuh, sedih dan kecewa sama badan gw. Apalagi CD4 gw cuma 14 rendah bangettttt…. singkat kata gw dikasih ARV sama dokter gw, awal2 minum ARV sama kayak comment2 diatas mual, fly, panas badan, gatal, dll. Tapi gw rajin WA sama dokter gw, kata dokter gw minumnya sebelum tidur malem jd effect gak begtu berasa, eh bener juga sih effect ga begitu berasa sampe sekarang. Kalaupun ada effect2 yg ada dibadan gw palingan lemesnya aja sama gampang capek klo kerja nguras tenaga. CD4 gw terakhir di bulan agustus kemaren 79 (Alhamdulillah naik), sekarang belum cek lagi baru rencana pertengahan desember. Yang pasti sekarang gw jd rajin olahraga ringan, hidup sehat dan pasti mendekatkan diri ke Tuhan. Gw yakin dibalik sakit gw, pasti ada hikmahnya. Walau kadang gw down banget kalo inget dari mana gw ketularan nih penyakit, tp ya sudah lah gw sekarang harus fight untuk bisa hidup sehat, supaya ga kena infeksi2 lain gara2 si HIV ini, btw ada WA atau BBM ga sih buat gue sharing, kadang gw butuh temen curhat

    Reply
    • GueBisa  21 December, 2016 at 10:40

      Hallo Achi,

      Terimakasih telah berbagi cerita dan pengalaman dengan Gue Bisa, ya.. Salut buat kamu dan tetap semangat ya.

      Kamu bisa curhat di no Whatsapp Gue Bisa
      http://guebisa.org/curhat-berbagi-cerita-2/

      Salam,
      Gue Bisa

      Reply
  • mario  4 December, 2016 at 09:40

    hai gue bisa.

    gue divonis positif hiv tanggal 26 september. dengan jumlah cd4 40. awal terapi arv berasa pusing, mual muntah. lalu sebulan terapi saya menderita sariawan yang tidak kunjung sembuh sampai sekarang. berat badan saya turun dari 61 ke 53 karna penurunan nafsu makan. apakah efek yang saya alami wajar? kira kira sampai kapan efek samping seperti ini saya rasakan. mohon pencerahannya.
    trimakasih

    Reply
    • GueBisa  21 December, 2016 at 11:00

      Hallo Mario,

      Efek samping seperti yang kamu rasakan juga dirasakan oleh Odha yang lain yang baru mulai ARV. Efek samping biasanya bersifat sementara dan semakin lama tubuh akan semakin membaik. Efek samping pada setiap orang bisa berbeda-beda tergantung respon tubuhnya terhadap jenis obat yang dikonsumsi. Ada yang tidak mengalami efek samping sama sekali, ada yang 3 hari, ada yang 1-2 minggu, ada yang satu bulan. Tetap berkonsultasi dengan dokter mengenai gejala efek samping yang dirasakan sehingga mendapatkan penanganan untuk mengurangi keluhan efek samping yang dirasakan.

      Salam,
      Gue Bisa

      Reply
  • anton  6 December, 2016 at 20:06

    Hallo semua saya baru saja di nyatakan positif smnjak tgl 1 desember bertepatan dg hari aids sedunia.. Karena waktu itu sdg bnyk mahasiswa kesehatan promo buat test vct.. Dan saya awalnya takut karna saya trmasuk org yg beresiko terkena dulu 2 taun yg lalu saya memang pernah sex beresiko dan akhirnya saya di nyatakan positif saya mncoba untuk iklash dan ingin berjuang buat kluarga sekarang keadaan saya baik2 saja kesehatan badan pun sehat dan berisi yg bikin saya parno adalah efeksamping obatnya sekarang badan saya sehat dan ideal tpi saya takut klo seandainya saya minum obat arv saya takut kondisi fisik saya drop dan hancur yg akan memnggagu kerjaan saya.. Karena saya bekerja berhubungan dg tamu dan klien apa kata org kalau seandainya tiba2 badan saya kurus ceking atau rambut saya rontok botak atau kulit saya ruam yg akan mengganggu penampilan yg nantiknya ujung2 nya kehidupan saya menjadi menderita di buang dri pekerjaan karna sdh tdk layak justru itu yg bikin saya strezz klo saya matu dlm keadaan sehat saya iklash asal jg mati di saat kondisi badan saya hancur tkena penyakit yg menjijikan ini menurut sebagian orang…

    Reply
    • GueBisa  21 December, 2016 at 11:33

      Hallo Anton,

      Salut dengan keberanian kamu untuk tes HIV. Kekhawatiran akan mengalami efek samping banyak dirasakan oleh Odha yang belum memutuskan untuk memulai ARV. Tidak semua Odha mengalami efek samping, berat dan ringannya efek samping serta berapa lama waktunya dipengaruhi oleh kondisi tubuh kita masing-masing. Eefk samping hanya bersifat sementara dan akan hilang. Semakin rendah CD4 saat memulai ARV maka infeksi oppurtunistik akan mudah muncul, sehingga ini juga mempengaruhi efek samping yang akan dialami. Semoga kita selalu sehat ya..

      Salam,
      Gue Bisa

      Reply
  • dul  8 December, 2016 at 10:24

    j

    Reply
  • Andre  8 December, 2016 at 21:22

    Halo temen2 senasib…saya dah minum arv 1 tahun lebih…dan efeknya perut saya selalu kembung dan selalu sendawa..terasa gak nyaman…apa ada yg mengalami seperti saya? Apakah itu merupakan salah satuh efek samping dari ARV itu sendiri…?

    Reply
    • GueBisa  21 December, 2016 at 11:48

      Haiii Andre,

      Efek samping ARV biasanya hanya berlangsung beberapa minggu saja. Untuk keluhan yang kamu alami, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter yang meresepkan ARV untuk memastikan apakah ini ada kaitannya dengan ARV atau merupakan keluhan karena gejala penaykit lain.

      Salam,
      Gue Bisa

      Reply
  • nenk  15 December, 2016 at 15:40

    salam dari bandung…gua jg awal2 terapi arv hampir seharian tidur trus,mabok parah deh pokok nya hehe..tp yg biasa jd masalah bukan efek dari arv itu..tapi yg paling susah komitmen minum arv nya sendiri..gua sendiri pun udah 3 tahun terapi arv kadang ngerasa bosen tp ya mau gimana mau ga mau udah rutinitas yg wajib….
    pokok nya jgn ngerasa bosen,malas buat minum nya tetap semangat ya guys

    Reply
    • GueBisa  21 December, 2016 at 11:56

      Hallo Nenk,

      Yup, komitmen terhadap kepatuhan ARV sangat penting sehingga efektifitas ARV terus terjaga. Tetap semangat ya…

      Salam,
      Gue Bisa

      Reply
  • Bona  18 December, 2016 at 14:46

    Hai Gue Bisa

    Seneng banget bisa baca forum ini, sangat membangun sekali. Saya cuman mau share bagaimana saya mengetahui status saya, waktu itu semasa saya ingin berangkat kerja karena kebetulan pekerjaan saya sangat rentan dengan virus ini krn setiap harinya saya bisa melakukan hubungan sex dengan orang yang berbeda hehe semoga tidak ada yg mengikuti, selama ini saya sudah merasa ada yang aneh dengan fisik saya dimulai dari iritasi kulit, diare berkepanjangan bercampur dengan darah, timbul nya kutil2 kecil yg sangat mengganggu, dalam satu tahun saya terkena typus selama 3 kali dan dirawat, membuat berat badan saya turun drastis dan rambut menjadi rontok… Dan pada akhir puncak nya saya terciri dengan gejala Hiv rash yaitu bintik merah yg muncul dengan rasa gatal, waduh sangat menyiksa selama kurang lebih sebulan… Dan saya membantu nya dengan obat anti gatal, dan badan saya selalu panas sampai 42 derajat setiap siang hari dan saya seperti selalu harus memakai dopping yaitu obat sakit gigi yg ada paracetamol nya untuk menurunkan suhu panas, pokonya sangat menyiksa dan akhirnya saya pingsan diauatu hari pandangan terasa terhapus saya tidak bisa melihat, sedih sekali…

    Akhirnya saya dibawa mamah saya ke rumah sakit dan saya dirwat disana selama sepekan, dan pada saat kondisi saya membaik saya ternyata brt bdn saya turun secara drastis saya kehilangan 10 kg dlm 5 hari saja coba bayangkan… Dan akhirnya Saya berterimakasih sekali dengan Dokter yg menyarankan saya untuk periksa HIV penyakit yg saya cintai ini hehe, dan akhirnya akhirnya positiv dan saya langsung berkata kepda mamah, saya fikir hanya dia yg bisa merawat dan merhasiakan status saya ini mamah pun menangis dan tetap teraenyum memeluk saya dan akhirnya saya berobat untuk thorax saya yg sudh terinfeksi tuberculosis dan saya diberikan Arv oleh sang dokter dengan dibimbing oleh pendamping, pd saat saya memulai Arv efeknya tidak ada hehe sya diberi Efavirenz dan Duviral knp karna saya terdapat Hepatitis nya katanya yg membuat saya jd sulit makan, sebulan saya jalani akhirnya timbulah efeknya sangat sangat sakit badan saya setiap hari merasa melayang, Bab saya berdarah banjir sampai 4 bulan kedpan dan setiap Bab saya selalu pingsan krn saya kekurangan darah katanya sih efek dr duviral ya itu anemia akut, dokter menyarankan saya untuk dirawat krn memang saya sudah tidak bisa lagi berjalan krna bdn saya habis dan kaki saya saraf nya sudah rusak mungkin efek dari CD4 yg sangat kecil, tp saya menekan kan sm mamah yg selalu setia merawat saya mamah saya tidak mau dirawat lagi bdn saya sudah lelah jika memang mamah sayang sm saya dan mau umur saya panjang tolong rawat saya dirumah saja sambil menangis mamah memeluk saya, dan saya yakin ini hanya efek dr obat hehe, kulit saya menghitam, rambut saya rontok dan saya bisa sangat jelas teridentified sebagai Odha, saya berdoa sepanjang hari dengan melakukan solat ditempat tidur, dan rutinitas yg saya lakukan adalah meminum obat2an herbal, berjemur dan istirahat krn memang saya hanya bisa beraktifitas dikursi roda selama 6 bulan heheh bulan ketujuh akhirnya kaki saya yg sebelum nya bengkak akhirnya kempes dan memang sudah tidak seindah dulu jika dilihat, tp saya sudah bisa mulai berdiri dan saya mulai melakukan olah raga, jalan di aspal untuk melatih kaki saya dan akhirnya sekarang saya sudah kerja lagi dan bisa membalas budi baik org tua saya yg selama ini merawat saya dengan baik, semoga mereka selalu dilindungi oleh Allah Swt dan tetap mau menerima saya sebagai anak mereka walau saya memang bandel hehehe

    Pesan dr saya untuk kalian yg baru mulai Arv :
    *please deh jgn manja tahan ajaa kalian berani melakukan kegiatan bresiko harus menaggung rasa sakit nya dan jgn oernah minder krn kalian ngak sendiri kok hehhehe

    *jgn pernah berenti yaa Arv nyaa lanjut terus walau maut sudah didepan percayaaa deh kalian akan sehat lagi selayak nya seperti org normal

    *kalau bisa ya kalo udh sehat jgn ya berbagi penyakit yg imut dan menggemaskan ini sm org lain krn kasian mreka cukup kita2 aja yg udh terpilih sebagai org2 keren hehehee….

    *semagat jgn lupa berdoa selalu yaaaa…… 🙂

    Reply
    • GueBisa  21 December, 2016 at 11:51

      Hallo Bona,

      Terimakasih ya sudah berbagi cerita dan berbagi pengalaman yang sangat memotivasi di Gue Bisa. Semangat dan semoga kita selalu sehat ya..

      Salam,
      Gue Bisa

      Reply
    • nara  13 February, 2017 at 14:54

      Salut ma mas ini yang kuat bngt
      Bisa berbagi pengalaman ma ma aku yang baru 2 hari trpi dari 11 februari kemaren 2017 Hehe

      Reply
    • nara nara  13 February, 2017 at 15:09

      Salam semuanya
      Salam kenal aku
      Mau berteman sesama Odha
      Karena aku juga baru 11 febuari 2017 kemaren arv. Jenis Artipla Hehe bagi yang mau teman silahkan di bbm 2bb615cb ntar aku kasih Whatsup nya ya sob salam semuanya aku bahagia bahagia bahagia

      Reply
  • Ardi  23 December, 2016 at 12:44

    Dok hari ini sy baru tes HIV dan hasilnya positif..dok saya mau berangkat buat lanjut kuliah diluar, tetapi tentu saya harus terapi ARV..berarti kemungkinan besar saya gagal buat melanjutkan studi saya ya dok, karna saya blm tau dan takut bagaiman mekanisme penanganan ODHA di negara tujuan tsb

    Reply
    • GueBisa  29 December, 2016 at 09:51

      Hallo Ardi,

      Salut dengan keberanian kamu untuk tes HIV.. Kekhawatiran kamu juga dirasakan oleh teman-teman Odha yang akan bekerja/kuliah diluar negeri, bagaimana nanti dengan pengobatan ARV mereka. Sebaiknya mencari tahu kebijakan ARV negara yang akan dikunjungi. Karena ada negara yang kebijakannya, ARV bisa diakses oleh WNA dengan cara membeli. Kebanyakan dari teman-teman Odha lebih memilih ARV mereka dikirimkan dari Indonesia. Ini juga sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter yang nantinya akan meresepkan ARV.

      Tetap semangat ya Ardi, status HIV bukan menjadi halangan untuk kembali kuliah dan bekerja, banyak teman-teman Odha yang kuliah dan bekerja diluar negeri kok..

      Salam,
      Gue Bisa

      Reply
  • Hendra  27 December, 2016 at 12:44

    Hi ODHA, Senang sekali bias mendapatkan forum ini setelah sekian lama mencari akhirnya menemukan dan tidak merasa sendiri lagi. Salam dari Kalimantan Barat, Pontianak.

    Saya hanya ingin berbagi pengalaman ttg perjalanan sy menghadapi Virus HIV ini sejak awal mula divonis Juni 2014. Kurang lebih sama seperti teman yang lain, sedih, kecewa, shock, putus asa, semua perasaan yg negative bercampur aduk menjadi satu dan ujungnya rasa kematian semakin dekat dengan bayangan penyakit mengerikan yang akan menghinggapi saya dan meggerogoti saya sampai mati.

    Awal mulanya adalah ketika saya radang amandel, ditambah dengan bengkak di amandel yang tidak wajar seperti biasanya (sebelumnya saya tidak pernah mengalami itu) disertai dgn demam panas dimalam hari yang sungguh hebat seperti badan terasa terbakar, dan tentunya tidak kunjung sembuh selama 1-2 bulan diikuti dengan mencret dan berat badan yang turun drastic hingga puluhan kilo. Demam saya tidak kunjung membaik begitu jg dengan amandel saya, pdhl sdh bolak balik ke dokter tapi tidak ditemukan juga penyebabnya, hanya diberi paracetamol dan anti biotik terus menerus. Sampailah pada bulan ke3 ketika saya merasa kondisi badan saya sdh mulai membaik dan saya putuskan untuk periksa lebih details ke Sarawak, Malaysia. Singkat cerita ketika mejalani General Check up di Sarawak dokter curiga pada kelenjar getah bening saya yang membengkak dan dia meminta saya utk melakukan pemeriksaan HIV. Saya menyetujui dan hasilnya Reactive. Saya pun hancur sehancur2nya pd saat itu.

    Singkat cerita stlh tau saya + sy putuskan utk menutup diri dgn rapat, dan tdk mau minum obat padahal saya tau ARV itu gratis, sy berpikir bahwa biar saya mati dgn alaminya krn penyakit. Agar keluarga dan org2 terkasih sy tidak tau bahwa saya seorg penderita. Justru sebenarnya itu sgt salah teman, seharusnya ketika saya tau saya + hrsnya saya lgsg beranikan diri utk conseling dan mulai ARV. Alhasil pada tahun 2016 bulan November kmrn CD4 saya drop 196 ditanda dgn penyakit Herpes Zoster yg tiba2 muncul lagi dgn parahnya. Alhasil pada 11 November 2016 sy beranikan diri utk jujur pada dokter saya bahwa saya adalah seorang ODHA, beliaupun lgsg menguatkan saya dan membantukan saya utk memulai pengobatan. Saya dipertemukan dgn sorang tenaga konseling dr RS Pemerintah di daerah saya, sample darah diambil dan saya mulai dengan LAMIVUDINE 150mg, ZIDOVUDINE 300mg, NEVIRAPINE 200mg 2*1 setiap jam 9 pagi dan malam. Dan tgl 11 januari 2017 memasuki bulan ke 2 pengobatan saya. 2 minggu pertama memang sangat menderita, badan panas tp tidak demam, gusi berdarah, kelenyengan, mabuk, mual, muntah, tp utk 2 minggu pertama saja. Setelah itu saya sdh normal. Tapi apalah artinya itu hanya efek samping yg kecil, dibandingkan akibat dr CD4 yg semakin drop. JGN MANJA DAN JGN TAKUT MEMULAI. Lbh cpt kau memulai ARV, lbh lama kau dpt bertahan hidup, dan semakin byk karya yg dpt kau hasilkan.

    Ketika pertama tau bahwa kau + tak ada yg perlu kau lakukan selain lgsg bersujud minta pertolongan Tuhanmu, menerima diri bhw kau + dan mencintai dirimu sendiri, lgsg ubah pola dan gaya hidupmu dan secepatnya periksakan kesehatanmu lewat medical atau general check up dan cari dokter utk konsultasikan kondisi dan secepatnya mulailah pengobatan ARV dan sejenisnya. Jangan seperti aku yg menyia2kan waktuku ketika aku msh sehat. Saya melewati masa ketakutan, masa kelam, masa kehancuran, pergumulan sendiri dan tentunya bersama Tuhan, krn setelah tau saya + saya bertobat penuh, dan saya merasa mendapat kekuatan penuh utk bertahan hidup. Jikalau ada sahabat yg merasa memerlukan teman utk bercerita dan sharing ttg ketakutanmu, mgkn saya bias menjadi salah 1 alternatifmu utk berbagi, ini WA +628991233291 saya, krn aku sudah lbh dulu lalui itu, mdh2an pengalamanku bias menguatkan kalian sdng kacau, serta tidak sebodoh aku utk melarutkan waktu dgn tidak memulai ARV.

    Reply
    • GueBisa  28 December, 2016 at 10:18

      Hallo Hendra,

      Terimakasih ya sudah berbagi cerita dan pengalaman yang sangat menginspirasi di Gue Bisa ya…

      Salam,
      Gue Bisa

      Reply
  • Ico  28 December, 2016 at 20:29

    Hi teman teman, yang mash takut untuk memulai arv ayok singkirin rasa ketakutan kalian karna efek samping….karna efek samping khas tiap orang, tidaksemua akan mengalami….

    Pengalaman saya sewaktu akan memulai arv, saya sempai beli berbagai macam obat untuk efek samping seperti sanmol dan obat mual…nyata nya ketika 10hari terapi hanya timbul ruam seperti campak yg tidak gatal. Dan mash bisa konsul ke dokter mengenai kondisi ini dan dganti dengan rejimen obat lain. Dan rejimen obat lain efek samping nya hanya feses cair saja dgn frekuensi yg masih normal….justru saya merasa efek samping obat tbc jauh lbh berat dbanding arv

    So, ayok jgn ragu dan takut untuk mulai arv, efek samping mash bisa diatasi dan dkonsultasikan dengan dokter kalian

    Reply
    • GueBisa  29 December, 2016 at 09:54

      Hallo Ico,

      Terimakasih ya sudah berbagi dengan Gue Bisa… Iya benera sekali setiap efek samping yang dialami sebaiknya dikonsultasikan kepada dokter sehingga dapat penanganan untuk meringankan dan mengatasi efek samping yang dirasakan.

      Salam,

      Reply
  • Harry  30 December, 2016 at 10:40

    Haloo teman teman sesama odha buat group wa yuk buat sharing dan terus memotivasi buat mengingatkan minum obat dll

    Reply
    • GueBisa  3 January, 2017 at 15:06

      Hallo Harry,

      masukan yang bagus tuh untuk memotivasi teman ODHA yang lain dan saling mengingatkan satu sama lain untuk tetap hidup sehat, nah mungkin kedepannya kita akan mencari cara untuk mengatur strategi bagaimanakita mendapatkan nomor tlp atau mengajak teman-teman ODHA yang lain supaya bisa gabung digroup. kita keep ya masukannya.

      terima kasih

      Reply
  • Hikaru  5 January, 2017 at 06:34

    Hai, salam dari Bali.

    Saya didiagnosa + sept 2016 lalu, awalnya gak percaya tapi bersikap santai dan ikhlas menerima. Istilahnya klo main api harus siap resiko terbakar, jadi ya karena “nakal” harus siap juga menerima.

    Awal arv cd4 masi 563 dan efek samping hampir tidak ada, hanya ngefly dan beberapa hari timbul reaksi alergi. Hingga sekarangpun minum juga hampir tidak ada efek samping yg parah.

    Btw, gimana kita bisa tau bahwa obat itu rupanya resisten?

    Reply
    • GueBisa Admin  5 January, 2017 at 11:15

      Hai Hikaru,
      betul banget bersikap santai dan penerimaan diri sangat penting buat ODHA, ya meskipun penerimaan diri tidak hanya buat ODHA saja asalkan kita ada niat untuk ada perubahan perilaku yang sehat contohnya kalau “main api berarti harus pake APD (alat pelindung diri) 🙂 sebut saja dia kondom, yang mana kita bisa melakukan pencegahan penularan terhadap orang lain dan kalau berhubungan sex. Dan terkait resisten itu dilihat dengan munculnya infeksi baru dan jumlah virus akan terdeteksi, saran saya sih konsultasikan dengan dokter yang menangani kamu untuk lebih jelasnya ya.
      Btw, thanks banget ya sudah berbagi dan pertahankan pola hidup sehat

      salam,
      gue bisa

      Reply
    • jell  14 January, 2017 at 11:15

      Wah dipertahankan hicharu….. Cd4 kamu masi bgs.. Sy mlh awalnya 56..penuh perjuangan utk bangkit saat itu…pujiTuhan smua bs di lewati

      Reply
      • ronald  8 April, 2017 at 08:17

        hello Jell, saya bingung.. apakah dengan hasi test CD4 yang rendah seperti kita bisa mempunyai harapan hidup juga?apakah mungkin kita masih memiliki kesempatan untuk menaikan tingkat CD4 kita? CD4 saya hanya di 151, padahal sudah menjalani terapi ARV sejak 6 bulan lamanya.

