Right Here Right Now, this is a beginning of your life

Gue pernah baca di satu sumber bahwa hanya 3 dari 10 ODHIV yang mengonsumsi ARV setelah terdiagnosis positif HIV.

Bagi gue, ini adalah angka yang sangat kecil. Gue juga awalnya memang sangat ragu untuk memulai ARV atau tidak, dan bahkan terlintas di kepala gue untuk mengabaikan status HIV gue. Tapi setelah banyak cari info dan tanya sana-sini, ternyata manfaat ARV banyak sekali, salah satu yang terpenting adalah memperpanjang usia hidup gue. Karena gue gak mau mati muda. Dulu, gue ragu untuk memulai ARV karena alasan; takut efek samping obat, bingung, dan yang terburuk “males”.

Kalau tidak sekarang, besok efeknya akan lebih hebat

gambar ilustrasi orang sakit kepalaKetakutan gue mengenai efek samping itu cuma akan menghambat gue buat sehat. Karena kata dokter gue, efek samping dari ART untuk setiap orang berbeda-beda, tergantung kondisi kesehatan, jumlah CD4, gen, hingga hormon gue. So, sebagian orang menunda ARV sampai CD4nya menurun drastis. Padahal dia memulai ARV pada kondisi ini biasanya efek samping yang ditimbulkan akan semakin hebat karena kekebalan tubuh semakin menurun. Gue gak mau merasakan efek samping luar biasa.

Tapi gue sempat bingung, dimana tempat gue bisa mengakses ARV. Setelah gue mencari informasi, gue bisa koq menemukan klinik yang tepat, nyaman buat dengan gue, dan gampang untuk gue akses.

Jangan tunggu sakit dulu

Gue gak mau jatuh sakit, kemudian gue baru memulai ARV. Karena jika kita mengonsumsi ARV dalam kondisi sakit, bisa saja menyebabkan Infeksi Oportunistik. Infeksi Oportunistik (IO) adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri, parasit, jamur, atau virus yang menyebabkan masalah kesehatan karena sistem imun yang rusak. Ketika kita sakit, dan memiliki kekebalan tubuh sudah sangat minim. IO seperti malaria, herpes, hingga TB bisa menyerang tubuh kita dengan mudah.

Resiko penularan semakin kecil

gambar ilustrasi virus HIVYang gue tahu, ARV bisa membuat jumlah HIV di tubuh gue menjadi semakin rendah. Ketika jumlah HIV sudah sangat rendah, maka resiko penularan ke orang lain juga semakin rendah. Tapi ini bukan berarti resiko penularan ke orang lain menjadi hilang sama sekali ya. ARV hanya bisa menekan jumlah virus yang ada di darah, yang padahal virus HIV banyak bersembunyi di kelenjar-kelenjar tubuh, dan paling banyak di sum-sum tulang belakang. Jadi gue gak akan berhenti ARV meskipun HIV di darah gue sudah sangat rendah bahkan tidak terdeteksi.

Karena Gue tahu kalau perilaku gue berisiko tinggi

Menurut Kementerian Kesehatan, buat orang-orang yang punya perilaku berisiko tinggi untuk tertular atau menularkan HIV seperti lelaki yang berhubungan seks dengan sesama lelaki, waria, pengguna narkoba suntik, dan pekerja seks disarankan untuk memulai terapi ARV tanpa melihat jumlah CD4. ODHIV yang sudah mengonsumsi ARV secara konsisten dan bisa mencapai level virus tidak terdeteksi di dalam darah (Undetectable Viral Load) kemungkinan untuk menularkan virus HIV ke orang lain bisa ditekan menjadi minimal.

Kesiapan dan komitmen gue

Gambar deskripsi tes darah di laboratoriumKetika kita memulai ARV, gak bisa sembarangan, ada beberapa tes lab yang perlu gue jalani sebelum memulai ARV. Hasil tes-tes tersebut akan menjadi dasar pertimbangan dokter untuk menentukan arah terapi ARV gue termasuk pengobatan penyakit lainnya kalau ditemukan gejala infeksi oportunistik.

Dokter juga sebelumnya mengecek kesiapan gue untuk berkomitmen terhadap pengobatan ARV. Terapi ARV ini seperti menikah, begitu memulai maka artinya kita harus berkomitmen seumur hidup untuk bisa konsisten agar tidak putus obat di tengah jalan yang berdampak buruk buat tubuh gue. Karena itu pertimbangan antara informasi dari dokter dan keputusan gue untuk memulai ART menjadi sangat penting.

Tapi seperti halnya menikah, kalau sudah yakin bahwa ARV (untuk saat ini) adalah satu-satunya cara untuk membuat hidup gue sebagai ODHA menjadi lebih baik, kenapa harus ragu dan menunda-nunda kan?

Baca juga:
Apa itu ARV
Apa Saja Jenis-jenis ARV
Bagaimana cara ARV Bekerja
Mengapa ARV yang Gue Punya Beda dengan yang Loe Punya?
Apa saja Efek Samping ARV dan cara Gue Mengatasinya
Pemeriksaan apa saja yang Gue Lakukan sebelum Terapi ARV
Cara Gue Mengakses ARV
Cara Gue Memulai Terapi ARV
Cara Gue Menjalani Terapi ARV
5 Alasan Gue Memulai ARV
Apa itu Resisten Obat ARV, dan Kenapa?
ARV dan CD4
Plus dan Minus Menunda Terapi ARV
Tepat Waktu Minum Obat ARV? Gampang!
5 Mitos yang KELIRU Tentang ARV

You may also like

No Comment

You can post first response comment.

Leave A Comment

Please enter your name. Please enter an valid email address. Please enter a message.