Sebelum memulai terapi ARV, klinik atau layanan kesehatan biasanya akan melakukan beberapa tes yang harus Loe dijalani. Biasanya Loe akan diambil sampel darah, dan contoh air seni Loe, atau di-rontgen thorax (bagian dada) jika perlu.

Hasil tes-tes ini akan menjadi dasar buat dokter untuk menentukan kombinasi jenis ARV yang tepat buat Loe.

Test Kimia Darah

Gambar deskripsi tes darah di laboratoriumTest ini berfungsi untuk melihat kandungan kimia di dalam darah seperti, kandungan kalsium, fosfor, hingga elektrolit darah. Tes kimia darah ini bertujuan untuk melihat jenis ARV apa yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi. Misalnya, kalau Loe punya kekurangan Hb atau zat besi dan Gue engga, kemungkinan jenis ARVyang Loe dapat akan berbeda dengan ARV yang Gue dapat. Karena kekurangan Hb bisa menyebabkan anemia atau kurang darah, dan salah satu efek samping dari ARV jenis AZT adalah menyebabkan anemia.

 

Tes Fungsi Hati

gambar ilustrasi hati manusiaBiasa disebut juga tes kadar SGOT & SGPT. Tes ini untuk melihat kalau ada infeksi Hepatitis atau ada kerusakan hati yang mungkin kita alami. Biasanya fungsi hati juga akan mempengaruhi ARV jenis apa yang akan kita konsumsi. Atau kalau kita punya Hepatitis tertentu dan belum terapi ARV, kita bisa diarahkan untuk diobati gejala hepatitisnya terlebih dulu sebelum memulai ARV.

 

Test CD4

gambar ilustrasi darah dalam tabungSelain berfungsi untuk melihat mana ARV yang cocok buat Loe, pemeriksaan lab juga berfungsi untuk melihat efektifitas obat ARV terhadap tubuh Loe nantinya. Nah, termasuk tes CD4 ini. Jumlah CD4 orang normal adalah 500-1600 mm3. Kalau dalam 3 bulan setelah mulai terapi (dan selanjutnya rutin setiap 6 bulan) jumlah CD4 menunjukkan peningkatan, artinya pengobatan ARV Loe efektif.

Oh iya, untuk tes kimia darah, fungsi hati, dan tes jumlah CD4 semuanya dilakukan melalui pemeriksaan sampel darah.

Tes Fungsi Ginjal

gambar ilustrasi ginjal manusiaFungsi ginjal di periksa melalui test urin, Kalau Gue dulu disuruh buang air kecil di sebuah wadah, dan nanti petugas lab akan memeriksa apakah ada endapan protein dalam urin (indikasi gangguan fungsi ginjal) atau tidak, dan kandungan-kandungan lainnya.

HIV dapat mengakibatkan kegagalan ginjal karena infeksi virus HIV pada sel ginjal, dan ARV jenis tenofovir berpotensi menyebabkan masalah ginjal. Dokter harus tahu kalau kita memiliki masalah ginjal, agar takaran obat bisa disesuaikan dan tidak memperberat kerja ginjal.

Pemeriksaan TB

gambar ilustrasi paru-paru terserang kumanDokter juga perlu memastikan apa Loe ada gejala TB atau tidak. Kalau secara klinis dicurigai ada gejala TB, mungkin Loe akan diminta untuk periksa dahak dan rontgen thorax (bagian dada). Kalau hasilnya Loe positif TB, dokter akan lebih dulu mengobati dengan Obat anti-TB (OAT), sebelum mulai terapi ARV.

 

 

Setelah tes itu semua, Dokter akan menjelaskan hasil tes Loe dan memberikan rekomendasi kombinasi ARV yang cocok buat keadaan tubuh Loe. Dan, Loe boleh tanya detil ke dokter tentang obat ARV yang akan Loe konsumsi, termasuk tentang kenapa Loe diberi jenis ARV tertentu dan bukan yang lain.

Sumber bacaan:

http://spiritia.or.id/li/li-index.php#tes
http://spiritia.or.id/dokumen/buku-hivtb.pdf

Baca juga:
Apa itu ARV
Apa Saja Jenis-jenis ARV
Bagaimana cara ARV Bekerja
Mengapa ARV yang Gue Punya Beda dengan yang Loe Punya?
Apa saja Efek Samping ARV dan cara Gue Mengatasinya
Pemeriksaan apa saja yang Gue Lakukan sebelum Terapi ARV
Cara Gue Mengakses ARV
Cara Gue Memulai Terapi ARV
Cara Gue Menjalani Terapi ARV
5 Alasan Gue Memulai ARV
Apa itu Resisten Obat ARV, dan Kenapa?
ARV dan CD4
Plus dan Minus Menunda Terapi ARV
Tepat Waktu Minum Obat ARV? Gampang!
5 Mitos yang KELIRU Tentang ARV

You may also like

No Comment

You can post first response comment.

Leave A Comment

Please enter your name. Please enter an valid email address. Please enter a message.