        Reply
        • GueBisa Admin  11 April, 2017 at 09:19

          up

          Reply
  • Dre  5 January, 2017 at 11:35

    Assalamu Alaikum… Salam buat semua.. Sekitar 3 bulan yg lalu yg dinyatakan + dan memiliki CD4 503.. Sampai sekarang masih blum memulai arv krn badan terasa lemas.. Yg ingin sy tanyakan sebelum memulai arv, apa yg harus dipersiapkan dan apa yg harus diperiksakan di lab.. Terima kasih sebelumnya…

    Reply
    • GueBisa Admin  5 January, 2017 at 12:29

      Wa alaikum salam.
      Hai Dre,

      terima kasih sudah menanyakan hal itu dan semoga kamu sehat selalu, untuk langkah awal kamu bisa datang ke RS yang dituju (RS terdekat daerah dimana kamu tinggal). Langkah awal untuk melakukan start ARV biasanya melakukan konnseling kepatuhan ARV dan tes lab atau biasa disebut dengan Baseline ada beberapa item yg harus di tes yang mana CBC, SGOT/SGPT, BunCreat, XRay paru , cd4 dan skrining tb akan tetapi setiap RS daerah berbeda (termasuk biaya) untuk start ARV.

      salam,
      Gue bisa

      Reply
  • dre  5 January, 2017 at 16:24

    Selamat sore.. maaf sebelumnya. sy mau bertanya lagi… Sampai sekarang kan sy blum konsumsi arv dikarenakan badan sy sering terasa lemas dan udah sekitar 3 bulanan lamanya sejak bulan 9 2016.. dan pada saat itu aku periksa lab ke prodia (bukan tes HIV) dan hasilnya semua normal.. tp sy masih merasakan lemas dan sering pusing.. pada bulan 10 sy mencoba periksakan diri ke klinik di kotaku.. dan ternyata dokter klinik menemukan klu ternyata sy + terkena.. dan beberapa hari kemudian sy datang lagi ke klinik tersebut dan dokter menganjurkan untuk tes CD4 dan hasilnya 503.. dokterpun menyarankan agar segera mengkonsumsi arv, tp sampai sekarang ini sy blum memulai krn sy merasa badan sy sering lemas dan sakit kepala, takutnya nanti klu mulai arv akan lebih berdampak dengan efek sampingnya.. yang ingin sy tanyakan apakah sy bisa memulai arv dalam keadaan sering lemas dan sakit kepala.. klu kesiapan mental sy sudah siap cuma yg sy pikirkan masalah kesehatan sy saat ini makanya sampai sekarang sy masih menunda untuk konsumsi arv.. mohon penjelasannya langkah apa sebaiknya yang harus sy lakukan.. terima kasih sebelumnya…

    Reply
    • GueBisa Admin  6 January, 2017 at 09:39

      dear Mas Dre,

      Alhamdulillah kalau mental kamu sudah siap untuk memulai terapi ARV karena tidak ada alasan untuk menunda ARV, apalagi dengan keluhan yang kamu rasakan sampai saat ini. Untuk langkah-langkah sudah pernah saya jawab sebelumnnya dan tetap sama segera pergi ke Fasyankes (Fasilitas layanan Kesehatan) terdekat atau jika kamu butuh pendamping untuk mengantar ke layanan, kamu bisa liat di web tinggal klik “Teman-teman Gue” lalu liat “daftar Buddies” dan pilih asal kota kamu dimana tinggal. Menyinggung terkait takut efek samping kamu bisa baca curhatan teman-teman di http://guebisa.org/jangan-biarin-efek-samping-jadi-alasan-buat-berhenti-arv/. Segera pergi kelayanan apalagi kamu sudah disarankan untuk mengkonsumsi ARV oleh dokter yang pernah kamu temui. Semoga membantu dan segera sehat kembali.

      salam,
      Gue Bisa

      Reply
  • Winterfell  7 January, 2017 at 00:41

    Halo GueBisa, Halo semuanya,

    Serunya baca comments disini. Setelah beberapa bulan akhirnya saya tulis juga pengalaman saya nih.

    Saya di diagnosa + di bulan July 2016. Beberapa hari setelah Lebaran dan kembali ke Jakarta dari pulkam. Banyak hal yang membuat saya akhirnya berani tes VCT ke klinik, bukan karena secara fisik saya merasa sakit tapi salah satunya adalah karena saya merasa dihantui oleh perilaku beresiko saya (sexually active) yang sudah saya lakukan dari 2006, ya 10 tahun saya melakukan sex beresiko dan tanpa pernah melakukan tes HIV sekalipun. Ini adalah hal yang sangat tidak boleh di tiru!

    Singkat cerita, hari itu saya memberanikan diri ke klinik untuk VCT. Setelah konsul dan ngobrol dengan dokter nya, diambil darah dan hasilnya + memang nggak bisa di bohongi perasaan ini seperti hancur dan sekejap dunia dan masa depan seperti hilang.

    Akhirnya dokter kasih penjelasan dan informasi detail tentang ARV dan menjelaskan bahwa HIV dijaman sekarang itu dikategorikan managable disease, artinya jika cepat ditangani maka kita yang + akan punya kesempatan hidup yang sama seperti orang yang negatif. Banyak yang mengabaikan atau bahkan tidak tahu kalau dirinya + itulah yang akhirnya gak terselamatkan hidupnya.

    Awal konsumsi vitamin (saya sebut vitamin ya hehe) ARV ini itu di 5 Agustus 2016 setelah saya melalui beberapa tes darah di Lab seperti fungsi hati, fungsi ginjal, cek paru dan hepatitis serta hematologi rutin. Alhamdulilah semua hasilnya baik. Tes CD4 saya pertama kali itu di 180 dan VL di 26. CD4 saya tergolong rendah banget dan dokter pun salut karena saya tidak ada ko infeksi atau IO bahkan jamur pun tidak ada. Awal konsumsi vitamin ARV saya sempat deg2an dan ini itu hingga akhrinya di 5 Agustus (kebetulan masuk ke wiken) persiapkan segala sesuatunya seperti wewangian di kamar, makanan dan minuman manis, hingga AC kamar yang dibuat senyaman mungkin. Kenyataanya, begitu saya minum vitamin ARV pertama kali…tidak ada efek samping sama sekali. Selama 2 minggu saya konsumsi dengan disiplin (saya selalu minum di jam 10 malam menjelang tidur, set alarm di Hanphond) ARV hingga sekarang sudah masuk bulan ke-6 dan dokter saya bahkan konselor di klinik semua kagum karena saya terlihat sehat dan tidak mengalami efek samping sama sekali. Hanya satu waktu, saya minum ARV terlalu dekat dengan waktu makan jadi setelahnya saya sempat ngefly tapi ini malah saya rasakan lucu seperti habis minum wine 5 gelas hehe.

    Tes CD4 setelah 3 bulan ARV saya di 346 dan selanjutnya adalah tes VL kedua di akhir bulan ke 6 yaitu akhir Januari.

    Saya lanjutkan hidup dan kerja saya, saya tetap produktif seperti biasa, hanya memang, saya belum sama sekali terbuka kepada siapapun kecuali dokter dan konselor di klinik. Saya masih menyimpan semua ini sendiri. Teman saya hanya forum seperti Spiritia, atau GueBisa.org ini dan sesekali saya baca blog survivor HIV seperti Ratri Pearman dan Ayu Octaviani juga media sosial Rumah Cemara dan lainya. Intinya saya banyak cari tahu informasi dan pengetahuan tentang HIV supaya saya jadi lebih bisa paham dan bersahabat dengan HIV dalam hidup saya.

    Teman2 yang +, pesan saya agar selalu disiplin untuk konsumsi ARV demi kelanjutan hidup kita. Untuk yang belum berani tapi kalian tahu perilaku kalian beresiko baik itu sex atau narkoba, plis..tes segera untuk selamatkan jiwa kalian dan supaya kalian gak meninggal sia2. Cari tahu soal HIV lebih banyak dengan pergi ke RS atau klinik yang memiliki layanan VCT/HIV dan jika + bukan akhir dari segalanya itu benar, konsumsi ARV sebagai vitamin kehidupan dan jangan sekali2 pergi ke pengobatan alternatif tanpa ARV yang dikonsumsi secara disiplin!

    Reply
    • GueBisa Admin  10 January, 2017 at 10:01

      Hallo Winterfell,

      Terima kasih banyak sudah berbagi cerita kepada teman-teman ODHA yang lain dan bisa jadi motivasi untuk yang belum memeriksakan diri untuk tes HIV, yup Gue sangat setuju dengan pernyataan “Banyak yang mengabaikan atau bahkan tidak tahu kalau dirinya + itulah yang akhirnya gak terselamatkan hidupnya”. Tetap dipertahankan kepatuhan konsumsi Vitaminya (ARV) ya….hehehe, salam sehat selalu buat Loe dan semuanya.

      Salam,
      Guebisa

      Reply
    • jell  14 January, 2017 at 11:22

      Salam semangat…..

      Reply
    • ronald  16 March, 2017 at 10:10

      Terima kasih banyak Winterfell, terima kasih banyak untuk motivasi’nya.

      Reply
    • Ty  25 January, 2020 at 15:11

      Boleh tau kontaknya buat sharing

      Reply
  • fie  17 January, 2017 at 14:18

    sejak nov 16 minum suplemen (arv) efeknya gatal di badan,tangan dan kaki semacam jerawat

    Reply
    • GueBisa Admin  17 January, 2017 at 14:58

      Hai Fie,

      disarankan untuk konsultasikan dengan dokternya ya, sabar dan sehat selalu ya.

      salam,
      Gue bisa

      Reply
  • herpan  17 January, 2017 at 22:31

    mw brtanya ne..
    ap yng hrs kta prbuat ktika kta tw bhwa kta trinpeksi hiv?

    Reply
    • Bang lamta ginting  17 January, 2017 at 22:35

      ap yng di lkukan ktika kta mngetahui klo kta trinpeksi hiv?

      Reply
    • GueBisa Admin  18 January, 2017 at 09:50

      Hai Herpan,

      Dengan senang hati saya akan menjawab yang kamu tanya..hehee. Apabila kamu terinfeksi HIV maka yang harus kamu lakukan adalah mencari informasi yang benar, jelas dan pergi ke layanan kesehatan RS terdekat dimana kamu tinggal untuk terapi ARV disana kamu akan mendapatkan konseling dengan dokternya sebelum melakukan terapi ARV. Jadi tidak usah nunggu lama-lama untuk memulai terapi ARV. Terima kasih

      salam
      Gue Bisa

      Reply
  • Angel  18 January, 2017 at 00:22

    Hallo teman teman…

    Mau nanya nih..tes vct di daerah indramayu dimana yah?
    Nanti nanya di dokter apa?
    Kira2 pemerikasaan CD4 nya ada ngga?
    Dan dimana bisa mendapatkan ARV nya?

    Salam,
    Guebisa

    Reply
    • GueBisa Admin  18 January, 2017 at 09:59

      Hai Angel,

      Terima kasih sudah berkunjung dan bertanya, saya coba jawab satupersatu ya;
      1. Untuk tes HIV didaerah Indramayu kamu bisa datang ke RSUD Indramayu, Puskesmas Kandang Haur atau ke RSUD Bhayangkara
      2. Bilang saja mau tes HIV
      3. Check CD4 bisa dilakukan di Prodia, dan
      4. ARV bisa diakses di RSUD Indramayu dan RSUD Bhayangkara

      demikian pertanyaan yang bisa saya jawab, untuk informasi lebih lanjut bisa datang langsung ke layanan tesebut ya

      salam,
      Gue bisa

      Reply
  • SenjaYgMemudar  19 January, 2017 at 22:15

    dear everyones, saya sudah didiagnosa + beberapa hari lalu. sempet gk terima nangis2 d tmpt yg cma ada konselor aja, beruntung beliau capable bngt vsa nenangim diri saya. besok saya mau k RS Hasan Sadikin bandung rujukan beliau. disana ada tim peneliti kasus hiv bernama HATI. ya mungkin saya dijadikan objek kajian. sempet negative thinking sih soalnya merasa jdi kelinci percobaam namun insyallah percaya kita bsa saling nguntungin. yg saya takutim ternyata disni bnyk yh ngerasa efek samping arv. saya takut soalnya saya kerja dan kos sendiri? kalau efek sampimgnya parah bagaimana? apa bsa samapi d rawat inap? saya blm berani terbuka.

    Reply
    • GueBisa Admin  20 January, 2017 at 10:12

      Hallo Senja,

      Langkah awal yang harus lakuin adalah bersikap tenang dan bersukur loe sudah ada dalam penanganan orang-orang yang tepat, setahu Gue program HATI itu loe bisa tes lab secara gratis termasuk Viral Load. Untuk masalah efek samping tidak usah terlalu dipikirin dan takut ada efek samping yang hebat karena setiap orang efek sampingnya berbeda-beda pula bahkan ada yang sama sekali tidak ada efek samping selama terapi ARV, dan kalau Loe butuh dukungan dari teman-teman yang positif untuk daerah Kota Bandung loe bisa hubungi KDS disana bisa dilihat di laman “teman-teman Gue” -> “support group” dan pilih kota. semangat terus untuk sehat, terima kasih.

      salam,
      Gue Bisa

      Reply
  • manusia sial  20 January, 2017 at 03:14

    Hallo…

    Mau nanya nih,
    Apakah tes Hiv dengan hepatitis b itu sama?
    Dan jika kita hanya terkena hepatitis b saja terus tes hiv apakah hasil nya akan positif?
    Maaf nubi masi blum paham nih…hehe

    Salam,
    Tetap semangat yah

    Reply
    • GueBisa Admin  20 January, 2017 at 09:47

      Hallo Riyan,

      Tes HIV dengan tes Hepatitis B jelas beda mas, karena metode sama alatnya pun berbeda dan jikalau kita melakukan tes Hepatitis B dan ternyata positif Heb. B-nya tidak berarti HIV-nya juga positif. Untuk lebih jelas bisa datang kelayanan kesehatan dan berkonsultasi dengan dokter setempat.

      salam,
      Gue Bisa

      Reply
  • Baebae  20 January, 2017 at 11:18

    Tanggal 12 januari kemarin gw test VCT , dan hasil nya + , jujur gw sedih banget , hancur banget hidup gw , gw masih muda 21 tahun , ganteng , tapi setelah tau gw HIV + gw sedih bukan main , abis test dokter suru gw datang lagi besok buat test mulai terapi ARV , tp udah seminggu gw ga datang karena masih takut dan masih ga percaya gw HIV , gw selalu nangis di kamar menyendiri karena vonis HIV gw stress berat , buat kalian ada ga forum ODHA buat saling curhat satu sama lain? Pengobatan apa ya yg hrus gw jalanin skrg? Jujur masa depan gw cerah bgt , gw kuliah skrg tp kaya hancur seketika karena vonis ini , dan gw belum berani cerita ke orang tua gw masalah ini , dan saya juga takut setelah baca blog ini dengan efek samping dari terapi ARV , yang awalnya saya mau konsul ke dokter utk terapi ARV malah jd takut dan enggan , gimana ya utk kedepan nya ? Saya bingung banget

    Reply
    • GueBisa Admin  20 January, 2017 at 13:42

      Hai Baebae,

      HIV Positif bukan akhir segalanya, banyak teman-teman yang sama halnya seperti loe rasain akan tetapi mereka semangat untuk sehat kembali. Jangan larut akan kesedihan yang Loe alami yang ada nanti Loe malah stres berat, tulisan yang ada diwebsite guebisa.org ini memang awalnya mereka ngeluh ini itu dan pada akhirnya mereka sehat bugar kembali karena mereka mempunyai semangat dan kemauan untuk sehat karena teman-teman sendiri mempunyai cita-cita yang harus mereka kejar, jadi tidak ada alasan untuk tidak melanjutkan kuliah atau pun sukses dimasa depan Loe. Gue sarankan Loe datang kelayanan kesehatan atau ke dokter yang nanganin Loe dan segera untuk memulai terapi ARV. Untuk Support Group atau Loe mau curhat terkait kesehatan, loe bisa add 085710003232. Terima kasih

      salam,
      Guebisa

      Reply
  • ali  26 January, 2017 at 06:33

    Halo teman2 Odha sy mau tanya klu mau test vct di daerah Bekasi kota it di mna ya
    Sy prnh melakukan sek beresiko hanya sekali 3mnggu yg lalu smnjak it sy sgt menyesal dan ketakutan,klu trkna virus gara2 ini sy jd susah tidur kringat mlm gmeteran krja ga bergairah,bdan lmas sy sgt ketakutan pngen test secepatnya,m ohon klu ad yg tau teman2 bisa di kasi tau sy,

    Reply
    • GueBisa Admin  26 January, 2017 at 10:02

      Hallo ali,

      Untuk tes HIV dikota Bekasi kamu bisa datang ke RSUD Bekasi, layanan disana cukup lengkap. Jangan takut ya tenangkan diri kamu, safe sex ya da sehat selalu. Terima kasih

      salam,
      Guebisa

      Reply
      • Dhyla  28 January, 2017 at 11:20

        Adakah yg dari kendal semarang?? Aku butuh temen yg sma2 odha dsni??

        Reply
        • GueBisa Admin  30 January, 2017 at 13:14

          Hai Dhyla,

          untuk teman-teman komunitas ODHA ada, kamu bisa hubungi nomor saya 085710003232. Terima Kasih.

          salam,
          Guebisa

          Reply
  • Tigor  1 February, 2017 at 17:23

    hey..saya dari Jakarta…saya rencana ingin tes HIV di RS.Cipto..dan saya merasa saya sudah terkena HIV walaupun blm dites…saya pun mengalami hal yg sama kaya kalian …sedih,putus asa, dan umur masih muda 18th, saya pun merasa hidup gue tuh cuma sampai disini dan pikiran selalu berpikir kematian…saya pun terkena Penyakit Kelamin atau Jengger Ayam…saya takut sekali…..dan setelah membaca ini membuat saya menjadi semangat ..karena saya dan anda pun mengalami hal yg sama..dan saya ingin bertanya apakah seorang HIV terdapat gejala atau ciri2 Fisik…trima ksih

    Reply
    • GueBisa Admin  2 February, 2017 at 09:52

      Hai Tigor,

      terima kasih sudah mencurahkan diwebsite ini dan gue salut Loe berani mau melakukan tes HIV, akan tetapi HIV tidak bisa dikira-kira. Segera Loe melakukan tes HIV buat bacaan bisa buka –> Positif Update :http://guebisa.org/apa-gejala-saya-terinfeksi-hiv/
      HIV tidak menjukan gejala ataupun ciri-ciri fisik akan tetapi ada sebagian orang yang sudah bergejala dan itu menunjukan dia sudah dibarengi IO (Infeksi Oportunistik). Informasi lebih lanjut Loe bisa hubungi nomor yang tertera di website atau 085710003232. Terima kasih

      salam,
      Guebisa

      Reply
  • harry  3 February, 2017 at 01:36

    Dear All,
    Pengen cerita jg nih…
    Saya divonis positif november 2015…
    Dah setahun ini minum ARV yg sebiji…
    Gejalah awal yg saya dapat itu MUAL SAMPE MUNTAH, SAKIT KEPALA dan LEMAS… tapi itu cuman 2 hari dan keluhannya jg ndak bertepatan… masing2 datangnya gantian 🙂

    Kalo saran saya sih… nggak usah baperlah menghadapi ujian ini… tetap positif thinking aja… saya bersyukur masih diberi kesempatan hidup dan memperbaiki diri… pensiun jadi maho… hahaha 😀
    And no free sex at all… 😀

    Setahun ini saya merasa Allah kayaknya sayaaaaang banget sama saya… disatu sisi diberi cobaan HIV… tapi d sisi lain diberi rezki dan keimanan yg berlimpah… Alhamdulillah yak… 😀

    Oh iyya buat teman2 yg muslim dan stress memikirkan ujian ini… coba deh puasa senin kamis… efeknya bagus loh… trust me its works… sambil merayu sang khalik semoga para ilmuwan diberi jalan dan petunjuk agar bisa sesegera mungkin menemukan vaksin penyembuh buat virus ini… amin… soalnya saya baca di beberapa artikel katanya sekarang lagi uji coba vaksin hiv di afrika secara besar2an… semoga bukan hoax dan sukses… amin 🙂

    Semoga kita semua selalu dalam lindungan yang maha kuasa…
    Tetap dianugerahi kesehatan dan dijauhkan dari segala macam penyakit… percayalah kita adalah orang2 yang mendapat cinta extra dibanding hamba yang lain karena kita diberi kesempatan buat memperbqiki diri sebelum ajal menjemput 🙂

    Reply
    • ronald  14 March, 2017 at 20:16

      Dear Sam,

      Saya merasakan apa yang kamu rasakan. Always denial dan gak pernah mau untuk test.sampai keadaan memaksa saya untuk test darah. Untungnya keluarga semua mendukung tanpa menanyakan sebab dan menyalahkan saya. Terima kasih buat motivasi’nya.

      Reply
    • Ty  25 January, 2020 at 16:31

      Lalu bagaimana kelanjutannya sekarang? Info obatnya?

