Pertanyaan yang biasanya akan muncul setelah kita dinyatakan HIV+ adalah apa perlu kita membuka status HIV kita, kepada siapa, dan gimana caranya, bener kan?

Gambar ilustrasi orang bekerjaPastinya gak gampang buat buka status ke orang lain. Dulu, sebelum memutuskan untuk ngebuka status, Gue disaranin sama manajer kasus untuk, yang pertama dan paling penting, adalah harus siap dengan apapun reaksi orang terhadap status Gue. Kedua, ukur seberapa penting orang-orang yang akan Gue ceritain soal status Gue, sebesar apa support yang Gue butuhin dari dia kalau emang dia sudah tahu tentang status Gue ini nantinya.

Buat Gue pribadi, keluarga perlu tahu, beberapa sahabat juga, pasangan apa lagi. Karena nantinya kan mereka-mereka ini yang bakal bantu semangatin Gue minum ARV, support Gue kalau lagi down, dan yang bakal selalu nemenin Gue.

Oke, sudah terlewati buat ngebuka status sama mereka. Terus, apa di tempat kerja wajib tahu juga? Gue masih menimbang-nimbang buat hal ini. Emang sih ada rasa takut, takut ntar kalau ketauan terus malah dipecat. Tapi sebenernya sih kalaupun perusahaan tahu, mereka gak boleh begitu saja nge-fired Gue hanya karena Gue HIV+, udah ada peraturannya juga, selama kita juga masih bisa produktif bekerja (Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor: KEP.68/MEN/IV/2004).

Keuntungan kalau orang kantor tahu, contohlah HRD, kita jadi bisa agak fleksibel buat ngatur jadwal kerja kalau lagi mau ambil obat misalnya, in case mereka bisa paham kenapa kita harus izin di setiap bulannya. Atau, kalau semisal pas kita kebetulan drop di kantor, mereka bisa siap nih, mereka tahu harus apa, hubungin siapa, dan bawa kita kemana. Setidaknya mereka bisa ngerti gimana kondisi kita. Tapi, ini tetep masih jadi polemik sih di hati Gue (dan Loe juga mungkin).

Tapi pada akhirnya, buka status atau tidak itu pilihan kita koq, kalo Gue bilang sih ditimbang aja untung dan ruginya karena situasi setiap tempat kerja tentunya gak sama kan?

Referensi:

Kaidah ILO Tentang HIV/AIDS dan Dunia Kerja

Should You Tell Other People about Your Positive Test Result?

Baca juga:

Pola Hidup yang Sehat untuk ODHIV
Vitamin dan Diet untuk ODHIV
Mitos dan Fakta tentang ODHIV dan Pengobatan
Apa itu Infeksi Oportunistik?
Apa itu Pencegahan Positif?
ODHIV dan Asuransi
Apa itu PrEP dan Manfaatnya buat Gue?
ARV pada saat Berpuasa
Hidup sebagai ODHIV dan Tetap Berkarir? Bisa koq!
5 Cara Gue Menghadapi Diskriminasi ODHIV
Tuberkulosis (TB) Pada ODHIV
Pilih Obat Herbal atau ARV ya?
Olahraga yang Tepat buat ODHIV
‘Buka status’ HIV di tempat kerja, perlu kah?

You may also like

No Comment

You can post first response comment.

Leave A Comment

Please enter your name. Please enter an valid email address. Please enter a message.