      Reply
  • Sam  4 February, 2017 at 20:04

    Saya divonis HIV AIDS pada awal Januari 2017 ini. Memang saya memiliki penyimpangan perilaku seksual sejak lama dan setiap melakukan hubungan sex selalu beresiko. Tapi bodohnya saya selalu denial dan terus denial. Mungkin sudah banyak orang yg saya tulari selama 7 tahun ini, karena saya sudah masuk tahap AIDS. 1 tahun terakhir ini saya gampang sakit, flu, radang tenggorokan yg susah sembuh, lemas capek dll, selain itu muka dan kulit berketombe susah sembuh, walau berkali kali ke Erha. Padahal sebelumnya saya fit dan rajin fitness. Bulan Agustus saya kena pneumonia dan melakukan pengobatan sampai sembuh. Dan saya waktu itu tetap saja melakukan sex beresiko tanpa mikir HIV, bodohnya saya ya! Bulan November awal saat saya pergi ke London saya mengalami diare yg terjadi sampai 1 bulan, waktu itu saya cuek saja, sampai saya baca di internet bahaya diare lebih dari 1 bulan, akhirnya saya memutuskan berobat ke RS Pantai Indah Kapuk, dokter menyuruh saya perika lab dan hasilnya negatif, tidak ada bakteri di pencernaan saya. Lalu dia menyarankan tes CD4 dan HIV, tapi sekali lagi saya selalu denial. Akhirnya diare sembuh setelah diberi antibiotik. Awal januari saya berlibur ke Bali, disana saya mendapatkan gejala munculnya herpes zoster, langsung tanpa mikir panjang saya meyakini ini pasti HIV, seorang kawan menyarankan segera tes VCT, saya ambil di Jember dan hasilnya positif dengan CD4 hanya 20. Setelah menjalani tes darah dan TB hasilnya negatif saya dianjurkan segera ARV, tapi karena domisili saya di Jakarta saya tunda sampai kurang lebih 1 bulan. Nah, bulan Februari ini tgl 3 atas rekomendasi teman saya disuruh mencari dokter spesialis enternis dan onkologi Prof Zubairi Djoerban, akhirnya saya searching mendapat beliau praktek di RS Kramat Jakarta Pusat. Di hari pertama saya diberikan ARV 1 pil 3 kombinasi yg diminum 1×1 sehari. Wow saya sangat senang karena hanya 1 kali saja sehingga mengurangi angka kelupaan. Efeknya luar biasa malam itu saya minum jam 10. 2 jam kemudian saya seperti mabuk, melayang dan gatal2 ditangan dan kaki. Dear all para penyitas HIV ini malam ke dua saya minum ARV. Saya yakin walau ini sebuah penderitaan, tapi jangan jadikan ini sebuah beban hidup. Menurut saya “derita” nanti hanya adalah kita harus ikut aturan minum ARV dengan segala efek samping dan bagi beberapa orang itu derita. Tapi derita itu jauh lebih baik daripada derita jika kita sudah terinfeksi IO. Semangat semua kawanku sesama senasib sepenanggungan. Tidak ada penyakit yg tidak ada obat. Dulu banyak orang mati sampai ditemukan penisilin. Saya yakin obat kita itu ada, tapi masih belum tersingkap. Selama kita meminum pil kehidupan, kita harus sabar sampai obat itu benar2 ada. Amin

    Reply
    • GueBisa Admin  6 February, 2017 at 12:43

      Hai Sam,

      terima kasih sudah berbagi cerita kepada teman-teman yang lain, tetap semangat untuk sehat kembali dan terima kasih sudah menyamangi teman-teman lainnya juga (good job). yap betul kita harus mengikuti kepatuhan yang benar, terima yang sudah dikasih dan jangan jadikan beban hidup yes asal kita berusaha untuk memperbaikinya.

      salam,

      Guebisa

      Reply
      • ronald  16 March, 2017 at 09:18

        Dear Admin,
        Apa yang menjadi patokan bahwa HIV telah berkembang menjadi Aids? apakah dengan CD4 20 sudah bisa memutuskan bahwa HIV telah berkembang menjadi Aids? dan apakah Aids bisa mempunyai kesempatan hidup lebih lama setelah menjalani Terapi seperti orang orang HIV pada umumnya?

        Reply
    • ronald  14 March, 2017 at 20:15

      Dear Sam,

      Saya merasakan apa yang kamu rasakan. Always denial dan gak pernah mau untuk test.sampai keadaan memaksa saya untuk test darah. Untungnya keluarga semua mendukung tanpa menanyakan sebab dan menyalahkan saya. Terima kasih buat motivasi’nya.

      Reply
  • cahdblek  6 February, 2017 at 00:19

    sya terapi arf slm 2 bln tp kok ngk ad efek smping apkh itu arv bkrja dg baik..mhn pnjlsannya

    Reply
    • GueBisa Admin  6 February, 2017 at 12:35

      Hai Cahdblek,
      lebih jelasnya bisa Loe tanyain sama dokter yang menangani Loe, setiap orang berbeda-beda reaksi ARV ada yang mempunyai efek yang parah bahkan tidak ada sama sekali seperti halnya yang Loe alami. Selalu konsultasikan dengan dokternya yess, don’t worry. Terima kasih

      Salam,

      Guebisa

      Reply
  • cahdblek  6 February, 2017 at 00:19

    sya terapi arf slm 2 bln tp kok ngk ad efek smping apkh itu arv bkrja dg baik..mhn pnjlsannya

    Reply
    • san  12 February, 2017 at 17:23

      bagus bngt kamu ngak ada efek samping nya aku ngeflay malam tadi sob
      bs berbagi bbm 2bb615cb

      Reply
  • fi  8 February, 2017 at 21:57

    Untuk cahdblek

    Kalau udah 2 bln tidak ada efek kita liat di cd4 km seandainya nya cd4 km di bawah 200% kemungkinan bisa kena efek samping tpi kalau seandainya di atas 250% kemungkinan tidak ada efek tergantung lgi kekebalan tubuh kita lagi, ada jg sblm makan arv sudah pernah atau mengalami efek samping serupa dengan gejala” arv kembali ke tubuh nya masih masing” …

    Untuk di daerah Palembang saya bisa bantu atau hubungi saya dgn nomor 087788064057

    Reply
  • Nugroho  12 February, 2017 at 01:11

    Guys gw didiagnosa HIV sekitar 10bulan yang lalu dengan CD4 400 , kemudian sempat mengonsumsi ARV dan berkali kali mengakibatkan efek samping yang parah , neviral membuat demam tinggi kepala sakit dan timbul merah di sebagian tubuh , kemudian diganti menggunakan evavirent kondisi makin parah yaitu mengalami shock obat sehingga saya gak sadarkan diri selama 6 jam , dan kembali lagi dicoba menggunakan neviral efeknya kembali lagi demam tinggi dan timbul bercak merah satu badan full seperti campak . Hal ini membuat saya trauma berat akan ARV , tetapi dokter saya akhirnya memutuskan untuk memakai ARV gol.2 yaitu aluvia setelah ARV di stop hampir 1 bulan lebih . Dan untuk memulai kembali saya masih ragu sbenernya sehingga saya hampir 3bulan ini tidak mengkonsumsi ARV dan efeknya sekarang saya terkena sifilis dan badan makin melemah , apakah saya harus mencoba aluvia agar tetap kembali stabil??? Bagaimana agar saya tidak terauma lagi terhadap ARV???Dan buat kalian ODHA sekedat berbagi info mengkonsumsi kacang merah sangat cepat sekali menaikan CD4 diimbangi juga dgn supplements dr 4Life , thanks sebelumnya.

    Reply
    • GueBisa Admin  13 February, 2017 at 07:47

      Hai Nugroho,

      tetap semangat ya buat kembali pulih, untuk masalah obat sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter yang menanganinya langsung karena dokter yang menangani loe lebih tau kondisi fisik loe. Terkait trauma terhadap ARV Loe bisa berfikir manfaat dari ARV tersebut, selalu konsultasikan semua yang loe keluhkan supaya dokter tepat penanganannya. Semangat terus buat sehat, terima kasih.

      salam,

      Guebisa

      Reply
  • Fr-co  13 February, 2017 at 20:23

    Guys and sahabat. And dearest guebisa. Mohon info harga test viral load yg sedang update dong? Atau lebih baik lagi yang gratis. Yg spertinya banyak dari komunitas dan yayasan tertentu. Terima kasih
    Lalu
    Current cd4: 232
    Arv regimen: tenovifir + emtricitabine + evafirenz

    Baru jalan 2 minggu.
    Setelah duviral + neviral 2 minggu
    Efek samping:
    Deg degan. Insomnia. Lelah.
    Lalu dirawat di rs. Karena demam dan kelenjar di leher meradang dan juga GERD
    Lalu muncul ruam hanya ditangan kanan dan punggung.

    Lalu neviral diganti evafirenz
    (Masih di rs)
    Jadi duviral +evafirenz

    Lalu dilihat cek lab

    Diganti jadi tenov + emtrici + evaf

    Lalu pulang dari RS

    dirumah RUAM .hampir whole body

    Lalu distop oleh dokter. Seminggu

    Lalu dokter sarankan untuk tenof + emtri
    Dulu seminggu

    Dilihat tidak ada ruam.
    Tidak diganti lagi. Tapi pakai evafirenz

    Sampai sekarang sudah 2 mingguan

    Memang sudah tidak deg degan lagi.
    Dan tidur sudah lebih enak.
    Di rs di cek BTA.CT scan di Rontgen
    Normal

    Tapi kadang kadang suka keringetan.

    Lalu tenggorokan amandel. Tonsil.kiri dan kanan agak membesar. Sudah dr sebelum arv. Ada perbaikan tidak sakit menelan . Tp masih sedikit mengganjal rasanya.

    Masih merasa lelah. Kadang2.

    Akhir2 ini merasa mata jadi agak berat.
    GERD nya membaik tapi suka masih nyut nyutan perut dan masih belum lepas dari sucralfate.

    Kadang kalau berfikir terlalu banyak
    Lambung suka nyut2an lagi sampai kepala agak pusing. Hehe .

    Di kulit lengan nih ya yang bingung.
    Kadang ruam. Terus hilang. Terus ruam. Beberapa menit saja. Dan itu saya lihatnya pada lengan saja yang lain tidak.

    Menurut dokter bagaimana ya?

    Reply
    • GueBisa Admin  22 February, 2017 at 09:50

      Hallo Fr-Co,
      Hello terima kasih untuk informasi kondisi kamu , untuk tes viral load bisa dilakukan dimana saja , kalo ada yang gratis alangkah baiknya. Saran saya adalah silahkan untuk melanjutkan minum obat ARV yang diberikan oleh dokter kamu. Yang perlu diketahui efek samping obat ARV tidak ada yang membahayakan dan semuanya bisa ditanggulangi . Alangkah baiknya Selalu berkonsultasi dengan dokter kamu apabila ada keluhan yang muncul . Makanannya dijaga dulu sedikit tapi sering dulu biar tidak perih lambungnya. Semoga bisa membantu ya , tetap minum ARV nya ya

      salam,
      dr. Yogi
      Guebisa

      Reply
  • Ony  14 February, 2017 at 23:40

    Dear admin,

    Gw dah jalanin terapi ARV hampir 7 bln dan alhamdulillah ga ada efek samping yg sampe parah banget. Paling hanya di awal mulai terapi, tp sekarang udah mulai terbiasa. Ada yg mw gw tanyain perihal medical check up..kebetulan setiap tahun kantor gw ngadain medical check up, apakah dengan medical check up tersebut bisa ketahuan kalo gw positif? Apakah dengan terapi ARV juga akan ketahuan klo positif narkotika?Karena ada info yg bilang obat ARV ada yang mengandung zat narkotik nya, sehingga bisa di deteksi kalo kita sedang terapi ARV dan mau ga mau akan ketahuan status kita yg positif HIV..gimana ya menyikapi hal tersebut, khawatir perusahaan ga akan menerima karyawan dengan status HIV+

    Reply
    • GueBisa Admin  22 February, 2017 at 09:48

      Hallo Ony,

      Hello apakabar ? , terima kasih untuk pertanyaannya. Mengenai Medical Check up yang sering dilakukan oleh perusahaan biasanya tidak menyertakan tes HIV . Sebagai informasi sekarang ada aturan menteri tenaga kerja yang mengatur bahwa seseorang tidak bisa diberhentikan dari status kerjanya karena status HIV seseorang. Untuk melakukan tes HIV sifatnya confidential dan biasanya harus melalui proses konseling . Jadi Medical Check up kamu tidak akan memeriksakan tes HIV tanpa proses konseling dan tanpa persetujuan kamu. Mengenai obat ARV yang kamu minum tidak akan berpengaruh terhadap Medical Check up yang kamu lakukan . Semoga bisa menjawab semua pertanyaannya .

      Salam,

      dr. Yogi
      Guebisa

      Reply
      • Nan  27 August, 2020 at 14:58

        Dear admin
        Saya di vonis positif tapi tidak pernah sama sekali liat hasil testnya dan ga tau cd4 brp Vl nya berapa , cuman di tanyak aja kamu positif waktu itu saya masuk rumah sakit karena drop .apakah hasilnya bisa di percayai atau tidak ? Apakah harus tes ulang min?
        Trus saya tidak ada persetujuan untuk hiv nya di tes kok malah di tes ?
        gmana tuh min mohon bantu jawab

        Reply
  • Wam  15 February, 2017 at 09:06

    Dokter ini saya Sam yg baru ARV sekitar 15 hari. Dok awal awal ARV efek samping paling lemes seharian dan ngefly setelah 2 jam minum ARV tidak ada masalah lainnya, nafsu makan meningkat cuma kalo jalan sering lemes n berkunang kunang. Nah dok, pada minggu ke dua ini ada masalah baru yg saya alami. Yaitu diare sudah 4 hari yg sampai 5 atau 6 kali sehari, sudah saya kasih minum obat atapulgite 2 tabs setelah diare plus minum xotrimakzole (ini harus diminum tiap hari selama 2 tahun). Masalahnya diare gak reda dok, malah makin cair sampai saya lemes. Apakah ini gejala IRIS? Apakah ini hal biasa efek dari ARV atau apakah ini kegagalan ARV? Saya minum ARV ga pernah telat sama sekali. Dokter mohon petunjuk

    Reply
    • GueBisa Admin  22 February, 2017 at 09:44

      Hallo Wam,

      Hello terima kasih untuk pertanyaannya ya , saya akan bantu menjawabnya ya . Meminum ARV selama 15 hari , berarti kamu sudah melewati masa Masa yang bagi beberapa pasien yang minum obat sangatlah susah . Mengenai diare yang timbul setelah minum obat ada banyak sebab yang di timbulkan , yang bisa kamu lakukan harus minum yang banyak terutama cairan elektrolit atau oralit agar tidak lemas . Untuk makanan sebaiknya makan dalam jumlah sedikit tapi sering dan jangan terlalu banyak makanan berserat seperti sayur dan buah terlebih dahulu. Saran saya adalah memeriksakan kotoran kamu untuk mengetahui apa yang menjadi penyebab diare yang kamu alami. Obat yang kamu minum bisa dilanjutkan , jika diare berlanjut silahkan konsultasi dengan dokter ya. Mengenai kegagalan pengobatan ARV bisa diketahui apabila setelah pengobatan ARV minimal 3 bulan CD4 tidak naik atau viral load tidak turun . Atau ada gejala gejala penyakit lainnya karena menurunnya kekebalan tubuh. Yang paling gampang digunakan sebagai ukuran adalah berat badan kamu , selama berat badan kamu tetap atau naik biasanya respon obat baik. Silahkan dilanjutkan ARV nya ya .

      Salam,

      dr. Yogi
      Guebisa

      Reply
  • Satrya  18 February, 2017 at 23:15

    Hai, apa disini ada odha di kepulauan riau khususnya kota tanjungpinang?

    Reply
  • Satrya  18 February, 2017 at 23:15

    Hai, apa disini ada odha di kepulauan riau khususnya kota tanjungpinang?

    Reply
    • GueBisa Admin  21 February, 2017 at 09:43

      Hai Satrya,

      untuk mengetahui informasi komunitas dikepulauan Riau, Loe bisa hubungi nomor yang tertera di website. Terima Kasih, semangat sehat ya

      Salam,

      Guebisa

      Reply
  • rizky  22 February, 2017 at 14:44

    Bisa kasih tau ciriciri terkena hiv itu apa aja ya?

    Reply
    • GueBisa Admin  22 February, 2017 at 16:10

      Dear Rizky,

      Sebenarnya HIV tidak ada gejala yang lebih spesifik akan tetapi ada beberapa orang yang mengalami gejala, loe boleh baca http://guebisa.org/apa-gejala-saya-terinfeksi-hiv/
      untuk referensi bacaan, untuk lebih pasti mengetahui status adalah dengan melakukan tes HIV. Terima kasih

      salam,

      Guebisa

      Reply
  • Richard  26 February, 2017 at 12:56

    Saya mau tanya, saya udh terinfeksi virus hiv sejak satu yang lalu. Dan udh mulai terapi ARV yang mau saya tanyakan apakah terapi ARV itu bisa merusak hati karnakan itu terapi semumur hidup

    Reply
    • GueBisa Admin  27 February, 2017 at 10:09

      Hai Richard,

      untuk masalah keterkaitan obat ARV yang sumur hidup dan berdampak pada fungsi hati, iya bisa terjadi akan tetapi pada ODHA dilakukan pemeriksaan fungsi hatinya setiap 6 bulan sekali untuk memastikan tidak ada masalah dan jangan khawatir karena kamu sudah ditangani dokter yang ahli dibidangnya dan selalu ingat selalu konsultasikan apapun keluhan loe kepada dokternya. Apabila mau bertanya langsung via WA bisa add nomor yang tertera diwebsite, semangat buat terapi ARv-nya ya.

      salam,
      Guebisa

      Reply
  • bima  28 February, 2017 at 06:43

    Saya suda 1 bulan kosumsi arf semua efek hilang kenapa beberapa hari ini
    Terasa sakit kepala di bagian belakang

    Reply
    • GueBisa Admin  28 February, 2017 at 09:41

      Hai Bima,

      untuk keluhan kamu bisa konsultasikan dengan dokter yang menangani kamu ya, kenapa? karena dokter yang menangani kamu lebih tau kondisi secara langsung. Semangat buat terapinya ya Bima.

      salam,
      Guebisa

      Reply
  • Andi  2 March, 2017 at 16:26

    Sejak di nyatakan positiv hiv sy bertahan tanpa arv di cd4 40 selama 3 bulan. Dan sekarang cd4 sy 15.
    Dan hari ini tepat 1 minggu sy minum arv.
    Ngefly selama 24 jam tanpa henti, lemas.
    Entah sampe kapan, tapi tetep semangat. Sy bawa aktivitas biar ga kerasa, tetep aja kerasa

    Reply
    • GueBisa Admin  3 March, 2017 at 09:53

      Hai Andi,

      sabar ya Bro, usahakan sebelum dan sesudah minum ARV tidak makan yang daging atau yang berlemak. Nanti juga akan hilang dengan sendirinya efek fly-nya, jaga pola makan yang sehat. semangat terus utuk terapinya

      salam,
      Guebisa

      Reply
  • yoppie agustono  3 March, 2017 at 12:25

    Aku baru positif hiv 1 bulan yang lalu dan rasanya itu buat aku serba salah .bertemu teman dan kumpul menjadi jarang …aku lebih suka menyendiri dan merasa takut…selalu menangis ketika telpin keluarga…aku masih takut

    Reply
    • GueBisa Admin  3 March, 2017 at 14:53

      Selamat siang Yoppie,

      serba salah itu hal yang wajar karena mungkin Loe belum mengetahui informasi dengan sangat jelas dari konselor atau dokter yang memberitahukan Loe HIV Positif akan tetapi Loe jangan terlalu mengurung diri apalagi menghindar dari teman-teman Loe yang biasa kumpul, merenung boleh tapi harus dikontrol dan apabila Loe membutuhkan untuk curhat atau sekedar sharing informasi terkait HIV boleh Loe invite nomor salah satu yang tertera diwebsite. Semangat untuk sehat kembali dan segera lakukan pengobatan, Loe pasti bisa ngejalani ini semua. Terima kasih

      salam,
      Guebisa

      Reply
  • welly  6 March, 2017 at 17:23

    Hai Guebisa,

    Saya mau tanya untuk tes vct, cd4, vl, di Ponorogo dimana ya?

    Reply
    • GueBisa Admin  7 March, 2017 at 15:00

      Hai Welly,

      terima kasih sudah berkunjung diwebsite guebisa dan untuk informasi tempat daerah Ponorogo kami belum mendapatkannya akan tetapi kalau sekedar untuk tes HIV disetiap Puskesmas atau Rumah sakit biasanya tersedia, gue tadi sudah menanyakan terkait fasyankes daerah Ponorogo tapi gue tidak mendapatkannya dan yang gue dapat dari “pendamping sebaya” orang Madiun. untuk lebih jelas Loe bisa hubungi nomor yang tertera diwebsite ya, semoga membantu. Terima kasih

      salam,
      Guebisa

      Reply
  • Indra  6 March, 2017 at 17:56

    Boleh minta no guebisa yg diajak konsultasi ga?
    Butuh teman buat curhat, tpi ga tw sama siapa.
    Mohon bantuannya ya.

    Reply
    • GueBisa Admin  7 March, 2017 at 10:04

      Hai Indra,

      Nomor telepon tertera diwebsite ya, semoga membantu. Terima kasih

      salam,
      Guebisa

      Reply
  • Lansang  11 March, 2017 at 08:25

    Awal saya konsumsi arv efek sampingnya luar biasa gatal panas diseluruh permukaan kulit hingga saya harus menginap di RS. Dan dokterpun mengganti formula arv saya. Kemudian setelah berganti arv yg kedua, kulit saya menghitam dan rambuy saya rontok dan tak mau tumbuh/botak. Beberapa kali saya konsultasi ke dokter utk ganti arv namun si dokter tidak mendengar keluhan saya. Saya merasa jengkel dgn si dokter dan efek samping, akhirnya saya putuskan utk tidak menemui dokter itudan mengambil/mengonsumsi arv. Sudah 10 bulan saya berhenti. Ap yg harus saya lakukan dok?.
    Oiya utk Welly Ponorogo, Anda bisa berkunjung ke RSUD SOEDHONO MADIUN lantai 2. Soalnya saya dulu pernah disitu.

    Reply
    • GueBisa Admin  13 March, 2017 at 09:49

      Hai Lansang,

      kalau dilihat dari keluhan yang Loe bilang tersebut itu merupakan efek samping biasa dan dengan seiring waktu akan hilang dengan sendirinya atau Loe bisa melakukan perawatan dengan memakai lotion (untuk kulit ya) begitu juga dengan rambut bisa diatasi, nah untuk masalah Loe berhenti atau putus obat sebaiknya Loe segera pergi kedokter atau RS lain yang mungkin bisa menjawab atau bisa semua keluhan yang Loe rasakan, karena 10 bulan waktu yang lumayan lama. Segera datang kelayanan dan mendapatkan pengobatan lanjutan dan konsultsikan dengan dokternya, terpainya dijalani dengan sabar. Terima kasih

      salam,
      Guebisa

      Reply
  • Iam  12 March, 2017 at 00:20

    Salam

    Sudah 2 thn lebih, saya terapi arv.. karena diminum sebelum tdr jadi efekny gak kerasa.. tp kl kebangun atau minumnya pas masi blm tdr.. efeknya masih kerasa sampe skrg.. Kalau diminum pas perut kosong dan belum dalam keadaan tidur, perut saya gak lama setelah minum obat kerasa panas.. tp kl pas perut keisi penuh.. efek nge fly baru kerasa di pagi hari.. jadi agak ribet ya aahhah.. tapi yg pasti kl badan lg gak fit.. efek obat yg biking nge-fly itu kerasa di pagi hari pas bangun tidur.. juga timbul bercak2 merah… ada yg punya reaksi sama? Share donk di line id saya @eeamdz

    Reply
    • GueBisa Admin  13 March, 2017 at 09:56

      Salam Iam,

      terima ksaih sudah berbagi ceritanya, untuk mengurangi fly usahakan loe minum ARV pas mau tidur dengan catatan dengan perut kosong ya dan hindari makanan daging berlemak, dan siang hari perbanyak minum air putih. konsultasikan dengan dokter yang menangani Loe ya Iam dan untuk share kita hanya menyediakan WA. Terima kasih

      salam,
      Guebisa

      Reply
  • ronald  16 March, 2017 at 19:05

    Salam,

    Saya ingin menanyakan berapa status CD4dan VL yang termasuk dalam golongan baik bagi orang2 dengan status HIV + seperti saya? Untuk sementara ini , saya mengalami pengobatan dengan hanya menggunakan Artipla , sesuai saran dokter saya, dibantu dengan konsumsi vitamin D untuk membantu kekebalan tubuh. Apakah itu masih kurang? kira2 apa yang bisa saya konsumsi untuk menambah jumlah CD4 saya??
    Mohon bantuannya ya.

    Reply
  • epen  26 March, 2017 at 23:28

    Hay
    Empat minggu lalu teman gue postif hiv ,,selama 4 minggu itu dia di kasih obat cotrimoxazole sebelum mengunakan ARV,,itu fungsinya untuk apa,,mohon pencegahannya
    Salam,,,,

    Reply
    • GueBisa Admin  27 March, 2017 at 09:53

      Hai Epen,

      banyak manfaat dari kotrimoksazol ini, Kotrimoksazol bisa digunakan untuk mencegah sekaligus menangani beberapa jenis infeksi akibat bakteri, terutama bagi mereka yang mengalami gangguan pada sistem kekebalan tubuh. lengkapnya bisa dibaca ->> http://guebisa.org/mengenal-kotrimoksazol/

      semoga membantu, terima kasih

      salam,
      Guebisa

      Reply
  • stenli  28 March, 2017 at 08:24

    Maaf Says Visa Mints No WA nya???
    Mohon Bimbingan Nya

    Reply
  • stenli  28 March, 2017 at 08:24

    Maaf Saya bisa Minta No WA nya???
    Mohon Bimbingan Nya

    Reply
    • GueBisa Admin  30 March, 2017 at 15:59

      done

      Reply
  • epen  29 March, 2017 at 17:39

    Salam

    Mau tanya sdh 3 minggu lebih komsumsi kotrimozaksole dan ada satu hari minum obat dgn tidak makan sebelumnya dan efeknya sasak napas, jantung perdebar selama 5 jam lebih,,Apakah harus berhenti konsumsi obat,,,
    Mohon penjelasannya,,,,,

    Reply
    • GueBisa Admin  30 March, 2017 at 15:57

      Hai Epen,

      sebaiknya Loe konsultasikan dengan dokternya deh, supaya jelas itu efek dari apa

      salam,

      Guebisa

      Reply
      • ronald  8 April, 2017 at 07:44

        dok, saya sudah menjalani terapi ARV dengan obat artpla selama kurang lebih 6 bulan. yang saya ingin tanyakan, mengapa tibgkat CD4 saya masih sangat rendah yaitu 151. padahal test viral load saya menunjukan hasil yang cukup baik yaitu di 38 MM. Apakah saya sudah tergolong menderita AIDS dan apakah saya sudah tidak bisa tertolong lagi. setiap malam saya stressmemikirkan hal ini. Mohon bantuannya dok.

        Reply
  • Ico  2 April, 2017 at 21:59

    Hai sahabat,

    Sudah jalan 5 bulan saya mulai arv dengan rejimen tenofovir+lamivudin+aluvia, coba konsumsi ubi ungu, alhamdulilah sekarang feces saya sudah bisa padat lg setelah 5 bulan konsumsi aluvia..

    Reply
  • Lucious  10 April, 2017 at 11:09

    Salam Dari Bali para sahabatku semua

    saya sangat senang telah menemukan website ini, dimana saya merasa tidak memiliki masalah ini sendiri di dunia ini…
    saya divonis POZ sudah tiga minggu, setelah cek VL dan CD4 serta rontgen thorax saya masih dalam keadaan sehat, saya langsung konsumsi ARV setelah saya mendapatkan obat di klinik tempat saya VCT ..
    Hari pertama efek samping yang saya rasakan lemas dan sedikit depresi (serta diare satu hari), tapi seminggu sudah hilang, yang saya masih rasakan hanya gatal di kulit kepala tapi bisa dihilangkan dengan keramas setiap hari….. sampai sekarang saya selalu think positive dan saya merasa saya bisa hidup lama….saya langsung berhenti merokok serta mengurangi konsumsi alkohol..

    saya masih bisa bekerja seperti biasa ( bersyukur karena efek samping tidak berat), tapi jika tidak terlalu sibuk kadang kadang saya merasa depresi (tidak terlalu berat..tapi sedikit menyita pikiran) apakah ini efek dari ARV?
    saya juga mempunyai Prurigo Nodularis, sesuai dokter spesialis kulit katanya bekas bisa hilang dalam waktu 6 sampai 12 bulan, apakah ini benar? karena sedikit mengganggu penampilan….

    oiya Regimen saya Evf+lamvunudine+tenofovir

    Reply
    • GueBisa Admin  11 April, 2017 at 09:06

      Hai Lucious,

      Terima kasih atas berbagi pengalamannya, untuk depresi itu hal yang wajar bagi yang baru mengetahui statusnya akan tetapi lambat laun dengan sering berkumpul dengan teman-teman yang lain akan hilang begitu pun untuk masalah kulit akan hilang apabila diobati, betul yang dokter LOe katakan akan hilang bekasnya, pertahankan pola hidup sehat dan perawatan kulit bisa membantu mempercepat hilang bekasnya hehehe. selalu konsultasikan dengan dpkternya ya

      salam,
      guebisa

      Reply
  • Alfons  14 April, 2017 at 08:12

    Aku baru 1 bln konsumsi ARV Duviral sama Neviral dan Kotrimo, efek di ak kok kakiku kerasa kebakar gitu ya ? Apa emang iya itu efeknya . Kayak panas dalam juga , thanks .

    Reply
    • GueBisa Admin  18 April, 2017 at 09:09

      selamat pagi Alfons,

      untuk keluhan bisa konsultasikan langsung sama dokternya supaya lebih jelas secara fisik, iya memang ada yang berefek panas akan tetapi tidak lama dan bila berkelanjutan langsung temui dokter yang menangani Loe ya. kenapa harus kedokter langsung supaya ditindak langsung sama dokternya mungkin bisa diganti obat. terima kasih

      salam,
      Guebisa

      Reply
      • Alfons  19 April, 2017 at 17:40

        Thanks sudah membalas pesan saya
        Sudah konsultasi masih dikasih duv nev sama loratadine .
        Soalnya ga pede sama bekas merah” nya

        Reply
  • Richard  30 April, 2017 at 02:32

    Hi.
    Mau tanya gue sudah terinfeksi hiv sejak satu tahun yang lalu dan hasil test VL gue itu 83 mL dan SI nya itu 143 mL. Yang mau gue tanyakan, kalau gue menikah nanti apa kah gue bakal menularkan virus itu ke istri gue nanti dan ank gue nanti. Trus jika dalam waktu 3 tahun hasil VL gue undetected apa kah harus menggunakan kondom trus saat berhubungan. Thanks

    Reply
    • GueBisa Admin  2 May, 2017 at 17:32

      HI Ricard,
      Saran Gue sebaiknya iya tetap memakai kondom, memang resiko penularan untuk HIV pada orang undetectable adalah rendah. Sebaiknya tetap untuk menggunakan kondom saat berhubungan dengan istri Loe dan untuk rencana mempunyai anak sebaiknya loe konsultasi dengan dokter karena ada programnya juga. terima kasih

      salam,

      Guebisa

      Reply
  • Andi Pratama  18 May, 2017 at 08:27

    Hi, ini hari ketiga ku memulai arv setelah dinyatakan + pada 15 Mei 2017 yg lalu, dua hari yang lalu kepala masih sempoyongan, jadi kalo kerja gak berani naik motor dulu, dan hari ini ada perasaan gelisah, apa ini normal? Dan bagaimana cara mengembalikan responsif, karena dari semula saya yang orangnya ceria menjadi pendiam. sehingga banyak teman2 kerja yang heran dengan kondisi saya. Apakah ini efek terus menerus atau hanya adaptasi obat saja? btw, saya di surabaya. Trims

    Reply
    • GueBisa Admin  18 May, 2017 at 10:13

      Hai Andi,

      itu efek samping dari kebanyakan ARV yang temna-teman konsumsi saat ini dan itu hal yang wajar, untuk mengembalikan responsif Loe bisa fokus terhadap apa yang kamu kerjakan dan jangan lupa banyakin minum air putih dan buah-buahan. untuk efek samping yang berlebihan bisa langsung konsultasikan dengan dokter yang nangani loe ya, semangat terapinya. Terima kasih.

      salam,

      Guebisa

      Reply
  • Arya  8 June, 2017 at 22:07

    Mau tanya nih saya udah terapi arv udah setahun lebih yang menjadi pertanyaan masih bingung sampai skrg kepatuhan terhdap obat itu gimana apa kah harus on time pada jam misalnya saya minum obat jam 09:00 dan malam jam 21:00 apakah tidak boleh lewat bahkan satu menit 2 menit pun terima kasih

    Reply
    • GueBisa Admin  9 June, 2017 at 13:01

      selamat siang Arya,

      Untuk masalah kepatuhan ARV iya betul harus on time dan konsisten dijam yang sama karena ARV bekerja ada yang selama 12 jam (untuk yang 2×1) dan 24 jam (untuk 1×1) akan tetapi apabila ada telat 5 menit tidak masalah asal tidak sering dilakukan, karena apabila sering telat apalagi minum obatnya semaunya itu salah nah makanya dalam kepatuhan ARV itu ada penjelasannya yaitu cara minum yang benar bagaimana contohnya ARV harus diminum sebelum atau sesdudah makan dan munim ARV harus dalam keadaa perut kosong minimal 1 jam. Untuk lebih jelasnya bisa konsultasikan dengan dokternya atau bisa add nomor kontak yang ada diwebsite. terima kasih

      salam,

      Guebisa

      Reply
  • donny  15 June, 2017 at 21:19

    Malam sahabat gue bisa
    Aku di positif hiv pada nov 2012…sampai sekarang saya belum konsumsi arv…
    Sekarang saya lagi merantau jauh dari keluarga, bagaimana saran teman2 gue bisa?? apakah saya harus memulai mengkonsumsi arv? Saya takut jika efek sampingnya membuat saya drop dan tidak ada yg merawat saya di perantauan. Sekarang kondisi saya masih sehat seperti orang normal

    Reply
    • GueBisa Admin  16 June, 2017 at 09:20

      Selamat pagi donny,

      Jangan pernah takut akan efek samping obat ARV dan sebenarnya efek samping ARV pada setiap orang berbeda-beda (ada yang timbul ada yang tidak ada sama sekali) meskipun ada efek samping itu sifatnya hanya sementara, segera lakukan terapi ARV supaya virus bisa dikendalikan semakin loe menunda maka makin banyak virus yang berkembang. Loe harus lihat manfaat dari ARV jangan berpikiran Gue kalo konsumsi ARV maka akan “DROP” dan itu salah besar. segera datengi layanan kesehatan dan konsultasikan apapun yang loe butuhkan jangan sampai loe nunggu drop baru ARV maka akan makin repot, maaf bukannya menakuti tapi. Sekai lagi segera datang ke layanan kesehatan.

      salam,
      Guebisa

      Reply
  • Icok  26 June, 2017 at 07:19

    Pagi sahabat.
    Ada sedikit keganjalan dalam pikiran ini mengenai persen cd4.

    Pada awal mula terkena tb sekitar des 2015, cd4 saya terdeteksi hanya 180 dengan perse cd4 tidak dihitung.
    Setelah pengobatan tb dilanjut kembali dengan terapi pencegahan tb ipt, dan setelah 6 bulan terapi pencegahan tbc diukur kembali kadar cd4 saya yakni 351 dengan persen cd4 12% pada januari 2017.
    Dan pada januari 2017 saya memulai terapi arv dengan kombinasi aluvia+tenofovir+lamivudin.
    Dan pada akhir juni 2017 diukur ulang kembali cd4 saya, yakni 581 (masuk dalam kategori normal), tetapi untuk persen cd4 saya mash dibawah normal yakni 15,81% (kategori normal 30%).

    Apakah untuk saat ini kondisi cd4 saya sudah normal?
    Mengapa antara hasil cd4 dan persen cd4 bisa berbeda kategori, yg satu mengkategorikan normal sementara yg lain masih mengkategorikan dbawah normal?
    Dan mengapa laju peningkatan persen cd4 saya lambat dbandingkan laju peningkatan cd4? Apakah pengobatan rejimen saya responsif?

    Reply
    • GueBisa Admin  3 July, 2017 at 17:22

      Hai Icok,
      Hampir semua informasi tentang HIV dan kesehatan kamu bisa diketahui melalui CD4 kamu . Termasuk bagaimana HIV berefek ke sistem kekekalan tubuh kamu dan bagaimana terapi ARV meningkatkan sistem kekebalan tubuh kamu .
      Jumlah CD4 biasanya berupa angka (Biasanya antara 1-1600 cells/mm3).
      Angka ini dikenal dengan CD4 absolut .
      Namun banyak hal yang bisa mempengaruhi nilai absolut ini : antara lagi prose laboratorium , waktu saat pengambilan , apa yang kamu makan , apakah kamu berolah raga atau tidak atau kamu ada infeksi atau tidak dalam tubuh kamu . Hal ini bisa mempengaruhi jumlah absolutnya tapi tidak berpengaruh terhadap sistem kekebalan tubuh kamu .
      Jika hasil CD4 absolut kamu terlalu tinggi atau terlalu rendah dari yang kamu harapkan , dokter kamu akan melihat persentase dari CD4 (CD4%).
      CD4% bisa digunakan sebagai indikator apakah perubahan ini nyata atau hanya bersifat fluktuasi . Secara umum CD4% lebih stabil .
      Nilai absolut CD4 masih baik digunakan untuk memprediksi progresif keadaan infeksi HIV .
      CD4% adalah persentasi dari sel darah putih yang merupakan CD4. Pada orang yang HIV negatif dewasa persentasenya sekitar 45 % . ( kisaran antara 24% – 64%)
      Pada orang dewasa , persentase CD4 12-15% ada pada kisaran CD4 absolut200 cells/mm3. Persentase 15-20% sama dengan jumlah CD4 absolut 300 cells/mm3.
      Bayi dan anak-anak HIV dimonitor dengan CD4%, karena nilai CD4 absolutenya lebih tinggi dibandingkan dengan orang dewasa , terutama pada awal kehidupan .
      CD4% bisa menjadi prediksi independen untuk menentukan keganasan dari HIV dan apabila ditemukan CD4% yang rendah , walaupun dengan nilai absolut yang baik maka harus dipertimbangkan untuk segera mendapat pengobatan ARV . Pengobatan ARV kamu memberikan reponsif yang baik . Semoga membantu, terima kasih.

      salam,

      dr. Yogi

      Reply
  • Fiko Randy  1 July, 2017 at 23:32

    cara biar bisa cerita ke ortu yang susah nerima status positif gmn ya.

    Reply
    • GueBisa Admin  3 July, 2017 at 15:50

      Hai Fiko,

      Untuk menceritakan atau memberitahukan status HIV positifmu, hal pertama yang harus loe punya adalah loe sudah memahami informasi terkait HIV atau kalo belum terlalu paham bisa bawa orang tua kelayanan kesehatan untuk ikut konseling keluarga dan alternatif kedua adalah didampingi oleh pendamping sebaya yang sudah terbiasa mendampingi ODHA. Terus loe harus punya keberanian. Good luck, bila perlu sharing loe boleh add nomor yang tertera dalam website. terima kasih

      salam,
      guebisa

      Reply
  • Fr-co  6 July, 2017 at 13:46

    Been meds with tenof+lamiv+evaf. Sudah berjalan 6 bulan. Energy tubuh sepertinya sudah membaik. Efek samping sudah mulai hilang. Lambung sudah jarang nyut nyutan. Tapi karena waktu dulu pertama dideteksi (+) , karena amandel meradang. Amandel masih agak besar. Terasa di leher mengganjal. Kadang sampai mengganjalnya dr leher ketelinga kanan (hanya satu sisi) di leher ada kelenjar kecil tp segitu gitu aja. Walaupun menelan tidak sakit. Yang mau saya tanyakan… bisakah saya operasi amandel dengan kondisi positif? Maksud saya apapun hasil dari check lab. Nanti. Kalaupun undetectable. Apakah dokter bisa menangani operasi pasien yg terkena hiv?. I mean. There will be a lot of blood. Atau dokter menyarankan jangan operasi?

    Reply
    • GueBisa Admin  7 July, 2017 at 10:29

      hai Fr-Co,

      Sebenarnya kalo viral loadnya undetectable artinya jumlah virus dalam darah kamu sudah sedikit sekali atau dengan alat yang dipakai tidak mampu untuk mendeteksi . Kalo memang ada indikasi untuk operasi sebenarnya tidak masalah untuk dilakukan kan semua operasi ada prosedurnya dan tentu dokter yang melakukan operasi melakukan perlindungan untuk dirinya seperti melakukan operasi semua pasien yang lain.

      salam,

      dr. Yogi

      Reply
  • iyon  15 July, 2017 at 08:41

    Pagi..saya di vonis hiv tggl 4 Juni 2017..tapi mulai minum arv baru tanggal 6 Juli kemarin..itu di karena kan saya juga terkena tb..sekarang saya merasakan ruam2 yg banyak sekali di kulit..itu efek arv atau oat ya dok?

    Reply
    • GueBisa Admin  17 July, 2017 at 10:37

      Hai Iyon,
      Terima kasih untuk pertanyaan nya . Ruam ruam merah di kulit harus dicari penyebabnya apakah dari ARV , atau OAT atau tanda tanda penyakit lainnya . Saran kami jika ada gejala atau tanda tanda yang muncul setelah kamu minum obat ada baiknya segera berkonsultasi dengan dokter kamu . Selalu diskusikan terus dengan dokter kamu apabila ada gejala gejala baru yang muncul yang sebelumnya belum ada.

      salam,
      dr. Yogi

      Reply
  • Tiann  29 July, 2017 at 07:34

    Dua hari baru menjalani terapi ARV, CD 4 116, ARV konsumsi Efa dan Duviral, efek yang dirasakan nge fly kayak orang mabuk gitu … ada yang merasakan sama kah, sama sama konsumsi Efa dan Duvi sharing dong ?

    Reply
    • Die  23 April, 2018 at 09:04

      Sama w jg Begitu….

      Reply
  • Mickey  30 July, 2017 at 11:01

    Invite me to group please…

    Reply
  • aldi  2 August, 2017 at 11:51

    mau nanya, apakah gejala hiv itu panas dingin, berkeringat, suka kelaparan walaupun udah makan, mual, perut kembung dan terasa sakit, saya masih panik gara gara 2 hari yang lalu baru berhubungan dengan orang pengidap hiv, kira kira saya tertular atau tidak ya?

    Reply
    • GueBisa Admin  2 August, 2017 at 15:58

      Terima kasih sudah bertanya, untuk virus HIV tidak semudah yang kita kira akan tetapi virus HIV mempunyai prinsip penularan dan untuk kasus loe bisa dilihat terlebih dahulu apakah orang yang positif itu sedang dalam terapi ARV atau tidak kalo sedang dalam terapi ARV dan virusnya tidak terdeteksi maka loe aman. coba baca di http://guebisa.org/apa-gejala-saya-terinfeksi-hiv/. ubtuk memastikan loe test HIV kelayanan terdekat. semoga mmebantu.

      salam,

      guebisa

      Reply
  • suna  2 August, 2017 at 18:48

    Salam gue bisa.org. baru lihat comment gila bnyak sangat sampi capek bacanya, btw saya mu tanya dong min, bagaimana kalau ada akun ya semacam guebisa gini, tapi merwka itu menggalakan anti arv, selain krna efeksamping yg berat mnrt mrka hiv bsa bsa ttp sehat dg pola hdup sehat dan dg nutrisi yg cukup, jadi gak perlu arv, mrka anti arv, yg aq baca bnyk dr koment nya juga ada yg udah hampir 8 th ttp sehat tnpa arv, saya sendri udah 3 thn arv kdg jadi galau kalu lihat yg bgini , admin bsa kash onjelasan ttg hal ini, trmksh bnyak bnyak

    Reply
    • GueBisa Admin  3 August, 2017 at 10:12

      Selamat pagi Suna,

      terima kasih sudah mau berbagi, jangan pernah capek untuk menggali informasi yang benar dan jelas dari yang ahlinya langsung. Jangan menghiraukan dan galau akan berita semacam itu, fokus dengan terapi ARV yang loe lakuin sekarang dan selalu konsultasikan dengan dokter yang nanganin loe. Untuk orang yang positif memang ada kasus yang “belum” terapi ARV tapi sehat ya karena dia menjalankan pola hidup sehat akan tetapi ‘VIRUS” dalam dirinya semakin berkembang bertambah banyak karena hanya ARV yang bisa menekan virus HIV yang ada sekarang ini, jadi sellau konsultasikan dengan dokternya ya. semangat untuk sehat dan kehidupan yang lebih baik.

      salam,

      guebisa

      Reply
  • Winoto  12 August, 2017 at 21:41

    Haii min aku udh 2 mingguan terapi arb dr aval positif bulan juli 2017 kmaren., aku mau tanya kalo badan panas trus tiba2 besoknya seluruh tubuh muncul ruam dr tangan tubuh paha hingga muka bengkak apakah itu salah satu efek arv iyaaa? Trimakasih aku minum yg jam 10 malam

    Reply
    • GueBisa Admin  15 August, 2017 at 14:37

      Hai Winoto,

      Terima kasih untuk pertanyaannya .
      Ruam ruam merah yang muncul setelah minum ARV ada baiknya kamu berkonsultasi kembali dengan dokter di klinik . Sampaikan masalah yang kamu sampaikan dokter akan mengevaluasi apa yang menjadi penyebab timbulnya bercak bercak merah apakah karena obat ARV atau yang lainnya .
      Semoga membantu.

      salam,

      dr. Yogi

      Reply
  • Setiawan  13 August, 2017 at 11:40

    Temen Invit Wa gW 081369995249 saya mau bertanya

    Reply
  • rizky  15 August, 2017 at 16:51

    hy min

    sya mau menanyakan, berapa lama kira2 tubuh kembali gemuk setelah mengkonsumsi arv, karena tubuh saya dr dinyatakan positif hiv trs menurun hingga 9kg. Dan sya sudah konsumsi arv dgn patuh dan berjalan 1bln.

    Reply
    • GueBisa Admin  16 August, 2017 at 10:03

      Hi Rizky,

      Terima kasih untuk pertanyaannya . Selamat kamu sudah mengambil keputusan yang tempat untuk memulai ARV . Pada saat kamu memulai ARV maka yang akan berkurang dahulu adalah Jumlah virus dalam darah kamu sampai pada titik hasil lab mengatakan Sudah tidak terdeteksi karena jumlahnya sangat sedikit . Setelah itu kekebalan tubuh mulai normal kembali . Setelah hal ini terjadi maka berat badan kamu akan naik perlahan dan kamu akan mendapatkan berat badan normal kembali. Untuk lebih jelasnya bisa langsung konsultasikan dengan dokter yang nangani loe ya. Semangat untuk sehat.

      salam,

      Guebisa

      Reply
      • Wandi  20 August, 2017 at 08:31

        Saya ada bintik buntik merah di tangan, dada, perut paha, sampai keleher padahal ini saya sudah seminggu lebih menggunakan ARV, pada awal minum ARV saya mual, pusing dan muntah tapi sekarang sudah baikan…..akan tetapi sekarang ini muncul bintik.merah.dan ukurannya bervariasi, apakah bisa hilang ?

        Reply
  • dian  8 September, 2017 at 22:56

    Hy dokter mau nanya apakah odha yang menjalani terapi arv selama 1 tahun lbih bisa menguranggi resiko penularan hiv ke pasangan.
    Masalhya saya mau nikah tahun depan tpi takut mnularkan kepasangm saya.

    Reply
    • GueBisa Admin  11 September, 2017 at 10:18

      Hallo Dian,

      sangat mengurangi penularan apabila telah meakukan terapi ARV bahkan bisa jadi tidak menularkan jika jumlah virusnya tidak terdeteksi, untuk menikah sebaiknya konsultasikan dengan dokternya dan nanti kamu akan diberitahu akan ada program pencegahan lain untuk rencana mempunyai keturunan.

      salam,

      guebisa

      Reply
  • July  9 September, 2017 at 00:00

    Halo min…

    Gw ud mau 3 bulan ARV dan mulai membaik… Test VCT CD4 143. Cm kadang klo makan berdekatan dengan ARV maboknya bukan maen hahahha…
    Saat ini keluarga gatau aku terapy arv tp ad pacarku dia hiv negatif dan dia ttp support. Ada bbrp tmn jg suport….
    Ttp semangat cm 1 pil aja kok sebelum bobo.
    Salam guebisa

    Reply
    • GueBisa Admin  11 September, 2017 at 10:21

      Hallo July,

      terima kasih sudah berbagi ya, terus semangat untuk sehat.

      salam,

      Guebisa

      Reply
  • Harry  10 September, 2017 at 08:47

    Saya baru mengkonsumsi arv sekitar 5 hari. Tetapi efek samping yang saya rasasakan berkeringat hebat dimalam hari dan efek ngefly dan meriang terkadang. Apa itu wajar? Dan berapa lamaa kira kira akan berlangsung?

    Reply
    • GueBisa Admin  13 September, 2017 at 10:49

      Selamat Pagi Harry,

      untuk efek samping yang loe rasain seperti fly adalah hal yang wajar akan tetapi apabila loe berkeringat malam sebaiknya konsultasikan dengan dokternya ya, untuk fly yang dirasain berbeda-beda pada setiap orang dan loe bisa ngurangi rasa fly dengan memperbanyak minum air mineral dan konsumsi buah-buahan. semoga membantu, terima kasih

      salam,
      guebisa

      Reply
  • deni  10 October, 2017 at 07:50

    pagi guebisa…
    saya deni d jkt usia 29 thn.,, dunia sprti bhnti brputar saat mengetahui klau saya positif HIV., iyaa kmren tepat nya tgl 09 oktober saya memberanikan diri untuk vct d slah satu rs d jakarta pusat., sblm nya saya sdh persiapkan mental entah apapun itu hasil nya positif ataupun negatif,, saya memang yang beresiko (seks bebas sesama jenis)…dokter rs menyarankan saya langsung terapi ARV tp saya blm siap.,,
    pikiran ku brgejolak. bgmna saya hrs mnghdai knyataan., klrga., tmn, tmpt saya bekerja ( bahkan saya berpikiran untuk keluar dari pekerjaan)… saya frustasi.. saya merasa sendiri.. saya g bsa mnyalahkan siapa2 krna ini ulah dri perbuatan saya sendiri.
    saya brbagi cerita dengan siapa, tdk mngkin saya cerita dengan tmn2 d kantor, apalagi sodara…:-(

    Reply
    • GueBisa Admin  17 October, 2017 at 10:07

      Hai Deni,

      HIV positif bukan berarti hidup loe kelar akan tetapi ini lah awal hidup menuju hidup yang lebih baik. Mengenai terapi tidak masalah untuk tidak terburu-buru akan tetapi perlu loe ingat bahwa virus dalam tubuh loe semakin lama tidak dikasij obat (ARV) maka akan semakin berkembang banyak, dan untuk menunggu siap untuk terapi itu butuh proses penerimaan diri terlebih dahulu karena akan berpengaruh terhadap kepatuhan terapi loe. semangat, banyak teman-teman yang awalnya berpikiran seperti loe akan tetapi sampai saat ini teman-teman sehat seperti semula karena ada kemauan untuk sehat, kalo oe butuh curhat loe bisa add nomor WA +62 812-9675-9913. Terima kasih

      salam,
      Guebisa

      Reply
  • Muhamad Yatim  28 October, 2017 at 12:43

    Halo semua…

    Sedikit cerita, tanggal 16 Oktober 2017 yg lalu gua baru tau gua +hiv, shock, malu, putus asa, kaya hidup gak ada gunanya lagi sampai resign dr tmpat krja gua. Lalu gua konsul sm dokter di RSBK Batam, diberi motovasi, pemeriksaan dan sampe gua mutusin buat secepatnya terapi ARV, tanggal 24 di bulan yg sama gua mulai ARV, 3 hari menjalani perut agak mual, kulit agak gatal, terkadang kepala pusing kaya nge-fly gitu, sampe skrg masih ada dikit-dikit sih efek sampingnya.

    Dan yg gua mau tanyain :

    1. apa mungkin virus tertular melalui makanan tanpa adanya luka yg mengeluarkan darah? kalaupun mungkin seberapa besar kemungkinannya? Mengingat saya adalah seorang Food handler yg harus menjaga supaya virus tidak menyebar ke yg lain.

    2. Virus itu sendiri bisa hidup berapa lama di luar tubuh(meski di darah/sperma yg belum kering sekalipun)?

    3. Ada gak sih UU yg melindungi ODHA dari tindakan diskriminasi?

    Thanks,, tetap semangat kawan!

    Reply
    • GueBisa Admin  31 October, 2017 at 11:54

      Hai Muhama Yatim,

      terima kasih sudah mau berbagi, loe tidak usah malu apalagi putus asa, justru dengan loe mengetahui status HIV positif loe harus lebih bisa peduli terhadap diri dan kesehatan loe. Loe dah tepat melakukan terapi ARV dan mendapatkan motivasi langsung dari dokter, mungkin kalo loe butuh teman untuk berbagi pengalaman dengan teman-teman lain loe bisa kontak kelompok dukungan sebaya di Batam, mengenai efek samping sifatnya sementara jadi nikmati prosesnya yes. gue coba jawab pertanyaan yang loe tanyakan:
      tapi sebelumnya gue mau kasih referensi video informasi terkait prinsip penularan HIV https://www.youtube.com/watch?list=UUJsB4wmOEx80jEzR1nMCktw&v=bdrcaTd7eB4
      1. HIV tidak ditularkan melalui makanan
      2. Virus akan mati dengan cepat apabila berada diluar
      3. Untuk UU untuk melindungi ODHA dari tindakan diskriminasi sebenarnya belum ada secara spesifik akan tetapi untuk perda HIV ada ditiap provinsi (bisa dicari ya perda HIV daerah loe).

      semoga membantu dan tetap sabar serta semangat terus

      salam,
      guebisa

      Reply
  • Bastian  1 November, 2017 at 13:47

    Hai dok..

    Mau tanya. Kalo saya melakukan perilaku berisiko sekitar 7 bulan lalu. Seks tanpa kondom dengan psk.. lalu hari ini saya cek dengan metode rapid test di puskesmas hasilnya non reaktiv.. apakah saya sudah tidak perlu cek lagi?

    Reply
    • GueBisa Admin  6 November, 2017 at 09:56

      hallo Bastian,

      Terima kasih sudah bertanya, saya akan coba jawab. sebaiknya dilakukan tes HIV berkala untuk memastikan status HIV kita, jaga dan lindingi diri sendiri dengan memakai kondom apabila berhubungan.

      salam,
      guebisa

      Reply
  • Ari febri santosa  15 November, 2017 at 16:38

    Hallo, saya mau tanya di jakarta itu ada komunitas gak ya yg sudah positif terkena hiv biar bisa sharing.
    Terima kasih

    Klo ada tolong info ke wa saya ya
    081287176673

    Terima kasih

    Reply
  • Andrew  25 November, 2017 at 09:17

    Hi semua,
    Gue sadar gue gay dari wkt msh sekolah. Tapi gue tertutup dan gak berani masuk dalam pergaulan sesama jenis. Sampai satu hari ada teman chating gue yg maksa ktemu krn dia lg sakit dan butuh teman.
    Akhirny gue ktemu di kosannya. Gue beliin obat sm bubur soalny di kosannya gak ada yg bisa bantuin dia. Gue lapin badannya, salinin bajunya, singkat cerita gue rawat dia tiap hari sampe sembuh.
    Dia takut bgt kena HIV katanya, tapi gak berani VCT. Tiba2 dia peluk gue sambil nangis dan minta gue janji jgan tinggalin dia. Gue janji. Wlopun awalnya gue cm kasian, tapi lama2 gue jd sayang sm dia.
    Akhirnya kita jadian. Awalnya kita slalu pake kondom klo ml. Tapi kadang pas keabisan, kita nekat bareback. Ini kesalahan terbesar gue. Apalagi pas dia cerita pernah kena infeksi HPV dulu sebelum jadian sm gue. Mendengar itu, perasaan gue biasa aja abis udah terlanjur terjadi.
    Feb 2016 dia sakit lagi. Sering demam keringetan gak jelas gtu. Gue tau dia hobi gonta ganti pasangan ml. Bbrp kali gue pergokin dia juga. Tapi gue akhirny selalu ngalah krn gue udah terlanjur sayang sm dia. Akhirny gue anter dia periksa HIV. Hasilnya positif dg 3 metode. Pas gw tau itu, perasaan gue juga tenang aja. Gak panik. Gue sadar kemungkinan besar gue udah tertular juga. Gue cm berusaha lebih rajin gym dan clean food biar tetep fit dan sehat. Gue berpikir toh masih ada waktu 5-10 tahun lagi buat nunda pengobatan. Berharap pas gue hrs berobat nanti udah ketemu yg bisa sembuhin tuntas HIV. Hahaa… Ngarep.com.
    Masalahnya, bf gue itu nolak berobat wlopun udah positif. Dia malah galau dan murka klo gue ngebahas soal terapi HIV. Dia malah makin terbuka brutal ml sm sembarang cowok. Gw cm bisa nelangsa ngrasa disia2in dan dihina. Tapi gue tetep bertahan krn udah janji gak bakal ninggalin dia.
    Masuk tahun kedua, dia akhirny mutusin gue. Dia bilang mo tobat. Klo msh terus sm gue, dia susah tobat. Gue awalnya sulit terima. Tapi gue berusaha ikhlas, gak mau sakit hati wlopun bener2 gue ngerasa cm diperalat dan disia2kan gtu aja.
    Bbrp minggu yg lalu gw mengalami pembesaran kel getah bening di leher. Gue cek ke dokter. Gue dinyatakan HIV+ HPV+ dan Hep B. Perasaan gue malah tenang dan biasa pas divonis begitu. Gue cm teringat siapa suruh gue nakal. Bukan cm nakal tapi juga stupid. Yang gue tabur hrs gue tuai.
    Gue cm berpikir cepat mencari pusat layanan HIV buat akses ARV. Hari ini gue mulai minum ARV dari dokter. Syukurlah gak ada efek samping apa2 yg muncul. Cuma gue kelaparan aja krn dokter bilang ARV itu hrs diminum dlm keadaan perut kosong.
    Gw skrg cm mo terus fokus sm kerjaan, dan hobi gym gue sambil terus minum ARV tepat waktu. Beruntung gue didukung sm teman2 dan keluarga.
    ARV buat gue skrg udah jd bagian dari ritual sehari2 kyk minum susu whey protein dan amino tiap hari buat gym. Hahaaa.
    Akhirny, buat teman2 semua smoga gak ada lagi yg berbuat bodoh spt yg pernah gue lakukan. Selalu lindungi diri dg pengaman (kondom). Wlopun mgkin sulit, tetep usaha cari pasangan yg sama2 setia. Dan jgan putus terapi ARV. Cheers…. 🙂

    Reply
    • GueBisa Admin  25 November, 2017 at 10:43

      Hai Andrew,

      Terima kasih telah berbagi cerita pengalaman dan menyemangati teman-teman yang lain, ingatkan lagi sama dia,semakin dia tidak lama dia tidak mau terapi ARV maka virus yang ada dalam tubuh dia makin banyak dan apabila dia masih bergonta ganti pasangan serta tidak menggunakan kondom maka virus baru akan dia terima, semangat buat loe. Kalau loe butuh tempat share bisa add nomor WA admin di 081296759913. Terima kasih

      salam,
      guebisa

      Reply
  • Ridwan  25 November, 2017 at 09:29

    Selamat pagi dok….  Saya mau tanya masalah ruam…  Saya dinyatakan positif pada 11-11-2017  dan pada tgl 13-11-2017 saya sudah melakukan mulai ARV dgn cd4 167…  Bbrp hari saya ngerasa ngefly bgt, pada hari ke 7 saya kontrol dan dokter ngasih saya cotrimoxazol dan arv buat 1bulan…  Di hari ke 9 muncul sedikit ruam, dan di hari ke 10 ruam semakin banyak..  Saya balik ke dokter dan cotrimoxazol di hentikan..  Dikasih obat alergi rihest dan histapan, tetapi sekarang di hari ke 11 ruam makin bertambah dan muka juga merah2…  Ruam2 sangat mengganggu sekali sehingga saya ga busa ber aktifitas karena risih banget… 

    Reply
    • GueBisa Admin  25 November, 2017 at 10:45

      hai Ridwan,

      Konsultasikan dengan dokternya langsung ya supaya lebih jelas, karena dia lebih tau kondisi fisik kamu, terima kasih.

      salam
      guebisa

      Reply
  • Malik  27 November, 2017 at 14:26

    24 nov 2017 kemarin baru saya tes dan positif…. Cd4 cuman 146….rasanya dunia mau runtuh….
    Dgn arv dan cotri… Berapa lama ya agar cd4 bisa meningkat….

    Reply
    • GueBisa Admin  27 November, 2017 at 16:31

      Hai Malik,

      Terima kasih sudah mau berbagi, dengan HIV Positif dunia tidak runtuh kan ya ehehe. Jadikan hidup lebih baik dalam segala hal, dengan kepatuhan yang benar maka tubuh kita akan sehat dan cd4 bisa naik akan tetapi untuk ukuran seberapa cepat naiknya jumlah CD4 tidak ada yang tau, yang penting loe dah ditangai orang yang tepat dan sudah terapi ARV. Bagi yang sudah terapi ARV, jumlah CD4 bukan jadi patokan utama akan tetapi dilihat jumlah viral load dalam tubuh, untuk 6 bulan setelah loe terapi ARV bisa lagsung dicheck viral load untuk mengukur seberapa keberhasilan terapi (http://guebisa.org/test-viral-load-apa-itu-dan-haruskah/). yang intinya untuk saat ini loe harus menjaga pola hidup sehat, jika memerlukanuntyuk sharing bisa add nomor WA di 081296759913. Terima kasih, semoga membantu.

      salam,
      guebisa

      Reply
  • Andre  11 December, 2017 at 15:14

    Minta tips dalam melakukan hubungan dengan pasangan yang positif hiv.

    Reply
    • GueBisa Admin  12 December, 2017 at 09:37

      Hai Andre,

      gue coba jawab pertanyaan yang loe tanyakan ya, tips melakukan huhungan dengan yang positif;
      1. Dorong pasanganmu yang HIV-positive untuk mendapatkan pengobatan dan tetap untuk minum obat antiretroviral therapy (ART), dan dukung/support pasangan kamu untuk minum obat HIV nya tepat waktu. Dengan patuh minum obat maka akan menurunkan jumlah virus dalam darah, menjaga pasangan kamu tetap sehat dan mengurangi resiko penularan HIV ke kamu.
      2. Gunakan kondom secara konsisten dan benar. Apabila kondom digunakan secara benar dan konsisten, kondom sangatlah efektif untuk mencegah terjadinya penularan HIV dan juga Infeksi Menular Sexual ( IMS ) lainnya. Kondom yang tersedia ada dua macam yaitu kondom laki laki dan kondom perempuan.
      semoga membantu, lakukan tes HIV secara berkala jika loe HIV negatif.

      salam,
      guebisa

      Reply
  • Star  25 January, 2018 at 20:08

    Selamat malam guebisa.
    Saya baru test VcT dan hasil + sekarang saya bingung dan gak ngerti harus ngapain. Saya sdh tes dengan membayar 55 rb. Dan disuruh tes darah lagi untuk tau semua penyakitnya lagi dengan membayar 400rb. Di RS batam. Malam ini saya bingung karena baru siang tadi test. Tp heran nya knp dokter nya belum kasih saya obat malah saya harus cek lagi di lab. Dengan memberikan sampel darah saya sebanyak 2 tabung kecil. Mendengat keluh kesah teman yg therapi ART membuat saya tambah ciut. Apalagi saya bekerja di bidang Jasa bertemu dengan banyak orang setiap hari apakah saya bisa..

    Reply
    • GueBisa Admin  29 January, 2018 at 14:22

      Selamat siang Star,

      kamu sudah ada berada ditangan yang tepat yaitu dokter, dan memang benar dokter menyuruh kamu tes lab untuk melihat fungsi hati dan ginjal kamu nah nanti dokter bisa memastikan ARV mana yang cocok dengan kamu. Untuk efek samping obat tidak semua orang mendapatkan efek samping dan efek samping sifatnya hanya sementar itu adalah proses untuk sehat kembali, jangan melihat dari sisi efek sampingnya saja akan tetapi lihat banyak banget manfaat ARV. Pasti sehat kembali, selalu konsultasi dengan dokternya.

      salam,
      guebisa

      Reply
  • Arya  30 January, 2018 at 23:24

    Hai GueBisa..
    Saya baru 3 hari minum ARV dan efek sampingnya ya seperti kebanyakan yang comment dsni, pusing, mual, lemas, susah makan (masih bisa dihandle sejauh ini) tapi disela2 paha saya sebelah kiri doank ada benjolan kecil yang muncul sejak saya minum ARV.. Klo dipegang sih berasa bgt, emg ga sakit, cuma berasa aja..
    Dokter sih kemarin cek dan saya dalam kondisi sehat, ga ada sifilis, Infeksi paru2 ataupun TBC..
    Apakah benjolan kecil itu krn efek samping ARV yang wajar dan akan hilang sendirinya atau memang harus dikhawatirkan ?
    Klo info relawan ODHA yang mendampingi saya, katanya sih itu reaksi obatnya utk membentuk antibodi atau apalah itu supaya tidak gampang sakit..
    Kemudian, saya pengen bisa makan seperti biasanya hehe kira2 supaya saya bisa makan dengan baik, bagaimana mengatasi efek susah makannya ? Makanan apa kira2 yang bisa gampang masuk ?

    Saya konsul kedokter lagi sekitar 12 hari lagi krn ARV yang diberikan masih utk 2 minggu pertama dulu..

    Mohon pencerahannya ya.. Terima kasih.

    Reply
    • GueBisa Admin  31 January, 2018 at 11:13

      Hai Arya,

      untuk lebih jelasnya bisa tanyakan lagsung sama dokter yang menangani kamu, iya memang benar reaksi obat terhadapt tubuh setiap orang berbeda-beda, konsultasi sama dokternya lagi supaya diperiksa secara fisik. untuk kurang nafsu makan cara mengatasinya adalah kamu makan apa makanan favorite kamu itu bisa salah satu cara menaikan nafsu makan lagi atau mungkin bisa makan bareng keluarga atau teman-teman dekat kamu jadi ada situasi kekeluargaan yang terjalin. Semoga membantu terima kasih.

      salam,
      guebisa

      Reply
      • Arya  1 February, 2018 at 23:30

        Malam GueBisa..

        Terima kasih sudah respon ya..
        Boleh nanya lagi ga ? Hehe
        1. Boleh ga minum madu yang namanya madu gemuk badan biar nafsu makan naik ataupun suplemen lain ? (Btw, saya minum 1 tablet 3 kombinasi tenovofir, lamivudine dan evafirenz)
        2. Apakah boleh diberikan obat ARV sebelum mengetahui hasil TB ?
        3. Apakah data2 pribadi kita yang sudah terdaftar sebagai ODHA terjamin kerahasiaannya krn saat melakukan test, identitas kan diminta sama pihak rumah sakit dan juga pendamping ODHA-nya.. Saya kepikiran terus, jika sampai bocor ketempat saya kerja, ini sama saja ‘membunuh’ saya krn saya sebatang kara huhuhu apalagi setelah baca2 group sebelah, ada rumor seperti itu yang nantinya akan dibocorin keluar termasuk tempat kerja dgn alasan agar dapat dukungan moral (justru yang ada nantinya bakal dipecat plus super malunya krn ketahuan positiv HIV)
        4. Ada pro kontra mengenai kevalid_an antara dokter dan konselor (relawan pendamping ODHA).. Apakah dibalik ajakan test VCT dan ajakan terapi ARV, ada keuntungan pribadi utk mereka bahkan rumornya yang negativepun bisa dipalsukan hasilnya menjadi positive agar bisa ARV demi keuntungan pribadi tsb (jika memang benar, sungguh miris sekali sampai harus mempermainkan nyawa manusia)

        Saya tetap ARV krn sudah cek dibeberapa tempat, hasilnya positive dan pola hidup saya pun emg mengarah keperilaku terjangkit virus HIV.

        Mohon sekali, jawabannya yang jelas. Kalau bukan disini, saya bingung mau cerita kemana..

        Terima kasih, GueBisa.

        Reply
        • Arya  18 February, 2018 at 22:57

          Setiap malam pantengin forum ini tapi belum ada jawaban, apakah memang lg sibuk atau tidak mau menjawab ?

          Pleaseeee !

          Reply
          • ibl  1 April, 2018 at 18:39

            hi Arya,
            gw ikut bantu jawab ya, kebetulan gw jg odha,dan udah mulai jalan hampir 1 tahun.

            1. boleh kok minum madu penggemuk dulu gw jg minum madu itu penggemuk itutp kayanya gak ngaruh ya,mending olahraga biar nafsu makan tambah banyak, kalau herbal, yg lain yg sekarang gw konsumsi itu habattasauda,lumayan buat maintain imun.

            2. beda dokter beda penerapan kyanya,coba konsul ke dokter lo, dulu gw sampe aids karena kena tokso,klo baca2 dr artikel yg lain memang di sembuhin dulu penyakitnya,baru mulai arv,tp dokter gw malah langsung nyuruh minum arv dan obat tokso, di minum beda jam tentunya.

            3. menurut gw,di minta identitas krna mau di mapping ada brp yg kena hiv di setiap daerah,jd nanti ketahuan di setiap daerah yg terkena hiv itu brp orang,klo untuk kerahasiaan di jamin kok.

            4. gw kurang tau tentang itu,tp klo gak percaya dengan hasil hiv lo,ya lebih baik periksa di tmpat lain jg 🙂

    • Fighter  14 June, 2018 at 04:01

      Hai, aku juga baru tau aku HIV positif 1 bulan yg lalu. CD4 ku 105. Viral load belum keluar hasilnya. Aku udah inisiasi ARV jenis FDC masuk minggu ketiga + cotri 2 tab/hari (baru minum 5 kali karena diberikan di minggu ke3). Efek samping emang ngefly banget dan gatal2 di badan diawal minggu tapi masuk minggu ketiga ini ngeflynya udah mulai hilang. Tapi yang bikin cukup mengganggu badanku jd gatal2. Cuma gatal2 masih aja. Bukan ruam. Dan ada benjolan2 yang jg mjd gatal kalau digaruk di area selangkangan dan kelamin. Tes sifilisku negatif. Apakah gatal2 tsb wajar atau aku alergi dengan salah satu obat entah FDC atau cotri? Apa itu nanti akan hilang? Thanks

      Reply
      • GueBisa  6 July, 2018 at 13:01

        Hallo…. Salut dengan keberanian kamu untuk tes HIV. Pada sebagian orang, ada jenis ARV, Obat Anti TB (OAT) dan Cotrimoxazole bisa menyebabkan keluhan pada kulit, seperti ruam dan gatal. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter yang merawat atau meresepkan ARV untuk mengetahui penyebab dari keluhan dan gejala yang kamu alami. Tetap semangat dan semoga selalu sehat ya…

        Reply
  • Jerry  1 February, 2018 at 16:23

    Hello, salam.

    Saya mau tanya, saya baru mau mulai konsumsi ARV DUVIRAL DAN EFAVIRENZ. Tapi Otot perut Tiba tiba tidak enak Dan badan panas. Apakah saya boleh tetap konsumsi obat ARV nya ?

    Mohon petunjuknya.
    Terima kasih

    Salam
    Jerry

    Reply
    • guebisa 19  18 June, 2019 at 16:52

      Hallo jerry,
      Efek samping tersebut adalah efek samping ringan jadi ARV masih harus dilanjutkan, coba komunikasikan dengan dokter kamu disana supaya mendapatkan obat untuk mengatasi efek samping tersebut.

      Reply
  • Lee  3 February, 2018 at 07:22

    Mau tanya adakah teman2 dsini yg positif hiv suami dan anak?suami wna anak usia 4th saya kuatir masa depan anak.suami ga mau cek anak sudah saya cek kemarin tinggal tunggu hasil tp saya yakin anak saya sudah terinfeksi.karna imunnya rendah sekali.1bln skali pasti opname karna diare atau pheunomia.awal terima saya +hiv yg saya pikir paling pertama adalah anak…tolong adakah yg punya pengalaman dengan penangan hiv pada anak bisa berbagi pengalaman atau saran karna yg saya baca hanya pengalaman org dewasa saja.apakah ada konseling untuk anak2 ODHA.bagaimana caranya ngejelasin ke dia kalo besar nanti.tindakan apa yg harus saya lakukan supaya anak saya tetap sehat.rasa bersalah selalu menghantui sampai saya mau bunuh diri tp kembali lagi liat anak dan dukungan suami saya bisa kuat…
    Terima kasih.

    Reply
    • guebisa 19  19 June, 2019 at 14:39

      Halo kawan,
      kami coba baca berulang, tapi belum menemukan apakah si anak sudah dites HIV karena tidak ada penjelasan.
      ibu yang positif HIV belum tentu anaknya juga positif, banyak kok yang anaknya tidak tertular dari ibunya.
      jadi kami sarankan untuk dites dulu, jika memang positif bisa langsung mendapatkan pengobatan, pendampingan untuk anak dengan HIV biasa dilakukan oleh LSM “lentera anak pelangi” silakan jika ingin mendapatkan layanan konseling anak disana.

      Reply
  • Prima  8 February, 2018 at 15:58

    Halo GueBisa,

    Gw Prima, 26 tahun dari Jakarta.
    Hari ini gw melakukan pengecekan HIV di salah satu RS swasta disini. Sebelumnya pernah tes jg, namun kali ini hasil yg didapat HIV+. Sedih, tapi berusaha semangat.

    Pertanyaan gw adalah:
    1. Hasil CD4 gw rendah dengan nilai 190, dokter menyarankan untuk dilakukan test fungsi hati yg saat itu jg gw lakukan. Berharap agar bisa segera diterapi. (Mungkin ARV). Namun, 2 hari setelah cek gw akan pergi ke Perancis selama 2 minggu (sampe 28 Feb). Apakah terapi obat bisa ditunda sampe gw balik dari Perancis?
    2. Kat dokter sih, bisa aja terapi ARV setelah balik dari Perancis. Namun jaga kesehatan disana. Apakah ada obat/suplemen atau makanan yg bisa mempertahankan atau bahkan menaikkan CD4 kita?
    3. Berhubung ini baru banget gw mengetahui status ini, apakah perlu diceritakan ke orang terdekat secepatnya? Atau menunggu disaat gw siap?

    Terima kasih ya atas perhatiannya.

    Salam,
    Prima

    Reply
    • guebisa 19  18 June, 2019 at 16:56

      Hallo Prima,
      semangat terus yaa…
      1. kamu boleh menunda pengobatan sampai pulang ke indonesia
      2. sementara bisa mengkonsumsi suplemen makanan yang lengkap untuk membantu mempertahankan kesehatan, sebenernya konsumsi buah dan sayur juga sudah cukup untuk kebutuhan gizi kita setiap hari, namun jika dirasa butuh suplemen tambahan silakan apa saja yang bagus.
      3. untuk awal lebih baik fokus ke pengobatan saja dulu, nanti kalau sudah pada kondisi yang oke silakan kalau mau terbuka dengan kawan atau keluarga terdekat.

      Reply
  • Abi  20 February, 2018 at 00:06

    hay..
    nama saya abi
    saya di nyatakan positif hiv d 20 sep 2017
    dsini saya mencari teman untuk berbagi keluh dan kesah sambil mencari teman dan pengalaman

    awalnya pas saya di nyatakan positif si saya sempat shock berat di tambah saya di nyatakan menderita TB juga ..
    saya melakukan test dengan orang yang saya sayang sampai dia tahu saya di nyatakan positif itu membuat saya tambah gak ada semangat untuk hidup..
    dan akhirnya saya di ajarkan oleh seorang suster dan sambil saya mikirkan apa yang bakal saya lakukan kedepan ..

    pada saat 1 bulan d awal saya ngerasa saya hidup saya ga bakal lama..
    sampai2 saya berfikir untuk meninggalkan dunia ini

    sedih . depresi dan ga tau arah saya pada saat itu

    dan akhirnya saya melihat website ini dan membaca isi pesan2 dari kawan odha yang lain.. sampai2 saya ingin menangis .

    dan saya melihat perjuang teman2 semuanya .
    dari situ lah saya berdiri untuk melakukan pengobatan..
    awalnya saya melakukan pengobatan tb dan konsultasi kepada dokter yg memberi arv saya

    di awal saya melakukan pengobatan tb rasanya saya lelah menahan efek samping hingga 2 minggu awal pengobatan tb..
    dan alhamdulillah sayang berangsur membaik ..
    hingga saya memutuskan untuk menjalani arv dan hingga sekarang kondisi saya lebih membaik dari sebelumnya ..

    untuk para kawan2 odha yang lain ..
    ketika kita di nyatakan positif hiv jangan lah kita melihat ke bawah .. lihatkan ke depan karena tuhan kita punya rencana lebih baik 🙂
    tetap kuat . tetap semangat . tetap berkreasi dan semoga kita selalu di beri kesehatan ..

    jika kawan2 ada yg ingin berteman dengan saya mohon email ke saya dan beri nomor kontak kalian untuk saya kontak

    zain.abi1606@gmail.com

    terima kasih 🙂

    Reply
  • Anonim  22 February, 2018 at 19:22

    hallo… adakah teman disini yang dari Madiun? butuh teman untuk sharing. Terimakasih.

    Reply
  • Ridho  26 February, 2018 at 01:37

    Halo!

    bermanfaat sekali ketemu forum ini, saya mau tanya, saya seorang gay berumur 23tahun. sebenernya saya minim sekali info tentang penyakit hiv/aids ini. saya ingin menanyakan, badan saya dan paha mulai muncul banyak ruam2 merah secara tiba2 dan gatal yg luar biasa ditambah keringat dingin di malam hari. sebelumnya saya sering melakukan oral sex dan kissing sekitar 5 bulan yang lalu dan tanpa sengaja saya menelan sperma dan saya tidak pernah sama sekali melakukan anal sex dgn seseorang. yang ingin saya tanyakan apakah gejala yg saya alami ini terindikasi dgn penyakit hiv? terimakasih.

    Reply
    • guebisa 19  18 June, 2019 at 16:41

      Halo kawan,
      Risiko penularan HIv dari oral seks adalah risiko kecil, namun jangan diacuhkan.
      segera lakukan pemeriksaan HIV karena HIV hanya bisa diketahui dengan tes darah untuk HIV.
      Jangan berpatokan dengan gejala karena akan nambah pikiran saja.

      Reply
  • Adi.L  26 February, 2018 at 21:11

    Halo semua, dan Admin…
    Gw sekarang odha per Februari ini, mw sedikit berbagi cerita awal mulanya. Gw dari bulan Agustus 2018 dah demam, tapi suka muncul ilang, kadang gw diare dan itu juga suka muncul ilang, berangsur2 nafsu makan drop ilang dan berat badan 10kilo ilang. Dari Desember puncaknya demam ini bikin gw ke puskes sampe 6 kali.
    Pendek cerita gw ke RS atas desakan keluarga, di RS ada dokter jaga yg menduga gw dengan virus ini berdasarkan gejala fisik dan riwayat sakit gw dan pelan2 banget dia nerangin ke gw dan ngajak check semuanya lengkap.
    Alhasil gw positif dan syukurnya keluarga masih menerima keberadaan gw dn bahkan support proses kesembuhan. Saat baru tahu status rasanya hambar dan galau, walau keluarga masih menerima keadaan gw, apalagi ditambah gw terlanjur kena TB. Jadi hari pertama masuk RS gw dikasih obat OAT dengan efek luar biasa.
    Teman2, gw gk tau banyak tentang penyakit ini tapi saking gw pengen berjuang hidup gw baca web ini semua bahkan comment2nya sedikitpun tidak terlewatkan karena gw butuh informasi lebih lengkap…
    Gw cuman mau bilang, bagi yg status baru, gak usah takut ini adalah akhir dari hidup… Tuhan itu baik dan selalu masih ada jalan keluar, walau dalam hal ini kita dituntut bayar harga juga, alias harus berkomitmen dan berubah pola hidup sehat.
    Mengenai efek samping obat, gw baru genap seminggu minum obat ARV setelah 3 minggu dicover dulu dengan OAT, gejala sampe sekarang cuman mual, muntah, dan nafsu makan hilang. Sakit? Gk!! Tapi cukup membingungkan… Baru tau rasanya ketika perut lapar tapi otak mikirin makanan aja rasanya jijik banget.hahaha.. Mudah2an ini efek samping yang gak berlangsung lama.

    Oya admin, gw masih proses pemulihan.. Terbukti waktu kemaren sepulang gereja badan gw langsung drop seharian!!) tapi gw pengen deh ikut terlibat organisasi ini, sebagai tanda syukur gw, bahwa hidup gw masih lebih baik krn adanya dukungan dr keluarga.

    Gw mw bantu temen2 yg lain yg mungkin mengalami hal yg lebih buruk dari gw… Apakah ada basecamp atau semacamnya utk wilayah jakbar?? Mungkin utk saat ini sembari proses pemulihan gw baru bisa menjangkau wilayah ini dulu… Sembari juga biar gw bs bertukar pikiran atau sharing2, yah… Apalah yg bs gw kontribusikan utk membantu sesama ODHA. And then bagi wa group donk… Hehehe..

    Thanks,,

    Reply
    • guebisa 19  18 June, 2019 at 16:49

      Wah senang sekali mendengar kisah kamu yang sangat inspiratif dan memotivasi kawan kawan lain yang saat ini sedang berjuang menghadapi HIV dan pengobatan ARV nya, silakan hubungi admin kelompok dukungan sebaya kami untuk informasi lebih lanjutnya ka, 081296759913

      Reply
  • Eka  27 February, 2018 at 03:17

    Mau tanya dong, garis hitam pada kuku apa indikasi hiv??

    Reply
    • guebisa 19  18 June, 2019 at 13:20

      bukan

      Reply
  • Rajaf  10 March, 2018 at 12:58

    Aku baru trapi arv jalan seminggu tp dhari ke 10 badan terasa gatal bintik2 merah dan terasa tdk nyaman bhkn tdur tdk nyenyak. Obat ap y yg hrs dkonsumsi untuk mnekan efek samping arv☺

    Reply
    • GueBisa  6 July, 2018 at 13:04

      Hallo…. Salut dengan keberanian kamu untuk tes HIV. Pada sebagian orang pada saat baru memulai ARV mengalami efek samping, seperti ruam dan gatal. Efek samping itu ada yang ringan, sedang dan berat. Untuk efek samping yang ringan dan sedang, biasanya dokter akan meresepkan obat untuk mengurahi keluhan dan gejala. Jika efek sampingnya berat menurut dokter, ARV akan diganti dengan jenis yang lain. Sebaiknya kamu konsultasi ke dokter yang meresepkan ARV ya… biar dapat penanganan yang tepat. Tetap semangat dan semoga selalu sehat ya…

      Reply
  • Habi  19 March, 2018 at 18:28

    Boleh minta kontak yg sesama odha ???

    Reply
    • guebisa 19  18 June, 2019 at 11:15

      Silakan hubungi 081296759913 untuk bergabung dan berbagi dengan kelompok dukungan sebaya kami.

      Reply
  • Ilham  22 March, 2018 at 13:07

    halo guys, bisa minta kontak utk dukungan odha di jakarta?

    Reply
    • guebisa 19  18 June, 2019 at 11:15

      Silakan hubungi 081296759913 untuk bergabung dan berbagi dengan kelompok dukungan sebaya kami.

      Reply
  • Edi  22 April, 2018 at 01:21

    Guebisa. Org haii… Gue udah hampir 2 bln konsumsi arv… Tapi kenapa ya saya merasa semakin ngedrop… Bb trun… Cd4 awal 30…makan seperti biasa sih

    Reply
    • guebisa 19  18 June, 2019 at 11:13

      Boleh diceritakan drop nya seperti apa, mungkin yang kamu maksud bukan drop dalam artian sakit sakitan, namun drop kondisi dimana tubuh kamu sedang beradaptasi dengan obat-obatan ARV. Jika benar karena efek samping obat ARV maka itu adalah hal yang sangat lumrah terjadi diawal pengobatan. semangat terus yaa dan komunikasikan dengan dokter kamu disana.

      Reply
  • Tiara  29 April, 2018 at 20:36

    Halo sahabat Guebisa,
    Sy br d vonis + HIV stlh 3 kali msk RS dan saat ini tepat 20hr d rawat.

    Jujur sy melakukan perilaku beresiko 3bln lalu, ceritanya keesokan hari demam n diare, asam lambung kambuh, akhrnya d rawat d RS, muncul sprti jamur d mulut krn d anggap biasa oleh dokter n katanya efek dr asam lambung, padahal sy sudah sekarat tdk dpt minum apalagi makan, sdh smggu d rawat tdk ada perubahan tdk puas sy minta plg.

    Akhrnya sy d rawat d rmh selama 21hr selama itupula badan sllu panas timbul ruam merah2 dr perut hingga ke muka, stlh kering berubah semacam flek hitam d muka.

    Singkatnya sy d rawat kembali d RS berbeda (pemerintah) melihat dr ciri2 sakit sy dokter menyarankan untuk test VCT dan sy beranikan diri n sudah siap dgn segala konsekuensi apalagi sy byk googling ciri2 sakit sy mmg mengarah ke sana dan mentalpun sudah di siapkan

    Stlh melakukan rangkaian pemeriksaan sy d nyatakan bebas dr HIV dgn hasil non reaktif namun dokter konselor menyarankan 3bln lakukan test kembali… senang bkn kepalang namun hanya sesaat ?? dan evaluasi 3hr stlhnya blh plg, sypun menjaga kesehatan kembali krn d nyatakan bebas.

    Ini adalah ketiga kali sy msk RS slma 3bln dan kondisi fisik BB smkin menurun, slma perawatan jamur d mulut muncul kembali, radang tenggorokan sariawan, 10hr sy hanya mendapatkan makanan di blender, 3 dokter sudah menangani, penyakit dalam, paru n THT akhrnya memutuskan test VCT kembali…. benar sj sekitar sebulan lalu d mana non reaktif dan skr hasilnya reaktif stlh dilakukan test darah 2 kali d labor berbeda ternyata sbln lalu sy mengalami periode jendela.

    26.4.18 dimana smua kehidupanku serasa berubah hasil + dan sy kembali lg hrs kuat, tegar, iklash, sabar hadapi kenyataan hdp… sy sadar ini adalah karma, ini adalah cobaan dan ini adalah kehidupan baruku tdk mau terpuruk jauh masih ingin membahagiakan org2 terdekatku terutama ortu, dgn cara ini Tuhan merangkulku agar bs sllu mengingatnya…pintaku pd Tuhan beri sy umur panjang dan kalaupun meninggal dlm keadaan sehat walafiat bkn krn sebuah penyakit kronis menjijikkan sebagian org.

    Bsk sy hrs cek CD4 dan akan mulai terapi ARV mudahan tdk ada ES tdk terlalu memberatkan.

    Mf min klo ceritanya panjang dan tdk teratur, mau rehat dl (Aku yg msh terbaring d RS )

    Tambahan,
    Tanya min apakah sy ini termasuk cpt d tangani atau tdk?

    Reply
    • guebisa 19  18 June, 2019 at 11:11

      Halo kawan,
      Semangat terus yaa, tidak ada kata terlambat untuk memulai pengobatan, langkahmu sudah benar yaitu memulai pengobatan ARV.
      Komunikasikan terus perkembanganya kepada dokter kamu disana, dan barengi dengan pola hidup sehat yaa… jika membutuhkan pendampingan kawan kawan sebaya bisa menghubungi 0812 96759913 untuk bergabung dengan kelompok dukungan sebaya kami.

      Reply
  • Deni  2 May, 2018 at 19:04

    Mlm… Aku mau tanya.. Aku baru ketahuan positif 3minggu yg lalu… Dan aku baru mau mulai pengobatan ARV… Apakah epek samping ARV itu slama mengonsumsi apa hanya beberapa saat saja .. Dan mohon info kelompok atw organisasi peduli HIV di bandung dong… Biar aku sdikit bisa ada saling tukar pikiran dan penyemangat

    Reply
    • GueBisa  6 July, 2018 at 13:03

      Hallo…. Salut dengan keberanian kamu untuk tes HIV. Efek samping sifatnya hanya sementara. Tidak semua orang merasakan efek samping walau menggunakan jenis ARV yang sama. Berapa lama waktunya, berat dan ringannya kembali kepada tubuh masing-masing. Ada yang merasakan cuma 1 hari, 3 hari, seminggu bahkan tidak merasakan sama sekali. Biasanya dipengaruhi oleh jumlah CD4 saat mulai ARV, menderita infeksi penyerta, berat lebih rendah dari rata-rata dan ARV (yang mengandung Efavirenz) dikonsumsi dengan cara yang tidak benar. Misalnya : harus dalam perut kosong, tidak habis makanan berlemak/ produk susu/ teh dan kopi minimal 2 jam sebelum atau sesudah ARV. Kamu bisa chat no curhat dan berbagi cerita kita untuk dilink kan dengan Kelompok Dukungan di wilayahnya. Tetap semangat dan semoga selalu sehat ya…

      Reply
  • swiss army knives 2015  7 June, 2018 at 20:38

    Very good info. Lucky mе I discovered your website by аccident (stumbleupon).
    I’ѵe book-marked it for later!

    Reply
  • Totok  27 June, 2018 at 21:09

    Saya HIV + ( didiagnosa 28 Mei 2018 dgn CD4 = 10 di RS ternama di Jogja )dan di paru-paru saya ada sedikit sekali bercak waktu didiagnosa TB (sekitar awal Mei 2018) dan skr sedang pengobatan TB jg. Saya jg baru 8 hari (tgl 20 Juni 2018) menjalani pengobatan dgn ARV (efavirenz, lamivudine & tenofovir), serta skr sedang mabuk kliyengan dan mual bila makan. Saya pernah baca, bahwa obat2 ARV bermacam-macam tp kombinasi dari 3 obat ARV.Jd apakah nanti ada kemungkinan saya diberi kombinasi obat ARV yg berbeda-beda ?Terima kasih.

    Reply
    • GueBisa  6 July, 2018 at 13:00

      Hallo… Salut dengan keberanian kamu untuk tes HIV. Pengobatan ARV itu memang dengan menggunakan kombinasi 3 jenis obat. Walaupun nanti dapat yang fix dose dengan dosis sekali sehari, isinya tetap gabungan dari 3 jenis ARV. Kalau kita sudah cocok dengan ARV yang kita gunakan, dokter tidak akan mengganti ARV lagi. Kecuali kalau ada kondisi ketidaktersedian jenis ARV yang biasa dikonsumsi. Tetap semangat dan semoga selalu sehat ya…

      Reply
  • Sandy  10 July, 2018 at 17:35

    Cd4 Sy 31 .. saya ada flek d paru2 uda minum obat Tb nya .. ini hari ke 2 Sy minum ARV nya … gmn donk dgn kondisi tubuh Sy selalu lemah apa Sy masih bisa bertahan untuk hidup.. berat banget dok

    Reply
    • guebisa 19  14 June, 2019 at 16:37

      Harapan hidup selalu ada, semangat yaa, banyak kok yang cd4 3 atau 5 tapi bisa survive sampai sehat kembali.

      Reply
  • Robby julian  11 July, 2018 at 08:15

    Halo,saya mw nanya sya kan kemarin dsuruh tes HIV dan hasilnya positif,apakah obat arv bisa nyembuhin sesek saya kak,soalnya sblm ketauan positif saya lg sakit kaya kecapean dikit sesek,tenggorokan ada yg ganjel batuk trs…apakah setelah minum arv bisa pulih?

    Reply
  • Yulianita Merlina  17 July, 2018 at 13:35

    Apa ada grup atau komunitas di Jatim? kok aku cari di Jabar aja? Aku baru 6 bulan didiagnosis HIV stadium 3 dg CD4 17. Mau tes CD4 yg 6 bulanan jadi males. Need a help & support.

    Reply
  • Tata  24 July, 2018 at 21:11

    Hai semua….

    Butuh bantuan nih. Sebulan yang lalu pasangan saya dinyatakan positif hiv dan pase terakhir. Kondisinya sangat mengkhawatirkan. Bb turun drastis. Bahkan sdh harus tambah darah sebanyak 4 kantong. Perawatan di rs. Tidak mau makan. Paling hanya sanggup makan 2 sampai 5 sendok saja. Tolong saya.. saya binggung

    Reply
    • guebisa 19  14 June, 2019 at 16:36

      HI…
      Bagimana kami bisa membantu, coba dikomunikasikan ke 081296759913

      Reply
  • Tyo  14 August, 2018 at 08:28

    Saya positif HIV setelah dirawat di RS akibat terkena penumea sejak 2 Juli 2018 yang lalu, jadi sudah 2 bulan saya terapi ARV dengan 3 kombinasi obat yang dijadikan 1 pil, efek yang saya dapat gak ada cuma muka jadi kelihatan menghitam dan kulit jadi banyak ruamnya. Ada cara gak supaya kulit muka yang kusam dan menghitam jadi kembali seperti semula dan meminimalisir ruam kulit yang ada, hingga kulit sehat seperti semula ataukah memang seperti ini penderita HIV.

    Reply
  • adi  15 August, 2018 at 22:01

    min… gw status baru di awal tahun 2018 ini dan udah mulai ARV di awal Februari. Awal dari kondisi badan ambruk banget sampe sekarang Puji Tuhan udah fit banget – walau masih ada TB yang masih harus dijalanin. Bersyukur juga keluarga besar menerima keadaan gw dan bahkan mereka mensuport pengobatan dan asupan makanan, masalahnya sekarang gw belum dapet teman untuk saling berbagi.

    Mimin bisa bantu ajakin gw masuk ke KDS terdekat untuk gw bisa sharing2, bersosialiasi dan bahkan bisa belajar lebih banyak lagi sama ODHA sesepuh lainnya :p Selama ini gw masih bergaul dengan teman2 tanpa buka status, rasanya kek ada yang ngeganjel dan terkadang merasa miris… hahahah, jadi kepengen punya kumpulan yang senasib dan seperjuangan… Tolong ya min, gw di Kedoya – Jakarta Barat nomor 0852.8379.7929. Thanks sebelumnya dan buat teman2 ODHA kita bisa saling KOPDAR dan sharing2, terima kasih. 🙂

    Reply
  • Abbas  23 August, 2018 at 14:35

    Salam sehat.

    Aku udh 1 tahun ini konsumsi Arv. Klo mau share bisa ga ya? Aku di cilacap. Makasih

    Reply
  • Raisid  1 September, 2018 at 18:07

    Halo,
    saya singkat cerita saya positive HIV, dan mulai minum ARV tiap jam 9 malam. efek sampingnya kayak nge fly gitu pada hari pertama dan kedua. namun hari ke tiga sudah tidak terasa tapi tiap bangun tidur seperti orang linglung gitu. dan kadang mual dan pusing seperti gejala orang masuk angin gitu. nah yang mau saya tanyakan bolehkah saya minum obat anti masuk angin untuk mengurangi gejalanya dan diminumnya ada jarak berapa jam dari minum obat ARV nya. jika ada Kontak untuk sharing bisa di bagi ke saya?
    terima kasih ?

    Reply
    • guebisa 19  14 June, 2019 at 16:35

      Halo,
      Efek samping tersebut sangat lumrah terjadi diawal terapi.
      Boleh menggunakan obat lain selang waktu 2 jam sebelum atau sesudah ARV.
      untuk sharing bisa di 081296759913

      Reply
  • Sapri  5 September, 2018 at 11:51

    4 bulan yg lalu sy positif HIV..
    Tpi sy sdh mengkonsumsi HRV…
    Tampa mengecek CD4 sy terlebih dahulu atw cek paru2 sy..
    Sy langsung di kasi obat HRV..
    Baru dua hari mengkonsumsi udah terasa efek sampingnya…
    Deyut jantung sy berdeyut sangat kencang…
    Biasa jga sesak nafas…
    Apa it salah satu efek HRV

    Reply
    • GueBisa  7 September, 2018 at 11:20

      Hallo…. Salut dengan keberanian kamu untuk tes HIV. Hampir semua Odha yg mulai ARV mengalami keluhan terkait efek samping. Efek samping tiap orang bisa berbeda walau pakai ARV yg sama.
      Berat dan ringan, lamanya semua kembali ke tubuh masing2. Bahkan ada yg gak ngerasain efek samping sama sekali.
      Efek samping bisa dipengaruhi oleh rendah jumlah CD4 saat mulai ARV, berat badan dibawah rata2, menderita penyakit penyerta/infeksi oportunistik.

      Untuk efek samping yang ringan dan bisa ditahan, biasanya banyak tips dari bahan-bahan yang mudah didapatkan di rumah untuk mengurangi keluhan.
      Misalnya : mual, pusing, perut kembung. Bisa dengan minum teh jahe.

      Untuk efek samping yang sedang dan menganggu rasa nyaman, sebaiknya konsultasikan ke dokter yang meresepkan ARV.
      Biasanya dokter akan meresepkan obat untuk mengurangi keluhan efek samping.

      Sedangkan untuk efek samping yang berat, misalnya anemia, ruam yang parah, dokter akan mengganti ARV dengan jenis lain.

      Reply
      • Ian  18 April, 2019 at 09:18

        Dok, saya mau tanya. Saya tahu kalau saya positif sejak setahun yg lalu. Dan baru seminggu ini saya beranikan untuk memulai arv. Apakah sudah terlambat ?
        Dan efek arv yg saya rasakan sekarang sangat menyiksa. 24jam kliyengan. Sudah diberi obat untuk meringankan kliyengan tp masih saja terasa.

        Reply
        • guebisa 19  28 May, 2019 at 19:52

          Tidak ada kata terlambat selama masih diberi nafas, hehehe… efek samping yang kamu rasakan sangat lumrah terjadi pada orang yang baru awal awal terapi, coba makan malamnya digeser jangan berdekatan dengan jam minum obat, dan hindari makan makanan yang tinggi lemak dimalam hari.

          Reply
  • Ibe  28 September, 2018 at 17:36

    Halo, saya didiagnosa positif HIV dan baru tiga hari ini konsumsi ARV. CD4 saya saat ini sangat rendah, di bawah 100. Apakah masih bisa ditingkatkan dengan konsumsi ARV rutin? Jika iya, berapa lama waktu yang dibutuhkan sampai CD4 saya kembali normal? Terima kasih

    Reply
    • guebisa 19  14 June, 2019 at 16:07

      Halo,
      Kondisi kamu akan kembali pulih normal dengan patuh ARV dan pola hidup yang sehat.
      Karena kamu memulai pengobatan dengan jumlah cd4 yang rendah maka butuh waktu sampe dinilai normal.

      Reply
  • Drakula  21 October, 2018 at 16:55

    Kalian dapat untung berapa duit dengan jadi konsultan hiv?? Sudah dapat pasien berapa orang yang kalian jadikan odha?? Kalian gak takut dosa ya? Menjerumuskan orang untuk jadi orang penyakitan… Semoga kalian dokter, perawat dan consultan hiv cepet mati duluan… Manusia gak bermoral

    Reply
    • guebisa 19  14 June, 2019 at 16:04

      Terimakasih untuk kalimatnya

      Reply
  • Bintang  29 October, 2018 at 07:21

    Boleh nanya ?

    Reply
  • andry  16 November, 2018 at 23:08

    haii saya andri dari jakarta,

    baru tadi siang saya memberanikan diri dengan psangan tes hiv dan ternyata saya positif.
    malam ini saya udah mulai konsumsi obat arv jenis (m512) klo ga salah itu , tau ga ya itu apa bener obat arv ? saya periksa di carolus.

    ohya ada group atau perkumpulan di jakarta ? saya rada minim info mengenai virus ini .

    terimakasih.

    Reply
    • guebisa 19  14 June, 2019 at 16:03

      Halo andri,
      Silakan jalani pengobatanya dengan baik, jika ingin bergabung dengan kelompok dukungan sebaya silakan chat di 081296759913

      Reply
  • Parid  3 January, 2019 at 22:34

    Halo Saya mulai menjalani arv Kurang Dari sebulan di Dan efek nya begitu Kuat sampai Saya gak sangup bekerja. Sampai saat ini efek samping masih di rasakan. Saya pun pulang ke pelukan orang tua tanpa membuka status sesungguhnya. Kini Saya bingung karena harus mencari pekerjaan kemana di tambah Lagi tuntutan arv yg harus tempat waktu

    Reply
    • guebisa 19  28 May, 2019 at 20:02

      Selama ini ARv tidak menjadi kendala seseorang untuk bekerja, ayo cari kerja lagi yang nyaman, jangan jadikan ARV sebagai beban.

      Reply
  • P  3 January, 2019 at 23:37

    Hi GueBisa, saya tau status hiv+ dan hepatitis b desember lalu dengan cd4 164. Sampai sekarang masih belum ARV dikarenakan masih belum keluar hasil pasti kena TB atau ngga (sudah 4 kali ke rs yg khusus menangani hiv) dan sudah cek rontgen dan biopsi segala hasilnya sih negativ TB, tapi masih harus beberapi kli tes lagi. Yg saya takutkan badan makin drop dan belum dapat ARV juga. Mungkin GueBisa ada saran atau teman2 disini ada yg pernah alami seperti saya?

    Reply
    • guebisa 19  28 May, 2019 at 20:01

      Halo P,
      sebenernya kalau TB sudah dinyatakan negatif dan hepatitis negatif sudah bisa langsung pengobatan ARV, CD4 bisa menyusul. coba dikomunikasikan lagi dengan dokternya.

      Reply
  • donald  9 January, 2019 at 11:46

    Halo dokter Saya mau menanyakan apakah CD4 dengan hasil hanya 2 apakah saya bisa bertahan sampai kapan, karena sampai saat ini saya masih bisa beraktivitas walau dengan tubuh yang lemas

    Reply
    • guebisa 19  28 May, 2019 at 20:00

      Selama ARV kamu patuh, pola hidupnya sehat, kamu pelan pelan akan ada pada kondisi normal dan sehat terus sampai tua.

      Reply
  • Romeo  20 January, 2019 at 00:44

    DOK, dl pertama kali aku dikasih obat ARV yg single pil dengan efek ngefly, 2 minggu muncul gejala alergi bintik merah disekujur tubuh, oleh dokter di suruh ganti aluvia plus truvada…. Sdh jalan 2 tahun, tapi saya jadinya diare tiap hari…. G berhenti2…plus jadi kena fisfula perianal yg sempat dioperasi tapi gak berhasil… Hiks… Saya down nih dok….tolongg

    Reply
    • guebisa 19  28 May, 2019 at 19:57

      Permasalahan semacam ini lebih baik dikembalikan ke dokternya yang memberi obat tersebut, bicarakan dan cari problem solvingnya bersama di klinik tersebut.

      Reply
  • Rex  23 January, 2019 at 00:41

    Maaf sekedar sharing pengalaman. Salah satu anggota keluarga saya terkena hiv. Dia mengetahui beberapa tahun silam. Saat itu sdh berkonsultasi dg dokter dan sdh rutin meminum obat arv. Sampai pada akhir 2018, dia collapse dan didiagnosis gagal ginjal stage 5. Dokter dr beberapa rumah sakit yg berbeda mengatakan bahwa ini efek dari obat2an arv tersebut. Akhirnya dia harus menjalani cuci darah rutin. Untuk Saat ini, sementara obat2an tersebut dikurangi dosis pemakaiannya (setelah beberapa minggu stop). Oiya dia juga kena penyakit paru.

    Reply
    • guebisa 19  28 May, 2019 at 19:56

      apakah ada riwayat masalah ginjal sebelum menjalani ARV..??

      Reply
  • dian  5 May, 2019 at 09:47

    Sy di ponis HIV dr tgl 1 mei kemarin. Sy langsng minum arv tp udh 5 hr minum efek sampng msh terasa. Sy drop. Sy stres sy kepikiran dgn anak dan suami sy. Sy takut klo suami tidk hiv apa yg hrs say jelaskan. Hidup sy terasa kacau. Sy sedih jika melihat anak2 sy. Smoga mereka terhindar dr penyakit ini. Sy sll curht dan Minta ampun ke pencipta sy .kadang sy bs menguatkan diri sy sendiri kadang pula sy drop sendiri. Buat temen2 yg positif HIV ksi sy saran terbaik. Makasi

    Reply
    • guebisa 19  28 May, 2019 at 19:17

      halo dian,
      turut prihatin yaa, kondisi seperti kamu sangat lumrah terjadi diawal awal terapi, sabar dan komunikasikan dengan dokternya yaa.
      Oiya, ibu yang positif tidak selalu menularkan HIV nya ke anak anaknya loh, apalagi ke suaminya.
      Lebih baik saat ini fokus pada pengobatan saja dulu supaya kondisi fisiknya menjadi lebih baik.
      semangat yaa….

      Reply
  • Rio  11 July, 2019 at 16:18

    Mau tanya ,sesudah berhubungan badan tanpa kondom keesokan harinya penis saya panas ,dan bskx saya periksa HIV tp ternyata negatif dan sy periksa seni semuanx normal.

    Reply
    • guebisa 19  15 July, 2019 at 12:02

      Pemeriksaan HIV sebaiknya dilakukan setelah 3 bulan pasca kegiatan berisiko.

      Reply
  • Sal  16 July, 2019 at 14:21

    Sy terapi ARV sdh 4 bln, efek samping spti mabuk sy msih rasakn 2 bln, masuk bln ke-3 seiring bb mulai naik, efek samping jg sdh tdk terasa lg. Cuma sy ada kekhawatiran krn stlh 2 bln minum ARV SGOT dan SGPT sy tinggi.

    Reply
    • guebisa 19  22 July, 2019 at 10:15

      halo ka,
      syukurlah kalau efek samping sudah membaik, terkait dengan SGOT SGPT sudah dikonsultasikan dengan dokter disana..??

      Reply
      • Dio  27 December, 2019 at 22:23

        Saya positif saya gak mau cerita awal dari mana saya dapat…bahkan saya tau saya positif, dunia saya terasa hancur, dan saya sembunyikan ini dari keluarga saya, trus saya buka di youtube tentang orang yg positif, jadi itu buat motivasi saya sehat kembali, meraka bisa sehat kenapa saya tidak, dan saya punya teman juga sdh teravi ARV selama 3 tahun dia dlunya sempat masuk tahap aids, dan sekarang dia sehat kembali jadi dia buat motivasi saya buat sehat kembali,,, saya Berbagi pengalaman saya odha sdh jalan 6 bulan teravi ARV , bahkan saya sempat berhenti kerja gak kuat fisik…awal awal teravi ARV saya mual, lemes, muntah selama 3 minggu karna efek samping , tapi saya tetap rutin minum ARV tepat jam bahkan saya pakai Alarm di HP.. jadi kemana mana selalu bawa obat dan HP… krna alarm sangat penting buat gue bahkan mandi pun saya bawa HP misalnya saya minum obat jam 22:00 saya stel alarm di Hp jam 21:55 pengingat kalo jam 22:00 saya harus minum obat…. dulu gue sempat drop banget kurus, sering demam gak nafsu makan.. alhamdulillah sekarang saya sdh mulai membaik dan berat badan saya naik 7 KG sekarang, makan sdh normal kayak biasanya dan bb saya sdh normal, saya sudah kerja, setiap bulan saya rutin ambil obat, dan akhirnya saya terbuka dgn keluarga saya bahkan merka support saya, kalo kamu sibuk kerja nanti bisa di ambilkan obatmu.. pas beberapa bulan saya datang ambil obat doker bilang sekarang kamu gemukan ya.. waktu beberapa bulan kamu kurus, saya bilang saya rutin minum obat dok. dan skrg efek sampingnya pun gak ada lagi .. buat teman teman awal teravi arv tetap semangat efek samping memang ada setiap orang berbeda beda, tapi nanti akan hilang dengan sendirinya, tetap semangat menjalaninya jgn putuskan obat itu, krna arv harus kita minum seumur hidup,, semoga ini jadi motivasi buat teman yang awal mulai teravi ARV , lebih baik tau status di awal dari pada nanti masuk ke tahap Aids.. semoga ini bermanfaat buat teman ,,anggap aja obat yang kita minum tiap hari seperti fil kehidupan buat kita..

        Reply
  • Raka  28 August, 2019 at 08:09

    Halo,

    Saya positif hiv dan sudah terapi arv 2 tahun. Suatu ketika saya melakukan hubungan seksual dan kondom yang saya gunakan ternyata robek dan menyebabkan sperma saya terpapar ke pasangan saya ketika melakukan anal sex. Apakah pasangan saya akan tertular ?

    Reply
    • guebisa 19  24 September, 2019 at 12:04

      Halo ka,

      Orang dengan HIV yang sudah menjalani pengobatan ARV 2 tahun biasanya sudah memiliki jumlah virus yang sangat rendah sehingga kemungkinan untuk menularkan ke pasangan seksualnya sangat kecil bahkan hampir nol. namun untuk kegiatan anal seks pada laki laki dan laki laki sebaiknya melakukan pemeriksaan HIV dan IMS secara berkala.

      Salam
      Admin

      Reply
  • Daniel  16 September, 2019 at 19:16

    aku udah 6 bln terapi arv. awalnya suka halusinasi, susah tidur sampai gatal gatal hingga kalau digaruk luka.
    awalnya kesel dan gak terima dgn penyakit ini. tapi yasudahlah.
    skrg saya kena tb paru dan virus tokso hingga menyerang saraf otak sampai saya kena stroke.tp saya hrs semangat agar bs kembali berjalan.skrg sdh baik dan ada perkembangan.

    Reply
    • guebisa 19  24 September, 2019 at 11:55

      Halo ka, semangat terus yaa dan komunikasikan setiap perkembangan ke dokter disana.

      Reply
  • Tamtam  11 October, 2019 at 21:12

    Adakah pendamping sebaya di dearah indramayu? Dan untuk mendapatkan arv di daerah indramayu di rs atau puskesmas mana saja trimakasih 🙁

    Reply
  • Stevemoreno  20 October, 2019 at 13:18

    Mau nanya dong CD4 dari seseorang yg positif HIV dan terapi ARV apa bisa naik?

    Reply
  • Hendra  28 December, 2019 at 18:13

    Sy dinyatakan positif hiv satu bulan yang lalu, dn skrng sy rutin menjalani arv.. Baru baru ini sy dekat sama seseorang sy takut sy bisa menularkan hiv sama doi, tpi hal yang beresiko yg kami lakukan hanya ciuman, dan oral seks. Dn frekuensi yg kami lakukan cukup banyak.. Apakah sy bisa menularkan hiv sama doi?.. Apa yg harus sy lakukan skrng?

    Reply
  • Gh  24 January, 2020 at 14:34

    Hai kk saya Odha awal mula saya drop, demam, berat BB trun drastis, kurus banget, bahkan saya saya sering demam, seriawan banyak di mulut, terus saya memberanikan diri untuk tes HIV, dan saya positif, lalu doker sarankan saya minum obat arv, karna saya pengen sehat kembali kayak sedia kala saya mulai teravi arv… 2 minggu pertama saya mual, muntah, pusing, cuman bisa baring aja, karna saya pengen sehat saya tetap teratur minum obat bahkan saya pakai stel alarm di hp misalnya saya minum obat jam 22:00 saya setel jam alarm 21:55 pengingat kalo jam 22:00 saya minum obat, pas jalan 2 bulan teravi saya mulai agak membaik, nafsu makan juga membaik, saya gak sering demam lagi, seriawan di mulut sembuh, sdh dua bulan saya minum arv efek sampingnya sdh hilang kyk normal biasanya, saya tiap rutin selalu minum obat tepat waktu, kemana saya selalu bawa obat bahkan saya ke kamar mandipun saya bawa Hp, pas bulan 4 saya ambil obat Berat badan sdh naik 7 kilo normal kyk biasanya, dokter saya sempat tanya dulu kamu kurus banget skrg gemukan ya, saya curhat dgn dokter saya selalu rutin minum obat dok, kamana saya bawa kotak obat kecil yg saya minum, jika saya kerja, terus kalo nonton di bioskop saya bawa obat arv saya… kata dokter saya kamu paling cepat lo pemulihannya keliatan banget bdn kamu sdh gemukan, muka kamu segaran juga kyk gak kena HiV, terus tempat puskesmas saya sering ambil obat karywan pada tanya kamu skrg gemukan ya, dulu kamu kurus banget kata mereka, para odha jgn mau kalah dgn efek samping arv, semuanya bersifat sementara nanti akan hilang dgn sendirinya dan selalu rutin minum obat tepat waktu, bahkan stel alrm di Hp pengingat buat minum obat… dan skrg saya sdh minum obat arv 6 bulan saya selalu rutin minum obat tepat waktu Sampai saya beli hp khusus buat stel alarm di hp jdi kemna selalu saya bawa Hp dan obat ARV, saya selalu rajin makan buah pisang stelah saya makan berat, 2-3 pisang, saya jauhin yg namanya alkohol, rokok, mulai hidup sehat, kadang saya juga gym seminggu 3 kali sehari, saya baru jadi odha 6 bulan, selalu berfikir positif, jaga pola makan, dan waktu istrhat yg cukup, cari sumber informasi di youtube merka bisa sehat kembali kenapa kita tidak…jadi saya minum obat arv kayak obat multifitamin, kalo saya kerja saya bawa botol minuman yg kecil dan bawa obat ARV..

    Reply
    • guebisa 2020  6 February, 2020 at 15:23

      Yay! senang sekali mendengar progresmu yang sangat bagus, tetap semangat dalam menjalani proses ini ya dan jangan sampai putus obat. 🙂

      Reply
    • Arna  16 February, 2020 at 20:22

      Bagaimana cara mengatasi efek arv yang bikin lelah tidak bertenaga. Sudah 11 hari minum arv selain bikin lemes sekarang muncul ruam diseluruh tubuh dan berat badan belum ada kenaikan

      Reply
  • Esa  7 February, 2020 at 03:44

    Pagi ka maaf ya ka ganggu pagi nya
    Tadi saya liat blog kaka, tentang keterlambatan minum Obat arv

    Saya kan minum obat arv jam 22.00
    Tapi karena lelah abis aktivitas seharian jadi lupa terus kebangun setengah 1
    Itu engga apa apa kan ka?
    Makasih ka

    Reply
  • Zuchry  12 February, 2020 at 12:32

    Sya baru mulai arv 2 minggu.. tp skrg mulutku penuh dengan jamur candida putih2 ngk selere makan. Smua jd hambar.. aku skrg dah kurus banget brasa mw mati.. aslinya aku putih tp skrg kulitku hitam kayak terbakar d penuhi ruam2 aneh gatal2 bekas hitam.. apa ini akan berakhir ??

    Reply
  • Onsu9  15 February, 2020 at 23:22

    Hi min, boleh minta No komunitas yg bisa di hub untuk wilayah kota surabaya?

    Reply
  • Aldi  23 February, 2020 at 09:42

    Aku pengidap hiv positip baru 3 minggu pas masuh rumahsakit aku langsung bengong pas dengar dab aku kasih tau keluarga ku ibu yang menangis . Sebelum nya aku cuman di ponis paru2 kering itu di specialin dalam tapi pas masul rs. Aku kena paru2 dan hiv positim dan harus minum obat arv dan obat paru2 epek nya mantap gak enak banget . Apa emang hiv gak bisa di sembuh kan ?

    Reply
  • Dhika  29 February, 2020 at 03:39

    Bagi info donk teman teman semua, ada gk lotion yg bisa dgunakan utk menghilangkan bercak2 di lengan dan badan? Dokter saya menyarankan memakai psyogel, tetap sudah brp bulan penggunaan bintik2 nya blom hilang juga, dan apakah odha seperti saya bisa suntik putih? Tujuan nya supaya bintik2 di lengan bisa hilang, karena gk pede kalau dsaat bekerja menggunakan pakaian lengan pendek.

    Reply
  • Iyan  2 March, 2020 at 23:08

    Saya baru 2 minggu mengkonsumsi arv dan sama seperti kalian efeknya yg saya alami… Dan di malam ini pun demam tinggi yg saya rasakan..

    Reply
  • Rahmat  4 April, 2020 at 18:56

    Gw baru 3 hari terapi arv rasa ny kaya ga bisa ngapa2in mabok seharian. Apa yg harus gw lakuin ya.. supaya maboknya ilang

    Reply
  • Ferdi  8 April, 2020 at 11:08

    Hi kak guebisa. Aku tgl 6 april 2020 kmren baru tes, dan hasilnya + HIV. Drop pasti. AKu ngerasain malam pertama minum ARV itu ngefly, susah ngendaliin halusinasi itu. Langsung ngefek memang. Malam kedua efek halusinasinya berkurang dan pas bangun gak separah malam pertama. tp saya mual2. nafsu makan berkurang, kefikiran trs. Itu smua efek dr obat apa fikiran ya ?? Boleh sahring gimana agar berfikiran positif lg?? aku sdh berusaha utk ttp smngat, tp susah kembali normal lg. dan itu ngefek k kinerja krjaan saya. sring sx saya merasa ngantuk siangnya. Mohon pencerahannya. Trims

    Reply
  • Louis  16 April, 2020 at 02:40

    Hai…
    Nama saya louis
    Salam semuanya…
    Mau tanya,
    Perihal obat hrv
    Istri saya baru seminggu minum obat hrv
    ( yg ada tulisan 127 warna kuning / kapsul )
    Kondisi saat ini 2 tangan menjadi kaku ( terkunci ) & sulit bicara & agak susah bernafas
    Apakah lumrah ( pengaruh obat )??
    Atau ada yg pernah alami juga ??

    – Terima kasih –

    Reply
  • Putra  27 April, 2020 at 01:39

    Halo min sya mau share sdikit msalah keanehan yg sya alami di bulan desember 2019 sya melakukan kegiatan seks dgn 3 wanita tnpa kondom yg sya tdk tau histori aktivitas seksualnya (bukan psk) stelah itu sya merasakan demam aneh sperti ada yg menyerang dr dalam lalu sya curiga apakah sya terkena hiv lalu sya melakukan tes hiv (rapid test) dn hsilnya NR (jedanya 3 hari stelah melakukan perilaku beresiko dgn wanita trakhir) stelah itu sya trus mengalami gejala aneh jika membaca pd artikel” ksehatan di internet hmpir sama sperti gejala hiv, sya di rwat 2x di 2 rumh skit yg brbeda, kondisi sya tdk membaik trus sakit demam aneh slama 2 bulanan, selama sya skit sya sdh menjalankan brbagai macam tes penyakit baik dr darah dan saraf tp tdk ada pnyakit apa” (hnya fungsi hati tinggi tp negatif hepatitis), trmsuk menjalani tes HIV sperti ELISA (3 minggu stelah prilaku trakhir) hsilnya NR, CMIA (6 minggu stelah prilaku trakhir) hsilnya jg NR dn CD4 sya di angka 1100an (5 minggu stelah prilaku beresiko) akhirnya stelah 3 stgh bulan sya kembali tes HIV (rapid test) hasilnya tetap Non Reaktif, smpai suster konsultan bilang ke sya yg sya rsakan adalah krna kecemasan yg brlebihan sdangkan sya sbnrnya sdh prepare jika memang sya positif dn tdk ad pkiran pkiran atau rsa tkut brlebihan.

    Yg sya ingin tnyakan apakah sbnrnya sya positif nmun validitas tes itu hrus lbh dr 3 bulan krna yg sya bca ad yg 6 bulan, apakah teman” ODHA ad yg mrasakan situasi yg sm sperti sya dn tes reaktif didapatkan stelah 3 bulan lebih wlaupun sdh berkali tes hsilnya Non Reaktif? Skrg sya sdh sembuh dr demam aneh dn gejala” lainnya nmun tetap mrasakan dn kdang muncul sdkit rsa” skit yg sama

    Namun dr kejadian ini sya ingin share dgn teman” yg sdh paham hiv namun tetap melakukan kegiatan beresiko, sdh saatnya kalian stop melakukan kegiatan beresiko dn setia kpd psangan, krna blm tntu kita pnya mental kuat sperti teman teman ODHA yg sdh survive menjalani terapi ARV

    Reply
  • Gio  15 June, 2020 at 22:51

    Gw sbnrnya HIV positif ud dri 10 thn lalu cuma gw ga perna minum obt arv .nah baru bulan Juni 2020 saya memberanikan untuk minum arv setlah mental saya kuat.jdi efek samping yg saya alami cuma sehari .keesokan hari nya seprti biasa aja .intinya hrus terima dulu kalau kita positif .ud bnr siap baru konsumsi arv.tpi sebnrnya salah kalau kayak gtu harus setelah tau positif harus segera minum arv .tpi saya tidak selama 10 thn .sebab selama 10 thn saya selalu happy ga perna namanya mengingat itu namanya virus yg ada di diri saya .tpi skrg semenjak ada keluhan di badan saya dan akhirnya saya mutuskan minum arv.alhamdulliah STLH minum arv badan saya merasa lebih baik dri seblmnya .semoga saya kuat untuk minum arv seumur hidup .dan sampe saat ni tidak ada org yg tau status saya kecuali dokter yg memeriksa kondisi saya.saya blm siap buat open status ke siapa pun .mohon bantu annya bagaimana cara biar saya bisa open status terutama keluarga .terimah kahih

    Reply
  • Man  5 July, 2020 at 06:43

    Min mau nanya, aku 4 Minggu lalu melakukan hubungan Sex tanpa Menggunakan kondon. Trus Seminggu depannya aku langsung Demam. Pas baca gejala awal HIV sama persis seperti yg aku alami. Aku udah beli alat test HIV tp blum ku gunain krna menurt berita yg ku baca sebulan itu blm membaca Virus HIv ada atau gak.. kira kira kapn ya saya bisa gunain Alatnya ? Sma di Daerahku aku blm tau Konsul HIV dmana.. aku Daerah Kendari Sulawesi Tenggara.. Terima kasih Min

    Reply
    • Semangat  8 December, 2021 at 04:58

      Itu sama persis dengan yang saya alamin kak terus akhirnya gimana kak kakak nya udah tes kan yang dulu kakak alamin sama kayak yang saya alamin kak gimana hasilnya kak mohon di jawab kak

      Reply
  • Ryan  7 August, 2020 at 07:37

    Bang mau tanya ku dulu cek HIV 2015 dan hasilnya positif.. sekarang blom cek lagi……. sebaiknya gmn yaa… ada group untuk bertanya tanya…di komoditas HIV?
    Jgn saranin saya ke dokter karna trauma saya pernah beberapa kali salah diagnosa.. oleh spesialis.. jadi trauma

    Reply
  • Suswanto  20 August, 2020 at 09:44

    Hallo salam kenal saya dari Cilacap (Jawa Tengah)
    saya sedih banget beberapa hari lalu saya di diagnosa terkena HIV padahal saya ngga pernah ngelakuin hal”seks dan hal”lainnya yang dapat mengakibatkan tertularnya HIV
    cuma dulu waktu saya PKL (Praktek Kerja Lapangan) di rumah sakit X saya mendapat pasien diagnosa HIV nah saya harus memeriksa darah dia cuma malangnya pas mau pemerikaan darahnya itu tumpah dan mengenai tangan saya sedangkan kondisi tangan saya saat itu belum memakai apd dan di tangan saya terdapat luka kecil yg masih baru… Apakah mungkin saya terkna HIV dr situ..?
    Owh ya teman”Saya ini masih Siswa SMK hehe saya sekolah di sekolah kesehatan ternama di jawa tengah…
    barangkali ada teman”yg mau berteman dengan saya Via online bisa Add WA saya
    085********
    Admin minta tanggapannya dong karna saat ini saya drop bngt dan saya berniat mengakhiri hidup saya

    Reply
  • Oki  21 August, 2020 at 01:02

    Makasih informasinya sangat banyak membantu banget. 12 hari pertama konsumsi arv belum berasa efek mual dan pusing baru hari rabu kmrn terlihat efeknya. Sekarang sampe tengah malam buat teh tanpa gula dicium baunya dan diminum mengurangi efek mual. Semangat kita pasti sembuh

    Reply
  • Aries Zonk  24 August, 2020 at 15:21

    Hiv+ tb belum pengobatan TB boleh gk minum arv

    Reply
  • Fian  4 September, 2020 at 01:25

    Kak mintak group watsap nya kak biar aq gk stres kak

    Reply
  • Axel  3 November, 2020 at 21:25

    Gue +hiv sudah lumayan lama sekira beberapa bulan sudah walau awal2nya susah dg efek2 nya. ada yg mau aku tannyakan bila memakan obat nya ganti2 jam bisa gak? awalnya aku makan obat nya jam 5 dan selama seminggu karna susah dg efeknya ku ganti setiap jam 11….namun sekarang benerpa minggu ku ganti lagi jam 9. ini aku pake ARV dua kaplet Nevirapine, Lamivudine dan Zidovudine. setiap 1 hari dua kali. Agak susah karna sehari dosisnya dua kali….? Dan aku nannya lagi apakah ada grup WA nya kalau ada…? Dan Apakah aman kalau ku ganti yg obat ARV nya 1 hari 1x aja?

    Reply
  • Nasrun purba  25 January, 2021 at 00:15

    Mlm dok…
    Beberapa waktu sayang ada luka di kelamin…
    Dan luka ya udah sembuh…
    Tapi waktu tu saya pernah sek oral…
    Saya tes darah HIV non reaktif…
    Tapi sipilis reaktif…
    Apakah ke mungkinan nnti aku terkena HIV

    Reply
  • Zyan  31 March, 2021 at 09:41

    Saya tes HIV thun 2018 dan hasilny positif dan apda saat itu saya stres dan tkut. Pada saat itu saya tinggl d jkrta tapu sekarg sudah pindah ke daerah asal saya yg dmna saya gk tau mau curht dan mnta obat ke siapa klau obat saya habis. saya sekarg tinggl di lombok apkah ada daini irg yg punya kontak pendamping yg ada d lombok? Tetapi aky d lombok sendri masih sangat tkut utk terbuka sama siapa pun krna persepsi org dsini berbeda2takutnya aku akan d kucilkan. Ak hanya ingin menayakan apakah admin punya no WA pendamping buat Berobat di lombok dimna tadinya ak berobat d jakrta dan utk mnta obat harus ke jkrta trus semntra keuabgan ku sudah sngt tidak baik mohon info nya

    Reply
    • Dede  16 August, 2021 at 12:14

      Coba ke puskesmas aja bro, di sana biasanya ada pembimbing. Dan bisa lsg di tangani untukpenggunaann obat arv-nya. Tetap semangat ya

      Reply
  • Dede  16 August, 2021 at 12:12

    Hai semuanya, mau share sedikit tentang hiv. Gw baru aja menikah di tahun 2021 di bulan januari. Secara medis gw di nyatakan positive hiv 1 bulan sebelum gw menikah. Karena sekarang salah satu syarat untuk menikah adalah test kesehatan pasangan dan diri kita masing2. Dan test kesehatannya di lakukan di puskesmas domisili kalian tinggal. gw sebenernya sudah feeling 50-50 kalau gw sudah merasa hiv dr tahun 2018, dimana pas tahun itu tiba tiba muncul ruam di sekitar dada gw,. Sisanya gw merasa sehat2 aja, dan ga ada gejala apapun. Sampai akhirnya gw ketemu sama jodoh gw, dan di hari ulang tahun gw tes kesehatan bareng pasangan gw di puskemas, gw positif hiv. Cuma 1 yg gw takutkan, gw batal nikah dengan pasangan yg gw yakinin dan dia ninggalin gw. Tapi Tuhan berkehendak lain, pasangan gw tetap mau lanjut ke jenjang pernikahan. Pada saat itu juga gw cerita sama dia, kalau gw positif. Gaya hidup gw memang di dunia gemerlap, tp gw ga pernah jajan sembarangan. Mostly sama pasangan/pacar sendiri. Kalau sama fwb pun, gw picky. And without using condom. Walau gw ga perna jajan sembarangan tp memang condom perlu bangat buat kita yg mash masa pacaran, apalg uda gonta ganti pacaran. Kita ga pernah tau track record pasangan kita dulu kayak apa. Karena kt ga mgk kepo dan ga mgk pasangan bisa open 100% ttg masa lalu kita dan mereka. Thanks God gw masih di kasih kepercayaan untuk punya pasangan yg sungguh luar biasa dan kuat. Dan, skg gw sudah 8 menjalanin terapi arv. Awal2 gw konsumsi arv, semua efek samping yg gw baca gw rasain. Tapi itu hanya semlm aja. Sisanya aman, awal gw konsumsi arv yaitu pada jam 10 malam, kenapa gw pilih
    Jam 10, karena skg gw jam 10.15 sudah istirahat. Tp skg gw majuin jamnya jam 8, dan itu konsisten jam 8. Karena biar gw kalau mau ist lbh cepet ga harus nungguin. Karena bulan2 lalu gw sempet majuin jamnya, tp besoknya balik ke jam 10 malam. Akhirnya gw putusankan untuk memajukan jam minumnya. Setelah 4 bulan terapi, gw test cd4, yaitu sel darah putih. Setelah 1 bulan hasil test keluar, cd4 gw ternyata rendah banget, akhirnya di kasih obat tambahan antibiotik, untuk ningkatin sel darah putih. Pada bulan ke 5 ini yg paling deg2 an karena gw test viral load. Test viralload ini untuk melihat jumlah virus dalam tubuh. Apalg gw sudah menikah, mau melakukan progam anak. Berkat dukungan dan semangat dr istri, hasil viral load gw menyatakan virus tidak terditeksi. Artinya gw boleh punya anak: nb. Gw sama istri setelah menikah selalu menggunakan kondom. Jd istri gw aman. Buat kalian yg baru saja di nyatakan hiv, dan masih konsumsi arv. Tetap semangat, mulai hidup sehat. Kita sbg odha masih bisa hidup normal, yg penting tetap semangat!!!! Dan jangan sama putuh minum arvnya. Kalau efek samping arv masih berasa, kalian kurang minum vitamin. Ist yg cukup, dan pola makannya. Ayo tetap semangat yaa

    Reply
  • Dede  16 August, 2021 at 21:31

    Hai semuanya, mau share sedikit tentang hiv. Gw baru aja menikah di tahun 2021 di bulan januari. Secara medis gw di nyatakan positive hiv 1 bulan sebelum gw menikah. Karena sekarang salah satu syarat untuk menikah adalah test kesehatan pasangan dan diri kita masing2. Dan test kesehatannya di lakukan di puskesmas domisili kalian tinggal. gw sebenernya sudah feeling 50-50 kalau gw sudah merasa hiv dr tahun 2018, dimana pas tahun itu tiba tiba muncul ruam di sekitar dada gw,. Sisanya gw merasa sehat2 aja, dan ga ada gejala apapun. Sampai akhirnya gw ketemu sama jodoh gw, dan di hari ulang tahun gw tes kesehatan bareng pasangan gw di puskemas, gw positif hiv. Cuma 1 yg gw takutkan, gw batal nikah dengan pasangan yg gw yakinin dan dia ninggalin gw. Tapi Tuhan berkehendak lain, pasangan gw tetap mau lanjut ke jenjang pernikahan. Pada saat itu juga gw cerita sama dia, kalau gw positif. Gaya hidup gw memang di dunia gemerlap, tp gw ga pernah jajan sembarangan. Mostly sama pasangan/pacar sendiri. Kalau sama fwb pun, gw picky. And without using condom. Walau gw ga perna jajan sembarangan tp memang condom perlu bangat buat kita yg mash masa pacaran, apalg uda gonta ganti pacaran. Kita ga pernah tau track record pasangan kita dulu kayak apa. Karena kt ga mgk kepo dan ga mgk pasangan bisa open 100% ttg masa lalu kita dan mereka. Thanks God gw masih di kasih kepercayaan untuk punya pasangan yg sungguh luar biasa dan kuat. Dan, skg gw sudah 8 menjalanin terapi arv. Awal2 gw konsumsi arv, semua efek samping yg gw baca gw rasain. Tapi itu hanya semlm aja. Sisanya aman, awal gw konsumsi arv yaitu pada jam 10 malam, kenapa gw pilih Jam 10, karena skg gw jam 10.15 sudah istirahat. Tp skg gw majuin jamnya jam 8, dan itu konsisten jam 8. Karena biar gw kalau mau ist lbh cepet ga harus nungguin. Karena bulan2 lalu gw sempet majuin jamnya, tp besoknya balik ke jam 10 malam. Akhirnya gw putusankan untuk memajukan jam minumnya. Setelah 4 bulan terapi, gw test cd4, yaitu sel darah putih. Setelah 1 bulan hasil test keluar, cd4 gw ternyata rendah banget, akhirnya di kasih obat tambahan antibiotik, untuk ningkatin sel darah putih. Pada bulan ke 5 ini yg paling deg2 an karena gw test viral load. Test viralload ini untuk melihat jumlah virus dalam tubuh. Apalg gw sudah menikah, mau melakukan progam anak.setelah 2 bulan menunggu hasil, Puji Tuhan hasil viral load gw melegakan.
    Hasilnya virus tidak terditeksi. Yang pasti dalam keadaan tidak terditeksi kita harus ttp minum arv dan antibiotik. Yang penting buat kalian tetap semangat, jangan menyerah. Bagi yg sudah punya pasangan, semoga bisa fight bareng, saling support. Bagi Blm yg punya pasangan, stay positive thinking, mulai hidup sehat.. tetap semangat yaaa gw bisa lo bisa, kita bisa!!!!

    Reply
  • Jaws  15 March, 2022 at 18:49

    Sy br cek CD4 rendah bgt cm 15 gmn solusi terbaiknya utk sy apa sja yg hrus d lakukan spy cd4 cpt naik

    Reply
    • GueBisa  18 March, 2022 at 09:50

      sudah mulai terapi ARV atau belum Sob? Makan makanan yang sehat, jangan makan makanan yang mentah atau setengah mentah, bahkan lalapan dihindari dulu ya Sob.

      Reply

Leave A Comment

Please enter your name. Please enter an valid email address. Please enter a message.